Kelas : X IPS 3
Hukum dasar kimia adalah hukum yang menjelaskan tentang dasar – dasar perhitungan kimia dalam aplikasi kimia,
dikarenakan dalam setiap reaksi kimia yang kita buat dan tentukan berdasarkan atas hukum – hukum dasar kimia.
Hukum kekelan massa ini pertama kali diamati dan dikemukakan oleh Antoine
Laurent Lavoiser pada tahun 1785 di Prancis. Hukum kekekalan massa dikenal juga
hukum Lomonosov-Lavoisier yaitu bahwa massa zat – zat sebelum dan sesudah
reaksi yakni tetap.
Namun, untuk beberapa kasus seperti membakar kertas lalu menjadi abu. Bisa saja abu lebih ringan daripada
kertas, sehingga reaksinya di hasilkan dari reaksi lainnya seperti abu dan gas CO² yang hilang terbawa angin.
“Jumlah massa zat zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.”
Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa unsur yang terkandung di dalam
suatu senyawa pada tahun 1799 berpendapat bahwa perbandingan massa unsur – unsur penyusun sebuah
senyawa selalu tetap.
“Dalam suatu senyawa, perbandingan massa unsur unsur penyusunnya selalu tetap.”
Dalton menyelidiki bahwa perbandingan massa unsur – unsur tersebut pada setiap senyawa dan mendapatkan
sebuah pola keteraturan. Pola tersebut di nyatakan sebagai hukum perbandingan berganda yang menegaskan
bahwa kedua unsur yang dapat membentuk 2 senyawa atau lebih memiliki perbandingan komponen yang mudah
dan sederhana.
Pada percobaan yang pertama 1, 33 gram oksigen di reaksikan dengan 1 gram karbon. Reaksi ini menghasilkan 2,
33 gram karbon monoksida. Selanjutnya pada percobaan yang kedua massa oksigen di ubah menjadi 2, 66 gram
sementara massa karbonnya tetap. Reaksi ini menghasilkan suatu senyawa yang berbeda, yakni karbon dioksida.
” Jika 2 buah jenis unsur bergabung dan membentuk lebih dari 1 senyawa dan jika massa salah satu dari unsur
di dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur
lainnya dalam senyawa tersebut ialah bilangan bulat sederhana. “
Pada tahun 1808, ilmuwan Prancis yang bernama Joseph Louis Gay Lussac berhasil melakukan uji percobaan
tentang volume gas yang terlibat dari berbagai reaksi dengan menggunakan berbagai macam gas.Dia
menyimpulkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, volume pada gas – gas yang bereaksi dan volume gas –
gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Dan juga dapat di rumuskan seperti berikut ini :
” Pada suhu dan tekanan yang sama, volume pada gas – gas yang bereaksi dan volume pada gas – gas hasil
reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. “
E. Hukum Avogadro ( Hipotesis Avogadro )
Pada tahun 1811 seorang ilmuan dari Italia Amedeo Avogadro mengemukakan bahwasanya partikel unsur tidak
harus berupa atom yang berdiri senidri akan tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut
dengan molekul unsure.
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volume gas tidak bergantung pada ukuran ataupun jumlah massa
dari molekul gas. Misalnya 1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan mengandung jumlah molekul yang sama, selama
suhu dan tekanannya sama.