Anda di halaman 1dari 12

Kuis Etika dan Perundang-undangan Nama :

Program Studi Profesi Apoteker (PSPA)


Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto NIM :
Angkatan 29 Tahun Akademik 2018/2019
TTD :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar dan berilah keterangan tambahan jika diperlukan!
1. Ruang lingkup pekerjaan kefarmasian yang terdapat dalam PP 51 tahun 2009 antara lain
sebagai berikut, kecuali:
a. Pembuatan obat d. Pelayanan langsung dan
b. Pnegelolaan obat bertanggung jawab kepada pasien
c. Pelayanan obat atas resep dokter e. Pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional
2. PP 51 tahun 2009 mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam hal:
a. Produksi, distribusi, penyimpanan dan pelayanan sediaan farmasi
b. Produksi, distribusi, penyimpanan dan penyaluran sediaan farmasi
c. Pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi
d. Pengadaan, produksi, distribusi dan penyaluran sediaan farmasi
e. Pengadaan, distribusi, penyimpanan dan pelayanan sediaan farmasi
3. Seorang apoteker harus mempunyai kemampuan dalam penentuan supliyer yang tepat agar
dapat diperoleh sediaan farmasi atau bahan baku yang berkualitas dan memenuhi sesuai
dengan standard. Pekerjaan kefarmasian apakah yang dijalankan oleh apoteker tersebut?
a. Produksi sediaan farmasi d. Penyaluran sediaan farmasi
b. Pengadaan sediaan farmasi e. Pelayanan sediaan farmasi
c. Distribusi sediaan farmasi
4. Industry farmasi sekurang-kurangnya harus memiliki apoteker sejumlah
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
5. Bagian dalam industry farmasi yang harus dijalankan oleh apoteker adalah
a. PPIC d. Gudang
b. Pemasaran e. Distribusi
c. Produksi
6. Peraturan terbaru tentang registrasi ijin praktek dan ijin kerja tenaga kefarmasian adalah
a. PP 51 tahun 2009 d. PMK No. 32 tahun 2016
b. PMK No. 889 tahun 2011 e. PMK No. 31 tahun 2016
c. PMK No. 35 tahun 2014
7. Dalam pelaksanaan pelayanan farmasi klinik di Puskesmas, setiap pelayanan sediaan
farmasi harus disertai dengan informasi yang jelas terkait penggunaan dan hal penting lain
terkait sediaan farmasi tersebut. Hal tersebut adalah bentuk dari pelayanan
a. Pengkajian resep d. Konseling
b. Dispensing sediaan farmasi e. Pemantauan terapi obat
c. Informasi obat
8. Surat ijin bagi apoteker yang harus dimiliki dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian
adalah
a. SIPA c. SIK e. SIKTTK
b. SIKA d. SIPTTK
9. Surat ijin Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian dapat diberikan sebanyak
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
10. Jika Seorang Apoteker telah memiliki Surat Ijin Apotek, berapakah jumlah surat ijin yang
dapat dimiliki untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas kefarmasian yang lain?
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
11. Surat ijin praktek apoteker diberikan oleh
a. Pemerintah daerah kabupaten/kota d. Dinas kesehatan propinsi
b. Dinas kesehatan kabupaten/kota e. Menteri Kesehatan RI
c. Pemerintah daerah propinsi
12. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
preventif dan promotif untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Pelayanan kefarmasian di fasilitas kesehatan tersebut diatur dalam
a. PMK No. 75 tahun 2014 d. PMK No. 32 tahun 2016
b. PMK No. 30 tahun 2014 e. PMK No. 33 tahun 2016
c. PMK No. 31 tahun 2014
13. Pada peraturan Menteri Kesehatan terbaru mengenai pengawasan terutaa terkait
pengelolaan obat, ditegaskan bahwa fungsi tersebut juga dijalankan oleh
a. Menteri d. BPOM
b. Kepala Dinker Propinsi e. Organisasi profesi
c. Kepala Dinkes Kabupaten/Kota
14. Kegiatan pelayanan farmasi klinik yang terdapat di rumah sakit tetapi tidak terdapat pada
puskesmas, kecuali:
