Anda di halaman 1dari 16

RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

1. PENGERTIAN

1.1. “Pemberi Tugas” adalah Bank Indonesia, yang berkedudukan di Palembang dan
beralamat di Jalan Jend. Sudirman No. 510 Palembang.
1.2. “Pekerjaan” adalah Program Warung Apung Sungai Musi yang meliputi pekerjaan
fisik kapal termasuk mesin, interior, sarana, dan prasarana penunjang, serta
pembinaan manajemen usaha warung apung.
1.3. “Tenaga Ahli” adalah Koordinator, Ahli Rancang Bangun, dan Pendamping
manajemen usaha yang ditugaskan oleh Perusahaan/Lembaga untuk melaksanakan
Pekerjaan.
1.4. “Pelaksana Pekerjaan” adalah Perusahaan/Lembaga yang bergerak dalam bidang
rancang bangun dan konstruksi serta dapat menyediakan tenaga pendamping
manajemen usaha yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas secara tertulis untuk
melaksanakan Pekerjaan dan terikat dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan.
1.5. “Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan
oleh Pemberi Tugas, terdiri dari syarat-syarat umum, syarat-syarat administratif dan
syarat-syarat teknis yang memuat penjelasan-penjelasan dan persyaratan dalam
pelaksanaan pengadaan Penunjukan Langsung Pelaksana Program Warung Apung
Sungai Musi.
1.6. “Dokumen Pengadaan” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh
Pemberi Tugas sebagai bahan bagi Calon Pelaksana Pekerjaan untuk mengajukan
penawaran, terdiri dari undangan mengikuti proses pengadaan Penunjukan Langsung
Pelaksana Program Warung Apung Sungai Musi, RKS, Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan, dan semua Berita Susulan (apabila ada).
1.7. “Berita Susulan” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh Pemberi
Tugas dalam rangka proses pengadaan Penunjukan Langsung Pelaksana Program
Warung Apung Sungai Musi yang mengubah atau memperjelas arti RKS dan Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.
1.8. “Dokumen Penawaran” adalah dokumen tertulis yang diterbitkan/disampaikan oleh
Calon Pelaksana Pekerjaan sebagai persyaratan keikutsertaan dalam penunjukan
langsung yang terdiri dari :
a. Dokumen Administrasi;
b. Dokumen Teknis;
c. Dokumen Usulan Biaya.
1.9. “Dokumen Kontrak” adalah dokumen tertulis, terdiri dari :
a. Surat Perjanjian Pekerjaan;
b. Surat Pemberitahuan dan Penunjukan Pemenang;
c. Surat Pernyataan (apabila diperlukan);
d. Berita Acara Klarifikasi dan atau Negosiasi;
e. Berita Acara Pembukaan Sampul Penawaran;
f. Dokumen Penawaran beserta lampirannya; dan
1.10. ”Masa Penawaran” adalah waktu dimulainya pemasukan dokumen penawaran
sampai dengan penunjukan pemenang.
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.2

1.11. “Perjanjian Pekerjaan” adalah perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh dan
antara Pemberi Tugas dan Perusahaan/Lembaga yang mengikat kedua belah pihak
selama jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan yang ditetapkan.
1.12. ”Berita Acara Serah Terima Pekerjaan” adalah Berita Acara yang dibuat dan
ditandatangani bersama-sama oleh Pemberi Tugas dan Perusahaan/Lembaga yang
menyatakan bahwa Perusahaan/Lembaga telah menyelesaikan kewajiban dan dengan
demikian Pekerjaan dapat diserahterimakan berupa laporan akhir pelaksanaan
pekerjaan.

2. SYARAT-SYARAT CALON PELAKSANA PEKERJAAN


Syarat-syarat Calon Pelaksana Pekerjaan Penunjukan Langsung Pelaksana Program Warung
Apung Sungai Musi ditentukan sbb. :
a. Memiliki dasar hukum untuk melaksanakan kegiatan konsultansi, desain, konstruksi,
pengembangan masyarakat, atau pelaksana kegiatan / acara;
b. Memiliki pengalaman dalam desain dan pengerjaan arsitektur minimal selama 2 (dua)
tahun;
c. Memiliki kondisi usaha yang baik;
d. Tidak masuk dalam daftar hitam dan daftar kredit macet di Bank Indonesia;
e. Orang yang mewakili lembaga tidak sedang menjalani sanksi pidana dan secara hukum
mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
f. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan Pekerjaan;
g. Memiliki alamat tetap dan jelas;
h. Telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir bagi lembaga yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia.
i. Mampu menyediakan tenaga ahli dengan kriteria sbb. :
1) Koordinator, minimal dengan pengalaman kerja di pengembangan masyarakat, atau
event organiser atau bisnis minimal 4 (empat) tahun.
2) Ahli Rancang Bangun, minimal dengan pengalaman mendesain / merancang
bangunan atau ruangan atau bentuk arsitektur lainnya minimal selama 3 (tiga) tahun.
3) Pendamping manajemen usaha, minimal berpengalaman dalam aspek produksi,
keuangan, dan pemasaran produk minimal selama 5 (tiga) tahun, diutamakan memiliki
jejaring dengan pemerintah dan pengusaha lokal.

