Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 GEOMORFOLOGI

Alawy Dhia Zulfikar (101216056) – GL 1


Analisis Geomorfologi Daerah Garut

Berdasarkan hasil interpretasi analisis geomorfologi tersebut, kondisi geomorfologi (bentang


alam) daerah Garut terbagi menjadi beberapa elemen, yaitu:
 Gunung Api A dan Gunung Api B
Gunung api ini terbentuk dengan gaya endogen akibat hasil dari peristiwa konvergensi
lempeng dengan mekanisme subduksi yang kemudian lempeng mengalami partial melting
lalu terbentuk magma dan menjadi gunung api yang utuh. Gunung api A menunjukkan pola
kelurusan ke segala arah sedangkan gunung api B menunjukkan pola kelurusan cenderung
ke arah timur. Hal ini disebabkan karena gunung api A berumur lebih muda daripada
gunung api B sehingga pola kelurusannya masih mengikuti bentuk morfologi gunung.
Gunung api B telah mengalami erosi di beberapa bagian (di bagian barat), hal ini
disebabkan karena gunung api B berumur lebih tua dan mengalami lebih banyak erosi
sehingga pola kelurusan cenderung ke arah timur.
 Alluvium debris
Alluvium debris terbentuk mengikuti hukum gravitasi dengan gaya eksogen, yang mana
akan bergerak ke arah lereng hingga kaki gunung. Pergerakan ini mengikuti morfologi dip
slope pada gunung api B sehingga endapan akan lebih mengarah ke timur (Tasikmalaya)
karena di barat dibatasi batas erosi yang lebih curam.
 Kelurusan batas tinggian dan depresi
Kelurusan ini didasarkan atas adanya peristiwa erosi yang mempengaruhi suatu area
terbagi menjadi 2 bagian, tinggian dan zona rendahan/lembah. Dari kelurusan garis C
menuju kelurusan garis ungu di bagian selatan pulau, terlihat adanya trend dip yang
cenderung ke arah southwest hingga pada akhirnya bertemu dengan zona pantai. Pantai
tersebut pembentukannya dapat dipengaruhi dari pola dip tersebut yang dapat
mentransportasikan partikel dari sumber-sumber sedimen pada setiap bukitnya. Kelurusan
ini lebih dipengaruhi oleh gaya eksogen.
 Kelurusan sesar
Terdapat kelurusan sesar yang diinterpretasikan sebagai sesar normal karena terlihat dari
perbatasan antara fault scarpe dan dip slope pada bukit tersebut. Di bagian bawah (south
east) adalah fault scarpe dan di bagian atas (north west) adalah dip slopenya sehingga dapat
disimpulkan arah sesar bergerak turun. Kelurusan ini kemungkinan dipengaruhi oleh gaya
endogen.
 Aliran sungai
Pola aliran sungai pada daerah tersebut kemungkinan mengikuti suatu kelurusan yang ada
namun pada peta belum begitu terlihat jelas kelurusan yang mendukung inisiasi sungai
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai