Anda di halaman 1dari 2

Kearifan Lokal Belitung Timur

Tradisi Makan Bedulang

“Nak.. temen-temen nanti diundang makan bareng di masjid Al-Fallah ya” begitulah pesan singkat
yang dikirim melalui whatapp oleh salah satu ustazah tempat kami mengajar TPA di masjid Al-Fallah.

Di penghujung hari-hari terakhir kami di Belitung banyak warga sekitar yang mengundang kami untuk
sekedar mencicipi hidangan yang telah mereka sajikan sebagai pengantar untuk salam perpisahan.
Kemudian kami berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya, dari satu undangan ke undangan
lainnya.

Salah satu acara sambutan perpisahan kami yaitu makan Bedulang yang merupakan salah satu tradisi
masyarakat Belitung Timur. Undangan makan bedulang ini dilaksanakan di Masjid Al-Fallah Dusun
Kalmoa tempat kami tinggal. Masjid Al-Fallah juga merupakan masjid dimana kita mengajar TPA.

Rangkaian acara makan Bedulang ini diawali oleh sambutan dari Kepala Dusun Kalmoa kemudian
dilanjut sambutan dari Ketua KKN UNS. Sambutan yang mewakili TIM KKN tersebut, kami berterima
kasih atas semua kebaikan warga masyarakat yang telah menerima kami dengan penuh rasa legowo
dan tak lupa kami juga menyamaikan salam perpisahan. Setelah sambutan selesai kemudian
dilanjutkan dengan makan Bedulang yang telah disediakan dihadapan kami.

Tradisi Makan Bedulang ini merupakan prosesi makan bersama dalam satu dulang (talam/nampan
besar berbentuk bundar) yang terdiri dari empat orang duduk bersila dan saling berhadapan
mengintari dulang berisi makanan yang disajikan dan dinikmati dengan tata cara dan etika tertentu.

Dalam satu dulang tersebut ada makanan seperti ayam, rendang yang dimasak dengan berbagai
jenis, sayuran dll. Kemudian dimakan menggunakan ketupat karena pada hari itu tepat hari setelah
Idul Adha. Sebenernya ada dua kesempatan untuk menikmati meriahnya tradisi Bedulang, yaitu saat
raya Idul Fitri dan saat maulud Nabi Muhammad SAW.

Makan Bedulang tidak boleh meggunakan sendok. Cara makan bedulang dengan menggunakan
tangan kosong memberikan kesan tersendiri daripada makan menggunakan piring dan sendok.
Makan bersama dengan menggunakan nampan akan terasa lebih akrab disertai dengan obrolan kecil
dan canda tawa menjadikan suasana menjadi lebih hangat. Hal seperti itulah yang membuat kami
kangen akan keramahan dan kebersamaan dengan warga Belitung Timur.

Anda mungkin juga menyukai