Anda di halaman 1dari 26

TEORI PRODUKSI BIAYA PRODUKSI PASAR

PERSAINGAN SEMPURNA MONOPOLI1


PEMBAHASAN
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan

1. Perusahaan perseorangan

2. Firma (kongsi)

3. Persekutuan komanditer (CV)

4. Perseroan Terbatas

5. Perusahaan Negara

6. Koperasi

1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan Perorangan (PO) adalah Suatu jenis perusahaan yang dijalankan oleh satu
orang pemilik.Pemilik mempunyai tanggung jawab tak terbatas. Badan usaha yang mengelola
perusahaan itu disebut Badan Usaha Perorangan, yang oleh masyarakat umum lebih dikenal
dengan sebutan Perusahaan Perorangan (Po).

Ciri- ciri dari perusahaan ini adalah :


1. Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
2. Pengelolaannya sederhana
3. Modalnya relative tidak terlalu besar
4. Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil.

2. FIRMA

Firma adalah : suatu badan usaha dimiliki oleh lebih dari satu orang, dan semua
pemiliknya bertanggung-jawab tak terbatas atas utang-utang badan usaha.
Dari segi pemilik Firma biasanya dimiliki oleh orang-orang yang hubungan yang sangat
dekat, misalnya satu keluarga atau famili. Hal ini disebabkan para pemilk Firma harus
bertanggung jawab tak terbatas terhadap Firma.

3. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap)(CV

Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap) selanjutnya disingkat Cv


adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
sebagian pemiliknya bertanggung jawab tak terbatas, dan sebagian lagi bertanggung jawab
terbatas atas utang-utang CV. Dengan demikian di dalam CV ada dua kelompok pemilik ,
yaitu: (1) kelompok yang memiliki tanggung jawab tak terbatas yang kemudian disebut
sebagai sekutu aktif (sekutu pengusaha); dan (2) kelompok yang memiliki tanggung jawab
terbatas yang disebut sebagai sekutu diam (sekutu komanditer).

4. PT (Perseroan Terbatas) 

Perseroan terbatas adalah perusahaan yang dimana modalnya terdiri dari saham-saham
dan tanggung jawab dari sekutu pemegang saham terbatas, yang sesuai dengan jumlah saham
yang dimilikinya.

(1) Badan usaha dapat disebut sebagai PT (Perseroan Terbatas) jika kekayaan badan usaha
yang dimiliki terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pesero (pemegang saham), yang
bertujuan untuk membentuk sejumlah dana sebagai jaminan bagi semua perikatan perseroan.
(2) Dapat usaha dapat disebut sebagai PT (Perseroan Terbatas) jika adanya persero yang
tanggung jawabnya terbatas pada jumlah nominal saham yang dimilikinya. Sedangkan
mereka semua dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) merupakan kekuasaan tertinggi
dalam organisasi perseroan, yang memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan
Komisaris dan Direksi, berhak menetapkan garis-garis besar kebijaksanaan menjalankan
perusahaan dan memiliki kewenangan menetapkan hal-hal yang belum ditetapkan dalam
Anggaran Daasar dan lain-lain.
(3) Badan usaha dapat disebut sebagai PT (Perseroan Terbatas) jika pengurus (Direksi) dan
Komisaris yang merupakan satu kesatuan pengurusan dan pengawasan terhadap perseroan
dan tanggung jawabnya terbatas pada tugasnya, yang harus sesuai dengan Anggaran Dasar
atau pada keputusan RUPS.

5. Perusahaan negara
Perusahaan negara adalah perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya merupakan
kekayaan negara. Keberadaan perusahaan negara adalah untuk membangun perekonomian
secara sosial dengan demokrasi ekonomi yang mengutamakan rakyat banyak.
Menurut inpres RI No. 17 tahun 1997 dan UU No. 9 tahun 1969, jenis perusahaan negara ada
3 (tiga), yaitu:
a.    Perusahaan jawatan atau perjan, tujuannya memberikan pelayanannya kepada
masyarakat,bagian dari departemen dan tidak mementingkan laba.
b.    Perusahaan umum atau peru, tujuannya memberikan dan melayani kepentingan umum.
Contoh: perumka, perumkas, perumdani, perum perdagangan.
c.    Persero atau PT, tujuannya untuk memupuk keuntungan dan menambah kas negara.
Contoh: PT Telkom, PT Pelni.
7. KOPERASI

pengertian koperasi adalah dadan usaha yang memiliki anggota orang atau badan
hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi ekonomi.
Koperasi merupakan produk ekonomi yang kegiatannya menjadi gerakan ekonomi
kerakyatan, dan berjalan dengan prinsip gotong-royong.

Tujuan perusahaan
• Tujuan utama: Memaksimumkan keuntungan

• Tujuan lain:

a. Memenuhi kebutuhan masyarakat umum

b. Meningkatkan volume penjualan

c. Menjaga stabilitas politik

TEORI PRODUKSI

Terminologi penting dalam teori produksi

1. Fungsi produksi

2. Biaya produksi minimum


3. Jangka waktu analisis

4. Perusahaan dan industri

Fungsi produksi

• Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan
tingkat produksi yang diciptakan (output)

• Q = f (K, L, R, T)

Q = output

K = modal

L = tenaga kerja

R = kekayaan alam

T = Teknologi

Faktor yang dipertimbangkan produsen dalam meminimumkan biaya produksi

a. Besarnya pembayaran untuk faktor produksi tambahan (marginal cost)

b. Besarnya tambahan hasil penjualan yang diakibatkan oleh tambahan faktor produksi
tersebut

Prinsip produsen: mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiah akan
menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum.

Jangka waktu analisis

• Jangka pendek yaitu jangka waktu dimana terdapat sebagian faktor produksi yang
jumlahnya dianggap tetap

• Jangka panjang yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat
variabel

Beberapa pengertian penting dalam Teori Produksi

1. Produk total (Total product) yaitu keseluruhan output yang dihasilkan dari
hasil penggunaan sejumlah faktor produksi tertentu.
2. Produk rata-rata (Average product) yaitu produksi yang dihasilkan oleh satu
orang tenaga kerja /input variabel (AP = TP / L)

3. Produk marjinal (marginal product) yaitu tambahan produk yang diakibatkan


oleh bertambahnya seorang tenaga kerja, dan sebaliknya (DTP / DL)

Tabel: Pengaruh perubahan tenaga kerja atas produksi beras

Tana Tenag Produk Produk Produk Tahap


h a si total si rata- si produk
kerja rata majinal si
(1) (3)
(2) (4) (5) (6)

1 1 100 100 -

1 2 300 150 200 Tahap

1 3 600 200 300 Pertama

1 4 880 220 280

1 5 1050 210 170 Tahap

1 6 1140 190 90 Kedua

1 7 1190 170 50

1 8 1190 150 0

1 9 1100 120 -90 Tahap

1 10 700 70 -400 Ketiga

Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal


TP

800
(i) Produksi
600 Total
400
TP
200

300 Jumlah tenaga kerja

200

100
AP
2 4 8 M Jumlah tenaga kerja
P

Kurva Produksi Sama

Tabel Tenaga Kerja dan Modal Untuk Menghasilkan 1.000 unit Produksi

Gabungan Tenaga Modal


Kerja

A 1 6

B 2 3

C 3 2

D 6 1
8
6
A
4
B
C
2
D

Kurva Isocost
2 4 6 8
Tenaga Kerja (unit)
2

8
2

TC4
TC3
4

TC2
TC1
Tenaga Kerja (unit)
6
8
10
12
14

Gambar Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Keuntungan


Modal (unit)
2

8
A
2

B
Q
4

P
Tenaga Kerja (unit)
6

E
R
8
10

C
D
12
14

z = 3000 unit
x = 1500 unit

y = 2500 unit
a = 1000 unit

PEMBAHASAN
TEORI BIAYA PRODUKSI
1.    Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.    Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
b.    Bahan-bahan pembantu atau penolong
c.    Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d.   Penyusutan peralatan produksi.
e.    Uang modal, sewa.
f.     Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi
g.    Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h.    Pajak
2.    Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam
proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen
utama dari biaya produksi, meliputi:
a.    Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu
macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b.    Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan
dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam
kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c.    Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) 
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya
pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan
atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu :
      Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain
yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang)
     Biaya Implisit : Biaya Implisit daah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya
penyusutan barang modal.

