Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL SISTEM FUNGSI – FUNGSI TERKAIT DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN JUGA

KOMPONEN – KOMPONEN SIKLUS PEMBELIAN

Judul ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIKLUS PENJUALAN DAN


PENERIMAAN KAS PADA ANTONI FARM DENGAN METODE
PENGEMBAGAN SISTEM RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)
Jurnal Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis
Tahun 2013
Penulis Adrianus Kurniawan Boen, Carmel Meiden
Reviewer Wildan hibatullah b
Tanggal 01 mei 2021

Pendahuluan Pada era globalisasi saat ini, perkembangan lingkungan bisnis mengalami
perubahan yang sangat pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk
memanfaatkan teknologi informasi sebagai pendukung dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasional
perusahaan. Dengan kondisi saat ini yang penuh dengan persaingan dan
fluktuasi dunia bisnis yang tinggi, penerapan teknologi informasi telah
mempunyai peran dan fungsi yang lebih komprehensif dan lebih luas.
Informasi harus berkualitas, dalam arti akurat, tepat waktu, dan relevan
sehingga perusahaan mampu membuat keputusan bisnis yang paling
efisien dan tepat untuk digunakan. Oleh karena itu, pengelolaan sistem
informasi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Perusahaan
yang ingin tetap bersaing dalam pasar harus mempunyai kemampuan
dalam menjadi unggul diatas kompetitor-kompetitor nya. Oleh karena itu,
penggunaan metode pengembangan dan perancangan sistem informasi
akuntansi di dalam perusahaan merupakan keharusan untuk membuat
aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan menjadi lebih cepat, akurat , dan
efisien. Sistem informasi yang baik akan memberikan informasi yang
handal, akurat, dan relevan. Dengan demikian, sistem informasi yang
didesain dengan baik akan menjadi modal penting bagi perusahaan guna
menghadapi iklim bisnis yang semakin berkembang dan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya. Walaupun
pengembangan perancangan tersebut memerlukan investasi modal yang
besar, namun hasil yang didapat memungkinkan perusahaan untuk dapat
memperkecil biaya yang akan timbul pada masa yang akan datang.
Tujuan Penelitian memberikan gambaran mengenai alternatif sistem penjualan dan
penerimaan kas di Antoni Farm yang dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pekerjaan karyawan
Variabel yang Penelitian digolongkan ke dalam penelitian ex post facto karena variabel
Digunakan  yang diteliti sudah ada sebelum penulis melakukan penelitian sehingga
penulis tidak mampu memanipulasi variabel yang dipakai dalam
penelitian.
Teknik analisis data pengumpulan data observasi, di mana data dikombinasikan dan diolah
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Data tersebut merupakan
data primer yang diperoleh dari divisi penjualan dan penerimaan kas.
Selain itu dilakukan wawancara terhadap Direktur Antoni Farm.
Metode Penelitian deskriptif dengan cara melakukan observasi, wawancara dan
dokumentasi terhadap siklus penjualan dan penerimaan kas yang selama
ini dijalankan oleh perusahaan. Dalam merancang sistem yang baru
penulis membuat narasi sistem yang baru, diagram aliran data, bagan alir,
diagram aktivitas, diagram kelas, usecase diagram dan formulir. Hasil
penelitian menunjukkan adanya hambatan dan kekurangan dari sistem
yang dijalankan, sehingga memperlambat kinerja perusahaan. Hambatan
dan kekurangannya antara lain pengecekan data persediaan yang lama,
pemrosesan transaksi yang lambat, penumpukan dokumen kertas, dan
kemungkinan akan kesalahan input dan update data. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sistem siklus penjualan dan penerimaan kas
yang selama ini dijalankan kurang baik. Sistem manual yang digunakan
perusahaan menghambat kegiatan operasional sehingga penulis
mengusulkan sistem siklus penjualan dan penerimaan kas yang
terkomputerisasi dan terintegrasi satu sama lain untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut.
Hipotesis a. Observasi Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada kegiatan operasional perusahaan, khususnya yang
berkaitan dengan transaksi penjualan, piutang usaha dan penerimaan
kas. Penulis juga melakukan pengamatan terhadap pekerjaan karyawan
apakah sudah sesuai dengan job description yang ada dan telah sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan.
b. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
melakukan tanya jawab terhadap Direktur Antoni Farm sehingga penulis
dapat mengetahui keadaan perusahaan dengan lebih baik dan
