Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MATERI dan ENERGI

STRUKTUR ATOM dan MOLEKUL, IKATAN KIMIA, dan KONSEP MOL

Oleh

ALFREDO RYNALDI

31180251

Grup A

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS BIOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu.
Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah
elektron pada jarak yang jauh.

Konsep atom pertama kali di kemukakan oleh Demorictus. Atom berasal dari bahasa
yunani “atomos” yang berarti suatu yang tidak bias di potong ataupun sesuatu yang tidak bisa
di bagi-bagi lagi. Atom sangat penting dalam kehidupan karena, segala sesuatu benda dalam
semesta alam ini tersusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut atom. Dengan
adanya hal tersebut diperlukan pemahaman dan pengkajian struktur atom dan molekul, ikatan
kimia dan konsep mol.

1.2 TUJUAN

1.2.1. Memahami model atom, struktur molekul dan senyawa kimia

1.2.2. Memahami ikatan kimia dan jenis-jenis ikatan kimia

1.2.3. Memahami konsep mol


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI ATOM

Atom adalah Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya
mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu
elektron.

Perkembangan model atom menurut 3 tokoh :

1) J.J THOMSON

Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif yang homogen dan secara keseluruhan
atom bersifat netral.

2) RUTHERFORD

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang berada di pusat atom dan massa atom
terpusat pada inti atom.

3) NIELS BOHR

Atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron
bermuatan negatif yang mempunyai orbit.

2.2 ION

Ion adalah merupakan partikel dasar penyusun materi. Atom yang bermuatan Listrik
disebut kation dan yang bermuatan negatif di sebut anion. Kation dan Anion dapat berupa ion
tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua
atau lebih atom yang berbeda. Jumlah proton yang bermuatan positif dalam inti suatu atom
tetap sama selama berlangsungnya perubahan kimia biasa (disebut Reaksi Kimia), tetapi
elektron yang bermuatan negatif bisa hilang atau bertambah.

2.3 MOLEKUL

Molekul adalah suatu kumpulan dari beberapa atom, bisa dua atuh lebih, baik atom sejenis
maupun tidak sejenis yang terikat bersama oleh gaya gaya kimia (disebut juga Ikatan Kimia).
Molekul yang terdiri dari dua atom yang sejenis disebut molekul unsur sedangkan yang terdiri
dari atom-atom yang berbeda disebut molekul senyawa. Sedangkan Massa Molekul adalah
Massa suatu molekul yang merupakan jumlah dari massa-massa atom.

2.4 IKATAN KIMIA

Ikatan Kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu di dalam
suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan
atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Reaksi Kimia adalah
suatu peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil
reaksi (produk). Persamaan kimia adalah lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi.

Ikatan kimia terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan jenis ikatan kimia yang terjadi akibat adanya serah terima
elektron pada atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepaskan elektron akan
bermuatan positif (kation), sedangkan atom-atom yang menerima elektron akan
bermuatan negatif (anion).
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya penggunaan bersama
pasangan elektron oleh atom-atom yang saling berikatan satu sama lainnya. Ikatan
kovalen terdiri dari bermacam-macam jenis diantaranya adalah ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi,
ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar.
3. Ikatan Hidrogen
ikatan hidrogen adalah suatu gaya antar molekul yang relatif kuat terdapat dalam
senyawa hidrogen dengan unsur-unsur yang mempunyai keelektronegatifan besar,
yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N).

2.5 KONSEP MOL

Konsep Mol adalah satuan jumlah zat yang menyatakan banyaknya partikel zat. Mol di
gunakan untuk menyatakan satuan jumlah zat. Satu mol jumlah zat yang mengandung 6,02 x
1023 . Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut Bilangan Avogadro/NA dan dinyatakan dengan
lambang L.
BAB III

METODOLOGI

3.1 ALAT

3.1.1. Satu set model molekul

3.1.2. Timbangan Analitik

3.1.3. Pipet ukur

3.1.4. Propipet

3.1.5. Gelas Beker

3.1.6. Labu Ukur

3.2 BAHAN

3.2.1. 1 kantong : biji Kedelai, biji Kacang, biji Jagung

3.2.2. NaOH Pallet dan larutan HCL pekat

3.2.3. H2Odest

3.3 CARA KERJA

3.3.1. Di buat dan digambar model molekul yang menunjukkan terjadinya ikatan ionik
disertai dengan 3 contoh molekulnya.
Dicari ikatan ionik dari unsur logam yang berikatan dengan unsur non
logam

