Anda di halaman 1dari 21

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.

com

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

A. Judul Penelitian

Pengaruh Bimbingan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran

2005/2006

B. Latar Belakang

Telah kita ketahui bahwa sekolah-sekolah didirikan untuk mengemban

tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan

pendidikan. Dan dengan segala kesungguhan sekolah harus melaksanakan

tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni: “Membimbing anak

didik menjadi warga negara Pancasila yang berpribadi, berdasarkan ke-

Tuhanan Yang Maha Esa, berkesadaran, bermasyarakat dan mampu

membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat

memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan,

bakat dan minat masin g-masing, sehingga memiliki kepribadian yang

seimbang dan berjiwa makarya serta bertanggung jawab terhadap

kesejahteraan masyarakat dan tanah air”.

Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek

pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal.

Yang dimaksud faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam

diri individu yang mempengaruhi individu dalam proses pencapaian prestasi

belajar di sekolah seperti: motivasi, minat, bakat dan intelegensi. Sedangkan

faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar individu baik

1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 2

yang langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi individu

dalam mencapai prestasi belajar di sekolah diantaranya meliputi lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dalam menjalani proses belajar siswa memerlukan bantuan dan

bimbingan orang lain. Baik secara disadari maupun tidak dalam kenyataannya,

para guru di dalam semua pengajaran yang diberikan secara efektif tersirat

beberapa bentuk bimbingan. Membantu seorang murid untuk mengatasi

kesulitannya dalam berhitung, menunjukkan kepada murid cara-cara

memperbaiki penyelesaian dan menulis kembali tugas pelajarannya,

menasehati murid agar berlaku hormat dan ramah kepada orang lain adalah

merupakan kegiatan atau perbuatan bimbingan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bimo Walgito (2004 : 5) bahwa bimbingan adalah bantuan atau

pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar

individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.

Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi sehingga

hasil belajar akan mejadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan akan

menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sardiman A.M (2005 : 73) mengatakan bahwa motivasi adalah daya

penggerak yang telah menjadi aktif. Dengan demikian faktor motivasi dan

bimbingan belajar memegang peranan penting di dalam belajar siswa baik di

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 3

sekolah maupun di luar sekolah dan dengan adanya motivasi akan mendorong

anak dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih

mudah dalam mencapai keberhasilan belajar dibandingkan dengan siswa yang

tidak memiliki motivasi untuk belajar. Permasalahan ada tidaknya motivasi

untuk belajar dapat dibina di sekolah dengan bimbingan guru dan di rumah

dengan bimbingan orang tua. Dan hubungannya dengan belajar maka motivasi

belajar dapat ditumbuhkan dengan memberikan bimbingan belajar secara

efektif sehingga siswa dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa siswa di dalam belajarnya

tidak terlepas dari kesulitan ataupun hambatan. Di sekolah penanganan

hambatan atau kesulitan belajar dapat diantisipasi melalui pemberian

bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang efektif akan menumbuhkan

motivasi belajar pada siswa. Hal inilah yang akan diungkapkan di dalam

penelitian ini adalah “Pengaruh bimbingan belajar dan motivasi be lajar

terhadap prestasi belajar”.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar anak ?

2. Bagaimana upaya bimbingan belajar yang baik terhadap anak ?

3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar anak ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 4

4. Bagaimana teknik menanamkan motivasi belajar terhadap anak ?

5. Bagaimana mengkondisikan kelas sehingga anak dapat termotivasi untuk

belajar ?

6. Apakah pemberia n bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar

anak ?

7. Apakah anak yang kurang memperhatikan adanya bimbingan belajar dapat

mempengaruhi prestasi belajarnya ?

8. Apakah pembimbing selalu melaksanakan bimbingan belajar terhadap

anak ?

9. Apakah pemberian motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar ?

10. Apakah pembimbing selalu memberikan motivasi belajar terhadap anak ?

D. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh bimbingan belajar

dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD

Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh positif antara bimbinga n belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

pelajaran 2005/2006 ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 5

2. Apakah ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun

pelajaran 2005/2006 ?

3. Apakah ada pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

4. Seberapa besar sumbangan efektif bimbingan belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

F. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta

tahun pelajaran 2005/2006.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta

tahun pelajaran 2005/2006 ?

3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi

Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

4. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara bimbingan

belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa

kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 6

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khusus

dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan dan

bimbingan belajar.

b. Dapat digunakan bagi para peneliti sebagai pertimbangan untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai prestasi belajar dan

faktor yang mempengaruhinya.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi peneliti : untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang

bimbingan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.

b. Bagi pembimbing : untuk meningkatkan bimbingan belajar kepada

para siswa demi peningkatan prestasinya.

c. Bagi guru : untuk meningkatkan motivasi belajar kepada para siswa

demi peningkatan prestasi belajarnya.

H. Metode Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan populasi, pendekatan non eksperimental

korelasional dan sampling.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 dan dilaksanakan pada bulan Maret

– Juni 2006.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 7

3. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yaitu bimbingan belajar (X1), motivasi

belajar (X2) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika (Y)

sebagai variabel terikat.

4. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 80 siswa yang

terdiri dari 2 kelas.

5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk

bimbingan belajar dan motivasi belajar, dan metode dokumentasi untuk

prestasi belajar siswa. Angket dibuat oleh peneliti dengan dilakukan

ujicoba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas

instrumen.

6. Uji validitas angket menggunakan korelasi Product Moment dari Person.

Uji reliabilitas angket menggunakan teknik belah dua yaitu skor item

ganjil dikorelasikan dengan skor item genap dengan rumus koefisien

reliabilitas dari Spearman Brown.

7. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda.

I. Landasan Teori

1. Bimbingan Belajar

a. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimo Walgito (2004 : 5) mengemukakan bahwa bimbingan

adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau

sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 8

kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan

individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedang menurut

Stoops, yang dikutip oleh I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 25)

mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terus-

menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai

kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang

sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat.

Jenis bimbingan menunjukkan pada bimbingan permasalahan

yang terjadi, salah satu jenis bimbingan itu adalah bimbingan belajar.

Menurut Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bimbingan belajar

adalah bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan-

kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Sedang menurut Dewa Ketut Sukardi (1983 :

80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang

diberikan kepada para siswa yang mengalami masalah di dalam

memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.

Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa bimbinga n belajar adalah suatu bantuan kepada siswa dalam

memecahkan kesulitan dalam belajar baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

b. Bentuk Bimbingan Belajar

Bentuk-bentuk bimbingan belajar yang disajikan menurut I

Djumhur dan Moh Surya (1875 : 35) misalnya dalam hal :

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 9

1) mendapatkan cara belajar yang efisien, baik sendiri maupun

kelompok,

2) menentukan cara mempelajari buku atau menggunakan buku-buku

pelajaran,

3) membuat tugas -tugas sekolah, mempersiapkan diri untuk ulangan

atau ujian,

4) memilih mata pelajaran yang cocok dengan minat, bakat,

kecakapan, cita -cita dan kondisi fisik,

5) menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu,

6) menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar,

7) memilih pelajaran-pelajaran tambahan.

Sedangkan bentuk lain bimbingan belajar menurut Bimo

Walgito (2004 : 38-39) dibagi menurut sifatnya meliputi bimbingan

yang :

1) Bersifat preventif yaitu bimbingan yang bertujuan jangan sampai

anak-anak mengalami kesulitan, menghindarkan hal-hal yang tidak

diinginkan.

2) Bersifat preservatif ialah usaha untuk menjaga keadaan yang telah

baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi

tidak baik.

3) Bersifat korektif ialah mengadakan konseling kepada anak-anak

yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan

yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 10

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa bimbingan belajar dapat berbentuk ceramah,

wawancara, papan bimbingan yang memiliki sifat preventif, preservatif

dan korektif.

c. Tujuan Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar menurut I Djumhur dan Moh Surya (1975 :

35) bertujuan untuk membantu murid-murid agar mendapat

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar.

Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan

bahwa bimbingan belajar bertujuan agar murid-murid bisa melakukan

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai

potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu murid-murid bisa

melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal

mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada

padanya.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (…. :. ….) motivasi adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 11

Cropley (1985) motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai melalui

perilaku tertentu. Sedangkan menurut Donald yang dikutip oleh

Sardiman A.M (2005 : 73) mengemukakan bahwa motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya

feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi adalah dorongan atau perubahan energi dalam diri

seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu

tindakan yang ditandai munculnya feeling dan tanggapan terhadap

tujuan yang ingin dicapai.

b. Pengertian Belajar

Dewa Ketut Sukardi (1983 : 17-18) mengemukakan bahwa

belajar sebagai kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku.

Sedangkan menurut Sardiman A.M (2005 : 20), belajar adalah kegiatan

psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.

Menurut Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto MP

(1998 : 84), mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

hasil dari latihan atau pengalaman.

Berdasar pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai kegiatan psiko-fisik yang

disengaja untuk mengubah tingkah laku menuju ke perkembangan

seutuhnya sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 12

c. Motivasi Belajar

Wasty Soemanto (1991 : 98) mengemukakan bahwa motivasi

belajar adalah dorongan untuk mencari ilmu pengetahuan atau

menuntut ilmu. Sedangkan Oemar Hamalik (1994 : 27) mengatakan

bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non

intelektual.

Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar adalah dorongan psikis yang bersifat non intelektual

untuk mencari ilmu pengetahuan.

d. Fungsi Motivasi Belajar

Sardiman A.M (2005 : 85) mengatakan bahwa motivasi

mempunyai tiga fungsi sebagai berikut :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

e. Macam-macam Motivasi

Sardiman A.M (2005 : 89-91) mengemukakan bahwa macam atau

jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya

adalah sebagai berikut :

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 13

1) Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Contohnya seseorang belajar, memang benar-benar ingin

mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian ataun

ganjaran.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh

seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan

harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh orang

tuanya atau temannya.

f. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Sardiman A.M (2005 : 91-96) mengemukakan bahwa cara dan jenis

menumbuhkan motivasi diantaranya sebagai berikut :

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Dan cara memberkan angka-angka dapat dikaitkan dengan values

yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan

sehingga tidak sekadar kognitif saja, tetapi juga ketrampilan dan

afeksinya.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 14

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu

demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak

akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat

untuk suatu pekerjaan tersebut.

3) Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa.

4) Ego-involvement

Ego-involvement sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup

penting. Karena ego-involvement dapat menumbuhkan kesadaran

kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya

sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

harga diri.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Tetapiharus diingat oleh guru agar jangan terlalu sering

setiap hari karena bisa membosanka n dan bersifat rutinitis.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

7) Pujian

Siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik,

perlu diberikan pujian namun pemberiannya harus tepat. Karena

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 15

pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan

harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepa t dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

1) Faktor yang mempengaruhi motivasi

Sartain dalam kutipan Ngalim Purwanto (1990 : 62)

mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

adalah sebagai berikut :

a) Physiological drive

Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat

fisiologis/jasmaniah, seperti lapar, haus, lapar seks, dan

sebagainya.

b) Social motives

Social motives ialah dorongan-dorongan yang ada

hubungannya dengan manusia yang lain dala m masyarakat

seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik

(etika) dan sebagainya.

Sedangkan menurut Woodworth bahwa faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar adalah sebagai berikut :

a) Unlearned motives

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 16

Unlearned motives yaitu motif-motif pokok yang tidak

dipelajari. Motif-motif ini timbul disebabkan oleh kekurangan-

kekurangan kebutuhan dalam tubuh, seperti lapar, haus, sakit,

dan sebagainya yang semuanya itu menimbulkan dorongan

dalam diri untuk minta supaya dipenuhi atau menjauhkan diri

daripadanya.

b) Learned motives

Learned motives yaitu motif-motif yang dipelajari melalui

kematangan, latihan dan belajar.

2) Faktor yang mempengaruhi belajar

Ngalim Purwanto (1990 : 102) mengemukakan bahwa belajar

dipengaruhi oleh:

a) Faktor individual

Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri seperti:

faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi,

dan faktor pribadi.

b) Faktor sosial

Merupakan faktor yang ada di luar individu seperti faktor

keluarga, keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,

alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar,

lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 17

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1979 : 283)

mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah

sebagai berikut :

a) Faktor dari luar pelajar

(1) Faktor non moral meliputi keadaan, suhu, cuaca, tempat,

dan alat-alat.

(2) Faktor sosial meliputi manusia dengan segala tradisi yang

dapat mengganggu konsentrasi belajar.

b) Faktor dari dalam diri pelajar

(1) Faktor fisiologis

Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan jasmani

seseorang, seperti fungsi indera.

(2) Faktor psikologis

Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan

seseorang dalam menerima pelajaran.

h. Teori-teori motivasi belajar

Ngalim Purwanto (1990 : 74-77) mengemukakan beberapa

teori motivasi antara lain sebagai berikut :

1) Teori hedonisme

Hedonisme adalah suatu aliran di dalam falsafat memandang

bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari

kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 18

2) Teori naluri

Pada dasarnya manusia memilik i tiga dorongan nafsu pokok yang

dalam hal ini disebut naluri, yaitu :

a) dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri.

b) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri.

c) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan

jenis.

3) Teori reaksi yang dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia

tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola -pola

tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu

hidup.

4) Teori daya pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori nalur i dengan teori

reaksi yang dipelajari.

5) Teori kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh

manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian prestasi belajar

Sudarto (1984 : 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar

adalah hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat dilakukan evaluasi.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 19

Sedangkan W.S. Winkel (1991 : 39) menyatakan bahwa prestasibj

adalah bukti hasil belajar yang dapat dicapai siswa setelah melakukan

proses belajar.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 20

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. (1998). Psikologi Umum. Semarang: IKIP Semarang.

Bimo Walgito. (1985). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah . Yogyakarta: Andi


Offset.

Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewa Ketut Sukardi. (1984). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:


CV Ilmu.

Djumhur dan Moh Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.


Bandung: CV Ilmu

Hadari Nawawi. (1981). Strategi Pembelajaran . Jaka rta: Bumi Saksara.

Nana Sudjana. (1993). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Oemar Hamalik (2002). Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Prayitno dan Erman Anti. (2001). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.


Jakarta: Rineka Cipta.

Saifuddin Azwar. (1988). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman AM. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:


Rajawali.

Sudarto. (1984). Media Pembelajaran . Bandung: Angkasa.

Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Bumi Aksara.

Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran . Jakarta: Grasindo.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai