PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang dikeluarkan
NEGARA oleh Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno pada 5 Juli
1959. Isi dekrit yang dikeluarkan Soekarno pukul 17.00 WIB Ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk dalam upacara resmi di Istana Merdeka, berisi antara lain: sekelompok cita- cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi 1. Pembubaran Konstituante suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. 2. Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950 Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, idea, keyakinan, kepercayaan, yang 3. pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut: a. Bidang sesingkat-singkatnya. Politik (termasuk Pertahanan dan Keamanan) b. Bidang Sosial c. Bidang Kebudayaan d. Bidang Keagamaan Dekrit ini dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Rejuvenasi Pancasila, yaitu semangat untuk Anggota konsti-tuante mulai bersidang pada 10 November mengembalikan Pancasila seperti apa yang dicita-citakan oleh r956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum para Founding Fathers, Pancasila tidak lagi dijadikan sebagai berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di alat politik tetapi Pancasila ditujukan untuk mencapai kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada masyarakat yang mempunyai budaya harmonis, bermartabat UUD 45 semakin kuat. dan mempunyai visi yang luas.
POKOK PARAGRAF PEMBUKAAN UUD
1. Pokok pikiran yang pertama: "Negara melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Maksudnya itu setiap warga negara itu wajib mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan sendiri.
2. Pokok pikiran yang kedua: "Negara hendak mewujudkan
keasilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Maksudnya itu, kita harus menghormati hak setiap orang karena setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama.
3. Pokok pikiran yang ketiga: "Negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan". Maksud kalimat ini, Indonesia adalah negara demokrasi yang berasaskan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
4. Pokok pikiran yang keempat: "Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab". Kita harus taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa