KELOMPOK 5
5. M. RHAYSALDY A21713019
PRODI S1 KEPERAWATAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini telah kami susun denang maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
ataupun inspirasi kepada pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2.1.1 Pengertian
KPD adalah pecah kantong amnion dan kehilangan cairan amnion
kapan saja sebelum awitan persalinan sebenarnya. KPD kurang bulan
(preterm premature rupture of membranes, PPROM), yaitu pecahnya
ketuban sebelum usia gestasi 37 minggu. Persalinan dan kelahiran kurang
bulan biasanya terkait dengan KPD, dan janin berada dalam bahaya
akibat risiko infeksi dan/atau kelahiran premature.
2.1.3 Etiologi
Robeknya selaput ketuban secara spontan sebelum persalinan
berlangsung matur. Jika hal ini terjadi diawal 37 minggu kehamilan yang
disebut preter. Penyebabnya tidak diketahui, namun kondisi-kondisi yang
terkait kasus ini mencakup kehamilan kembar, infeksi (termasuk infeksi
saluran perkemihan), gangguan pada serviks, riwayat laser contization,
anomali saluran genital pada ibu, pendarahan selama kehamilan, riwayat
PPROM sebelumnya, hidramnion (keadaan terdapat cairan amnion
dalam jumlah berlebihan), amnioncentesis (prosedur invasif yang
dilakukan pada minggu ke- 12-16 kehamilan) —infeksi air ketuban—
atau endometritis atau kesulitan kelahiran dan kemungkinan moralitas:
akibat pada janin antara lain kelainan prematur dengan sindrom kesulitan
pernapasan akibat terhambatnya perkembangan paru-paru, keracunan
darah pada janin akibat paparan patogen, prolapse tali pusat, atau
kompresi tali pusat atau malpresentasi. Semakin dini terjadinya PPROM,
semakin besar kemungkinan morbiditas akut atau mortalitas.
3.1.3 Penatalaksanaan
a. ketuban pecah dini pada kehamilan aterm atau preterm dengan atau
tanps komplikasi harus dirujuk ke rumah sakit.
b. bila janin hidup dan terdapat prolaps tali pusar, ibu dirujuk dengan
posisi panggul lebih tinggi dari baannya,bila mungkin dengan
posisi sujud.
c. jika perlu kepala janin disorong ke atas dengan dua jari agar tali
pusat tidak tertekan kepala janin.
d. tali pusat di vulva dibungkus kai hangat dilapisi plastik.
e. jika ada demam atau dikhawatirkan terjadi infeksi saat rujukan atau
KTD lebih dari 6 jam, berikan antibiotik.
f. bila keluarga ibu meolak dirujuk, ibu diharuskan beristirahat
dengan posisi berbaring mring, berikan antibiotik.
g. pada kehamilan kurang dari 32 minggu dilakukan tindakan
konservatif, yaitu tirah baring dan berikan sedative, antibiotic, dan
tokolisis.
h. pada kehamilan 33-35 minggu lakukan terapi konservatif selama
24 jam lalu induksi persalinan.
i. bila terjadi infeksi, akhiri kehamilan.
j. pada kehamilan lebih 36 minggu, bila ada his, pimpin meneran dan
alselerasi bila ada inersia uteri.
k. bila tida ada his, lakukan tindakan induksi persalinan bila ketuban
pecah kurang dari 6 jam dan skor pelvic kurang dari 5 atau KPD
lebih dari 6 jam dan skor pelvik lebih dari 5, seksio sesaria bila
KPD lebih dari 5 jm dan skor pelvic kurang dari 5.
3.1.6 Pengkajian
3.1.7 Diagnosa
3.1.8 Intervensi NICNOC
3.2.1 Pengertian
Plasenta previa adalah sebuah kondisi kehamilan yang berbahaya,
dimana posisi plasenta (ari-ari) berada dibagian bawah rahim yang
menutupi sebagian atau rahim sehingga menutupi atau seluruh leher
rahim. Plasenta sendiri merupakan organ yang menghubungan ibu dan
janin dan ibu dan berfungsi untuk mentransfer oksigen dan nutrsi
kejanin.plasenta privia ditemukan di sekitar 4 dari setiap 1.000 kehamilan
yang berusia 20 minggu. Gejala plasenta privia adalah pendarahan.
3.2.5 Patoflow
3.2.6 Komplikasi
Hemoragi, syok, hipovolemik,anemia, malposisi janin, embilo
udara, pendarahan postpartum.
3.2.8 Penatalaksanaan
a) Jika pendarahan dari plasenta previa terjadi sebelum 37 minggu
kehamilan , pemeriksaan dilakukan untuk menghambat kelahiran
hingga setidaknya 37 minggu untuk meningkatkan maturitas janin.
o Pemantauan dengan cermat , istirahat penuh ( ketat jika terjadi
pendarahan) dan mengamati tanda-tanda vital setiap 4 jam .
o Memberikan cairan IV dan tentukan tipe dan cocokkan saling-
siling 2+ unit darah dan terus lanjutkan
o Persalinan diminggu ke-37 hingga 38 jika paru-paru bayi telah
dewasa.
b) Jika pendarahan dari plasenta previa terjadi setelah 37 minggu:
o Pada implantasi rendah atau plasenta previa minimal dengan
kepala menurun ke pinggul , jika terjadi sedikit atau tanpa
pendarahan dan keadaan janin stabil, persalinan normal dapat
dilakukan .
o Jika plasenta previa parisal atau tolitas tercatat atau pendarahan
terus-menerus terjadi dengan plasenta previa minimal,
persalinan harus melalui operasi sesar.
3.2.12 Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang ditemukan antara lain:
1. Penurunan cardiac output berhubungan dengan pendarahan dalam
jumblah berlebihan.
2. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan
pendarahanyang berlebihan akibat akibat implantasi plasenta yang
abnormal, resiko pemisahan dengan dilatasi serviks.
3. Perubahan ferfusi jaringan yang berhubungan hipovolemi.
4. Resiko infeksi yang berhubungan dengan pendarahan,plasenta
previa.
5. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan denganregeimen
pengobatan.
6. Ganguan manajemen pemelihara tubu yang berhubungan dengan
bedrest dan pembatasan aktivtas.
7. Ansietas yang berhubungan dengan kekuranganpengetahuan
mengenai efek pendarahan dan penangananya serta masalah
kesehatan janin.
8. Resiko perubhan kasih sayang orang tua bayi yang berhubungan
dengan kemungkinan kebutuhan perawatan bayi.
9. Ganguan konsep diri yang berhubungan dengan komplikasik
kehamilan.
10. Harga diri rendah situasional yang berhubungan dengan
ketidaksamaan sementara untuk memberikan perawatan pada
keluarga.
Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA
Green, Carol J. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan: Maternal dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: EGC.