BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
1. PENGERTIAN
1.1. “Pemberi Tugas” adalah Bank Indonesia, yang berkedudukan di Palembang dan
beralamat di Jalan Jend. Sudirman No. 510 Palembang.
1.2. “Pekerjaan” adalah Program Warung Apung Sungai Musi yang meliputi pekerjaan
fisik kapal termasuk mesin, interior, sarana, dan prasarana penunjang, serta
pembinaan manajemen usaha warung apung.
1.3. “Tenaga Ahli” adalah Koordinator, Ahli Rancang Bangun, dan Pendamping
manajemen usaha yang ditugaskan oleh Perusahaan/Lembaga untuk melaksanakan
Pekerjaan.
1.4. “Pelaksana Pekerjaan” adalah Perusahaan/Lembaga yang bergerak dalam bidang
rancang bangun dan konstruksi serta dapat menyediakan tenaga pendamping
manajemen usaha yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas secara tertulis untuk
melaksanakan Pekerjaan dan terikat dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan.
1.5. “Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan
oleh Pemberi Tugas, terdiri dari syarat-syarat umum, syarat-syarat administratif dan
syarat-syarat teknis yang memuat penjelasan-penjelasan dan persyaratan dalam
pelaksanaan pengadaan Penunjukan Langsung Pelaksana Program Warung Apung
Sungai Musi.
1.6. “Dokumen Pengadaan” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh
Pemberi Tugas sebagai bahan bagi Calon Pelaksana Pekerjaan untuk mengajukan
penawaran, terdiri dari undangan mengikuti proses pengadaan Penunjukan Langsung
Pelaksana Program Warung Apung Sungai Musi, RKS, Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan, dan semua Berita Susulan (apabila ada).
1.7. “Berita Susulan” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh Pemberi
Tugas dalam rangka proses pengadaan Penunjukan Langsung Pelaksana Program
Warung Apung Sungai Musi yang mengubah atau memperjelas arti RKS dan Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.
1.8. “Dokumen Penawaran” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh
Calon Pelaksana Pekerjaan sebagai persyaratan keikutsertaan dalam penunjukan
langsung yang terdiri dari :
a. Dokumen Administrasi;
b. Dokumen Teknis;
c. Dokumen Usulan Biaya.
1.9. “Dokumen Kontrak” adalah dokumen tertulis, terdiri dari :
a. Surat Perjanjian Pekerjaan;
b. Surat Pemberitahuan dan Penunjukan Pemenang;
c. Surat Pernyataan (apabila diperlukan);
d. Berita Acara Klarifikasi dan atau Negosiasi;
e. Berita Acara Pembukaan Sampul Penawaran;
f. Dokumen Penawaran beserta lampirannya; dan
1.10. ”Masa Penawaran” adalah waktu dimulainya pemasukan dokumen penawaran
sampai dengan penunjukan pemenang.
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.2
1.11. “Perjanjian Pekerjaan” adalah perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh dan
antara Pemberi Tugas dan Perusahaan/Lembaga yang mengikat kedua belah pihak
selama jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan yang ditetapkan.
1.12. ”Berita Acara Serah Terima Pekerjaan” adalah Berita Acara yang dibuat dan
ditandatangani bersama-sama oleh Pemberi Tugas dan Perusahaan/Lembaga yang
menyatakan bahwa Perusahaan/Lembaga telah menyelesaikan kewajiban dan dengan
demikian Pekerjaan dapat diserahterimakan berupa laporan akhir pelaksanaan
pekerjaan.
(iv)Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
8. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam RKS ini akan diatur kemudian dalam bentuk
perjanjian antara Pemberi Tugas dan Pelaksana Pekerjaan.
Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – II.1
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRATIF
2. PENYUSUNAN LAPORAN
Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan wajib menyusun :
1) Jadwal Rencana Kerja, berisi rencana pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan fisik
warung apung, pemeliharaan, dan pendampingan usaha.
2) Laporan Perkembangan Pekerjaan, yang disusun untuk melaporkan perkembangan
pekerjaan yang telah dicapai. Laporan perkembangan pekerjaan digunakan untuk
menentukan pembayaran termin pekerjaan.
