Penurunan curah jantung akan meningkatkan ADH dan memicu retensi natrium dan air
untuk memenuhi stroke volume dan curah jantung. Hormon aldosteron juga untuk meningkatkan
retensi natrium dan cairan dengan tujuan meningkatkan venous return tubuh. Kadar total natrium
ditubuh umumnya meningkat walaupun kadar natrium di serum menunjukkan penurunan. Hal ini
sering ditemukan pada kondisi gagal jantung lanjut. Oleh karena itu, restriksi natrium dan retensi
cairan harus dilakukan pada pasien gagal jantung. Rekomendasi pemberian natrium bervariasi
yaitu rekomendasi tersering adalah restriksi natrium mencapai kurang dari 2000 mg (2 g), namun
rekomendasi dapat berkisar antara 2000-2400 mg. Restriksi tergantung beratnya retensi cairan
dan respon terhadap diuretik.
Metode terbaik untuk menentukan kebututhan energy pada pasien gagal jantung
adalah menggunakan kalorimetri indirect. Apabila kalorimetri indirect tidak tersedia maka dapat
digunakan rumus kebutuhan energy basal. Pasien dengan gagal jantung berat memerlukan
energy total 30%-50% lebih tinggi daripada kebutuhan energy basal atau 31-35 Kkal/kgBB untuk
memenuhi kebutuhan energy akibat aktifitas kardio-pulmonal meningkat.
Karbohidrat dapat diberikan 50-60% kalori total /hari dengan jenis karbohidrat
kompleks dalam bentuk biji-bijian, sayur, dan buah.
Pada pasien dengan gagal jantung dengan hemodinak stabil, asupan protein
direkomendasikan minimal 1,37 g/kgBB pada pasien dengan malnutrisi atau minimal 1,12
g/kgBB dengan pasien status nutrisi yang baik untuk mempertahankan komposisi tubuh dan
meminimalkan efek hiperkatabolik.
Kebutuhan lemak pada pasien pada penyakit heart failure berkisar antara 25-35% dari
total kalori dan kolesterol ˂ 200mg / hari. Komposisi lipid yang disarankan adalah SAFA
(saturated fatty acid) < 7%, PUFA (Polyunsaturated fatty acid) sekitar 10% dan MUFA (
monounsaturated fatty acid) mencapai 20% kalori total.
Kebutuhan cairan
Jumlah cairan yang direkomendasi untuk pasien heart failure yaitu berkisar antara
1000mL-1900 mL.
3. Syarat diet :