masalahmasalah apa yang biasa terdapat dalam siklus penjualan, piutang
usaha dan penerimaan kas perusahaan sehingga pada akhirnya penulis
dapat memberikan suatu rancangan sistem penjualan dan penerimaan
kas yang sesuai dengan perusahaan pada saat ini.
c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan
mencermati bukti, dokumen tertulis pada perusahaan, misalnya struktur
organisasi, job description, sistem dan prosedur akuntansi serta fotokopi
dari formulir-formulir yang terkait dengan transaksi penjualan, piutang
usaha dan penerimaan kas.
Langkah langkah 1. Membuat narasi dari sistem yang baru Melalui narasi yang dibuat ini
peneliti dapat mengembangkan konsep yang diinginkan dalam sistem
baru.
2. Membuat diagram aliran data (data flow diagram) Petunjuk untuk
mempersiapkan diagram aliran data menurut Marshall B. Romney dan
Paul John Steinbart (2004: 185) adalah sebagai berikut: a. Pahami
sistemnya. b. Abaikan beberapa aspek tertentu dari sistemnya. c.
Menetapkan batasan sistem. d. Kembangkan diagram konteks. e.
Identifikasi arus data. f. Kelompokkan arus data. g. Identifikasi proses
transformasi. h. Kelompokan proses tranformasi. i. Identifikasi seluruh file
atau penyimpanan data. j. Identifikasi seluruh sumber dan tujuan data. k.
Beri nama seluruh elemen DFD. l. Bagi DFD dalam subdivisi. m. Beri
nomor urut pada setiap proses. n. Ulangi prosesenya. o. Siapkan kopi
akhir.
3. Membuat bagan alir (flowchart) Bagan alir memiliki kemiripan konsep
dengan activity diagram, tapi memiliki simbol yang berbeda. Petunjuk
untuk mempersiapkan bagan menurut Marshall B. Romney dan Paul John
Steinbart (2004: 196) adalah sebagai berikut:
a. Pahami sistemnya sebelum membuat bagan alirnya.
b. Identifikasi entitas-entitas yang akan dibuat bagan alirnya.
c. Ketika beberapa entitas perlu diperlihatkan di dalam bagan alir, bagilah
bagan alir ke dalam dua kolom dengan nama untuk setiap kolom.
d. Buatlah bagan alir hanya untuk arus normal operasi perusahaan.
e. Desain bagan alir sedemikian rupa agar bagan alir tersebut dimulai dari
atas ke bawah, dan dari kiri ke kanan.
f. Beri awalan dan akhiran yang jelas untuk bagan alir.
g. Pergunakan simbol-simbol bagan alir yang standar, dan gambarlah
dengan pola atau komputer.
h. Berilah nama seluruh simbol dengan jelas.
i. Ketika menggunakan beberapa kopi dokumen, berilah nomor dokumen
di bagian sudut kanan atas simbol terkait.
j. Setiap simbol proses manual harus memiliki input dan output.
k. Pergunakan konektor pada halaman untuk menghindari kelebihan garis
arus.
l. Pergunakan kepala panah untuk seluruh garis arus.
m. Apabila sebuah bagan alir tidak cukup digambar dalam satu halaman,
berilah nomor halaman secara jelas.
n. Perlihatkan terlebih dahulu dokumen atau laporan di dalam kolom
tempat mereka dibuat.
o. Perlihatkan terlebih dahulu seluruh data yang dimasukkan ke dalam
atau ditarik dari file komputer sewaktu melewati suatu operasi
pemrosesan.
p. Gambar sebuah garis dari dokumen ke sebuah file, untuk menunjukkan
bahwa dokumen tersebut akan masuk di file.
q. Gambar sketsa kasar bagan alir sebagai langkah awal.
r. Desain kembali bagan alir untuk menghindari kekacauan.
s. Verifikasi akurasi bagan alir dengan meninjau kembali bagan alir.
t. Gambar hasil akhir bagan alir.
4. Membuat activity diagram Activity diagram berguna untuk
menunjukkan hubungan dari tiap-tiap divisi yang saling berhubungan
secara mendetail berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan masing-
masing unit kerja di dalam perusahaan. Diagram ini berbeda dari
flowchart di mana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk
menggambarkan kegiatan yang tampak secara paralel. Langkahlangkah
untuk membuat detailed activity diagram menurut Henderick L. Jones
and Dasaratha V. Rama (2006: 61): a. Menyajikan keterangan cerita untuk
menunjukkan aktivitas. b. Menyiapkan arus kerja tabel. c.
Mengidentifikasi detailed diagram seperlunya. d. Membuat garis untuk
kontribusi agen dalam event atau menggambarkan event dalam detailed
diagram. e. Memasukkan bujur sangkar dalam setiap aktivitas dalam
event yang didokumentasi pada detailed diagram. f. Menggunakan garis
yang bersambung untuk menunjukkan rangkaian dari aktivitas. g.
Menyiapkan pembuatan dokumen atau menggunakan aktivitas dalam
diagram. h. Mengunakan garis titik - titik untuk menghubungkan aktivitas
dan dokumen. i. Menciptakan tabel dokumen, memodifikasinya atau
menggunakan dengan aktivitas diagram dalam kolom komputer. j.
Menggunakan garis titik - titik untuk menghubungkan aktivitas dan table.

