BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dislipidemia
1. Pengertian Dislipidemia
dibicarakan tersendiri. Agar lipid dapat larut dalam darah, molekul lipid
utamanya adalah apo A-1 dan apo A-II. Bukti bukti menyebutkan bahwa
2. Klasifikasi Dislipidemia
a. Dislipidemia primer
hipertrigliseridemia primer.
b. Dislipidemia sekunder
3. Patofisiologi Dislipidemia
menekan pelepasan asam lemak tak jenuh (non esterified fatty acids =
dan jaringan adiposa. Keadaan ini akan meningkatkan aliran NEFA dan
distabilisasi dan terlindung dari degradasi oleh Heat shock protein (HSP)
proses degradasi apo-B intrasel. Jadi, pada individu dengan obesitas atau
terutama dibersihkan dari sirkulasi oleh reseptor LDL atau disebut juga
A-I atau sekresi HDL nascent oleh hati. Oleh karena itu, pada individu
yang lebih kecil) dan HDL yang mengandung apoA-I (dikenal dengan
aterogenik.
1) Umur
2) Jenis Kelamin
lebih tinggi dari pada wanita. Hal ini dipengaruhi oleh hormon
3) Keturunan
normal. (Ayuandira,2012)
LDL dari darah menurun dan kadar LDL dalam darah meningkat.
(Ayuandira, 2012)
19
4) Pola Konsumsi
(Ayuandira, 2012).
darah.
lemak tidak jenuh berubah menjadi asam lemak trans. Untuk itu,
Begtitu juga dengan buah dan sayur yang mengandung serat, serat
5) Obesitas
morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi akibat PJK dan stroke
6) Aktivitas Fisik
(Soegondo, 2009).
kombinasi diet yang buruk dan fisik yang tidak aktif hal ini bisa
pembuluh darah dalam bentuk sel busa. Radikal bebas dari rokok
(Barnoya, 2005).
8) Stres
5. Penatalaksanaan Dislipidemia
a. Diet
adalah diet asam lemak tidak jenuh seperti MUFA dan PUFA
konsentrasi TG.
biskuit asin (crackers), kue kering manis (cookies), donat, roti, dan
b. Aktivitas fisik
aktivitas fisik, dan penurunan berat badan. Tanpa disertai diet dan
aktivitas yang terukur seperti jalan cepat 30 menit per hari selama
5 hari per minggu atau aktivitas lain setara dengan 4-7 kkal/menit
Timur (Cina, Jepang, dan Korea), tetapi tidak pada etnis India dan
kolesterol total dan LDL hanya sedikit, untuk semua pasien dengan
kardiovaskular. (Ayuandira,2012)
mg/dl. (Ayuandira,2012)
2) Terapi farmakologi
kolesterol LDL:
total dan LDL didalam darah adalah statin dan telah terbukti
total dan LDL dalam darah, dan umumnya dapat ditoleransi dengan
baik total kolesterol dan LDL dalam darah dapat berkurang hingga
obat ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Obat ini
2009)
d. Asam Nikotinik
e. Ezetimibe
Obat ini termasuk obat penurun lipid yang terbaru dan bekerja
2008).
(PERKI. 2017)
B. Jamur Kuping
dari jenis jamur kayu dengan ciri-ciri: badan buah kenyal seperti
gelatin jika berada dalam keadaan segar dan menjadi keras seperti
diameter 2-15 cm, tipis berdaging dan kenyal. Hidup soliter atau
bergerombol pada batang kayu, ranting mati, tunggul kayu dan lain-
lain; melekat pada substrat secara sentral atau lateral. Penyebaran pada
kayu keras dan konifer. Badan buah jamur sering kali dijumpai
Jamur ini akan menjadi kenyal kembali jika direndam dalam air. Jamur
merah muda sampai kemerah. Jamur ini terasa kenyal saat digigit.
bentuknya beragam, ada yang kecil dan tebal, mirip kuping tikus;
Divisio :Thalophyta
Subdivisio : Fungi
Classis : Heterobasidiomycocetes
Subclalasis : Phagmobacidiomycetes
Ordo : Auriculariales
Familia : Auriculariaceae
35
Genus : Auricularia
Tabel 2.1. Kandungan Gizi Jamur Kuping kering dalam 100 gram
Kandungan zat gizi Jumlah Satuan
Kalori 128,0 Kalori
Air 15,0 Gram
Protein 9,25 Gram
Serat 70,1 Gram
Abu 2,21 Gram
Karbohidrat 64 Gram
Lemak 0,73 Gram
C. Ikan Patin
1. Pengertian
ikan air tawar populer. Ikan ini sangat potensial untuk dibudidayakan di
6,3% terhadap produksi patin nasional yang mencapai 403.000 ton. (Ihda
Fadila,2015)
kalori dan protein cukup tinggi, rasa dagingnya pun gurih. Daging ikan
ini rendah sodium sehingga cocok bagi orang yang sedang diet garam.
