Anda di halaman 1dari 2

A.

KOMPOSISI SEMEN
Fungsi esensial sistem reproduksi pada pria yaitu untuk menghasilkan sperma
(spermatogenesis) dan menyalurkan sperma. Organ penghasil sperma yaitu testis terletak
menggantung di luar rongga abdomen dalam suatu kantung berlapis kulit disebut skrotum, yang
berada di sudut antara kedua tungkai. Sistem reproduksi pria dirancang untuk menyalurkan sperma
ke sistem reproduksi wanita dalam suatu cairan pembawa yaitu cairan semen, cairan ini kondusif
bagi viabilitas sperma. Kelenjar seks tambahan pada pria yang sekresinya membentuk sebagian
besar semen, adalah vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethra. Sperma
keluar dari masing-masing testis melalui saluran reproduksi pria, meliputi epididimis, duktus
deferens, dan duktus ejakulatorius.3

Gambar 1. Anataomi sistem reproduksi pada laki-laki3

Kelenjar asesoris yang terdapat pada reproduksi pria antara lain adalah vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretra. Vesikula seminalis memberikan kontribusi sekitar 60%
volume semen, kelenjar prostat memberikan kontribusi sekitar 30%, dan kontribusi gabungan dari
epididimis dan kelenjar bulbourethral untuk 10% sisanya. Isi dari volume ini antara lain Fruktosa
yang merupakan sumber energi sperma yang diejakulasi; Prostaglandin, yang memicu kontraksi
otot pada reproduksi pria maupun wanita; Fibrinogen yang berfungsi untuk menggumpalkan
semen agar tetap berada dalam vagina pada saat penis ditarik keluar. Gumpalan ini nantinya akan
dihancurkan oleh Prostate-specific antigen (PSA).2,3,6
Tabel 2. Nilai normal semen manusia sebagai parameter mengukur kualitas sperma dan
plasma semennya4
Parameter Kualitas Nilai Normal
Semen Manusia
Volume ejakulat ≥ 2 mL
Konsentrasi sperma ≥ 20 juta sperma per mL
Jumlah total sperma ≥ 40 juta sperma per ejakulat
Motilitas sperma ≥ 50% sperma dengan gerak lurus ke
depan (kategori motilitas a + b)* atau
≥ 25% sperma dengan gerak lurus dan
cepat (kategori motilitas a)*
Morfologi sperma ≥ 30% sperma dengan bentuk normal
Viabilitas ≥ 50% sperma hidup
pH ejakulat ± 7,2
Leukosit ˂ 1 juta per mL
Α-glukosidase ≥ 11 mU per ejakulat
Asam sitrat ≥ 52 umol per ejakulat
Asam fosfatase ≥ 200 U per ejakulat
Fruktosa ≥ 13 umol per ejakulat
Seng ≥ 2,4 umol per ejakulat
Keterangan*: Kategori motilitas sperma
a. Bergerak lurus dan cepat
b. Bergerak lurus tetapi lambat
c. Tidak bergerak lurus
d. Tidak bergerak

Anda mungkin juga menyukai