3. DOKUMEN PENAWARAN DAN SYARAT-SYARAT PENAWARAN


3.1. Dokumen penawaran terdiri dari :
a. Dokumen Administrasi
b. Dokumen Teknis
c. Dokumen Biaya
3.2. Syarat Dokumen Administrasi :
a. Dokumen Administrasi disusun dan dijilid.
b. Dokumen Administrasi terdiri dari:
b.1. Asli dan tembusan Surat Penawaran Administrasi dengan format
sebagaimana Lampiran 1 dan diketik di atas kertas A4 dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dengan kop Perusahaan/Lembaga dengan
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.3

dibubuhi tanggal, cap Perusahaan/Lembaga serta ditandatangani oleh


Direktur / Pimpinan / Penanggung Jawab Perusahaan / Lembaga yang
berwenang sesuai ketentuan yang tercantum dalam akta pendirian atau akta
perubahan (jika terdapat perubahan).
Apabila Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang
berwenang tidak dapat menandatangani Surat Penawaran maka
penandatanganannya dapat diwakilkan dengan surat kuasa bermaterai
cukup yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab
Perusahaan/Lembaga yang berwenang yang diwakili, dan surat kuasa
tersebut harus dilampirkan pada Surat Penawaran Administrasi.
Khusus untuk asli surat penawaran administrasi, penandatanganan dan
pembubuhan cap Perusahaan/Lembaga dilakukan di atas meterai Rp.
6.000,00 (enam ribu rupiah).
Asli dan tembusan Surat penawaran Administrasi ditempatkan dalam
halaman pertama.
b.2. Copy dokumen-dokumen yang harus dilampirkan dalam Surat Penawaran
Administrasi dan asli dokumen yang harus diperlihatkan pada waktu
pembukaan sampul I dokumen penawaran yaitu:
1) Neraca Perusahaan/Lembaga tahun terakhir;
2) Akta pendirian Perusahaan/Lembaga dan seluruh perubahannya (jika
terdapat perubahan);
3) Pendaftaran di pengadilan atau pengesahan dari Departemen Hukum
dan HAM;
4) Surat Izin Usaha;
5) Surat Ijin Usaha Konstruksi (SIUJK);
5) Tanda Daftar Perusahaan;
6) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
7) Pengusaha Kena Pajak (PKP);
8) Bukti pengurusan perpanjangan dokumen untuk dokumen-dokumen
yang masih dalam proses pengurusan perpanjangan masa berlakunya.
c. Jika dokumen asli tidak dapat diperlihatkan pada saat pembukaan sampul
dokumen penawaran, maka dokumen asli tersebut harus diperlihatkan selambat-
lambatnya pada keesokan harinya (hari kerja) sebelum jam 16.15 WIB yang
dituangkan dalam berita acara.
3.3. Syarat Dokumen Teknis
a. Dokumen Teknis disusun dan dijilid.
b. Dokumen Teknis terdiri dari:
b.1. Asli dan tembusan surat penawaran teknis dengan format sebagaimana
Lampiran 2 dan diketik diatas kertas A4 dengan menggunakan Bahasa
Indonesia dengan kop Perusahaan/Lembaga dengan dibubuhi tanggal, cap
perusahaan serta ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/ Penanggung Jawab
Perusahaan/Lembaga yang berwenang sesuai ketentuan yang tercantum
dalam akta pendirian atau akta perubahan (jika terdapat perubahan).
Apabila Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang
berwenang tidak dapat menandatangani surat penawaran teknis maka
penandatanganannya dapat diwakilkan dengan surat kuasa bermeterai
cukup yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.4