Selain itu, daging ikan ini mudah dicerna oleh usus serta mengandung
kalsium, zat besi dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan.
Kandungan gizi dari ikan patin adalah 68,6% protein, 5,8% lemak, 3,5%
berikut:
Phylum : Chordata
Klas : Pisces
Ordo : Ostariophsi
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Ikan patin (Pangasius sp) adalah salah satu jenis ikan air tawar
yang berasal dari perairan umum. Jenis ikan ini mulai populer
Ikan patin termasuk jenis ikan air tawar asli Indonesia yang tersebar
38
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
dapat tumbuh besar. Ikan patin yang hidup di perairan alami dapat
(Djarijah, 2001).
pipih. Tubuhnya licin seperti lele karena ikan ini tidak memiliki
terletak di ujung kepala. Hal ini merupakan ciri khas golongan cat
fish. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek. Kumis ini
jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi senjata
yang dikenal sebagai patil. Antara sirip punggung dengan batang ekor
terdapat sirip lemah. Pada pangkal sirip dada dan sirip punggung
Ikan patin termasuk ikan dasar. Hal ini bisa dilihat dari
2003).Di Indonesia, dikenal dua macam ikan patin, yaitu patin lokal
ikan patin yang banyak diproduksi saat ini adalah ikan patin
dagingnya sangat lembut ini kaya akan dua asam lemak esensial DHA
dan EPA. Asam lemak esensial ini dikenal dengan Omega-3, yang sangat
dalam ikan patin mencapai 5,45 % sedang kadar EPA mencapai 0,78 %.
D. Sosis
1. Pengertian
1971). Istilah sosis mencakup berbagai jenis ragam dari produk tersebut
mulai dari salami yang merupakan sosis kering asap sampai sosis
1971).
Emulsi daging adalah suatu system dua fase yang terdiri dari
kecil disebut fase disperse atau fase diskontinu, dan cairan tempat
produk daging, misalnya sosis hati, frank furter dan bologna adalah
air serta bahan pembantu seperti polifosfat dan bahan lain yang
dalam enam kelas. yaitu : sosis segar, sosis tidak dimasak tapi diasap,
sosis dimasak dan diasap, sosis dimasak, sosis kering dan semi kering
2. Standar Mutu
Menurut SNI sosis adalah produk makanan yang dibuat dari campuran
daging ikan halus dengan campuran tepung atau pati dengan atau tanpa
terigu, tepung sagu atau tepung beras dapat membentuk tekstur sosis
ikan dapat digunakan casing buatan yang terbuat dari selulosa, serat dan
kalogen.
tepung tapioka 10% - 15%, garam halus 2,5 – 3%, bawang putih 3%,
bawang merah 2,5%, minyak goreng 3%, lada halus 0,5%, gula halus
matang.
a. Ikan
2003).
b. Tapioka
c. Putih Telor
(Wikipedia, 2019).
d. Es Batu
sehingga akan berpengaruh terhadap daya ikat air. Daya ikat air
e. Bumbu - bumbu
a) Bawang Putih
b) Bawang Bombay
c) Pala
3,5% fuli dan 16% biji pala. Bagian terpenting dari biji pala adalah
minyak atsiri dengan kadar 2-15% dan lemak atau fixed oil dengan
d) Garam
e) Lada
penting yaitu rasanya yang pedas dan aromanya yang khas. Kedua
yang terdapat pada lada. Rasa lada yang pedas disebabkan adanya
f. Selongsong
casing alami dan casing buatan. Casing alami ini dibuat dari
usus besar sapi, babi, kuda dan lainnya. Untuk casing buatan,
dan pengasapan.