Teori Biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:


1.    Jangka Waktu Pendek
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:
a.    Biaya Total dan Jenis-jenis Biaya Total 
-       Biaya total (Total Cost/TC) yaitu biaya yang meliputi keseluruhan jumlah biaya produksi
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitas produksi.
Rumus : TC=TFC+TVC
-       Biaya tetap total (Total Vixed Cost/TFC) yaitu biaya yang meliputi perbelanjaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya, artinya biaya ini besarnya tidak
dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya telepon, Biaya Pemeliharaan
Bangunan, biaya penyusutan, adalah contoh dari faktor produksi yang dianggap tidak
mengalami perubahan dalam jangka pendek
TFC = TC-TVC
-       Biaya berubah total (Total Variabel Cost/TVC) yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai
dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka
semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga
kerja, bahan bakar,dll.
TVC = TC-TFC

Tabel 1.1 Biaya Total (Ribuan Rupiah)


Jumlah Jumlah TFC TVC TC
pekerja produksi (Q)
0 0 50 0 50
1 2 50 50 100
2 6 50 100 150
3 12 50 150 200
4 20 50 200 250
5 27 50 250 300
6 33 50 300 350
7 38 50 350 400
8 42 50 400 450
9 45 50 450 500
10 47 50 500 550

Biaya total produksi  atau lebih di kenal total cost (TC) merupakan keseluruhan biaya
yang harus dikeluarkan oleh produsen yang berkaitan dengan proses produksi, sebagai
aktivitas utama untuk menghasilkan suatu produk. Dalam jangka pendek, total cost sangat di
tentukan oleh input- input produksi baik secara kuantitas maupun kualitas. Dimana input –
input produksi tersebut dapat memberikan konsekuensi pembiayaaan bersifat tetap dan
bersifat variabel.
Pembiaayaan bersifat tetap di sebut biaya tetap atau total fixed cost (TFC) Biaya tetap
total (total fixsed cost/TFC) dapat di katakan biaya yang sifatnya wajib di keluarkan oleh
produsen dimana ada atau tidak ada aktivitas produksi. Jika biaya tetap tersebut  tidak di
keluarkan, maka konsekuensinya dapat menghambat jalannya proses produksi yang lainnya.
Membeli  mesin, mendirikan bangunan pabrik adalah contoh dari faktor produksi yang
dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek.

a.    Biaya Rata-rata Dan Marjinal     


-       Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) biaya tetap yang dibelanjakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi
 AFC =
-       Biaya berubah rata- rata (Average Variabel Cost/AVC) biaya variabel yang dibelanjakan
untuk menghasilkan setiap unit produksi
AVC =
-       Biaya total rata-rata (Average Cost/AC) keseluruhan biaya yang digunakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi.
ATC =  
Q = total Output
-       Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah satu unit output.
MCn = TCn – TCn-1
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;
TCn  adalah biaya total pada waktu jumlah produksi n;
TCn-1 adalah biayatotal pada waktu jumlah produksi n-1.
Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
MCn =  ∆TC/∆Q
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n;
∆TC adalah pertambahan jumlah biaya total;
∆Q adalah pertambahan jumlah produksi.
Akan tetapi pada umumnya pertambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa
unit produksi, sebagai contoh, perhatikan tabel 1.2
Tabel 1.2
Biaya Rata-Rata (Ribuan Rupiah)”
Jumlah Jumlah
pekerja
produksi TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
(Q)
0 0 50 0 50 - - - -
1 2 50 50 100 25 25 50 25
2 6 50 100 150 12.5 16.7 25 12.5
3 12 50 150 200 8.3 12.5 16.7 8.3
4 20 50 200 250 6.25 10 12.5 6.25
5 27 50 250 300 7.1 9.3 11.1 7.1
6 33 50 300 350 8.3 9.1 10.6 8.3
7 38 50 350 400 10.0 9.2 10.5 10.0
8 42 50 400 450 12.5 9.5 10.7 12.5
9 45 50 450 500 16.7 10 11.1 16.7
10 47 50 500 550 25 10.6 11.7 25