a. Pengkajian dan pelayanan resep d. Pemantauan kadar obat dalam
b. Rekonsiliasi obat darah
c. Dispensing sediaan steril
15. Sesuai dengan PMK yang mengatur mengenai standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas,
maka staf untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian adalah
a. Apoteker dan tenaga teknis d. Apoteker dan Tenaga Menegah
kefarmasian Farmasi
b. Apoteker dan Asisten Apoteker e. Apoteker dan Sarjana Farmasi
c. Apoteker dan Ahli madya Farmasi
16. PMK yang mengatur tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah
a. PMK No. 75 tahun 2014 d. PMK No. 32 tahun 2016
b. PMK No. 58 tahun 2014 e. PMK No. 23 tahun 2016
c. PMK No. 41 tahun 2014
17. Surat ijin apotek (SIA) diberikan oleh
a. Menteri b. BPOM
c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi e. Organisasi profesi
d. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
18. SIA tersebut berlaku selama berapa tahun?
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
19. PMK terbaru yang mengatur mengenai standar pelayanan kefarmasian di Apotek adlah
a. PMK No. 33 tahun 2016 d. PMK No. 9 tahun 2017
b. PMK No. 34 tahun 2016 e. PMK No. 11 tahun 2017
c. PMK No. 73 tahun 2016
20. Persebaran apotek dapat diatur dengan memperhatikan akses masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kefarmasian. Siapakah yang mempunyai kewenangan dalam
pengaturan tersebut?
a. Menteri d. Kepala dinas kesehatan
b. Pemerintah daerah kabupaten/kota kabupaten/kota
c. Kepala dinas kesehatan propinsi e. Organisasi profesi
21. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau
darurat di mana isi dipindahkan pada wadah lain. Informasi apakah yang harus dituliskan
pada wadah baru tersebut?
a. Nama obat, kekuatan obat, tanggal pesanan, tanggal kedaluwarsa
b. Nama obat, kekuatan obat, nomor batch, tanggal kedaluwarsa
c. Nama obat, kekuatan obat, nomor faktur, tanggal produksi
d. Nama obat, kekuatan obat, jumlah obat, tanggal penerimaan obat
e. Nama obat, kekuatan obat, harga obat, tanggal resep
22. Berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di apotek, Berapa tahunkah minimal resep
harus disimpan sebelum dimusnahkan?
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
23. Pengendalian sediaan farmasi dilakukan untuk menjamin ketersediaannya sesuai dengan
kebutuhan pelayanan kefarmasian. Tujuan utama dari pengendalian tersebut adalah,
KECUALI:
a. Menghindari kelebihan d. Menghindari kerugian
b. Menghindari kekurangan e. Menghindari kedaluwarsa
c. Menghindari kehilangan
24. Pengawasan pelayanan kefarmasian di Apotek dilakukan oleh, KECUALI:
a. Menteri d. Kepala BPOM
b. Kepala dinas kesehatan propinsi e. Ketua organisasi profesi
c. Kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota
25. Dokter yang memiliki ijin menyimpan obat dan bidan praktek mandiri dapat mendapatkan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dalam jumlah dan jenis
tertentu melalui:
a. PBF c. Instalasi rumah d. Klinik
b. Apotek sakit e. Puskesmas
26. Rumah sakit jika terdapat kekosongan stock maka untuk memenuhi pelayanan kefarmasian
bisa mendapatkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai melalui:
a. Apotek c. Klinik e. Sarana
b. Instalasi rumah d. Puskesmas penyimpanan obat
sakit lain milik pemerintah
27. Berdasarkan undang-undang jaminan produk halal, siapakah yang mempunyai kewenangan
untuk menetapkan kehalalan produk?
a. BPJPH c. MUI e. Sidang fatwa
b. LPH d. Kementrian
28. Berdasarkan undang-undang jaminan produk halal , siapakah yang mempunyai kewenangan
oleh pemerintah untuk menerbitkan sertifikat halal untuk suatu produk atau jasa>
a. BPJPH c. MUI e. LPPOMMUI
b. LPH d. Kementrian
29. Dokumen yang harus dilengkapi dalam pengajuan permohonan sertifikat halal adalah,
KECUALI:
a. Data pelaku usaha d. Daftarnama produk dan bahan yang
b. Nama dan jenis produk digunakan
c. Jumlah produksi tiap batch e. Proses pengolahan produk
30. Produksi hanya dilakukan oleh industry farmasi yang ditunjuk oleh pemerintah. Industry
tersebut dapat mendistribusikan nasrkotika hasil produksinya kepada, KECUALI:
PBF tertentu yang ditunjuk pemerinah
a. Apotek c. Sarana penyimpanan tertentu milik
b. Rumah sakit pemerintah
d. Lembaga ilmu pengetahuan
31. Kasus pengobatan sendiri yang dilakukan oleh seorang pria kepada istrinya menggunakan
daun ganja merupakan pelanggaran PMK No. 2 tahun 2017, mengenai narrkotika.