3) Laporan Pendampingan, berisi mengenai kegiatan pendampingan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai. Laporan pendampingan dilaporkan secara
bulanan dalam format hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan dalam format softcopy
dalam bentuk Ms Word. Pemberi kerja dapat meminta pelaksa pekerjaan untuk
mempresentasikan laporan pendampingan sewaktu-waktu diperlukan.
4) Laporan Akhir, berisi mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan output yang
telah dicapai dalam bentuk softcopy dengan format MS. Word untuk pembahasan dan
hardcopy sebanyak 2 eksemplar. Pelaksana pekerjaan akan memaparkan hasil pekerjaan
kepada pemberi kerja pada waktu yang disepakati.
4. PAJAK
4.1. Pemberi Kerja akan memungut PPh Pasal 23 dari pembayaran harga kepada Pelaksana
pekerjaan dan akan menyetorkan ke Kantor Kas Negara dengan Surat Setoran Pajak
(SSP) untuk dan atas nama Pelaksana Pekerjaan. Pemberi kerja akan menyerahkan 1
(satu) lembar bukti pemotongan PPh Pasal 23 kepada Pelaksana Pekerjaan.
4.2. Pelaksana pekerjaan wajib menyetorkan PPN sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap
harga yang dibayarkan oleh Pemberi Kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
4.3. Pelaksana pekerjaan wajib menyerahkan faktur PPN setiap mengajukan tagihan kepada
Pemberi Kerja sebagai bukti bahwa atas harga penyediaan jasa tersebut telah dipungut
PPN.
kepada Sub Pelaksana Pekerjaan tanpa ijin tertulis dari Pemberi Tugas, maka Pemberi
Tugas berhak memutuskan pelaksanaan Pekerjaan tersebut secara sepihak tanpa ada
tuntutan ganti rugi dari pihak manapun.
8.3. Untuk pekerjaan yang telah diserahkan kepada Sub Pelaksana Pekerjaan dengan
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas, maka hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Sub
Pelaksana Pekerjaan, menjadi tangung jawab Pelaksana Pekerjaan.
12. LAIN-LAIN
Persyaratan-persyaratan lainnya yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat ini akan diatur dan diuangkan dalam Perjanjian Pekerjaan.
Halaman – III.1
Program Warung Apung Sungai Musi
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
1. LATAR BELAKANG
Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu lokomotif ekonomi di wilayah Sumatera
Bagian Selatan dengan pangsa PDRB tertinggi di antara provinsi lain di wilayah ini. Dan
Kota Palembang sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Selatan secara historis tumbuh
menjadi pusat perekonomian Sumatera Selatan. Dengan posisi tersebut, berbagai sektor
perekonomian di Kota Palembang tubuh mengikuti pertumbuhan ekonomi wilayah
khususnya sektor perdagangan. Di sektor perdagangan kiprah Palembang telah diakui
sejak jaman Sriwijaya dimana Palembang merupakan salah satu pusat perdagangan di
kawasan Asia tenggara dengan aktivitas perdagangan sungai yang ramai.
Saat ini Palembang terus berbenah dan bersaing dengan kota-kota lainnya untuk terus
menjadi salah satu pusat perdagangan di kawasan Sumatera Bagian Selatan. Selain sektor
sekunder ini, beberapa sektor tersier seperti pariwisata mulai mendapatkan perhatian
pemerintah tidak hanya pemerintah kota dan provinsi tetapi juga pemerintah pusat.
Berbagai event olah raga bertaraf nasional dan internasional seperti Pekan Olah Raga
Nasional tahun 2004 dan Sea Games 2012 yang digelar secara bertahap menempatkan
Palembang sebagai salah satu tujuan wisata khususnya untuk kegiatan pertemuan,
konferensi, maupun pameran yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan
perusahaan.
