Materi Suhu Dan Kalor
Materi Suhu Dan Kalor
A. SUHU
Derajat panas atau dinginnya suatu benda yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut dengan SUHU.
Alat untuk mengukur suhu dinamakan THERMOMETER.
1. Pengukuran Suhu
Suhu zat yang diukur sama besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi keseimbangan
termal antara zat dengan termometer..
Zat yang biasa dengankan untuk mengisi termometer adalah AIR RAKSA.
(tF – 32) : tC = 9 : 5
T = tC + 273
3. Pemuaian Zat
Pada umumnya Zat bila diberikan Kalor (panas) maka zat tersebut akan memuai. Pemuaian zat bergantung
kepada :
1. Jenis bahannya
2. Banyaknya Kalor yang diberikan .
Pemuaian zat dapat dilihat dari :
1) Pemuaian Panjang
Jika sebuah batang memiliki panjang mula-mula l o Batang tersebut kemudian dipanaskan sehingga
bertambah panjang sepanjang l dan perubahan suhunya t maka besar panjang akhirnya memnuhi
persamaan :
l = lo ( 1 + t)
dengan :
lo = Panjang mula-mula (m)
l = Panjang akhir (m)
= Koefisien muai (oC –1)
t = Perubahan suhu
t = t2 - t1
t2 = Suhu akhir
t1 = Suhu Awal
sehinga besarnya l dapat dicari dengan persamaan : l = l - lo
2) Pemuaian Luas
Selain mengalami pemuaian panjang jika benda tersebut memiliki luas maka benda tersebut juga akan
mengalami pemuaian luas. Perubahan luas dinyatakan dengan persamaan :
A = Ao ( 1 + t)
Q = m c t
Kalor Jenis
Suatu zat yang menerima kalor selain mengalami pemuaian , pada zat tersebut juga terjadi peningkatan
suhu . Besarnya peningkatan suhu dapat dituliskan dengan persamaan
Q Q = Kalor (Joule)
t = c = Kalor Jenis (J/ Kg. K)
mc m = Massa Benda
t = Perubahan suhu ( oC)
kalor jenis suatu bahan di definisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk
menaikkan suhu 1 Kg zat itu sebesar 1 oC
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukkan oleh suatu benda
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 oC
Kapasitas kalor dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja
berdasarkan azas Black .Azas Black berbunyi besarnya kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang
suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.
B. PERPINDAHAN KALOR
Kalor dapat berpindah dengan tiga cara yaitu :
Konduksi ( Hantaran)
Konveksi ( Konveksi )
Radiasi ( pancaran)
Kalor yang mengalir dalam batang persatuan waktu dapat dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut :
T2 – T1
H =kA
L
Dengan :
T1 = suhu pada ujung batang logam yang bersuhu tinggi
T2 = Suhu pada ujung batang logam yang bersuhu rendah
A = Luas penampang hantaran kalor dari batang logam
K = Koefisien konduksi termal
H = Jumlah kalor yang merambat pada batang persatuan waktu
Besarnya kalor yang merambat secara konveksi tiap satuan waktu dapat dituliskan dengan persamaan :
H = h AT
W = e T4
Dengan :
W = Energi yang dipancarkan persatuan waktu
= Konstanta Stefan Boltzman 5,672 x 10 –8 watt /m2 K4
T = Suhu mutlak benda (K)
e = Koefisien emisivitas (0<e<1)
untuk benda hitam sempurna harga e = 1 karena benda hitam merupakan pemancar dan penyerap kalor
yang baik.
Apabila suhu permukaan benda lebih rendah dari suhu lingkungan tempat benda itu berada maka benda
tersebut akan menyerap kalor. Energi yang diserap benda memenuhi persamaan sebagai berikut :
W = Ta4 – Tb4
Dengan :
= Koefisien absorpsivitas (Penyerapan)
Ta = Suhu benda
Tb = Suhu Lingkungan