Anda di halaman 1dari 5

Pada masa ini bangsa Indonesia hidup dalam alam globalisasi.

Melalui kemajuan telekomunikasi dapat


mengetahui segala perkembangan dibelahan bumi yang lain. Hal ini dapat mempengaruhi sikap dan
pemikiran bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia sedang melakukan pembangunan di segala bidang. Pada kegiatan ini diperlukan sikap
dan kepribadian cinta tanah air yang sungguh-sungguh terfokus pada upaya pembangunan dalam negeri.
Diperlukan semangat yang cinta tanah air yang mendalam.

Globalisasi dapat mengenalkan bangsa Indonesia pada kebiasaan, pola pkikir dan semangat yang
berbeda dengan kepribadian bangsa. Hal ini merupakan godaan bagi bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia harus memiliki tameng yang kuat pada saat membangun negeri ketika berhadapan dengan
globalisasi.

Agar memiliki tameng yang kuat pada saat berhadapan dengan globalisasi maka bangsa Indonesia dapat
mempelajari sejarah bangsa Indonesia. Negara dan bangsa Indonesia merupakan Negara dan bangsa
yang dibesarkan melalui sejarah perjuangan bangsa. Kerja keras dan pengorbanan para pahlawan telah
menghantarkan bangsa dan Negara Indonesia menjadi bangsa dan Negara yang merdeka.

Tameng yang kuat juga diperlukan bagi para wanita Indonesia dan generasi muda yang lain pada
umumnya. Wanita memiliki posisi yang strategis pada pembangunan bangsa dan Negara karena wanita
merupakan para pendidik generasi muda bangsa dan Negara Indonesia.

Para wanita Indonesia perlu melihat dan mempelajari sejarah bangsa Indonesia dalam menghadapi
Globalisasi. Dalam sejarah bangsa dan Negara Indonesia banyak terdapat para pahlawan wanita
diantaranya adalah Nyi Ageng Serang. Dirinya dapat menjadi suri tauladan walaupun seorang wanita
yaitu sebagai makhluk yang banyak dianggap sebagai makhluk lemah disbanding laki-laki namun dapat
menunjukkan semangat perjuangan dan kepahlawanan menjadi pemimpin laskar pejuang yang sebagian
besar laki-laki.

Nyi Ageng Serang merupakan pahlawan nasional dari Jawa Tengah yang berjuang melawan penjajah
Hindia Belanda. Bangsa dan Negara Indonesia pernah mengalami penjajahan Belanda maka perjuangan
melawan penjajah Belanda juga merupakan perjuangan nasional. Bagaimanakah perjuangan Nyi Ageng
Serang dan keteladanan yang beliau berikan?.
Pembahasan

Nyi Ageng Serang lahir di Serang (perbatasan Grobogan-Sragen) pada tahun 1752. Putri seorang
Pangeran Natapraja di Serang. Pangeran Natapraja adalah Panglima Sultan Hamengkubuwono I yang
bergelar Panembahan Serang.

Nyi Ageng Serang ikut serta ayahnya membela Pangeran Mangkubumi dalam menghadapi Sunan
Pakubuwono I yang dibantu Belanda. Perjuangan ini berhasil yaitu dengan Perjanjian Giyanti, Pangeran
Mangkubumi menjadi Sultan Hamengkubuwono I. Pada perjuangan ini, Nyi Ageng Serang tertangkap
Belanda dan di tawan.

Pada masa pergantian kekuasaan di Kasultanan Yogyakarta dari Sultan Hamengkubuwono I kepada
Sultan Hamengkubuwono II. Nyi Ageng Serang dibebaskan. Nyi Ageng Serang disambut di Keraton
Yogyakarta. Nyi Ageng Serang kemudian kembali ke Serang.

Hubungan dekat Nyi Ageng Serang dengan Sultan Hamengkubuwono II dilanjutkan dengan ikatan
kekerabatan. Putri Nyi Ageng Serang dinikahkan dengan Pangeran Kusumawijaya putera Sultan
Hamengkubuwono II. Sikap hormat dan mengabdi Nyi Ageng Serang kepada Keraton Yogyakarta berbuah
penerimaan Sultan Hamengkubuwono kepada Nyi Ageng Serang untuk menjadi kerabat.

Pada masa Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels terjadi campurtangan terhadap pemerintahan
Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono II yang bersikap mempertahankan kedaulatan keraton Yogyakarta
sering bersilang pendapat dengan Gubernur Jenderal. Sikap Sultan Hamengkubuwono II dianggap
merupakan sebuah tentangan atau perlawanan terhadap Gubernur Jenderal. Sultan Hamengkubuwono
ditangkap dan di buang ke Penang beserta puteranya. Peristiwa ini membuat Nyi Ageng Serang bersedih
hati. Dalam diri Nyi Ageng Serang tumbuh rasa tidak suka terhadap bangsa asing yang sewenang-wenang
terhadap keraton Yogyakarta dan bangsanya.

Pada saat Pangeran Diponegoro memberontak melawan Belanda (Ricklefs,1998,178), Nyi Ageng Serang
ikut membantu. Pasukanya memakai Panji-panji Merah Putih yang disebut Panji-panji Gula Kelapa. Nyi
Ageng Serang memimpin pasukan sambil ditandu karena sudah berusia dan sakit. Walaupun dirinya
wanita, sakit dan ditandu, Nyi Ageng Serang tetap bersemnagat memimpin pasukan melawan pasukan
Hindia Belanda tak ubahnya seorang laki-laki. Nyi Ageng Serang rela meninggalkan gemerlap kehidupan
bangsawan dan sebagai wanita bangsawan yang dapat hidup mewah sejahtera di rumah yang bagus.
Dirinya melakukan perjuangan berserta pasukannya keluar masuk hutan di pedalaman dan dalam dunia
laki-laki mengangkat senjata melawan penjajah Hindia Belanda.