Tentukan Konfigurasi Elektron

Kemudian tentukan Elektron Valensi

Lalu gunakan Struktur Lewis

Tentukan PEI dan PEB

Di gunakan teori VSEPR (AXm) & (AXm En)

Lalu di gambar
3.3.2. Dibuat model molekul CCl4, CH4

Tentukan Konfigurasi Elektron

Kemudian tentukan Elektron Valensi

Lalu gunakan Struktur Lewis

Tentukan PEI dan PEB

Di gunakan teori VSEPR (AXn) & (AXn


Em)

Lalu di gambar

3.3.3. Digambarkan model molekul air dan ammonia serta dijelaskan bentuk molekul
dan jenis ikatan yang berbentuk. Berapakah sudut ikatan yang terjadi dalam
molekul air dan ammonia ?

Tentukan Konfigurasi Elektron

Kemudian tentukan Elektron Valensi

Lalu gunakan Struktur Lewis

Carilah PEB dan PEI

Gunakan teori VSEPR (AXm) & (AXm En)

Lalu di gambar
3.3.4. Digambarkan model molekul yang berbentuk linear , segitiga datar, tetrahedral,
segi empat datar, segitiga bipiramida dan oktahedral disertai dengan contoh
rumus kimia masing-masing bentuk molekul diatas.

Tentukan Konfigurasi Elektron


tentukan

Kemudian tentukan Elektron Valensi

Lalu gunakan Struktur Lewis

Carilah PEB dan PEI

Gunakan teori VSEPR (AXm) & (AXm En)

Lalu di gambar

3.3.5 Diambil masing-masing sebanyak 100 biji/butir Kedelai, 100 biji/butir Kacang
Hijau, 100 biji/butir Jagung

Kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.

Lalu dicatat hasil (berat) masing-masing biji/butir Kedelai, Kacang Hijau, Jagung

Selanjutnya hitung berat (dalam gram) 2 x 1023 atom uranium, helium, karbon
dan kalsium (Ar U=238; He=4; C=12; Ca=40).
3.3.6. Ditimbang jumlah masing-masing biji/butir Kedelai 10 gr , Kacang Hijau 10 gr,
Jagung 10 gr menggunakan timbangan analitik

Kemudian catat hasil timbangan biji/butir Kedelai, Kacang Hijau, Jagung

Lalu hitung jumlah atom kalsium yang terdapat pada 16,2 gr


kalsium (Ar Ca = 40)

3.3.7. Dihitung nilai massa molar dari senyawa Benzena, Chloroform, Asam Sulfat,
Sodium Bikarbonat, Natrium Karbonat dan Asam Laktat dengan menggunakan
rumus perhitungan konsep mol

Kemudian catat hasil dari perhitungan senyawa Benzena, Chloroform, Asam sulfat,
Sodium Bikarbonat, Natrium Karbonat dan Asam Laktat.

3.3.8. Disiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan untuk membuat larutan

Dibuat Larutan HCl 0,2 M dan NaOH 0,1 M dengan masing-masing


sebanyak 50 ml

Lalu setelah itu gunakan rumus pengenceran untuk menentukan jumlah


larutan atau jumlah gram pada larutan tersebut dengan konsep mol
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1. Gambar model molekul yang menunjukkan ikatan ionik

1. Contoh gambar model molekul pertama

 Konfigurasi Elektron

12Mg= 2,2

17 Cl = 2,8,7

 Elektron Valensi

12Mg =2

17Cl =7

 Struktur Lewis

 PEI = 2
PEB = 0

2. Contoh gambar model molekul Kedua

 Konfigurasi Elektron
4Be = 2,2
17Cl = 2,8,7
 Elektron Valensi
4Be =2
17Cl =7
 Struktur Lewis
 PEI = 2
PEB = 0

3. Contoh gambar model molekul ketiga

 Konfigurasi Elektron
20Ca = 2,8,2
17Cl = 2,8,7
 Elektron Valensi
20Ca =2
17Cl =7
 Struktur Lewis

