Anda di halaman 1dari 4

PROGRESS PENGEMBANGAN BDSP

A. Permasalahan
1. 28 Mei 2018, ada laporan dari Bidang Komoditas bahwa pengguna BDSP (dari Bappenas kalo
ga salah) dimana data LUAS PANEN PADI Tahun 2016 di semua kabupaten di PROVINSI
PAPUA (gorontalo, sumut, sumbar, riau, jambi, lampung, papua barat, jateng, DIY, banten,
bali, kalbar, kalsel, malut)  data tahun 2016 sumber data dari BPS nilainya identik
(173.118,30).
Catatan: angka tsb muncul saat tidak ada entry data dari BPS. Komoditas lain seperti: kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, jagung (produktivitas) mostly 2016 meskipun muncul juga di
2014 dan 15.

Form Pencarian :

Hasil Pencarian
Begitu juga dengan provinsi lain : Papua Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Barat, NTT, Bali, Banten, DIY, Jawa Tengah, Lampung, Jambi, Riau dan Sumatera
Barat.
2. Per 1 Juni 2018, aplikasi susah diakses
 Database BDSP (SQL SERVER) dipindahkan sementara ke server 10.1.202.201

3. Hasil rapat Rabu, 7 Juni 2018


- Aplikasi ditutup sementara untuk pihak eksternal, tapi masih bisa diakses oleh tim
pusdatin, alamat aplikasi diubah (menjadi http://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp3)

B. Analisis
1. Data yang bermasalah hanya pada Indikator LUAS PANEN untuk komoditas PADI untuk tahun
2016 tingkat Kabupaten, sedangkan di indikator, komoditas, tahun dan sumber data yang
lain tidak ditemukan hal serupa.
2. Selama ini tidak ada pengembangan/updating aplikasi, baik dari konsultan (mas Wahyono)
maupun dari Tim PSI.
3. Jika ada permasalahan pada aplikasi, seharusnya ada banyak nilai duplikasi, tidak hanya pada
LUAS PANEN PADI.
4. Asumsi : data duplikat berasal dari form excel yang diupload.

C. Test Case (Pengujian)


1. Input data dengan Web Form
2. Input Data dengan menggunakan Form Excel yang disediakan di aplikasi BDSP Cpanel
Isikan dengan nilai tertentu, apakah data yang diisikan di form dengan hasil setelah upload di
aplikasi nilainya sama??
3. Bandingkan data dari cpanel dengan front-end. apakah nilainya sama?

D. Opsi Solusi
1. Khusus untuk subsektor Tanaman Pangan (atau dikhususkan untuk Padi), yang ditampilkan
data dari BPS saja atau Kementan saja.
2. Data yang duplikat tersebut dihapus dari sistem, namun ada backup table-nya.
3. Perubahan username dan password login cpanel. Kalau bisa diberikan akun yang berbeda
untuk setiap operator, bukan per subsektor. Setiap operator harus menggunakan akun
miliknya, bukan operator lain. Di aplikasi telah trsedia log untuk melihat proses input data.
4. Jika semua sudah fixed, maka alamat URL aplikasi bisa dikembalikan ke alamat URL awal
(http://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp2).
5. Diperlukan penelusuran terkait dengan kondisi server database lama (10.1.101.191).
Terimakasih

Komoditas Hortikultura muncul juga data berulang (sumber data): kementan (ditjen horti) dan dinas

Data sudah diisi tetapi data yang muncul data berulang.

Luas Panen di jawa barat, jateng, diy, jatim, sultra, sulteng  Belimbing 2016

Produksi di jawa barat, jateng, diy, jatim, sultra, sulteng  duku 2016

Overall:

Produktivitas nggak bisa dijumlah secara total

Untuk Data Horti , sumber datanya diambil dari Kementerian Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai