Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan metode
penelitiannya adalah studi kasus dan survey yang menganalisis tentang perencanaan bahan baku
material dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) serta unit analisisnya
adalah PT. Yubi Citra Karyadikara. Pro l Perusahaan PT. Yubi Citra Karyadikara adalah perusanaan
industri swasta yang bergerak dalam bidang industri mebel yaitu memproduksi o ce chairs atau kursi
_ kursi kantor yang memiliki pabrik berlokasi di jalan peternakan II no.15, Kapuk Jagal jakarta 11720
dan letak kantornya di jalan tanjung duren barat 1 no.31. Ditinjau dari segi hukum PT. Yubi Citra
Karyadikara telah berdiri sejak tahun 1989 dengan no SIUP 7237/09.03/PM/VIII/1991. Perusahaan
ini sudah berjalan selama 18 tahun, dengan modal awal adalah sebesar Rp 300.000.000. Perusahaan
sebelumnya tidak hanya di bidang industri o rice chairs saja, tetapi memproduksi mebel lainnya
seperti lemari, meja meja tetapi karena produk tersebut kurang diminati oleh pelanggan, maka
perusahaan hanya menciptakan kursi kursi kantor, karena perusahaan bekerja sama dengan
beberapa kantor juga, sehingga sudah memilki pelanggan tetap. Banyak perkembangan dalam
perusahaan ini, perusahaan terus menciptakan produk produk baru, sehingga perusahaan memiliki
banyak sekali jenis dan model kursi- kursi dengan fungsinya yang berbeda. PT. Yubi Citra Karyadikara
banyak memproduksi kursi-kursi kantor yang mempunyai tipe dan model pilihan yaitu sta chair,
secretary chair, executive secretary chair, bar chair, manager chair, executive manager chair,
director chair, executive director chair, meeting chair, salon chair dan visitor chair. Dalam Master
Production Schedule ini menyatakan bahwa adanya pesanan untuk produk kursi OX 830 secara
keseluruhan adalah sebanyak 950 unit kursi, untuk memproduksi kursi tersebut memerlukan waktu
10 menit per-unit. Kursi yang sudah diproduksi harus di proses lebih lanjut ke dalam proses nishing
yang memerlukan waktu 2 menit Iamanya dan proses nishing ini akan dimulai di menit ke-8 dan
selesai pada menit ke-10. Jika perusahaan menerima banyak pesanan maka perusahaan akan
menambah waktu lembur. Biasanya dalam sehari perusahaan bisa memproduksi sebanyak 60 - 80
unit, tetapi jika menambah waktu lembur maka dalam sehari perusahaan bisa memproduksi
sebanyak 100-120 unit. Secara garis besar penambahan fase requirements management pada
eXtreme Programming sangat membantu untuk lebih menstrukturkan metode ini. Requirements
Management yang disisipkan terutama difokuskan dalam hal dokumentasi. Pendokumentasian pada
eXtreme Programming ini tidak akan mengganggu proses secara keseluruhan karena dilaksanakan
secara paralel dengan planning phase. Hasil pengukuran yang dilaksanakan terhadap penambahan
fase requirements management yang paralel dengan planning phase pada siklus hidup eXtreme
Programming menunjukkan bahwa metodologi ini tetap pada posisi agile. Pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan statistik yaitu dengan menilai indikator-indikator agile-nya yang
kemudian diklasikasikan dengan menggunakan distribusi normal memperoleh empat klasi kasi. Klasi
kasi itu adalah A untuk posisi sangat agile, B untuk posisi agile, C untuk posisi cukup agile, dan D
untuk posisi tidak agile. Setelah pengukuran, penambahan fase ini menunjukkan berada pada posisi
B. Dengan hasil tersebut berarti penambahan fase requirements management tidak menjadikan
eXtreme Programming keluar dari metodologi Agile. Mempunyai RE yang bagus adalah penting
karena dampaknya mampu mengurangi biaya proyek, dan diterimanya sistem oleh stakeholder
sehingga bisa mengarah kepada keuntungan yang tinggi. Namun juga harus diakui dibutuhkan
tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk berinvestasi dalam pembuatan requirement yang benar-
benar bagus. Untuk mendapatkan requirement yang bagus, ada banyak pekerjaan/tasks harus
dilakukan, untuk itu tim RE tidak hanya bekerja pada awal dari proyek namun bekerja melalui tahap
pengembangan sampai tahap delivery untuk memastikan requirement benar-benar sesuai. Dengan
dilakukannya penelitian mengenai penerapan metode Material Ruirement Planning dalam
perencanaan kebutuhan material kursi OX 830 pada PT. Yubi Citra Karyadikara maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Dalam memenuhi pesanan pelanggan akan permintaan produkJcursi OX 830 sebanyak 950
unit ,maka PT. Yubi Citra Karyadikara memerlukan komponen komponen sebagai berikut,
komponenpapan dudukan sebanyak 950 unit, papan senderan sebanyak 950 unit, kaki cakar lima
sebanyak 950 unit, busa atau foam dudukan sebanyak 950 unit, seat mechanis sebanyak 950 unit,
busa atau foam senderan sebanyak 950 unit, kote kote sebanyak 950 unit, roda castor sebanyak
4750 unit, gas lift atau hydraulic sebanyak 950 unit, kain alabama sebanyak 1900 unit, dan list karet
sebanyak 1900 unit.