Perusahaan/Lembaga yang berwenang yang diwakili, dan surat kuasa


tersebut harus dilampirkan pada surat penawaran teknis.
Khusus untuk asli surat penawaran teknis, penandatanganan dan
pembubuhan cap perusahaan dilakukan di atas meterai Rp. 6.000,00 (enam
ribu rupiah).
Asli dan tembusan surat penawaran teknis ditempatkan dalam halaman
pertama.
b.2. Daftar pengalaman Perusahaan/Lembaga dalam melakukan pekerjaan yang
sejenis yang disusun sebagaimana format Lampiran 3. Daftar pengalaman
Perusahaan/Lembaga tersebut di atas, wajib dilampiri dengan copy
kontrak/surat perjanjian yang dapat menyatakan/membuktikan kebenaran
dari referensi pengalaman tersebut di atas.
b.3. Daftar Tenaga Ahli yang diusulkan, disusun berdasarkan format dalam
Lampiran 4, dimana jumlah minimal dan kualifikasi (pendidikan dan
pengalaman) minimal adalah mengacu kepada jumlah dan kualifikasi dalam
BAB III RKS ini, yang dilengkapi dengan :
(i) Curriculum Vitae sesuai dengan format Lampiran 5 diketik diatas kertas
A4 menggunakan Bahasa Indonesia dan ditandatangani diatas meterai
oleh yang bersangkutan dan dibubuhi cap perusahaan serta
ditandatangani oleh Direktur/pimpinan/Penanggungjawab Perusahaan/
Lembaga yang berwenang;
(ii) Surat Pernyataan sebagai Tenaga Ahli yang menyatakan bahwa tenaga
ahli akan terlibat langsung dalam Pekerjaan sesuai dengan format
Lampiran 6.
b.4. Uraian tentang detail desain dan jadwal rencana kerja
b.5. Organisasi tim untuk pekerjaan ini yang disusun secara rinci sehingga dapat
memperlihatkan struktur organisasi penuh dan secara jelas dijabarkan dalam
bentuk bagan organisasi, yang disusun secara rinci sehingga secara jelas
dapat memperlihatkan posisi/jabatan dan nama personalia yang mengisi
setiap posisi/jabatan tersebut dengan dilengkapi uraian tugas, wewenang
dan tanggung jawab setiap posisi jabatan (job description) yang terdapat
dalam bagan organisasi Perusahaan/Lembaga;
c. Dokumen Teknis yang diajukan oleh Calon Pelaksana Pekerjaan berlaku selama 90
(sembilan puluh) hari kalender yang terhitung sejak tanggal pemasukan Dokumen
Penawaran.
3.4. Syarat Dokumen Usulan Biaya:
a. Dokumen Usulan Biaya disusun dan dijilid dalam rangkap 2 (dua) yang terdiri dari 1
(satu) Asli dan 1 (satu) copy/tembusan.
Usulan Biaya dinyatakan dalam Rupiah (Rp) dan harus dicantumkan dengan jelas
dalam angka dan huruf, dimana jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai
dengan jumlah yang tertera dalam huruf.
b. Penghitungan Usulan Biaya mencakup, yaitu:
b.1. Biaya Desain Warung Apung;
b.2. Biaya pengerjaan fisik warung apung yang meliputi :
1. Fisik kapal
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.5

2. Kelengkapan, eksterior, dan interior kapal (atap, dapur, hiasan eksterior,


hiasan interior, dapur, mesin kapal, genset, tata lampu, ornamen
pencahayaan)
3. Kelengkapan sarana produksi dan penjualan warung apung (kompor,
sendok garpu, piring, gelas, meja, dan kursi)
4. Pelatihan dan pendampingan manajemen usaha.
b.3. Harga-harga di atas sudah termasuk biaya-biaya perijinan, dan biaya-biaya
lain yang berkaitan dengan operasional kapal.
Acuan penyusunan biaya menyesuaikan format yang disertakan pada
Lampiran 8 .
c. Dokumen Usulan Biaya terdiri dari :
c.1. Asli dan tembusan surat penawaran usulan biaya dengan format
sebagaimana Lampiran 7 dan diketik diatas kertas A4 dengan menggunakan
Bahasa Indonesia dengan kop Perusahaan/Lembaga dengan dibubuhi
tanggal, cap perusahaan serta ditandatangani oleh
Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang berwenang
sesuai ketentuan yang tercantum dalam akta pendirian atau akta perubahan
(jika terdapat perubahan).
Apabila Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang
berwenang tidak dapat menandatangani surat penawaran usulan biaya maka
penandatanganannya dapat diwakilkan dengan surat kuasa bermeterai
cukup yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab
Perusahaan/Lembaga yang berwenang yang diwakili, dan surat kuasa
tersebut harus dilampirkan pada surat penawaran usulan biaya.
Khusus untuk asli surat penawaran usulan biaya, penandatanganan dan
pembubuhan cap Perusahaan/Lembaga dilakukan di atas meterai Rp.
6.000,00 (enam ribu rupiah).
Asli dan tembusan surat penawaran usulan biaya ditempatkan dalam
halaman pertama.
c.2. Rincian Biaya
c.3. Jadwal keterlibatan setiap personil, dengan memperhatikan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan.
d. Dokumen Usulan Biaya yang diajukan oleh Calon Pelaksana Pekerjaan berlaku
selama 90 (sembilan puluh) hari kalender yang terhitung sejak tanggal pemasukan
Dokumen Penawaran.
3.5. Dalam menjalankan tugasnya, Perusahaan/Lembaga terikat untuk melibatkan seluruh
Tenaga Ahli yang diajukan dalam Dokumen Teknis dan Dokumen Biaya dan atau yang
telah disepakati sesuai Berita Acara Klarifikasi. Perubahan Tenaga Ahli hanya dapat
dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
3.6. Setiap copy dokumen yang disampaikan harus jelas terbaca dan pada lembar pertama
dibubuhi pernyataan “SESUAI ASLINYA” serta ditandatangani oleh
Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang berwenang.
Jika pada saat pembukaan sampul Dokumen Penawaran belum dibubuhi pernyataan
“SESUAI ASLINYA” dan belum ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggung
Jawab Perusahaan/Lembaga yang berwenang, maka dapat dibubuhi pernyataan
“SESUAI ASLINYA” dan ditandatangani oleh wakilnya yang diberi kuasa untuk hadir
dalam rapat pembukaan sampul Dokumen Penawaran.
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.6

Penjelasan Penyusunan Sampul Dokumen Penawaran, sebagaimana Lampiran 9.

4. RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN

4.1. Rapat Penjelasan Pekerjaan akan diadakan pada :


Hari : Rabu,
Tanggal : 23 Januari 2013
Waktu : Pukul 10.30 WIB
Tempat : Ruang Rapat Tim Ekonomi Moneter Lantai 3,
Bank Indonesia, Jl. Jend. Sudirman No. 510 Palembang
4.2. Rapat Penjelasan Pekerjaan harus dihadiri oleh Calon Pelaksana Pekerjaan. Apabila
Direktur/Pimpinan/Penanggungjawab Perusahaan/Lembaga tidak dapat hadir, maka
kehadirannya dapat diwakilkan dan wakil yang bersangkutan harus memperlihatkan
Surat Kuasa bermeterai cukup yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/
Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang berwenang yang diwakili.
4.3. Hasil Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, yang ditandatangani oleh seluruh Pemberi Tugas yang hadir dan 2 (dua)
orang wakil Calon Pelaksana Pekerjaan yang ditunjuk untuk mewakili.
4.4. Penandatanganan dan pengambilan Berita Acara Rapat Penjelasan dilakukan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Januari 2013
Waktu : Pukul 10.00 WIB
Tempat: : Ruang Rapat Tim Ekonomi Moneter Lantai 3,
Bank Indonesia, Jl. Jend. Sudirman No. 510, Palembang

5. PEMASUKAN SAMPUL DOKUMEN PENAWARAN

5.1. Pemasukan Dokumen Penawaran yang meliputi Dokumen Administrasi, Dokumen


Teknis, dan Dokumen Usulan Biaya yang dimasukan dalam Sampul Penutup diserahkan
selambat-lambatnya pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Januari 2013
Waktu : Pukul 11.00 WIB
Tempat : Ruang Rapat Tim Ekonomi Moneter Lantai 3,
Bank Indonesia, Jl. Jend. Sidirman No. 510 Palembang
5.2. Calon Pelaksana Pekerjaan yang mengundurkan diri setelah pemasukan Sampul
Dokumen Penawaran, harus menyerahkan surat pernyataan bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggungjawab Perusahaan/Lembaga yang
berwenang.
5.3. Sampul Dokumen Penawaran yang telah disampaikan tidak dapat ditarik kembali dan
atau diubah oleh Calon Pelaksana Pekerjaan dengan cara apapun dan telah menjadi
milik Bank Indonesia.

6. PEMBUKAAN SAMPUL DOKUMEN PENAWARAN


6.1. Sebelum dilakukan negosiasi, Calon Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memberikan
penjelasan berupa presentasi dokumen teknis kepada Pemberi Kerja;
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.7

6.2. Penjelasan dokumen teknis akan dilaksanakan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 23 Januari 2013
Waktu : Pk. 11.15 WIB
Tempat : Ruang Rapat Diskusi Perbankan Lantai 3,
Bank Indonesia, Jl. Jend. Sudirman No. 510 Palembang
6.3. Apabila Direktur/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan/Lembaga yang berwenang
tidak dapat hadir, maka kehadirannya dapat diwakilkan dengan surat kuasa bermeterai
cukup yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan/Penanggungjawab Perusahaan/
Lembaga yang berwenang.

6.4. Evaluasi Dokumen Teknis


a. Evaluasi Dokumen Teknis dilakukan terhadap Calon Pelaksana Pekerjaan yang
dinyatakan memenuhi persyaratan/lulus evaluasi administrasi.
b. Apabila Penawaran Calon Pelaksana Pekerjaan tidak memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis maka penawaran tidak dievaluasi lebih lanjut dan Calon
Pelaksana Pekerjaan diminta untuk melengkapi persyaratan administrasi dan teknis
terlebih dahulu.
c. Apabila dalam evaluasi tersebut di atas terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, maka Pemberi Tugas berhak melakukan klarifikasi terhadap Dokumen
Teknis dari Calon Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan.
6.5. Negosiasi akan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Januari 2013
Waktu : Pk. 11.30 WIB
Tempat : Ruang Rapat Diskusi Perbankan Lantai 3,
Bank Indonesia, Jl. Jend. Sudirman No. 510 Palembang
6.6. Evaluasi Dokumen Usulan Biaya
a. Evaluasi biaya dilakukan jika persyaratan administrasi dan teknis telah memenuhi
persyaratan.
b. Evaluasi Dokumen Usulan Biaya dilakukan untuk memperoleh biaya yang dianggap
wajar dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
c. Unsur-unsur yang diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah hal-hal
yang pokok, yaitu total harga yang ditawarkan secara keseluruhan dan atau
bagian/unsur-unsurnya.
d. Pemberi Tugas melakukan koreksi aritmatik terhadap hal-hal sebagai berikut:
(i) Koreksi aritmatik atas kesalahan penjumlahan dan pengalian volume dengan
harga satuan pekerjaan dilakukan dengan ketentuan bahwa harga satuan dan
volume pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah.
(ii) Jenis dan volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran tidak
disesuaikan dengan yang tercantum dalam RKS.
(iii)Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dalam penawaran dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada
Surat Penawaran tetap dibiarkan kosong. Sedangkan jenis pekerjaan tersebut
harus tetap dikerjakan sesuai dengan volume yang tercantum dalam RKS.
RKS Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – I.8