Perjuangan bersama Pangeran Diponegoro dilakukan selama tahun 1825 sampai 1830. Pasukan Nyi
Ageng Serang merupakan pasukan yang tangguh. Pasukan Nyi Ageng Serang berulangkali mampu
menahan dan mengalahkan pasukan Hindia Belanda. Pasukan Nyi Ageng Serang sangat ditakuti pasukan
Hindia Belanda. Perjuangan Nyi Ageng Serang bersama Pangeran Diponegoro berakhir ketika Pangeran
Diponegoro ditangkap pasukan Hindia Belanda secara tipu muslihat. Pangeran Diponegoro diundang
untuk berunding oleh Jenderal De Kock namun kemudian ditangkap dan di buang ke Makasar (Ujung
Pandang). Nyi Ageng Serang kemudian wafat pada tahun 1838.

Nyi Ageng Serang mendapat gelar Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI no
084/TK/1974. Nyi Ageng Serang memang tokoh wanita yang menjadi pejuang bagi bangsa dan Negara
dan ditunjukkan melalui perjuangan melawan pemerintah colonial Hindia Belanda. Nyi Ageng Serang
layak mendapat penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional.

Nilai-nilai Karakter bagi bangsa Indonesia yang dapat diteladani dari perjuangan Nyi Ageng Serang;

Nasionalisme

Nyi Ageng Serang merupakan tokoh wanita yang memiliki jiwa cinta tanah air yaitu Nasionalisme.
Nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada Negara kebangsaan (Hans Kohn; 1984, 11). Rasa cinta tanah air diwujudkan dengan
berjuang mendampingi Pangeran Diponegoro melawan penjajah Hindia Belanda. Beliau meninggalkan
gemerlap kehidupan sebagai bangsawan dan wanita memasuki kehidupan perjuangan di hutan-hutan
dan pedalaman melawan pemerintah Hindia Belanda. Perjuangan Nyi Ageng Serang terus dilakukan
hingga Pangeran Diponegoro secara tipu muslihat ditangkap Jenderal De Kock dari pasukan pemerintah
Hindia Belanda.

Mencintai sesame

Nyi Ageng Serang adalah tokoh wanita yang mencintai sesame dengan memperjuangkan hak
kemerdekaan baik laki-laki maupun perempuan di Jawa kususnya dan Indonesia sebagai bangsa dengan
memperjuangkan kebebasan bernegara melawan penjajah Hindia Belanda. Perjuangan ini dilakukan
dengan tulus dan ikhlas. Perjuangan Nyi Ageng Serang merupakan perjuangan terhadap kebebasan dan
kedaulatan baik terhadap keraton maupun terhadap sesame yaitu melawan penindasan pemerintah
Hindia Belanda.

Menjaga Marabat bangsa dan Negara

Nyi Ageng Serang adalah tokoh wanita yang menjaga martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia
melalui perjuangannya melawan penindasan pemerintah colonial Hindia Belanda. Dirinya menjaga
kedaulatan Keraton Yogyakarta pada masa Sultan Hamengkubuwono II terhadap Gubernur Jenderal
Herman Willem Daendels. Nyi Ageng Serang juga menjaga kedaulatan bangsa dengan bersama-sama
Pangeran Diponegoro melawan pemerintah Hindia Belanda. Ini membuktikan bahwa kita adalah bangsa
pejuang yang mencintai kemerdekaan.

Kesimpulan

Nyi Ageng Serang adalah tokoh wanita yang mencintai kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau berjuang
melawan Hindia Belanda mendampingi Pangeran Diponegoro. Nyi Ageng Serang meninggalkan
kehidupan gemerlap sebagai bangsawan mengikuti perjuangan Pangeran Diponegoro melawan
kesewenang-wenangan pemerintah Hindia Belanda terhadap keraton Yogyakarta dan bangsa Indonesia.

Nyi Ageng Serang tokoh wanita yang patut diteladani karena mencintai sesamanya dengan
memperjuangkan hak kemerdekaan sesame melawan penjajah Hindia Belanda. Perjuangan yang
dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Nyi Ageng Serang berjuang walaupun dirinya seorang wanita
melakukan perjuangan bersenjata tak ubahnya kaum laki-laki.

Nyi Ageng Serang adalah tokoh wanita yang menjaga harga diri serta martabat bangsa dengan berjuang
melawan tindakan sewenang-wenang penjajah Hindia Belanda. Perjuangannya merupakan teladan bagi
wanita dan menjadi inspirasi bahwa wanita juga mampu membela bangsa.

Nyi Ageng Serang adalah teladan bagi kaum wanita Indonesia. Sebagai wanita dirinya mengabdi pada
keluarga dengan membesarkan suami dan putera-puterinya dan sebagai warga Negara bangsa dan
Negara dirinya berjuang bersama suami mengikuti Pangeran Diponegoro melawan penjajah Hindia
Belanda. Dalam kehidupan modern sikap dan tindakan Nyi Ageng Serang merupakan emansipasi dan
kesetaraan gender.

DAFTAR PUSTAKA

Hans Kohn. 1984. Nasionalisme arti dan sejarahnya. Erlangga: Jakarta

Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Gadjah Mada University Press: Yogjakarta.
SUMBER LAIN

Pakansi-id.blogspot.com/2008/…/melacak_jejak_nyi_Age_Serang.ht…

Id.shvoong.com>seni&humaniora>sejarah

Anda mungkin juga menyukai