Anda di halaman 1dari 3

Tugas intrumentasi industry

Prinsip Kerja Pee Power,Green Algae dan

Mikro hidro Power

Oleh 2C/D4 TE :

Alvin novalianto
PROBO LUTFIANTO ASHARI (19)

Putri cepvie M.A (20)


Rizqy Abdurrahman(21)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2017
A.Pee Power
Cara kerjaa pee power sebagai generator

 Sistem memisahkan urin menjadi nitrogen, air dan hidrogen.


 Urin dimasukkan ke dalam sel elektrolitik, yang memisahkan hidrogen.
 Hidrogen masuk ke filter air untuk pemurnian, yang kemudian masuk ke tabung gas.
 Silinder gas mendorong hidrogen ke dalam silinder boraks cair, yang digunakan untuk
menghilangkan uap air dari gas hidrogen.
 Gas hidrogen yang dimurnikan ini didorong ke dalam generator.
B.Green Alga
Green Algae Sebagai Batrai
Baterai polimer ini jauh lebih ramah lingkungan, tetapi siklus life-timenya sangat sedikit, sehingga
tidak cocok untuk di komersialisasi. Tetapi, baterai polymer berbasis alga ini sangat berbeda,
baterai ini memiliki siklus life-time yang sama dengan baterai logam pada umumnya. Baterai alga ini
termasuk jenis baterai polimer karena dalam persenyawaan alga terdapat selulosa yang termasuk
senyawa polimer dari glukosa. Yang menjadikan baterai alga ini spesial adalah struktur selulosa
pada alga yang unik dan luas permukaan selulosa yang besar.

C.Mikrohidro Power

Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan
tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri
dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki
tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Mikrohidro
mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya,
mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka
semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor
geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran
air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam
rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan
turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan
diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian
air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400
watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala
besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna
instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan
mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang
dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian,
sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di
daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit
listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut :

1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah
karena menggunakan energi alam.
2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan
tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
3. Tidak menimbulkan pencemaran.
4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga
ketersediaan air terjamin.

Prinsip Kerja
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air
pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah skema mikrohidro
memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan tenaga yang
dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari bentuk ketinggian dan
aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrik. Daya yang masuk
(Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor
kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang dihasilkan merupakan
perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi konversi (Eo).

Pnet = Pgross ×Eo kW

Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik
adalah :

Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW

Di mana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m3/s).

D.Daftar Pustaka

http://www.penggagas.com/terobosan-baterai-alga-ramah-lingkungan/

https://www.niftyhomestead.com/blog/urine-powered-generator/

Anda mungkin juga menyukai