Pedoman Pelaksanaan Menajemen Asuhan Keperawatan - Metoda Tim
Pedoman Pelaksanaan Menajemen Asuhan Keperawatan - Metoda Tim
METODE TIM
I. Pendahuluan
Manajemen adalah proses bekerja melalui upaya orang lain untuk mencapai
tujuan bersama. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau keluarga atau
masyarakat (Gillies, 1982).
Tim memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok klien yang dikaji oleh
anggota tim berdasarkan kompleksitas kebutuhan klien. Ketua tim bertanggungjawab
untuk mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan perawatan pasien
tertentu pada anggota tim yang lain.
Pengorganisasian:
- Mengkoordinasikan tanggung jawab tiap tim terhadap jumlah ruangan yang
akan dipegang.
- Mengatur pelaksanaan kolaborasi antara perawat dan tenaga kesehatan
lainnya guna memberikan asuhan yang komprehensif dan menyeluruh.
- Mengkoordinasikan / mengendalikan sistim komunikasi antar tim keperawatan
dan antar tim dengan tenaga kesehatan lainnya.
- Mengikuti proses timbang terima yang dipimpin oleh ketua shift sebelumnya
guna mengetahui gambaran umum kondisi pasien.
- Mengendalikan logistik ruangan.
Pengarahan:
- Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
- Memberi reinforcement positif kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik.
- Meminta informasi yang berhubungan dengan Askep pasien, kemudian
memberikan umpan balik terhadap hal-hal yang dianggap penting.
- Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
- Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lainnya.
- Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pengawasan:
- Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua
tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien.
- Melalui supervisi:
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki / mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan.
- Evaluasi: mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim yang meliputi
proses dan hasil / pencapaian dari tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan.
Prosedur timbang terima meliputi: Kedua tim shift dalam keadaan sudah siap dan
shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal yang
akan disampaikan.
Kepala tim menyampaikan kepada kepala tim penanggungjawab shift yang selanjutnya
meliputi identitas dan diagnosa medis pasien, masalah keperawatan yang
kemungkinan masih muncul, intervensi dependensi dan kolaboratif, kondisi pasien,
tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan, rencana kerja untuk dinas yang
menerima operan.
Kepala tim dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat
keadaan klien.
Skema Timbang terima Pasien
Pasien
Tindakan