 PEI = 2
PEB = 0

4.1.2. Model Molekul CCl4, CH4

1. Model molekul CCl4

 Konfigurasi Elektron

6C = 2,4

17Cl = 2,8,7

 Elektron Valensi

6C =4

17Cl =7
 Struktur Lewis

2. Model Molekul CH4

 Konfigurasi Elektron

6C = 2,4

17Cl = 2,8,7

 Elektron Valensi
6C =4
17Cl =7
 Struktur Lewis

4.1.3. Model molekul Air dan Ammonia

1. Molekul Ammonia

 Konfigurasi Elektron NH3


7N = 2,5
1H =1
 Elektron Valensi NH3
7N =5
1H =1

 Struktur Lewis NH3


 PEI dan PEB
PEI = 3
PEB = 1
 AXnEn = AX3E1

Sudut 107,5o

2. Molekul Air

 Konfigurasi Elektron H2O


1H =1
8O = 2,8
 Elektron Valensi H2O
1H =1
8O =8
 Struktur Lewis H2O

 PEI dan PEB


PEI = 2
PEB = 2
 Planar bentuk V Sudut 120o
4.1.4. Gambar bentuk model molekul yang berbentuk linear, segitiga datar, tetrahedral,
segiempat datar, segitiga bipiramidal dan oktahedral

4.1.5. Berat 100 biji/butir Kedelai, Kacang Hijau dan Jagung

Jenis biji/butir Jumlah Berat (gr)


Kedelai 100 16,008 gram
Kacang Hijau 100 5,777 gram
Jagung 100 12,709 gram

Perhitungan berat (gr) 2x1023 dari Atom Uranium, Helium, Karbon dan
Kalsium:

a. Uranium (U), (Mr U = 238)


m = Jumlah atom Uranium Ar Uranium
Jumlah mol
m = 2 x 1023 238
6,02 x 1023
m = 79,016 gr
b. Helium (He), (Mr He = 4)
m = Jumlah atom Helium Ar Helium
Jumlah mol
m = 2 x 1023 4
6,02 x 1023
m = 1,328 gr

c. Karbon (C), (Mr C = 12)


m = Jumlah atom Helium Ar Helium
Jumlah mol
m = 2 x 1023 12
6,02 x 1023
m = 3,984 gr

d. Kalsium (Ca), (Mr Ca = 40)


m = Jumlah atom Kalsium Ar Kalsium
Jumlah mol
m = 2 x 1023 40
6,02 x 1023
m = 13,28 gr

4.1.6. Jumlah 10 gram Kedelai, Kacang Hijau dan Jagung

Jenis biji/butir Jumlah Berat (gr)


Kacang Kedelai 63 biji/butir 10 gr
Kacang Hijau 181 biji/butir 10 gr
Jagung 88 biji/butir 10 gr
Hasil Perhitungan Jumlah atom Kalsium yang terdapat pada 16,2 gram kalsium :
m.Kalsium (gr)
Jumlah atom kalsium = Jumlah mol (N)
Ar Kalsium
= 16,2 6,02 x 1023
40
= 2,439.1023
4.1.7. Perhitungan massa molar dari senyawa-senyawa berikut :

a) Massa molar Benzena = (Ar.C x 6) + (Ar H x 1)

(C6H6) = (12 x 6) + (1 x 1)

= 78 gram/mol

b) Massa molar Chloroform = (Ar.C)+ (Ar.H)+ (Ar.Cl x 3)

(CHCl3) = (12) + (1) + (35,5 x 3)

= (12) + (1) + (105,5)

= 118,5 gram/mol

c) Massa molar Asam Sulfat = (Ar.H x 2) + (Ar x S) + (Ar O x 4)

(H2SO4) = (1x 2) + (32) + (16 x 4)

= (2) + (32) + (64)

= 98 gram/mol
= (Ar x Na) + (Ar x H) + (Ar x C) + (Ar O x3)
d) Massa molar Sodium Bikarbonat

(NaHCO3) = (23) + (1) + (12) + (16 x 3)

= (23) + (1) + (12) + (64)

= 84 gram/mol

e) Massa molar Natrium Karbonat = (Ar Na x 2) + (Ar C) + (Ar O x 8)

(Na2CO3) = (23 x 2) + (12) + ( 16 x 8)

= (46) + (12) + (48)

= 106 gram/mol

d) Massa molar Asam Laktat = (Ar C x 3) + ( Ar H x 6) + (Ar O x 3)

(CH3CHOHCOOH) = (12 x 3) + (1 x 6) + (16 x 3)

= (36) + (6) + (48)

= 90 gram/mol
4.2 PEMBAHASAN

4.2.1. Ikatan ion merupakan jenis ikatan kimia yang terjadi akibat adanya serah terima
elektron pada atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepaskan elektron
akan bermuatan positif (kation), sedangkan atom-atom yang menerima elektron
akan bermuatan negatif (anion).

4.2.2. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi akibat adanya penggunaan
bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang saling berikatan satu sama
lainnya. Ikatan kovalen terdiri dari bermacam-macam jenis diantaranya adalah
ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga,
ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar.