Salah satu areal publik tepi Sungai Musi yang saat ini menjadi favorit warga Palembang
adalah Benteng Kuto Besak (BKB). Kawasan BKB merupakan areal publik yang dapat
dimanfaatkan untuk bersantai sambil menikmati Jembatan Ampera di waktu malam.
Selain itu Benteng Kuto Besak merupakan tempat berkumpul dan entry point bagi
wisatawan untuk pergi ke spot wisata Sungai Musi seperti Pulau Kemaro, Kampung
Kapitan, Masjid Ki Merogan yang dapat ditempuh dengan perahu motor. Di dekat
kawasan ini juga terdapat Restoran Apung River Side yang saat ini menjadi salah satu daya
Halaman – III.2
Program Warung Apung Sungai Musi
tarik wisatawan yang datang ke Palembang. Aktivitas ekonomi lainnya adalah pedagang
kaki lima di pelataran BKB.
Selain berbaga atraksi tersebut, pada 2 tahun terakhir muncul warung apung di dermaga
BKB yang menjual aneka makanan kecil khas Palembang seperti pempek dan tekwan.
Warung apung yang dimaksud adalah sebuah perahu yang digunakan untuk berjualan
makanan sambil menikmati keindahan Sungai Musi. Kehadiran warung apung ini
mengingatkan pada pasar apung di daerah lain seperti Banjarmasin atau Bangkok yang
sejatinya juga merupakan salah satu tradisi Palembang di masa lampau. Di beberapa
negara keberadaan warung apung merupakan salah satu daya tarik wisata yang digemari
pengunjung dan menjadi salah satu penggerak wisata setempat. Namun sayang kondisi
warung apung di pelataran BKB saat ini masih seadanya dan kurang menarik. Meskipun
demikian, dengan kondisi tersebut warung apung BKB tersebut masih diminati oleh para
pengunjung terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang setiap malam.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII menganggap
perlu untuk dilakukan upgrading atau pembenahan warung apung di BKB sehingga dapat
menjadi salah satu daya tarik wisata Palembang.
2. TUJUAN
Program Sosial Bank Indonesia Warung Apung Sungai Musi bertujuan untuk :
1. Menjadikan warung apung sebagai salah satu daya tarik wisata Sungai Musi.
2. Meningkatkan omset penjualan kelompok pedagang warung apung Sungai Musi.
3. Meningkatkan reputasi, peran, dan fungsi Bank Indonesia.
Sarana dan prasarana warung apung meliputi akses titian dari dermaga ke
warung apung, meja dan kursi, peralatan masak, dan peralatan penyajian
makanan (piring, sendok, gelas).
d. Pelatihan dan pembinaan manajemen usaha
Mengidentifikasi calon kelompok penerima, mberikan pelatihan produksi yang
sehat dan higienis (good manufacturing process), serta manajemen usaha dan
pelayanan yang baik. Pembinaan dilakukan juga dalam bentuk konsultansi dan
fasilitasi usaha dengan pihak terkait.
4. PRODUK PEKERJAAN
Produk yang diharapkan dari pelaksana pekerjaan adalah :
a. Desain warung apung,
b. Identifikasi calon penerima,
c. Pembuatan Warung apung,
d. Sarana akses ke warung apung,
e. Prasarana usaha warung apung,
f. Pelatihan dan pembinaan manajemen usaha pedagang warung apung,
g. Laporan akhir.
5. PELAKSANA PEKERJAAN
7. LAPORAN PEKERJAAN
a. Jadwal Rencana Kerja, berisi rencana pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan fisik
warung apung, pemeliharaan, dan pendampingan usaha.
b. Laporan Perkembangan Pekerjaan, yang disusun untuk melaporkan perkembangan
pekerjaan yang telah dicapai. Laporan perkembangan pekerjaan digunakan untuk
menentukan pembayaran termin pekerjaan.
Halaman – III.4
Program Warung Apung Sungai Musi
8. TUNTUTAN
9. LANDASAN KERJA
Landasan Kerja mengikuti Perjanjian Pekerjaan, Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), petunjuk-
petunjuk tambahan dari Pemberi Tugas dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Salendra
Deputi Direktur