TABEL RUMUS
Jenis Biaya Rumus
Biaya Total (TC) Biaya Tetap Total+Biaya Berubah Total TFC+TVC
biaya totaln-biaya totaln-1    atau TCn-TCn-1
Biaya Marginal (MC)
jumlah produksin-jumlah produksin-1 Qn-Qn-1
Biaya Tetap Rata-rata
Biaya tetp total/jumlah produksi TFC/Q
(AFC)
Biaya berubah rata-rata
Biaya berubah/jumlah produksi TVC/Q
(avc)
Biaya total rata-rata (AC) Biaya total/jumlah produksi TC/Q

1.    Jangka Waktu Panjang


Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara
biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis
biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan
bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan
peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian)
dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang
terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan.
Jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah –
ubah. Jadi dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor froduksi atau
infut yang akan digunakannya.
Teori – teori biaya jangka panjang diantaranya ialah :
a.       Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel
LTC=∆LVC
LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang
b.      Biaya Marjinal jangka panjang 
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total sama
dengan perubahan biaya variable. Maka, LMC=∆LTC/∆Q
Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output
c.       Biaya Rata – rata 
Biaya total dibagi Jumlah Output
LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
PEMBAHASAN

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena diangggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)atau efisiensinya.
Persaingan sempurna adalah  struktur pasar atau industri dimana terdapat penjual dan
pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
a.      Perusahaan adalah pengambil harga (price taker)
Adalah suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau
mengubah  pasar.

b.      Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk


Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industry tersebut.
Langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen dapat dengan mudah melakukan kegiatan
yang diinginkanya tersebut.

c.       Menghasilkan barang serupa


Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibedakan. Barang yang
dihasilkan sangat sama atau serupa,jadi tidak ada gunanya jika perusahaan untuk melakukan
persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau (non price competition) yaitu
persaingan dengan iklan dan promosi penjualan.

d.        Terdapat banyak perusahaan di pasar


Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah
harga. Meliputi dua aspek yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing
perusahaan adalah relative kecil kalau dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar,
akibatnya jumlah produksi perusahaan tersebut sedikit dibandingkan dengan perusahaan yang
lain.

e.       Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar


Mereka juga mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perusahaan-perusahaan ke atas
harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang
lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Di bandingkan dengan struktur pasar yang lain, pasar persaingan sempurna mempunyai
beberapa kebaikan dan keburukannya :
Kebaikannya:
a.       Dapat memaksimumkan efisiensi,
b.      Tingkat kebebasan bertindak dan memilih  tinggi
c.       Dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik.
Kelemahannya: 
a.       Tidak menggalakkan motivasi,
b.      Adakalanya menimbulkan biaya sosial,
c.       Pilihan konsumen terbatas         
d.      Adakalanya biaya produksi lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak
seimbang.
Contoh pasar persaingan sempurna :
 perusahaan makanan, perusahaan peralatan pabrik dan perusahaan tekstil

C. Pembentukan Harga (sistem harga)

Pada pasar persaingan sempurna harga pasar cenderung stabil. Dengan demikian maka
bentuk kurva pada pasar persaingan sempurna berbentuk garis lurus sejajar mendatar dengan
sumbu jumlah barang. Berapapun jumlah barang yang dibeli atau ditawarkan tidak akan
menaikkan atau menurunkan harga barang. Kurva tersebut merupakan kurva pendapatan rata-
rata (AR) dan pendapatan marginal (MR)

kurva nya berupa gambar seperti ini


Kurva keseimbangan pasar persaingan sempurna dapat digambarkan menjadi 2  macam.
Pertama kurva keseimbangan yang menggambarkan perusahaan menghasilkan keuntungan
maksimum dan kurva keseimbangan yang menggambarkan perusahaan mengalami kerugian
minimum.

1. Keuntungan maksimum

Ada syarat dalam membentuk kurva keuntungan maksimum pada PPS (Pasar Persaingan
Sempurna).

1. Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q.


2. Kurva AC (Average Cost) selalu berada dibawah kurva AR dan MR.
3. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik kurva AC yang
terendah) karena pada saat itulah proses produksi terjadi efisiensi

 Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1
 Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AQ1
 Besarnya biaya total (TC) = 0P2BQ1
 Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB

2. Kerugian minimum

Ada 3 syarat untuk membentuk kurva kerugian minimum pada PPS

1. Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q


2. Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR berada di titik
terbawah kurva AC
3. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum
4. Sebelum memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah
menunjukkan produksi mengalami kerugian minimum.
o Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR yaitu setinggi 0P1
o Besarnya penerimaan total (TR) sama dengan 0P1AQ1
o Besarnya biaya total (TC) sama dengan 0P2BQ1
o Kerugian minimum sebesar P1P2AB

D. Peranan terhadap perekonomian

 Menjadi sarana bagi bagi seluruh produsen untuk memasarkan hasil produksinya dan
siapapun boleh masuk ke dalamnya. Produsen pun sangat memahami keadaan pasar
sehingga hanya produsen yang mampu bersaing yang akan memperoleh keuntungan.
 Menjadi sarana bagi semua konsumen dari berbagai kalangan untuk memperoleh
berbagai kebutuhannya. Mereka telah mengetahui kebutuhan dan biaya yang harus
dikeluarkan.

Perekonomian negara menjadi lebih maju karena pasar persaingan sempurna meciptakan
kondisi perekonomian yang kompetitif dengan melibatkan sebagian besar penduduk suatu
negara.

 Harga pada pasar persaingan sempurna bersifat datum, artinya produsen tidak akan
memengaruhi harga dengan cara menambah atau mengurangi produksi. Oleh karena
itu harga yang terbentuk di pasar merupakan batas apakah produsen sudah bekerja
secara efektif dan efisien dalam menekan biaya dan berproduksi secara optimal.
Produsen yang berproduksi dengan biaya diatas harga pasar akan mengalami
kerugian. Adapun sebaliknya produsen yang menerapkan teknologi maju, cara kerja
baru, dan dapat menekan biaya seminimal mungkin sehingga dapat memproduksi
dengan harga pokok dibawah harga pasar akan mendapatkan keuntungan. Jadi pasar
persaingan sempurna akan mendidik masyarakat untuk melakukan proses produksi
secara efisien, sehingga produk yang sampai ke masyarkat adalah produk dengan
mutu terbaik dan harga murah.
Pembahasan

PASAR MONOPOLI (Ekonomi Mikro)

Pengertian Monopoli

Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penguasaan jasa tertentu oleh suatu pelaku usaha atau suatu kelompok usaha tertentu.

Istilah monopoli berasal dari bahasa yunani yakni monos polein yang berarti “menjual
sendiri”.

CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan


2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
3. Tidak terdapat kemumgkinan untuk masuk ke dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga .
5. Promosi iklan kurang diperlukan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI

1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (Economies of
scale) hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi
hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

Hal-hal yang memungkinkan timbulnya pasar monopoli adalah:

1. Produsen mempunyai hak paten untuk output yang dihasilkan seperti hak pengarang,
merk dagang, nama dagang
2. Produsen memiliki sumber daya yang penting dan merahasiakannya atau produsen
memiliki pengetahuan lain dari pada yang lain tentang teknis produksi
3. Pemberian izin khusus oleh pemerintah pada produsen tertentu untuk mengelola suatu
usaha tertentu pula.
4. Ukuran pasar begitu kecil untuk dilayani lebih dari 1 perusahaan yang
mengoperasikan skala perusahaan optimum.
5. Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijakasanaan pembatasan harga (limit
pricing policy)

Pengelompokan diperolehnya monopoli oleh suatu organisasi atau perusahaan adalah:


1. Monopoli Menurut Kenyataan

Dalam hal ini perusahaan memperoleh monopoli karena untuk memproduksi


suatu barang tertentu di perlukan peralatan yang mahal, sehingga masuknya perusahaan lain
dihalangi oleh kebutuhan modal dan investasi yang sangat besar.