4.2.3. Ikatan hidrogen adalah suatu gaya antar molekul yang relatif kuat terdapat dalam
senyawa hidrogen dengan unsur-unsur yang mempunyai keelektronegatifan
besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N). Molekul air (H2O)
merupakan jenis ikatan hidrogen karena, memiliki elektronegatifan yang sangat
besar dan juga dapat membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air di
sekekelingnya dan memiliki titik didik yang sangat tinggi. Bentuk dari molekul
air ini yaitu planar bentuk v yang memiliki rumus molekul AX2E2 dan menurut
teori vsepr molekul air (H2O) memiliki sudut 120o, sedangkan molekul ammonia
(NH3) merupakan ikatan hidrogen karena, memiliki unsur yang sama yaitu non
logam. Bentuk dari molekul ammonia ini yaitu trigonal piramidal yang memiliki
rumus molekul AX3E1 dan menurut teori vsepr molekul ammonia (NH3) memili
sudut 107,5o

4.2.4. Dalam praktikum ini bisa disimpulkan bahwa dapat diketahui model molekul
yang berbentuk linear, segitiga datar, tetrahedral, segiempat datar, segitiga
bipiramidal dan oktahedral memalui teori struktur lewis dan teori vsepr.

4.2.5. Melalui praktikum ini bisa disimpulkan bahwa Kedelai, Kacang Hijau dan
Jagung memiliki berat (kg) yang berbeda tetapi jumlah biji/butir (pertikel) yang
sama. Begitu pula dengan atom Helium, Karbon dan Kalsium walaupun memiliki
massa yang berbeda (kg) tetapi memiliki jumlah partikel yang sama.
4.2.6. Selain menimbang biji/butir Kedelai, Kacang Hijau dan Jagung. Di perlukan
untuk mengetahui cara untuk menghitung jumlah mol. Untuk mengatahui
jumlah atom diperlukan massa (kg) kalsium, massa atom relatif (Ar) dan jumlah
mol (N) seperti kalsium yang memiliki massa (kg) kalsium 16,2 gr dibagi massa
atom relatif (Ar) 40 dan dikali jumlah mol 6,02 x 1023 dan memiliki hasil 2,439
x 1023

4.2.7 Melalui praktikum ini diperlukan untuk mengetahui cara menghitung massa
molar dari beberapa senyawa kimia. Seperti, Senyawa kimia Benzena,
Chloroform, Asam sulfat, Sodium Bikarbonat, Natrium Karbonat dan Asam
Laktat. Benzena (C6H6) merupakan senyawa kimia yang mempunyai nilai Ar
Karbon (C) sebanyak 12 dan jumlah atom sebanyak 6 begitu juga atom
Hidrogen yang memiliki Ar Hidrogen (H) sebanyak 1 dan jumlah atom
sebanyak 6. Maka Nilai Ar Karbon dikali dengan jumlah atom karbon dan nilai
Ar hidrogen dikali dengan jumlah atom hidrogen. Hasil perkalian tersebut lalu
di tambah, sehingga diperoleh hasil dari massa molar dari Benzena (C6H6) yaitu
sebanyak 78 gram/mol. Chloroform (CHCl3) senyawa kimia yang mempunyai
nilai Ar Karbon (C) sebanyak 12 dan jumlah atom karbon sebanyak 1, Ar
Hidrogen (H) sebanyak 1 dan jumlah atom hidrogen sebanyak 1, Ar Chlorium
(Cl) sebanyak 35,5 dan jumlah atom chlorium sebanyak 3. Kemudian nilai Ar
di kali dengan jumlah atom lalu dari hasil perkalian dijumlah, sehingga
diperoleh hasil massa molar Chloroform (CHCl3) sebanyak 118,5 gram/mol.
Asam Sulfat (H2SO4) merupakan senyawa kimia yang mempunyai nilai Ar
Hidrogen (H) sebanyak 2 dan jumlah atom 1, Ar Sulfur (S) sebanyak 1 dan
jumlah atom 1, Ar Oksigen (O) sebanyak 16 dan jumlah atom sebanyak 4.
Kemudian nilai Ar dikali dengan jumlah atom lalu dari hasil perkalian di jumlah
sehingga diperoleh hasil massa molar Asam Sufat (H2SO4) sebanyak 98
gram/mol. Sodium Bikarbonat (NaHCO3) merupakan senyawa kimia yang
mempunyai Nilai Ar Natrium (Na) sebanyak 23 dan jumlah atom sebanyak 1,
Ar Hidrogen (H) sebanyak 1 dan jumlah atom sebanyak 1, Ar Karbon (C)
sebanyak 12 dan jumlah atom sebanyak 1, Ar Oksigen (O) sebanyak 16 dan
jumlah atom sebanyak 3. Kemudia nilai Ar dikali dengan jumlah atom lalu dari
hasil perkalian di jumlah sehingga diperoleh hasil massa molar Sodium
Bikarbonat (NaHCO3) sebanyak 84 gram/mol.
Natrium Bikarbonat (Na2CO3) merupakan senyawa kimia yang mempunyai
nilai Ar Natrium (Na) sebanyak 23 dan jumlah atom sebanyak 2, Ar Karbon (C)
sebanyak 12 dan jumlah atom sebanyak 1, Ar Oksigen (O) sebanyak 16 dan
jumlah atom sebanyak 3. Kemudian nilai Ar dikali dengan jumlah atom lalu dari
hasil perkalian di jumlah sehingga diperoleh hasil massa molar Natrium
Bikarbonat (Na2CO3) sebanyak 106 gram/mol. Asam Laktat
(CH3CHOHCOOH) merupakan senyawa kimia yang mempunyai Nilai Ar
Karbon (C) sebanyak 12 dan jumlah atom sebanyak 3, Ar Hidrogen (H)
sebanyak 1 dan jumlah atom sebanyak 6, Ar Oksigen (O) sebanyak 16 dan
jumlah atom sebanyak 3. Kemudian nilai Ar dikali dengan jumlah atom lalu dari
hasil perkalian di jumlah sehingga di peroleh hasil massa molar Asam Laktat
(CH3CHOHCOOH) sebanyak 90 gram/mol.