(iv)Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.

7. PENETAPAN PELAKSANA PEKERJAAN PROGRAM WARUNG APUNG SUNGAI MUSI

Pemberi Tugas memberitahukan hasil Penunjukan langsung kepada Calon Pelaksana


Pekerjaan setelah hasil negosiasi tidak melebihi harga yang wajar dan diberitahukan secara
tertulis melalui Surat Perintah Kerja.

8. LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam RKS ini akan diatur kemudian dalam bentuk
perjanjian antara Pemberi Tugas dan Pelaksana Pekerjaan.
Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – II.1

BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRATIF

1. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan tugasnya terhitung sejak tanggal surat penunjukan
sebagai pelaksana pekerjaan dari Pemberi Tugas sampai dengan berakhirnya masa
pemeliharaan dan pendampingan, yaitu 5 (lima) bulan dengan rincian sebagai berikut :
a. Jangka waktu pengerjaan fisik kapal adalah 60 hari sejak tanggal penunjukan
pelaksanaan.
b. Jangka waktu pemeliharaan adalah 90 hari sejak berakhirnya jangka waktu pengerjaan
fisik kapal atau sejak tanggal penyerahan pekerjaan kepada Bank Indonesia.
c. Jangka waktu pendampingan adalah 90 hari sejak penyerahan kapal kepada penerima.

2. PENYUSUNAN LAPORAN
Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan wajib menyusun :
1) Jadwal Rencana Kerja, berisi rencana pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan fisik
warung apung, pemeliharaan, dan pendampingan usaha.
2) Laporan Perkembangan Pekerjaan, yang disusun untuk melaporkan perkembangan
pekerjaan yang telah dicapai. Laporan perkembangan pekerjaan digunakan untuk
menentukan pembayaran termin pekerjaan.
3) Laporan Pendampingan, berisi mengenai kegiatan pendampingan yang telah
dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai. Laporan pendampingan dilaporkan secara
bulanan dalam format hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan dalam format softcopy
dalam bentuk Ms Word. Pemberi kerja dapat meminta pelaksa pekerjaan untuk
mempresentasikan laporan pendampingan sewaktu-waktu diperlukan.
4) Laporan Akhir, berisi mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan output yang
telah dicapai dalam bentuk softcopy dengan format MS. Word untuk pembahasan dan
hardcopy sebanyak 2 eksemplar. Pelaksana pekerjaan akan memaparkan hasil pekerjaan
kepada pemberi kerja pada waktu yang disepakati.

3. TATA CARA PEMBAYARAN


3.1. Pembayaran biaya Pekerjaan dilakukan secara bertahap dengan cara pemindahbukuan
ke dalam rekening Bank yang ditunjuk oleh Pelaksana Pekerjaan.
3.2. Tahapan pembayaran biaya Pekerjaan diatur sebagai berikut :
a. Pembayaran Tahap Pertama : Sebesar 70% dari nilai pekerjaan dibayarkan setelah
pelaksana pekerjaan menyelesaikan pekerjaan fisik warung apung yang dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima (BAST).
b. Pembayaran Tahap Kedua : Sebesar 25% dari nilai pekerjaan dibayarkan setelah
pelaksana pekerjaan menyelesaikan kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha.
c. Pembayaran Tahap Ketiga : Sebesar 5% dari nilai pekerjaan dibayarkan setelah
masa pemeliharaan berakhir dan pelaksana pekerjaan telah menyelesaikan
pemeliharaan yang diperlukan.
Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – II.2

4. PAJAK
4.1. Pemberi Kerja akan memungut PPh Pasal 23 dari pembayaran harga kepada Pelaksana
pekerjaan dan akan menyetorkan ke Kantor Kas Negara dengan Surat Setoran Pajak
(SSP) untuk dan atas nama Pelaksana Pekerjaan. Pemberi kerja akan menyerahkan 1
(satu) lembar bukti pemotongan PPh Pasal 23 kepada Pelaksana Pekerjaan.
4.2. Pelaksana pekerjaan wajib menyetorkan PPN sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap
harga yang dibayarkan oleh Pemberi Kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
4.3. Pelaksana pekerjaan wajib menyerahkan faktur PPN setiap mengajukan tagihan kepada
Pemberi Kerja sebagai bukti bahwa atas harga penyediaan jasa tersebut telah dipungut
PPN.

