Anda di halaman 1dari 5

IV.

4 Perencanaan PVD
Konsolidasi yang terjadi pada tanah lempung akan membutuhkan waktu yang
cukup lama mengingat nilai koefisien konsolidasi lapisan tanah lempung tersebut
cukup kecil. Lamanya waktu konsolidasi lapisan tanah lempung akan membuat
proses konstruksi akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu
diperlukan solusi yang dapat mempercepat prosesnya keluarnya air pori. Salah satu
solusi yang dapat diterapkan adalah penggunaan prefabricated vertical drain
(PVD).
IV.4.1 Perencanaan Konfigurasi dan Spasi PVD
Perencanaan PVD diawali dengan menentukan dimensi PVD yang akan digunakan.
Untuk perencanaan ini akan digunakan PVD dengan spesifikasi sebagai berikut.
a = 100 mm
b = 3,5 mm
Untuk mendapatkan desain PVD yang berupa konfigurasi dan spasi antar PVD
maka perlu dilakukan perhitungan dengan memvariasikan kedua variable tersebut
sehingga nantinya akan didapat desain PVD yang sesuai. Konfigurasi pemasangan
PVD umumnya terdiri dari dua jenis yaitu pemasangan dengan konfigurasi segitiga
dan persegi. Spasi yang akan ditinjau adalah spasi 1 m, 1,1 m, 1,2 m, dan 1,3 m.
Selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan mengkombinasikan konfigurasi
dan spasi yang akan ditinjau. Hasil perhitungan akan ditampilkan dalam sebuah
grafik yang menunjukkan hubungan antara derajat konsolidasi dan waktu. Namun
pada tugas akhir ini akan diberi salah satu contoh perhitungan untuk kombinasi
konfigurasi dan spasi tertentu.
Berikut adalah salah satu contoh perhitungan yang telah dilakukan.
2( + ) 2(100 + 3,5)
= = = 65,89

Pola pemasangan: Segitiga


Spasi antar PVD: 1 m
= 1,05 = 1,05 × 1 = 1,05
1,05 × 1000
= = = 15,94
65,89
3 1
( )= ln( )
1 4
15,94 3 × 15,94 1
= ln(15,94) = 2,03
15,94 1 4 × 15,94
Karena memperhitungkan adanya pengaruh smear maka nilai Fn yang digunakan
bukanlah nilai Fn yang telah dihitung melainkan nilai Fsn yang merupakan akibat

pengaruh smear. Untuk mendapatkan nilai Fsn maka terlebih dahulu dicari nilai

dan s.

Berdasarkan hasil studi literatur nilai diambil sebesar 2, sedangkan untuk

mendapatkan nilai s dilakukan terlebih dahulu perhitungan diameter daerah smear.


Diameter daerah smear merupakan fungsi dari diameter mandrel. Diameter mandrel
yang digunakan adalah sebagai berikut.
a = 125 mm
d = 50 mm
Diameter ekivalen mandrel dapat dihitung sebagai berikut.

4 4 × 125 × 50
= = = 89,21

=3 = 3 × 89,21 = 267,62
267,62
= = = 4,06
65,89
Setelah nilai dan s diketahui maka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Fsn.
15,94
( )= 0,75 + ( )= 0,75 + (2) (4,06) = 3,42
4,06
Sebelum menentukan besarnya derajat konsolidasi baik arah vertikal atau arah
radial perlu ditentukan terlebih dahulu besarnya nilai koefisien konsolidasi yang
mewakili lapisan tanah lunak. Sebagaimana diketahui bahwa lapisan tanah lunak
pada proyek tugas akhir ini terdiri dari dua jenis tanah dengan nilai koefisien
konsolidasi yang berbeda. Nilai koefisien konsolidasi yang akan digunakan untuk
perencanaan PVD adalah koefisien konsolidasi ekivalen untuk kedua lapisan tanah
yang dihitung menggunakan persamaan berikut.
× + × + + ×
( ) =
+ + +
0,035 × 3 + 0,035 × 2 + 0,035 × 2 + 0,04 × 3
= = 0,0365 /
10
= 6,083 × 10 /
Nilai koefisien konsolidasi arah radial diambil setara dengan dua kali dari nilai
koefisien konsolidasi arah vertikal.
= 1,2 × 10 /
Derajat konsolidasi rata-rata untuk aliran axisymmetry arah radial dapat diprediksi
dari persamaan Hansbo (1981) sebagai berikut.
8
=1 exp
( )
Berikut adalah contoh perhitungan derajat konsolidasi dengan waktu 110 hari.
1,2 × 10 / × 110 × 24 × 60 × 60
= = = 1,034
(1,05 )
8 8 × 1,034
=1 exp =1 exp = 0,911 = 91,1%
( ) 3,42
Sedangkan derajat konsolidasi vertikal dapat diprediksi dengan persamaan berikut.

4 8
≤ 0,2 ∶ = > 0., ∶ =1

6,083 × 10 / × 110 × 24 × 60 × 60
= = = 0,006
(10 )
Karena ≤ 0,2 maka,

4 4 × 0,006
= = = 0,086 = 8,6%

Setelah mendapat nilai derajat konsolidasi masing-masing arah selanjutnya


dihitung derajat konsolidasi total sebagai berikut.
=1 (1 )(1 )=1 (1 0,911)(1 0,086) = 0,919 = 91,9 %
Selengkapnya hasil perhitungan untuk berbagai kombinasi konfigurasi dan spasi
PVD ditampilkan pada grafik berikut.
Gambar IV. 7Derajat konsolidasi vs waktu
Dari grafik dapat dilihat bahwa PVD dengan konfigurasi segitiga dan spasi antar
PVD sebesar 1 m menghasilkan waktu tersingkat untuk mencapai derajat
konsolidasi sebesar 90% yaitu 100 hari. Dengan demikian untuk perencanaan PVD
akan digunakan spesifikasi sebagai berikut.
Konfigurasi = Segitiga
Spasi = 1 meter
Panjang = 11 meter
Dimensi PVD
a = 100 mm
b = 3,5 mm

Gambar IV. 8Konfigurasi dan spasi PVD

IV.4.2 Konversi PVD Model Axisymmetry ke Model Plane Strain


Aliran air menuju PVD di lapangan berbentuk axisymmetry sedangkan pemodelan
yang akan dilakukan menggunakan model plane strain. Dengan demikian
diperlukan konversi dari model axisymmetry menjadi model plane strain. Konversi
dari model axisymmetry ke model plane strain dilakukan dengan menggunakan
persamaan dari Hird, dkk (1992), sebagai berikut.
2
=
3 ln + ln

Dengan nilai B dan R yang sama besar maka persamaan tersebut dapat
disederhanakan sebagai berikut.
2
=
3 ln + ln

2
= , ,
= 0,1949
3 ln ,
+ (2) ln ,

( ) = 0,1949 × = 0,1949 × (1,73 × 10 ) = 3,37 × 10 /

( ) = 0,5 ( ) = 0,5 × (3,37 × 10 ) = 1,68 × 10 /

Anda mungkin juga menyukai