Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KIMIA

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

OLEH:

NAMA : A.APRILIAWATI

NOMOR URUT : 01

NIS : 16030

KELAS : X MIPA 3

SMAN 1 WATAMPONE

TAHUN PELAJARAN 2015/2016


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

A. JUDUL PRAKTIKUM

Teori Domain Elektron

B. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Hari/ Tanggal :Rabu/ 18 November 2015

Pukul : 09.45-12.00 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia SMAN 1 WATAMPONE

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Menentukan bentuk molekul H2O, NH3, CH4, SF4, SF6, BrF5, XeF4, BF3, Becl2,
CIF3, SO2 Berdasarkan teori domain electron.

D. DASAR TEORI

Domain Elektron

Pengertian Domain Elektron

Domain berarti wilayah atau daerah. Domain elektron berarti suatu wilayah
yang ditempati oleh elektron. Adapun elektron yang dimaksud di sini adalah elektron
dari atom-atom pembentuk molekul, meliputi pasangan elektron bebas (PEB) dan
pasangan elektron ikatan (PEI). Sebuah molekul memiliki bentuk atau struktur yang
berbeda dengan struktur molekul lain. Bentuk molekul berarti cara atom tersusun di
dalam ruang. Bentuk molekul ini banyak memengaruhi sifat-sifat fisis dan kimia dari
molekul tersebut, khususnya dalam reaksi kimia. Ketika dua molekul dicampurkan
untuk bereaksi, ada kemungkinan reaksi tidak berhasil dikarenakan struktur tiga
dimensi dan orientasi relatif molekul-molekul tersebut tidak tepat. Dalam reaksi
biologi, terutama pada obat dan aktivitas enzim, struktur molekul sangat penting untuk
mengetahui kecocokan antara bentuk molekul dengan tapak atau membran yang
dipakai

Electron yang terdapat pada suatu atom, kecuali atom hidrogen dan helium
dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu electron pada kulit dalam (Inner Shell electron)
dan electron pada kulit valensi (valence shell electron). Electron-electron tidak
stationer dan posisinya tidak dapat di tentukan secara pasti akibat berlakunya,
ketidakpastian Heissenberg. Oleh karena itu, electron-elektron tersebut di anggap
sebagai awan muatan (charge cloud) yang menenmpati daerah tertentu dalam ruang di
sekitar inti atom. Daerah tertentu dalam ruang pada kulit valensi suatu atom yang di
tempati oleh awan muatan pasangan electron di sebut domain pasangan electron
(electron fair domain). Domain pasangan electron ada 2 macam yaitu, domain
pasangan electron ikatan atau domain electron ikatan dan domain pasangan electron
bebas.

Bentuk molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam molekul


berdasarkan susunan ruang pasangan elektron dalam atom atau molekul, baik
pasangan elektron yang bebas maupun yang berikatan.

Teori Domain Elektron

Teori domain elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron
berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dengan jumlah domain
ditentukan sebagai berikut (Ralph H. Petrucci, 1985).

a. Setiap elektron ikatan (baik itu ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga) berarti
1 domain.

b. Setiap pasangan elektron bebas berarti 1 domain.

Berdasarkan Teori Domain electron ada 5 macam yaitu:

Linear

Segitiga Datar

Tetrahedral

Trigonal Bipiramidal

Octahedral

Pasangan electron mempunyai sifat saling tidak menolak. Untuk


mengurangi aksi tolak menolak ini, pasangan electron akan berupaya
saling menjauhi, bentuk molekul suatu zat bergantung pada jumlah
pasangan electron ikatan dan pasangan electron bebas.

AXnEm
Ket:

A : Atom pusat

X : Pasangan Elektron Ikatan

E : Pasangan Elektron Bebas

n : Jumlah PEI

m: Jumlah PEB
Jumlah Domain (pasangan electron) dalam suatu molekul dapat di nyatakan sebagai
berikut:

Atom pusat dinyatakan dengan A

Domain electron ikatan di nyatakan dengan X

Domain electron bebas dinyatakan dengan F

Tipe molekul dapat dinyatakan dengan menggunakan langkah-langkah


sebagai berikut:

Menentukan jumlah electron valensi atom pusat (BV)

Menentukan jumlah domain electron ikatan (X)

Menentukan jumlah domain electron bebas (F)

Cara menentukan tipe molekul dari senyawa. Contoh tipe molekul BF3

Jumlah electron valensi atom pusat (baron)=3

Jumlah domain electron ikatan (X)=3

Jumlah domain electron bebas (B)= (3-3)/2=0

Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai


berikut (Ralph H. Petrucci, 1985)

a. Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-
menolak sehingga domain e lektron akan mengatur diri (mengambil
formasi) sedemikian rupa, sehingga tolak-menolak di antaranya
menjadi minimum.

b. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron


adalah:
c. Tolakan antar domain elektron bebas > tolakan antara domain
elektron bebas dengan domain elektron ikatan >tolakan
antardomain electron ikatan.
d. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron
terikat.

Jumlah domain (pasangan elektron) dalam suatu molekul dapat


dinyatakan sebagai berikut.

• Atom pusat dinyatakan dengan lambang A.

• Domain elektron ikatan dinyatakan dengan X.


• Domain elektron bebas dinyatakan dengan E.

Tipe molekul dapat dinyatakan dengan menggunakan langkah-


langkah sebagai berikut.
1) Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat (EV).
2) Menentukan jumlah domain elektron ikatan (X).
3) Menentukan jumlah domain elektron bebas (E).

