Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
SURABAYA
2018
DAFTAR PUSTAKA
Penulis
“Daur Hidup Proses Pembuatan Gula”
Sebagai negara agraris, Indonesia mengupayakan untuk memajukan sektor pertanian. Salah
satu komoditi yang dikembangkan adalah tebu. Komoditi tebu merupakan salah satu tanaman
penghasil gula yang di dalamnya terkandung sukrosa yang kemudian dikristalkan menjadi gula kristal.
Pemanfaatan gula tidak hanya terbatas untuk bahan konsumsi langsung tetapi juga digunakan sebagai
bahan pembantu di berbagai industri makanan, minuman, kosmetik dan farmasi. Saat ini tingkat
konsumsi gula dalam negeri belum bisa sepenuhnya dipenuhi oleh industri gula dalam negeri, oleh
karena itu impor gula masih diberlakukan. Industri gula nasional memegang peranan penting untuk
dapat memenuhi tingkat permintaan gula yang terus meningkat dengan kualitas yang baik untuk dapat
bersaing dengan gula impor dari luar negeri yang saat ini membanjiri pasaran di Indonesia.
Pengeringan Kristalisasi
Proses produksi gula dari tebu adalah proses pemisahan sukrosa yang terdapat
dalam batang tebu dari zat-zat lain seperti air, zat organik, dan sabut. Proses
pemisahan dilakukan dengan cara menggiling tebu pada mesin penggiling
sehingga diperoleh cairan yang disebut nira. Nira yang diperoleh dari mesin
penggiling dibersihkan dari zat-zat bukan gula dengan pemanasan dan
penambahan zat kimia. Secara umum proses produksi gula dilakukan dengan proses
berikut ini :
Pada serangkaian proses produksi gula dihasilkan sejumlah limbah, baik limbah
padat, limbah cair, limbah udara maupun limbah B3. Limbah padat berupa ampas
tebu, blotong, abu ketel, limbah domestik (kertas, plastik, karung, bahan organik,
dll). Limbah cair yang dihasilkan pada proses produksi gula ini berupa tetes
(molasses), air buangan pabrik (limbah proses), air limbah abu ketel, air jatuhan
(limbah kondensor), dan air limbah domestik (gabungan). Sedangkan limbah udara
berasal dari cerobong boiler dan cerobong genset serta udara yang berada di dalam
pabrik seperti di sekitar lingkungan mesin-mesin yang ada di stasiun pabrik.
Limbah B3 yang terdapat di PG Subang berupa oli bekas, aki bekas, lap majun,
dan lampu TL. Sumber utama aki bekas berasal dari penggunaan mesin-mesin
mekanisasi, kendaran angkut dan transport, dan instalasi listrik. Oli bekas banyak
dihasilkan oleh alat-alat berat, traktor, genset, dan sisa mesin milling di stasiun
penggilingan. Lap majun merupakan lap bekas terpakai pada proses produksi
maupun kegiatan lain yang telah digunakan untuk membersihkan atau kegiatan lain
yang mengandung bahan kimia maupun bahan berbahaya lainnya seperti untuk
pembersihan mesin-mesin, pompa, dan oli. Lampu TL termasuk bahan berbahaya
dikarenakan di dalamnya terdapat bahan kimia serta komponen listrik yang apabila
diletakkan sembarangan akan membahayakan orang disekitarnya.
3. Proses Produksi
Gambar 3. Proses Produksi dan Limbah yang Dihasilkan