Berdasarkan peraturan tersebut, termasuk golongan berapakah bahan yang digunakan
tersebut?
a. I c. III e. V
b. II d. IV
32. Industri farmasi dan PBF tertentu yang mempunyai ijin distribusi psikotropika dapat
menyalurkan psikotropikan golongan I kepada:
a. Apotek d. Puskesmas
b. Rumah sakit e. Lembaga penelitian atau pendidikan
c. Klinik
33. Penyerahan psikotropika kepada pengguna/pasien dapat dilakukan oleh
a. Apotek d. Dokter
b. Balai pengobatan e. Sarana penyimpanan milik
c. Pusat kesehatan masyarakat pemerintah
34. Apotek yang mempunyai sediaan narkotika dan psikotropika wajib membuat laporan
pemasukan dan pengeluaran secara berkala. Tiap berapa bulankah laporan tersebut harus
disampaikan?
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
35. Sesuai dengan peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI tentang
pedoman teknis cara distribusi obat yang baik, aspek-aspek yang diatur meliputi, KECUALI:
a. Bangunan dan c. Dokumentasi e. penyimpanan
fasilitas d. Pengadaan dan
b. Personalia penyaluran
36. Sarana pelayanan kesehatan yang dapat menyalurkan obat ke sarana kesehatan lain dan
pengguna/pasien adalah
a. Apotek d. Praktek dokter
b. Rumah sakit mandiri
c. Balai pengobatan e. Puskesmas
37. Manfaat yang dapat diberikan oleh jaminan kesehatan nasional (JKN) adalah
a. kuratif d. Promotif, kuratif dan rehabilitatif
b. Kuratif dan rehabilitatif e. Preventif, promotif, kuratif dan
c. Preventif, promotif dan kuratif rehabilitative
38. Pelayanan obat, alkes dan bahan medis habis pakai untuk peserta JKN pada fasilitas
kesehatan berpedoman pada daftar dan harga obat, alkes dan bahan habis pakai yang
ditetapkan oleh menteri. Pedoman apakah yang digunakan?
a. Formularium nasional d. Standar terapi
b. kompendium alat kesehatan e. Formularium rumah sakit
c. Formularium nasional dan
kompendium alat kesehatan
39. PMK No. 63 tahun 2014 yang mengatur mengenai pengadaan obat bertujuan untuk
menjamin transparansi/keterbukaan, efektifitas dan efisiensi proses pengadaan. Item obat
pada pengadaan tersebut harus berdasarkan pada
a. e-catalogue c. e-tendering e. terder terbatas
b. e-purchasing d. ternder umum
40. Prosedur pengadaan obat yang digunakan dalam sistem JKN adalah
a. e-catalogue c. e-tendering e. terder terbatas
b. e-purchasing d. ternder umum
41. Komponen kapitasi dalam JKN meliputi, KECUALI:
a. Administrasi d. Alkes/bahan medis habis pakai
b. Obat e. Peningkatan kelas fasilitas
c. Jasa medis/paramedic/apoteker
42. Peran apoteker di apotek dalam promorif dan preventif kesehaan masyarakat meliputi,
KECUALI:
a. Pemberian KIE d. Pelayanan swamedikasi
b. Penjelasan DRP kepada pasien e. Promosi obat generik
c. Pelayanan obat atas resep dokter
43. Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan tentang industry farmasi, maka fungsi dari
industry farmasi adalah, KECUALI:
a. Pembuatan obat dan atau bahan c. Pendidikan
obat d. Pelatihan
b. Pendistribusian obat dan atau bahan e. Penelitian dan pengembangan
obat
44. Pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) wajib dipenuhi oleh industry
obat tradisional yang memproduksi
a. Jamu d. Obat herbal dan obat herbal
b. Obat herbal terstandar
c. Jamu dan Obat herbal e. Obat herbal terstandar dan
fitofarmaka
45. Industry obat tradisional yang dapat memproduksi fitofarmaka adalah
a. IOT d. UMOT e. Semua jenis
b. TEBA industry obat
c. UKOT tradisional
46. Persyaratan mutu untuk bahan baku obat tradisional yang menjadi acuan dalam industry
obat tradisional tercantum dalam:
a. Material medika c. Farmakope e. a, b dan c
b. Farmakope herbal Indonesia
Indonesia d. a dan b
47. Berdasarkan PMK No. 7 tahun 2012 tentang registrasi obat, berapa persenkah kandungan
etilalkohol yang diperbolehkan terkandung pada sediaan obat tradisional selain bentuk
tingtur?