Cara menentukan tipe molekul tipe molekul dari senyawa, contoh


tipe
molekul BF3
Jumlah elektron valensi atom pusat (boron) = 3
Jumlah domain elektron ikatan (X) = 3
Jumlah domain elektron bebas (E) = (3-3) / 2 = 0
Tipe molekul: AX3.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk meramalkan geometri


molekul adalah:

a. Menentukan tipe molekul.

b. Menggambarkan susunan ruang domain-domain elektron di sekitar


atom pusat yang memberi tolakan minimum.

c. Menetapkan pasangan terikat dengan menuliskan lambang atom


yangbersangkutan.

d. Menentukan geometri molekul setelah mempertimbangkan pengaruh


pasangan elektron bebas

Teori domain elektron dapat digunakan untuk meramalkan bentuk


molekul, tetapi teori ini tidak dapat digunakan untuk mengetahui
penyebab suatu molekul dapat berbentuk seperti itu. Sebagai
contoh, teori domain elektron meramalkan molekul metana (CH4)
berbentuk tetrahedron dengan 4 ikatan C-H yang ekuivalen dan
fakta eksperimen juga sesuai dengan ramalan tersebut, akan tetapi
mengapa molekul CH4 dapat berbentuk tetrahedron? Pada tingkat
dasar, atom C (nomor atom = 6) mempunyai konfigurasi elektron
sebagai berikut.

Dengan konfigurasi elektron seperti itu, atom C hanya dapat


membentuk 2 ikatan kovalen (ingat, hanya elektron tunggal yang
dapat dipasangkan untuk membentuk ikatan kovalen). Oleh karena
ternyata C membentuk 4 ikatan kovalen, dapat dianggap bahwa 1
elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p, sehingga C
mempunyai 4 elektron tunggal sebagai berikut.
Namun demikian, keempat elektron tersebut tidaklah ekuivalen
dengan satu pada satu orbital 2s dan tiga pada orbital 2p, sehingga tidak
dapat menjelaskan penyebab C pada CH4 dapat membentuk 4 ikatan
ekuivalen yang equivalen. Untuk menjelaskan hal ini, maka dikatakan
bahwa ketika atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan H
membentuk CH4, orbital 2s dan ketiga orbital 2p mengalami hibridisasi
membentuk 4 orbital yang setingkat. Orbital hibridanya ditandai dengan
sp3 untuk menyatakan asalnya, yaitu satu orbital s dan 3 orbital p. 6C:
1s2 2s1 2p3 mengalami hibridisasi menjadi 6C : 1s2 (2sp3)4
Hibridisasi tidak hanya menyangkut tingkat energi, tetapi juga bentuk
orbital gambar. Sekarang, C dengan 4 orbital hibrida sp3, dapat
membentuk 4 ikatan kovalen yang equivalen. Jadi, hibridisasi adalah
peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi
orbital-orbital yang setingkat.

TIPE MOLEKUL A X 3

E. ALAT & BAHAN

 1 Set alat praga molymod

 Balon

 Benang

 Pompoa udara

F. LANGKAH KEGIATAN

1. Tentukan konfigurasi elektron setiap atom

2. Tentukan jumlah pasangan electron valensi setiap atom

3. Tentukan jumlah pasangan electron valensi yang berikatan

4. Tentukan jumlah pasangan electron bebas

5. Buatlah model molekul tersebut dengan menggunakan balon

6. Gelembungkan semua balon dengan pompa udara. Jangan terlalu keras


agar lebih mudah digalungkan

7. Ikatlah balon tersebut dengan benang

8. Tambahkan terus balon satu persatu untuk menunjukkan bentuk molekul


yang sesuai
9. Lakukanlah hal yang sama dengan mengganti balon menggunakan
molymod

10. Buatlah table seperti dibawah ini, kemudian lengkapilah.

No Bentuk J. Pasangan J. pasangan J. Pasangan


molekul elektron electron electron
bebas ikatan Bentuk molekul

1 H2O 4 2 2 Planar bentuk V

2 NH3 4 3 1 Trigonal piramida

3 CH4 4 4 0 Tetrahedral

4 SF4 5 4 1 Tetrahedral bidang 4

5 SF6 6 6 0 Octahedral

6 BrF5 6 5 1 Segiempat piramida

7 XeF4 6 4 2 Segiempat planar

8 BF3 3 3 0 Segitiga planar

9 BeCl2 2 2 0 Linier

10 CIF3 5 3 2 Huruf T

11 SO2 4 2 2 Trigonal bentuk V

KONFIGURASI ELEKTRON

1. H2O
H= 1
O=2 6

2. NH3,
N=2 5
H=1
3. CH4
C=2 4
H=1

4. SF4
S=2 8 6
F=2 7

5. SF6
S =2 8 6
F=2 7

6. BrF5
Br = 2 8 6 8 6 8 7
F=2 7

7. XeF4
Xe = 2 6 6 8 8 8 8
F=2 7
8. BF3
B=2 3
F=2 7

9. BeCl2
Be = 2 2
CL = 2 8 7

10. CIF3
Cl = 2 8 7
F=2 7

11. SO2
S=2 8 6
O= 2 6
Kesimpulan

Teori domain electron adalah penyempurnaan dari teori VSEPR yang didasarkan
pada keberadaan electron dalam atom. Domain electron berarti kedudukan electron,
dengan jumlah domain yang di tentukan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat saya tarik sebuahyaitu molekul
dapat dirangkaikan berdasarkan bentuk molekulnya dengan menggunakan sebuah teori
domain electron dengan menggunakan beberapa tahap-tahapan.hal inti dalam
menentukan bentuk sebuah geometri molekul yaitu dengan mencari pasangan electron
ikatan dan pasangan electron bebas pada sebuah molekul sehingga kita dapat
mengetahui bentuk geometri bahkan sudut suatu mentuk molekul.

Anda mungkin juga menyukai