KIMIA
Indikator Pencapaian:
3.10.1 Menjelaskan satuan massa atom
3.10.2 Menjelaskan konsep massa atom
relatif (Ar) dan massa molekul
relatif (Mr)
3.10.3 Menghitung besarnya massa
atom relatif dan massa molekul
relatif (Mr) senyawa
Dari reaksi tersebut, Lavoisier mengamati total massa zat – zat sebelum reaksi sama
dengan massa total sesudah reaksi. Kemudian Lavoisier memanaskan kembali calx merkuri
yang dihasilkan dengan panas yang lebih besar. Pada akhir reaksi Lavoisier memperoleh
kembali logam merkuri dan 1/5 bagian udara yang hilang tadi, dengan total massa sama
dengan calx merkuri. Ternyata, diketahui bahwa massa udara yang dibutuhan pada proses
pemanasan logam merkuri sama dengan massa udara yang dihasilkan dari pemanasan calx
merkuri.
1. Materi tersusun dari partikel yang tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom.
2. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, sedangkan unsur yang berbeda memiliki
jenis atom yang berbeda.
3. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penataan ulang dari atom-atom,
tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
4. Kombinasi unsur-unsur dalam pembentukan senyawa yang berbeda terjadi ketika atom-
atom dari unsur-unsur yang tidak sama bergabung dalam perbandingan bilangan bulat
dan sederhana.
John Dalton pada tahun 1766 – 1844 mengamati adanya keteraturan terkait dengan
perbandingan unsur dalam senyawa – senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa
senyawa dengan perbandingan massa yang berbeda – beda, misalnya reaksi antara unsur
nitrogen dan unsur oksigen yang menghasilkan dua jenis senyawa. Dua senyawa yang
dihasilkan adalah senyawa oksida nitrogen I dan senyawa oksida nitrogen II.
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam kedua
senyawa merupakan bilangan bulat yang sederhana.
=1:2
a. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air pada suhu
(T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen : volum gas oksigen
: volum uap air sama dengan 2 : 1 : 2.
b. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klor membentuk uap hidrogen klorida
pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volum gas hidrogen: volum uap
hidrogen klorida sama dengan 1 : 1 : 2.
c. Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk gas amonia pada
suhu (T) dan tekanan (P) tetap, perbandingan volume gas nitrogen : volum gas
hidrogen : volum gas amonia sama dengan 1 : 3 : 2.
2 volum hidrogen + 1 volum oksigen = 2 volum air
5. HIPOTESIS AVOGADRO
Amedeo Avogadro pada tahun 1776 – 1857 menjelaskan kembali percobaan Gay-
Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal
(monoatomik), tetapi dapat berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro
menyebut partikel tersebut sebagai molekul. Sehingga, bila bagian terkecil dari gas hidrogen
dan oksigen adalah molekul yang merupakan gabungan dari dua atom, maka didapatkan :
1
1 molekul hidrogen + molekul oksigen → 1 molekul air
2
Berdasarkan konsep tersebut, maka sampai sekarang gas – gas (kecuali gas mulia)
dianggap sebagai molekul diatomik (gabungan dari dua atom) sehingga penulisan rumus
kimia gas hidrogen adalah H2 ; oksigen O2 ; nitrogen N2 ; dan seterusnya.
Ia mengajukan hipotesisnya yang berbunyi “ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua
gas dengan volum yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”, yang
dikenal sebagai Hipotesis Avogadro.
Hipotesis Avogadro masih belum diterima saat itu. Hal ini dikarenakn para ahli
termasuk Dalton masih beranggapan bahwa atom – atom hanya dapat bergabung melalui
ikatan elektrostatis. Menurut mereka, 2 atom sejenis akan saling tolak – menolak, sedangkan
2 atom berlainan jenis akan saling tarik – menarik. Jadi, mereka tidak memahami bagaimana
2 atom sejenis seperti atom H dapat berikatan membentuk molekul H2. Jika memang terjadi
tarik – menarik, mengapa tidak terbentuk H3 atau H4? Meski demikian, pada saat itu dari
hukum Gay-Lussac dan Hipotesis Avogadro dapat dikatakan bahwa perbandingan volum zat
Soal Latihan
1. Sebanyak 254 gram tembaga dan 128 gram belerang (sulfur) bereaksi habis membentuk
senyawa tembaga sulfida. Menurut Hukum Kekekalan Massa, berapa banyak tembaga
sulfida yang akan diperoleh dari reaksi tersebut?
A. 382 gram
B. 380 gram
C. 370 gram
D. 360 gram
E. 350 gram
2. Logam Magnesium bermassa 4 gram dibakar dengan oksigen menghasilkan magnesium
oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 6 gram, berapa gram massa magnesium
oksida yang dihasilkan?
A. 15 gram
B. 13 gram
C. 10 gram
D. 8 gram
E. 5 gram
3. Pada reaksi antara logam magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai
persamaan reaksi:
2Mg (s) + O2 (g) → 2MgO (s)
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam
magnesium sebanyak 1 gram. Kenyataan ini sesuai hukum …. (Ar Mg = 24, O = 16)
A. Dalton
B. Lavoisier
C. Boyle
D. Proust
E. Gay Lussac
4. Tahap awal pembuatan asam sitrat dalam industri melibatkan reaksi oksidasi amonia
yang menghasilkan nitrogen monoksida dan uap air menurut reaksi berikut ini:
4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g)
Volume nitrogen monoksida yang dihasilkan pada reaksi 6 liter gas amonia (P.T)
adalah ….
A. 4 liter
B. 6 liter
C. 10 liter
D. 12 liter
E. 14 liter
5. Pada reaksi antara logam magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai
persamaan reaksi :
2 Mg (s) + O2 (g) ——– > 2 MgO (s)
Uraian
1. 8 gram tembaga dapat bereaksi dengan 4 gram belerang membentuk tembaga sulfida.
jika direaksikan 20 gram tembaga dengan 20 gram belerang, hitunglah:
a. tembaga sulfida yang terbentuk
b. massa pereaksi yang tersisa
2. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram
senyawa besi (II) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?
3. Berapa volume gas belerang trioksida (SO3) yang terbentuk bila 2 L gas belerang
dioksida (SO2) bereaksi sempurna dengan gas oksigen? Diketahui perbandingan
volume gas yang bereaksi: 2:1:2
4. Tiga liter gas metana (CH4) dibakar sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2 O. Jika
pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan yang sama, maka tentukan:
a. persamaan reaksinya;
b. volume gas oksigen yang diperlukan;
c. volume gas CO2 yang dihasilkan;
d. volume uap air yang dihasilkan!
5. Jika 50 mL gas CxHy dibakar dengan 250 mL oksigen, dihasilkan 150 mL karbon
dioksida dan sejumlah uap air. Semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
Tentukan rumus CxHy.
2. Reaksinya : 2
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
xg 3,2 g 8,8 g
Menurut hukum kekekalan massa:
Massa sebelum bereaksi = massa sesudah reaksi
(x + 3,2 g) = 8,8
x = 5,6 gram