5. RISIKO KENAIKAN DAN PERUBAHAN BIAYA


5.1. Untuk Pekerjaan ini, Pelaksana Pekerjaan tidak diperkenankan mengajukan klaim
kenaikan biaya Pekerjaan karena perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.2. Perubahan biaya Pekerjaan hanya dapat dilakukan apabila adanya
penambahan/pengurangan terhadap lingkup Pekerjaan dari Pemberi Tugas.
5.3. Apabila terdapat perubahan biaya pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana butir 4.2. di
atas karena kekeliruan/kelalaian/kekurangsempurnaan Pelaksana Pekerjaan dalam
melaksanakan lingkup tugasnya, tidak dikenakan penyesuaian/perubahan biaya
Pekerjaan, dan pelaksanaan Pekerjaan tersebut tetap menjadi tanggungjawab
Pelaksana Pekerjaan.

6. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


6.1. Penambahan dan atau pengurangan terhadap lingkup Pekerjaan dapat dilakukan
berdasarkan persetujuan/perintah tertulis dari Pemberi Tugas.
6.2. Apabila Pelaksana Pekerjaan melakukan Pekerjaan yang tidak termasuk dalam lingkup
tugas Pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Pekerjaan tanpa adanya
persetujuan/perintah tertulis dari Pemberi Tugas, maka segala akibat yang timbul
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

7. WAKIL YANG BERWENANG


7.1. Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan wajib
menunjuk wakilnya yang diberi wewenang/kuasa penuh untuk mewakili Pelaksana
Pekerjaan.
7.2. Para wakil Pelaksana Pekerjaan tersebut harus dapat mewakili Perusahaan/Lembaganya
untuk berhubungan langsung dengan Pemberi Tugas, mempunyai wewenang dan
bertanggung jawab penuh, berwibawa terhadap bawahan dan menguasai
permasalahan serta sanggup memimpin pelaksanaan Pekerjaan.

8. SUB PELAKSANA PEKERJAAN


8.1. Pelaksana Pekerjaan tidak diperkenankan menyerahkan sebagian atau seluruh
Pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
8.2. Jika ternyata Pelaksana Pekerjaan menyerahkan sebagian atau seluruh Pekerjaan
Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – II.3

kepada Sub Pelaksana Pekerjaan tanpa ijin tertulis dari Pemberi Tugas, maka Pemberi
Tugas berhak memutuskan pelaksanaan Pekerjaan tersebut secara sepihak tanpa ada
tuntutan ganti rugi dari pihak manapun.
8.3. Untuk pekerjaan yang telah diserahkan kepada Sub Pelaksana Pekerjaan dengan
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas, maka hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Sub
Pelaksana Pekerjaan, menjadi tangung jawab Pelaksana Pekerjaan.

9. SANKSI DAN GANTI RUGI


9.1. Apabila Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya bertindak tidak sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian
Pekerjaan (a.l. Pelaksana Pekerjaan tidak sesuai dengan yang diajukan), maka Pemberi
Tugas akan memberikan peringatan tertulis yang akan diberikan sebanyak-banyaknya 3
(tiga) kali dengan tenggang waktu masing-masing 3 (tiga) hari kerja.
9.2. Apabila setelah peringatan tertulis sebagaimana butir 8.2.a. di atas Pelaksana Pekerjaan
masih bertindak tidak sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam Perjanjian Pekerjaan, maka Pemberi Tugas dapat memutuskan
Perjanjian Pekerjaan ini secara sepihak.
9.3. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian Pekerjaan karena kelalaian Pelaksana
Pekerjaan, maka Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan dikenakan denda
keterlambatan tersebut sekurang-kurangnya 1 ‰ (satu per seribu) per hari dari nilai
Perjanjian Pekerjaan.
9.4. Apabila terjadi ketidaksesuaian dan atau kerusakan karena ketidakcermatan atau
kelalaian Pelaksana Pekerjaan yang mengakibatkan kerugian bagi Pemberi Tugas, maka
Pelaksana Pekerjaan dikenakan sanksi ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Perjanjian Pekerjaan.
9.5. Pemutusan Perjanjian Pekerjaan yang disebabkan kelalaian Pelaksana Pekerjaan,
dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Pekerjaan, berupa
membayar denda dan atau ganti rugi kepada Pemberi Tugas.
9.6. Calon Peserta yang terbukti mengajukan data-data/keterangan yang palsu, dikenakan
sanksi berupa keikutsertaan yang bersangkutan dalam pengadaan Penunjukan
Langsung pelaksanaan Program Warung Apung Sungai Musi digugurkan.