a. 1 c. 3 e. 5
b. 2 d. 4
48. Produk dari bahan alam yang tidak diperbolehkan digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional adalah
a. Simplisia c. Perasan e. isolat
b. Serbuk simplisia d. Ekstrak
49. Berikut yang termasuk sediaan kosmetika adalah, KECUAI:
a. Sediaan perawatan rambut
b. Sediaan perawatan badan
c. Sediaan Vitamin E dan C yang digunakan secara per oral untuk perawatan kulit
d. Sediaan perawatan gigi dan rongga mulut
e. Sediaan perawatan organ genitalia
50. Berapakah jumlah minimal apoteker yang harus ada di industry obat tradisional?
a. 1 orang c. 3 orang e. 5 orang
b. 2 orang d. 4 orang
51. Kokain dan heroin adalah senyawa yang memiliki efek analgesic yang sangat kuat, tetapi
tidak diperbolehkan digunakan dalam pelayanan kesehatan. Termasuk dalam klasifikasi
apakah senyawa tersebut?
a. Narkotika golongan 1
b. Narkotika golongan 2
c. Narkotika golongan 3
d. Precursor tabel 1
e. Precursor tabel 2
52. Untuk mengatasi nyeri pada pasien setelah operasi besar dibutuhkan senyawa golongan
narkotika. Senyawa manakah yang diperbolehkan diberikan pada pasien tersebut?
a. Metamfetamin
b. Morfin
c. Opium
d. Ganja
e. MDMA
53. Kodein adalah obat golongan narkotika yang bekerja menekan pusat batuk dan memiliki efek
analgesic. Obat ini masih menimbulkan efek adiktif walaupun relative lebih lemah.
Termasuk dalam klasifikasi apakah senyawa tersebut?
a. Narkotika golongan 1
b. Narkotika golongan 2
c. Narkotika golongan 3
d. Precursor tabel 1
e. Precursor tabel 2
54. Papaver somniferum dapat digunakan untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan dan
penelitian dengan ijin pihak yang berwenang. Siapakah yang dapat memberikan ijin
penggunaan tanaman tersebut?
a. Presiden
b. Kepolisian
c. Menteri
d. Gubernur
e. Kepala BPOM
55. MEnteri memberikan ijin produksi narkotika pada industry farmasi tertentu setelah melalui
proses audit. Diapakah yang mempunyai kewenangan melakukan audit tersebut?
a. Presiden
b. BPK
c. Menteri
d. BPOM
e. Dinas kesehatan propinsi
56. Obat golongan narkotika dapat diimpor dari Negara lain. Siapakah yang mempunyai
kewenangan melakukan impor tersebut?
a. Industry farmasi milik Negara yang telah memiliki ijin impor narkotika
b. Pedagang besar farmasi milik Negara yang telah memiliki ijin impor narkotika
c. Industry farmasi yang telah memiliki ijin impor narkotika
d. Pedagang besar farmasi yang telah memiliki ijin impor narkotika
e. Importer yang telah memiliki ijin impor narkotika
57. Narkotika dalam bentuk obat jadi dapat diedarkan setelah mendapatkan ijin edar. Ijin tersebut
dapat diperoleh melalui proses registrasi pada BPOM. Siapakah yang mengeluarkan ijin edar
obat jadi narkotika tersebut?
a. Presiden
b. Menteri
c. BPOM
d. Kemenhumham
e. BPK
58. Industry farmasi hanya dapat menyalurkan narkotika kepada institusi berikut, KECUALI:
a. Pedagang besar farmasi tertentu
b. Apotek
c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
d. Rumah sakit
e. Dokter
59. Pedagang besar farmasi hanya dapat menyalurkan narkotika kepada institusi berikut,
KECUALI:
a. Pedagang besar farmasi tertentu
b. Apotek
c. Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
d. Rumah sakit
e. Dokter
60. Penyerahan dam pemberian narkotika secara injeksi dalam kondisi darurat untuk
menyelamatkan jiwa pasien dapat dilakukan dokter. Dari manakah dokter tersebut bisa
mendapatkan narkotika?
a. Rumah sakit
b. Pedagang besar farmasi
c. Apotek
d. Balai pengobatan
e. Klinik
61. Pedagang besar farmasi dapat mendistribusikan obat jadi setelah mendapatkan ijin. Siapakah
yang memberikan ijin tersebut?
a. Menteri
b. Direktur jendral
c. BPOM
d. Balai Besar POM
e. Kepala Dinkes Propinsi
62. Berapah lama masa berlaku ijin untuk pedagang besar farmasi tersebut?
a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 5 tahun
d. 10 tahun
e. Selamanya
63. Pedagang besar farmasi cabang dapat mendistribusikan obat jadi setelah mendapatkan ijin.
Siapakah yang memberikan ijin tersebut?
a. Menteri
b. Direktur jendral
c. BPOM
d. Balai Besar POM
e. Kepala Dinkes Propinsi
64. Berapah lama masa berlaku ijin untuk pedagang besar farmasi cabang tersebut?
a. 2 tahun
b. 3 tahun
c. 5 tahun
d. Sesuai masa berlaku ijin PBF
e. Selamanya
65. Psikotropika golongan 1 dapat disalurkan industry farmasi atau pedagang besar farmasi
untuk keperluan ….
a. Pengobatan pasien
b. Stok rumah sakit
c. Stok klinik
d. Pengobatan oleh dokter
e. Lembaga penelitian
66. Apoteker di apotek dapat melakukan penyerahan penyerahan psikotropika kepada pihak lain.
Kepada siapa sajakah penyerahan tersebut dapat dilakukan?
a. Pasien
b. Dokter
c. Puskesmas
d. Balai pengobatan
e. Lembaga penelitian
67. Dokter dapat menyerahkan psikotropika langsung kepada pasien dalam kondisi darurat untuk
menyelamatkan jiwa. Psikotropika apakah yang dapat diserahkan?
a. Semua psikotropika
b. Psikotropika dalam bentuk injeksi
c. Psikotropika oral
d. Psikotropika golongan 1
e. Psikotropika selain golongan 1
68. Psikotropika dapat dimusnahkan dengan sebab:
a. Berhubungan dengan tindak pidana
b. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat
digunakan dalam proses produksi psikotropika
c. Kadaluarsa
d. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk
kepentingan ilmu pengetahuan
e. Jumlah yang diproduksi berlebihan.
69. Obat untuk kontrasepsi oral termasuk dalam obat keras dalam daftar obat wajib apotek
(OWA) 1. Berapakah jumlah yang boleh diserahkan oleh apoteker di apotek?
a. 1 siklus
b. 2 siklus
c. 3 siklus
d. 6 siklus
e. Sesuai permintaan pasien
70. Apakah informasi yang harus disampaikan pada pasien pengguna kontasepsi oral terkait
kapan harus konsultasi dan control ke dokter?
a. Disarankan control setiap bulan
b. Disarankan control setiap 3 bulan
c. Disarankan control setiap 6 bulan
d. Disarankan control setiap 12 bulan
e. Tidak perlu control, tinggal beli ke apotek lagi jika habis
71. Seorang pasien yang mengalami luka yang telah bengkak dan sedikit bernanah datang ke
apotek untuk membeli 2 tube salep yang berisi antibiotika neomisin. Apakah yang dilakukan
apoteker di apotek tersebut?
a. Tidak dapat melayani permintaan tersebut karena termasuk obat keras
b. Melayani permintaan pasien tersebut
c. Melayani permintaan pasien tersebut tetapi hanya diperbolehkan 1 tube salep
d. Meminta pasen tersebut ke dokter dulu untuk mendapatkan resep
e. Menyarankan salep yang lain yang tidak mengandung antibiotik
72. Pasien datang ke apotek dengan keluhan sakit gigi dan membutuhkan penghilang rasa sakit
selain metampiron karena alergi terhadap obat tersebut. Berdasarkan OWA 2, obat apakah
yang dapat direkomendasikan untuk pasien tersebut?