4.2.8. Dalam praktikum ini bisa di buktikan bahwa terjadi proses pengenceran pada
NaOH dan HCL. Molaritas untuk mengetahui NaOH yang di butuhkan untuk
membuaat 50 ml larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1 M dan volume HCL
dengan konsentrasi 5 M yang diperlukan untuk membuat larutan 50 ml larutan
0,2 M HCL.Dengan melakukan sebuah perhitungan maka di peroleh hasil
sebanyak 0,2 gram NaOH untuk membuat 50 ml larutan NaOH dengan
konsentrasi 0,1 M dan untuk membuat 50 ml larutan 0,2 M HCL dibutuhkan
HCL sebanyak 2ml. Dan dalam praktikum ini dapat menghitung jumlah gram
yang dibutuhkan untuk membuat 500 ml larutan NaCl dengan konsentrasi 0,125
M, yaitu sebanyak 3,656 gram. Jumlah gram yang dibutuhkan untuk membuat
250 ml larutan C6H12O6 dengan konsentrasi 0,1 M, yaitu sebanyak 4,5 gram.
Jumlah gram yang di butuhkan untuk membuat 250 ml larutan HNO3 dengna
konsentrasi 0,125 M, yaitu sebanyak 1,96 gram.
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan setelah praktikum ini adalah :

1. Dapat memahami dan memahami jenis-jenis dan model atom mulai dari model atom J.J
Thomson, Rutherford, dan Neil Bohr. Dapat memahami bentuk-bentuk molekul melalui
teori struktur lewis dan teori vsper.

2. Dapat memahami dan memahami ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen dan
ikatan hidrogen. Dapat mengetahui ikatan kimia yang memiliki ke elektronegatifan yang
kuat dan lemah.

3. Dapat memahami penggunaan konsep mol melalui penghitungan jumlah atom, massa
atom, massa molar, jumlah gram pada larutan, dan jumlah partikel pada suatu zat.
4.1.8. Perhitungan jumlah gram dari sejumlah larutan
 500 ml larutan 0,125 M NaCl
𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑣
𝑔𝑟 1000
M = 58,5 x 500
M = 0,125 x 58,5
2

M = 3,656 gr

 250 ml larutan 0,1 M NaCl


𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑣
𝑔𝑟 1000
M = x
180 250
M = 0,1 x 180
4

M = 4,5 gr

 50 ml larutan 0,2 M NaCl

V1 M1 = V2 M2

V1 5 M = 50 0,2 M

V1 5 M = 10 M

V1 = 2 ml

 250 ml larutan 0,125 M HNO3


𝑔𝑟 1000
M= x
𝑀𝑟 𝑣
𝑔𝑟 1000
M = x
63 250
M = 0,125 X 63
4

M = 1,96 gr

 50 ml larutan 0,1 M NaCl


𝑔𝑟 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑣
𝑔𝑟 1000
M = 40 x 50
M = 0,1 X 40
20
M = 0,2 gr

Anda mungkin juga menyukai