10. KEADAAN MEMAKSA


10.1. Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa adalah peristiwa-peristiwa yang secara
langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Pekerjaan dan terjadi di luar
kekuasaan dan kemampuan Pelaksana Pekerjaan untuk mengatasinya yaitu bencana
alam, pemogokan, wabah penyakit, huru-hara, pemberontakan, perang, waktu kerja
yang diperpendek oleh Pemerintah, kebakaran dan atau Peraturan Pemerintah
mengenai keadaan bahaya, sehingga Pelaksana Pekerjaan terpaksa tidak dapat
memenuhi kewajibannya atau menghentikan Pekerjaan.
10.2. Peristiwa-peristiwa dimaksud harus dibenarkan oleh Penguasa setempat dan
diberitahukan secara tertulis oleh Pelaksana Pekerjaan kepada Pemberi Tugas
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak terjadinya peristiwa dimaksud
untuk disetujui oleh Pemberi Tugas.
Program Warung Apung Sungai Musi Halaman – II.4

11. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


11.1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Pekerjaan ini timbul perselisihan antara Pemberi
Tugas dengan Pelaksana Pekerjaan, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
11.2. Dalam hal tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, kedua belah pihak akan
menyerahkan penyelesaian perselisihan melalui Pengadilan dan memilih tempat
kediaman hukum/domisili tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang.

12. LAIN-LAIN
Persyaratan-persyaratan lainnya yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat ini akan diatur dan diuangkan dalam Perjanjian Pekerjaan.
Halaman – III.1
Program Warung Apung Sungai Musi

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS

1. LATAR BELAKANG

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu lokomotif ekonomi di wilayah Sumatera
Bagian Selatan dengan pangsa PDRB tertinggi di antara provinsi lain di wilayah ini. Dan
Kota Palembang sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Selatan secara historis tumbuh
menjadi pusat perekonomian Sumatera Selatan. Dengan posisi tersebut, berbagai sektor
perekonomian di Kota Palembang tubuh mengikuti pertumbuhan ekonomi wilayah
khususnya sektor perdagangan. Di sektor perdagangan kiprah Palembang telah diakui
sejak jaman Sriwijaya dimana Palembang merupakan salah satu pusat perdagangan di
kawasan Asia tenggara dengan aktivitas perdagangan sungai yang ramai.

Saat ini Palembang terus berbenah dan bersaing dengan kota-kota lainnya untuk terus
menjadi salah satu pusat perdagangan di kawasan Sumatera Bagian Selatan. Selain sektor
sekunder ini, beberapa sektor tersier seperti pariwisata mulai mendapatkan perhatian
pemerintah tidak hanya pemerintah kota dan provinsi tetapi juga pemerintah pusat.
Berbagai event olah raga bertaraf nasional dan internasional seperti Pekan Olah Raga
Nasional tahun 2004 dan Sea Games 2012 yang digelar secara bertahap menempatkan
Palembang sebagai salah satu tujuan wisata khususnya untuk kegiatan pertemuan,
konferensi, maupun pameran yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan
perusahaan.

Salah satu kebijakan Pemerintah Kota Palembang dalam mendorong pengembangan


industri wisata adalah optimalisasi Sungai Musi melalui pembangunan dermaga dan turab
di beberapa tepian sungai seperti kawasan Benteng Kuto Besak, Pasar 16 Ilir, dan
Kampung Kapitan. Pembangunan fasilitas ini juga didukung dengan penyediaan area
publik dapat diakses oleh masyarakat dan menjadi salah satu tempat wisata.

Salah satu areal publik tepi Sungai Musi yang saat ini menjadi favorit warga Palembang
adalah Benteng Kuto Besak (BKB). Kawasan BKB merupakan areal publik yang dapat
dimanfaatkan untuk bersantai sambil menikmati Jembatan Ampera di waktu malam.
Selain itu Benteng Kuto Besak merupakan tempat berkumpul dan entry point bagi
wisatawan untuk pergi ke spot wisata Sungai Musi seperti Pulau Kemaro, Kampung
Kapitan, Masjid Ki Merogan yang dapat ditempuh dengan perahu motor. Di dekat
kawasan ini juga terdapat Restoran Apung River Side yang saat ini menjadi salah satu daya
Halaman – III.2
Program Warung Apung Sungai Musi

tarik wisatawan yang datang ke Palembang. Aktivitas ekonomi lainnya adalah pedagang
kaki lima di pelataran BKB.