5. Membuat class diagram Class diagram berguna untuk menunjukkan


hubungan antar kelas yang ada dalam sistem tersebut. Kelas
digambarkan dalam bentuk pesegi yang di dalamnya memuat nama kelas,
atribut, dan metode dari kelas tersebut. Kelas-kelas lalu dihubungkan
dengan garis-garis dan ada keterangan penjelas di setiap garis. Langkah-
langkah dalam mendesain class diagram menurut Jeffery L. Whitten,
Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman (2004: 432) adalah sebagai berikut: a.
Mengidentifikasi asosiasi dan multiplicity (satu objek atau kelas dapat
melakukan referensi silang ke objek dan kelas lain). b. Mengidentifikasi
hubungan generalisasi / spesialisasi (hubungan antara kelas induk dan
kelas anak, atau lebih dikenal dengan istilah hierarki klasifikasi). c.
Mengidentifikasi hubungan agregasi / komposisi dasar (suatu objek
adalah bagian dari objek lain). d. Menyiapkan class diagram.
6. Mengembangkan use case diagram Use case menggambarkan fungsi-
fungsi sistem dari sudut pandang pengguna erksternal dan dalam sebuah
cara dan terminologi yang mereka pahami. Use case diagram ini berguna
untuk mendapatkan dan menganalisis informasi persyaratan yang cukup
untuk mempersiapkan model yang mengkomunikasikan apa yang
diperlukan dari perspektif pengguna. Langkah langkah yang dilakukan
untuk merancang use case diagram menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D.
Bentley, Kevin C. Dittman (2004: 262), adalah sebagai berikut: a.
Mengidentifikasi pelaku bisnis. b. Mengidentifikasi use case persyaratan
bisnis. c. Membuat diagram model use case. d. Mendokumentasikan
naratif use case persyaratan bisnis.
7. Membuat form Perancangan form dalam penelitian ini berguna untuk
memudahkan akan informasi yang dibutuhkan dalam perancangan
database, sehingga form ini bukanlah form yang sempurna seperti dalam
buku-buku tetapi hanya sesuai kebutuhan saja. Tidak semua dokumen
penulis rancangkan form karena bagi penulis jika form yang digunakan
oleh perusahaan sudah memadai maka tidak dirancangkan lagi.
Kemudian akan dijabarkan mengenai SOP sistem usulan dan
dibandingkan dengan SOP siklus penjualan dan penerimaan kas yang
disarankan oleh Mulyadi (2008). Ini akan dijadikan tolak ukur apakah
sistem usulan dapat dikatakan baik atau kurang baik, sehingga dapat
diketahui persentase dari sesuai atau tidaknya SOP sistem usulan
terhadap SOP yang seharusnya ada di siklus penjualan dan penerimaan
kas. Apabila masih ada yang tidak sesuai maka dapat dikatakan sistem
perusahaan masih kurang baik.
Hasil Penelitian Berdasarkan analisis dan pembahasan atas sistem siklus penjualan dan
penerimaan kas pada Antoni Farm di atas, maka penulis memperoleh