2. Dalam memproduksi seluruh pesanan pelanggan akan permintaan kursi OX 830 sebanyak 950
unit maka setelah diperhitungkan biaya biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dibagi menjadi
2 yaitu total biaya material berdasarkan perencanaan kebutuhan material (MRP) yaitu sebesar Rp
298.775.000 dan total biaya material berdasarkan analisis sistem berjalan yaitu s.'-tesar Rp
302.899.994. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi pesanan kursi OX 830 sebanyak 950
unit sebaiknya perusahaan menerapkan sistem Material Reqiurement Planning (MRP) karena total
biaya material yang dikeluarkan perusahaan lebih minimal sehingga biaya biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi oleh perusahaan tidak besar dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Profil l: perusahaan
BetaMart adalah sebuah minimarket yang menjual beberapa kebutuhan keluarga dan kebutuhan
lainnya. BetaMart mempunyai 2 orang kasir untuk menjaga toko dengan bergantian. Sedangkan
untuk mempermudah pengontrolan barang, BetaMart mempunyai 2 karyawan lagi sebagai staf
warehouse (gudang). Sedangkan di toko itu sendiri terdapat 4 pramuniaga toko untuk membantu
pembeli yang bekerja secara shift.
Proses:
Proses bisnis dimulai ketika pelanggan memilih/berbelanja, setelah puas dalam memilih
kebutuhannya, pelanggan akan melakukan pembayaran, bila pelanggan tersebut belum bergabung
menjadi member maka pelangan tersebut ditawarkan untuk menjadi member dan pelayan/kasir
menjelaskan keuntungan bergabung sebagai member. Prosedur menjadi member yaitu dengan
memberikan deposit kepada BetaMart, maka pelanggan akan diberikan voucher belanja dengan nilai
sesuai dengan deposit yang disetorkan, dan akan mendapatkan diskon 10% disetiap transaksi dan
diskon promo lainnya. Nantinya sistem pembayaran dengan deposit disebut sebagai sistem voucher.
Bila tidak maka transaksi dilakukan dengan pembayaran tunai, dimana petugas tidak mencatat nama
& identitas pembeli. Petugas kasir akan memberikan laporan penjualan secara harian kepada
petugas gudang sehingga petugas gudang dapat mengecek persediaan barang di toko. Apabila stok
barang yang dijual sudah habis atau memerlukan tambahan stock, petugas gudang akan mengirim
barang ke toko dan petugas kasir akan melakukan pencatatan data barang yang dikirimkan. Petugas
gudang juga melakukan pengecekan harian stok barang pada gudang untuk melakukan purchase
order.
(1) Planning
3. Coding
Setelah metode designing dilakukan, maka akan dilakukan pengkodean untuk membuat program
dari sistem penjualan/kasir Beta Mart.
4. Testing
Testing yang saya lakukan hanya pada proses pembayaran/kasir dan tidak pada semua menu. Saya
melakukan testing pada menu pelanggan, menu pembayaran dan cetak faktur. Data yang bisa di cari
yaitu data barang atau pelanggan.
1. Login
2. Pelanggan
5.Transaksi pembayaran
6. Incremental Release
Setelah melalui unit testing akan dilakukan incremental release, yaitu release software secara
bertahap.
Release Texts :
· Issue
- Fix bug130875
- Search member Pada versi sebelumnya, search member dilakukan secara manual dengan button
next. Dengan search member, petugas tinggal memasukkan nama member, kemudian akan
- Manual synchronization stock data system penjualan & data warehouse (based on kasir report
yang dibuat secara manual)
LOGIN:
· Tujuan yang ingin dicapai : User dapat melakukan login sesuai dengan autorisasinya.
- Username : C31198
- Password : *******
· Skenario :
- Apabila terjadi kesalahan penulisan, user dapat menekan button Reset dan eld username &
password akan kembali kosong pabila terjadi kesalahan username atau password
· Status : Ok
PRE: TRANSACTION
· Tujuan yang ingin dicapai : user dapat memilih jenis transaksi (member atau non
member) dan mencari data pelanggan
· Skenario :
-Data lainnya (name, address, deposit, last transaction) akan muncul secara otomatis
-Data lainnya (member code, address, deposit, last transaction) akan muncul secara otomatis
-Untuk nama yang similar, user dapat menekan button > > dan < <
- Jenis transaksi (member/non member) dapat diidenti kasi dan data member dapat ditampilkan.
· Status : OK
MEMBER: REGISTRATION
· Skenario :
- User menginput data member seperti nama, alamat, no. telp, dan jumlah deposit awal
- Member baru dapat atau perubahan data member dapat tercatat pada system.
· Status : OK
TRANSACTION:
· Tujuan yang ingin dicapai : user dapat mencatat transaksi yang dilakukan pelanggan
- Discount : 10%
· Skenario :
- User menginput item code & quantity, lalu menekan button Insert (bisa dilakukan denganbarcode)
- User dapat menginput data barang berdasar nama, dengan memasukkan nama barang pada
- Field discount akan otomatis terisi apabila pelanggan adalah member Betamart
- Untuk barang yang tidak jadi dibeli, user dapat menekan button Cancel: untuk mengeluarkan
barang tersebut dari list.
- Apabila pencatatan transaksi sudah selesai, user dapat menekan button OK untuk mencetak struk
sekaligus menyimpan data transaksi pada database.
- Untuk membatalkan transaksi dan kembali ke halaman sebelumnya, user dapat menekan button
Cancel
- transaksi dapat tercatat pada system dan pencetakan struk dapat dilakukan
· Status : OK