Selain berbaga atraksi tersebut, pada 2 tahun terakhir muncul warung apung di dermaga
BKB yang menjual aneka makanan kecil khas Palembang seperti pempek dan tekwan.
Warung apung yang dimaksud adalah sebuah perahu yang digunakan untuk berjualan
makanan sambil menikmati keindahan Sungai Musi. Kehadiran warung apung ini
mengingatkan pada pasar apung di daerah lain seperti Banjarmasin atau Bangkok yang
sejatinya juga merupakan salah satu tradisi Palembang di masa lampau. Di beberapa
negara keberadaan warung apung merupakan salah satu daya tarik wisata yang digemari
pengunjung dan menjadi salah satu penggerak wisata setempat. Namun sayang kondisi
warung apung di pelataran BKB saat ini masih seadanya dan kurang menarik. Meskipun
demikian, dengan kondisi tersebut warung apung BKB tersebut masih diminati oleh para
pengunjung terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang setiap malam.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII menganggap
perlu untuk dilakukan upgrading atau pembenahan warung apung di BKB sehingga dapat
menjadi salah satu daya tarik wisata Palembang.

2. TUJUAN
Program Sosial Bank Indonesia Warung Apung Sungai Musi bertujuan untuk :
1. Menjadikan warung apung sebagai salah satu daya tarik wisata Sungai Musi.
2. Meningkatkan omset penjualan kelompok pedagang warung apung Sungai Musi.
3. Meningkatkan reputasi, peran, dan fungsi Bank Indonesia.

3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


1. Proses Pekerjaan
a. Desain warung apung
Membuat desain warung apung dalam bentuk kapal / perahu yang praktis,
efektif, dan efisien untuk digunakan sebagai tempat penjualan makanan khas
Palembang dan juga wahana untuk menikmati Sungai Musi.
b. Pengerjaan fisik dan interior kapal
Melakukan pembuatan warung apung dan interior yang telah disetujui oleh Bank
Indonesia termasuk mesin kapal, ornamen, lampu, dan fasilitas dapur dan
sanitasinya.
c. Penyediaan sarana dan prasarana warung apung
Halaman – III.3
Program Warung Apung Sungai Musi

Sarana dan prasarana warung apung meliputi akses titian dari dermaga ke
warung apung, meja dan kursi, peralatan masak, dan peralatan penyajian
makanan (piring, sendok, gelas).
d. Pelatihan dan pembinaan manajemen usaha
Mengidentifikasi calon kelompok penerima, mberikan pelatihan produksi yang
sehat dan higienis (good manufacturing process), serta manajemen usaha dan
pelayanan yang baik. Pembinaan dilakukan juga dalam bentuk konsultansi dan
fasilitasi usaha dengan pihak terkait.

4. PRODUK PEKERJAAN
Produk yang diharapkan dari pelaksana pekerjaan adalah :
a. Desain warung apung,
b. Identifikasi calon penerima,
c. Pembuatan Warung apung,
d. Sarana akses ke warung apung,
e. Prasarana usaha warung apung,
f. Pelatihan dan pembinaan manajemen usaha pedagang warung apung,
g. Laporan akhir.

5. PELAKSANA PEKERJAAN

Pelaksana Pekerjaan terdiri dari Tenaga Ahli dengan komposisi sbb. :


a. 1 (satu) orang Ahli Rancang Bangun.
b. 1 (satu) orang Koordinator.
c. 1 (satu) orang Pendamping.

6. SPESIFIKASI TEKNIS WARUNG APUNG


Spesifikasi teknis warung apung mengacu pada lampiran 8 yang disertakan.

7. LAPORAN PEKERJAAN

Pelaksana Pekerjaan wajib melaksanakan pekerjaan dengan lingkup Pekerjaan sebagaimana


diuraikan dalam Butir III di atas, dan menuangkannya dalam bentuk laporan, yang terdiri
dari:

a. Jadwal Rencana Kerja, berisi rencana pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan fisik
warung apung, pemeliharaan, dan pendampingan usaha.
b. Laporan Perkembangan Pekerjaan, yang disusun untuk melaporkan perkembangan
pekerjaan yang telah dicapai. Laporan perkembangan pekerjaan digunakan untuk
menentukan pembayaran termin pekerjaan.
Halaman – III.4
Program Warung Apung Sungai Musi

c. Laporan Pendampingan, berisi mengenai kegiatan pendampingan yang telah


dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai. Laporan pendampingan dilaporkan secara
bulanan dalam format hardcopy sebanyak 2 eksemplar dan dalam format softcopy dalam
bentuk Ms Word. Pemberi kerja dapat meminta pelaksa pekerjaan untuk
mempresentasikan laporan pendampingan sewaktu-waktu diperlukan.
d. Laporan Akhir, berisi mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan output yang
telah dicapai dalam bentuk softcopy dengan format MS. Word untuk pembahasan dan
hardcopy sebanyak 2 eksemplar. Pelaksana pekerjaan akan memaparkan hasil pekerjaan
kepada pemberi kerja pada waktu yang disepakati.

8. TUNTUTAN

Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan wajib memperhatikan ketentuan yang


ditetapkan.

9. LANDASAN KERJA
Landasan Kerja mengikuti Perjanjian Pekerjaan, Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), petunjuk-
petunjuk tambahan dari Pemberi Tugas dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Palembang, Januari 2013

Salendra
Deputi Direktur

Anda mungkin juga menyukai