UK)
menggunakan mesin
manusia, dan akan sampai di usus besar (kolon) dalam keadaan utuh
atau partial pada usus besar. Serat makanan tersebut meliputi pati,
adalah gula netral dan gula asam, sedangkan lignin terdiri dari monomer
Oleh karena itu, serat pangan tersebut (NSP) tidak dapat dihidrolisis
53
terdapat secara alamiah pada buah dan sayuran, mungkin tidak larut
maka serat pangan dapat menghasilkan energi 0-3 kalori per gram
pektin dan hemisellulosa. Selain itu, juga mengandung zat yang bukan
kadar serat kasar yaitu asam sulfat (H2SO4 1.25%) dan natrium
yang dimaksud dengan serat kasar ialah sisa bahan makanan yang telah
mengalami proses pemanasan dengan asam kuat dan basa kuat selama
dapat merusak beberapa macam serat yang tidak dapat dicerna oleh
manusia dan tidak dapat diketahui komposisi kimia tiap-tiap bahan yang
dan Asp et al. (1992) adalah metode yang termasuk dalam kategori analisis
biuret (Rohman,2013).
55
ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada
dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga
hanya memerlukan jumlah sampel dan preaksi yang sedikit serta waktu
analisis yang pendek. Keuntungan dari metode Kjeldahl ini adalah dapat
akurat sedangkan kerugian dari metode ini adalah mengukur nitrogen secara
total sehingga nitrogen apapun yang bukan merupakan nitrogen yang berasal
a. Digestion
makanan (selain yang dalam bentuk nitrat atau nitrit) menjadi amonia,
sedangkan unsur organis lain menjadi CO2 dan H2). Gas amonia tidak
b. Netralisasi
c. Titrasi
akhir titrasi.
mencapai titik akhir titrasi setara dengan kadar nitrogen dalam sampel
titrasi
% N= x x
x 100 (5)
% Protein = F x %N
a. Lemak
kolesterol, dan asam lernak bebas. Lipid agar dapat diangkut melalui
yang larut dalam air yang disebut lipoprotein. (Burtis, Ashwood, &
yang tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut organik
hingga tiga asam lemak dan satu gliserol Gliserol adalah alkohol
Sherrington, 1992).
59
b. Asam Lemak
dan asam tak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang
lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki ikatan rangkap.
Ada dua jenis asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak tak jenuh
udara pada suhu ruang Asupan asam lemak jenuh (SFA) dan asam
asupan asam lemak jenuh (SFA), asam lemak tidak jenuh (MUFA,
sebagai berikut :
total dan kolesterol LDL dalam darah naik, karena itu konsumsi
Ada dua jenis asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak
kenaikan kalori dari asam lemak tidak jenuh ganda dalam diet,
dan D. Fardiaz 1989). Hasil analisis akan terekam dalam suatu lernbaran
1. Tahap ekstraksi
detector (FID) atau detektor onisasi nyala dan respon yang ada akan
metil ester pada alat kromatografi gas, gas yang digunakan sebagai
66
fase bergerak adalah gas nitrogen den gan laju alir 30 mL/menit dan
sudah sangat lama dan masih sangat umum untuk digunakan. Metode
penilaian ini banyak digunakan karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan
ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan alat ukur yang paling sensitif.
dengan alat-alat indera tersebut dipakai untuk mengukur mutu bahan pangan
(1992).
a) Warna
b) Aroma
reaksi karena pekerjaan enzim, tetapi dapat juga terbentuk tanpa reaksi
enzim.
c) Tekstur
d) Rasa
tersebut
a) Panel
b) Panel Perseorangan
c) Panel Terbatas
anggota-anggotanya.
69
d) Penel Terlatih
boleh digunakan dalam. Untuk itu panel tidak terlatih biasanya dari
wanita.
g) Panel Konsumen
h) Panel Anak-Anak
yang didesain untuk sampai pada suatu skala preferensi diantara berbagai
sangat minim atau tidak ada sama sekali dan hanya bersifat kualitatif
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita
yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi
mendapatkan rata-rata
I. Kerangka Teori
tinggi. Kejadian serupa juga dapat ditemukan pada subjek dengan DM atau
2017)
dari dokter. Selain itu, intervensi non farmakologis yang dapat dilakukan
merokok. Selain itu, asupan tinggi asam lemak tidak jenuh MUFA maupun
gram serat larut untuk memperbaiki profil lipid selama 3 ming (Reiner Z,
dkk., 2011)
mengandung rendah lemak jenuh dan tinggi serat. Jamur kuping dan ikan
patin merupakan bahan rendah lemak dan juga tingg serat yang makanan
Gambar 2.7.
77
Faktor Resi
Di
Merokok, k
fisik, obesit
Faktor Resi
Dapa
Umur , ketu
kelamin
Bahan Mak
Lemak Jenu
S
Jamur Kupin
Sumber : PP P
78