hasil bahwa: 1. Sistem yang selama ini dijalankan perusahaan memiliki
kelemahan yang disebabkan oleh sistem yang masih menggunakan sistem
manual, dan sistem terbilang kurang baik karena tidak mengikuti standar
SOP yang disarankan. 2. Terdapat beberapa surat / dokumen dalam siklus
penjualan dan penerimaan kas yang tidak ada dan tidak digunakan
sehingga jika terjadi misscommunication maka tidak dapat ditelusuri
darimana penyebabnya. 3. Terdapatnya penggabungan fungsi
penerimaan barang dan pengeluaran barang. Hal ini sangat berbahaya
karena dapat menimbulkan kecurangan akibat lemahnya pengendalian.
Sistem siklus penjualan dan penerimaan kas baru yang sesuai untuk
proses penjualan dan penerimaan kas Antoni Farm adalah sistem
penjualan dan penerimaan kas yang terkomputerisasi dan terintegrasi
satu sama lain dengan metode pengembangan sistem Rapid Application
Development (RAD), sehingga setiap divisi dapat mengakses data yang
diperlukan secara online serta telah mempunyai database. Sistem ini
telah memenuhi semua standar SOP yang dianjurkan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi hambatan-
hambatan yang dihadapi perusahaan dengan sistem manual yang selama
ini dijalankan.
Kesimpulan 1. Siklus penjualan yang sudah ada sekarang dinilai kurang baik.
Hal ini dikarenakan sistem manual yang digunakan perusahaan
menghambat kegiatan operasional seperti pengecekan data
persediaan yang lama, pemrosesan transaksi yang lambat,
penumpukan dokumen kertas, dan kemungkinan akan kesalahan
input dan update data. Juga dikarenakantidak sesuai nya SOP yang
ada pada perusahaan saat ini dengan SOP yang dianjurkan pada
sistem penjualan.
2. Siklus penerimaan kas yang sudah ada sekarang dinilai kurang
baik. Hal ini karena sistem manual yang digunakan perusahaan
sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan ataupun
penggelapan kas perusahaan. Juga dikarenakan tidak sesuai nya
SOP yang ada ada pada perusahaan saat ini dengan SOP yang
dianjurkan pada sistem penerimaan kas.
3. Sistem siklus penjualan yang diusulkan oleh penulis adalah
sistem
penjualan yang terkomputerisasi dan terintegrasi satu sama lain
dengan metode pengembangan sistem Rapid Application
Development (RAD). Sistem ini dibuat dengan alat-alat
pendokumentasian seperti flowchart, activity diagram, class
diagram, dan use case diagram. Perancangan sistem ini diharapkan
dapat menjembatani antara user dalam hal ini Antoni Farm dengan
programmer yang membuat program aplikasi komputer.
4. Sistem siklus penerimaan kas yang diusulkan oleh penulis adalah
sistem penerimaan kas yang telah terintegrasi dan terkomputerisasi
dengan metode pengembangan sistem Rapid Application
Development (RAD) serta menggunakan database.

Anda mungkin juga menyukai