a. Parasetamol
b. Ibuprofen
c. Asam mefenamat
d. Aspirin
e. Diazepam
73. Berapa jumlah maksimal obat pada soal dia atas yang boleh diberikan?
a. 5 buah
b. 7 buah
c. 10 buah
d. 20 buah
e. Tidah dibatasi
74. Pasien dengan gangguan maag datang ke apotek untuk membeli obat sucralfate. Sebelumnya
pasien tersebut telah menggunakan obat tersebut berdasarkan resep dari dokter. Apakah
tindakan apoteker terhadap permintaan tersebut?
a. Tidak dapat melayani permintaan tersebut karena termasuk obat keras
b. Melayani permintaan pasien tersebut
c. Meminta pasien tersebut ke dokter dulu untuk mendapatkan resep
d. Menyarankan obat lain yang tidak termasuk obat keras
e. Menyarankan obat maag yang lain
75. Seorang pasien yang menderita penyakit maag sebelumnya telah mendapatkan resep yang
berisi omeprazole dan mengalami perbaikan kondisi setalah minum obat tersebut. Karena
obatnya telah habis, pasien ingin membeli obat tersebut di apotek. Berapakah jumlah
maksimal yang diperbolehkan?
a. 5 buah
b. 7 buah
c. 10 buah
d. 15 buah
e. 20 buah
76. Pasien yang telah didiagnosis menderita TB ekstra paru ringan datang ke apotek untuk
membeli obat yang sebelumnya telah diresepkan oleh dokter, berupa isoniazid 300 mg,
rifampisin 450 mg dan pirazinamid 1500 mg. berapakah yang boleh diberikan oleh apoteker?
a. 1 paket
b. 2 paket
c. Masing-masing 10 buah
d. Masing-masing 20 buah
e. Tergantung permintaan pasien
77. Seorang wanita yang berjerawat datang ke apotek untuk membeli obat anti jerawat yang
berisi tretinoin. Bagaimanakah tindakan apoteker terhadap permintaan tersebut?
a. Tidak dapat melayani permintaan tersebut karena termasuk obat keras
b. Melayani permintaan pasien tersebut
c. Meminta pasien tersebut ke dokter dulu untuk mendapatkan resep
d. Menyarankan obat lain yang tidak termasuk obat keras
e. Menyarankan obat jerawat racikan apotek
78. Obat merupakan komuditi khusus sehingga mempunyai ketentuan sendiri dalam hal
periklanan. Obat golongan apakah yang dapat diiklankan untuk masyarakat umum?
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat bebas dan bebas terbatas
d. Semua golongan obat
e. Semua golongan obat kecuali narkotika dan psikotropika
79. Obat keras diperbolehkan diiklankan. Di media apakah iklan tersebut dapat dimuat?
a. Media cetak ilmiah kedokteran atau farmasi
b. Media cetak umum
c. Media sosial
d. Media televisi
e. Seminar umum
80. Obat yang dapat diiklankan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Memiliki ijin edar
b. Mendapatkan ijin dari kepala badan
c. Memiliki ijin edar dan mendapatkan ijin dari kepala badan
81. Obat yang diiklankan tidak memerlukan ijin dari kepala bada, jika:
a. Hanya mencantumkan nama obat
b. Hanya mencantumkan nama obat dan industry yang memprodukai
c. Hanya mencantumkan nama obat dan indikasinya
d. Hanya mencantumkan nama obat dan kelebihannya disbanding obat lain
e. Hanya mencantumkan nama obat, komposisi dan indikasinya
82. Sesuai dengan PMK No. 6 tahun 2016, usaha obat tradisional yang hanya memproduksi
sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan adalah
a. IOT
b. IEBA
c. UKOT
d. UMOT
e. Usaha jamu racikan
83. Sesuai dengan PMK No. 6 tahun 2016, bentuk sediaan obat apakah yang tidak diperbolehkan
diproduksi oleh usaha kecil obat tradisional?
a. Cairan obat luar
b. Tablet
c. Kapsul
d. Ekstrak
e. Parem
84. Menteri mendelegasikan pemberian ijin salah satunya pada kepala dinas kesehatan propinsi.
Katagori produsen obat tradisional apakah yang termasuk dalam perijinan ini?
a. IOT
b. UKOT
c. UMOT
d. IEBA
e. Jamu reacikan
85. Persyaratan pemenuhan CPOTB pada perijinan industry obat tradisional dapat diperoleh dari:
a. Menteri
b. Direktur jenderal
c. Kepala BPOM
d. Kepala balai
e. Kepala dinas kesehatan propinsi

 Selamat Mengerjakan 

Anda mungkin juga menyukai