2. Monopoli Alamiah

Maksudnya adalah monopoli tercipta karena menguasai bahan dasar tertentu. Mekanisme
murni dalam pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan alamiah karena kondisi objektif yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan perusahaan ini unggul dalam pasar tanpa
bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh perusahaan lain.

3. Monopoli Yuridis
Dalam hal ini tercipta karena adanya penetapan oleh pemerintah.
4. Monopoli Buatan
Monopoli tercipta karena memang sengaja dibuat menjadi monopoli seperti dalam bentuk
cartel, cocern maupun trust.

Teori Monopoli menimbulkan 3 prakiraan yang pokok :

1. Dalam industri dimana terdapat kekuatan monopoli, akan lebih sedikit sumber
produksi yang digunakan daripada yang digunakan dalam kondisi yang bersaing
2. Perusahaan yang memiliki kekuatan monopoli akan memperoleh laba yang melebihi
biaya alternatifnya
3. Dengan demikian para pemiliknya akan menguasai bagian yang lebih besar dari
pendapatan nasional dibandingkan dengan yang akan diperoleh dalam kondisi yang
bersaing

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA MONOPOLI

1. Penguasaan bahan mentah yang potensial dan strategis.


2. Produsen memiliki tehnik produksi yang berbeda dengan yang lain (exclusive
knowledge).
3. Produsen memiliki hak penjualan tunggal (exclusive francise)
4. Produsen memiliki ijin khusus dari pemerintah untuk mengelola suatu usaha tertentu.
5. Pasar yang sangat terbatas sehingga ukuran pasar tersebut terlalu kecil apabila
dikelola oleh lebih dari satu perusahaan.
6. Penguasaan masalah distribusi.
7. Investasi awal yang sangat besar.
8. Produsen menetapkan kebijakan limitasi harga (limit pricing policy).

Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli


Kebaikan dalam pasar monopoli

Ø  Biaya produksi lebih murah dari pada di firma pasar persaingan sempurna dan produksi lebih
besar.

Ø  Mutu barang semakin meningkat dan harga barang semakin murah.

Ø  Kesejahteraan masyarakat dapat di tingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan


barang yang lebih mura dan bermutu.

Keburukan dalam pasar monopoli

Ø  Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna.

Ø  Barang yang di hasilkan tidak banyak mengalami perubahan.

Ø  Kesejahteraan masyarakat lebih buruk.

Ketidak Efisienan Pasar Monopoli

Di dalam jangka panjang firma monopoli masih dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar dari keuntungan normal, dan dapat di capai pada saat harga masih lebih besar dari
ongkos marginal. Ini berarti pengguna sumber daya adalah lebih tidak efisien dalam
monopoli.

Penggunaan sumder daya yang tidak optimum ini menimbulkan dua akibat yang tidak
menguntungkan, yaitu:

1. Produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan ini meninggikan harga.
2. Ongkos produksi adalah lebih tinggi dari pada ongkos rata-rata optimum.

Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah suatu cara yang di lakukan oleh seorang monopolis
dalam menjual barang yang sama dengan tingkat harga yang berbeda-beda, pada saat yang
sama kepada pembeli yang berbeda, dimana harga di bedakan bukan karna perbedaan dalam
biaya produksi.

Syarat-syarat agar seseorang dapat melakukan Diskriminasi Harga

1. Pasar benar-benar terpisah.


2. Monopolis harus dapat membagi pasar kedalam dua atau lebih kelompok
pembeli,yang masing-masing fungsi permintaannya memiliki elastisitas yang
berbeda-beda.
3. Penjual harus mempunyai kemampuan untuk menaikan harga tanpa kehilangan
seluruh konsumen.

Macam-Macam Diskriminasi Harga

1. Diskriminasi Harga Derajat I terjadi, apabila monopolis dapat menjual produknya


pada konsumen pada tingkat harga maksimum sesuai dengan kesanggupan konsumen
untuk membayarnya.
2. Diskriminasi harga derajat II, Monopolis akan menetapkan harga yang berbeda
berdasarkan kelompok / sejumlah barang, tetapi apabila konsumen membeli lagi akan
di kenakan harga yang lebih murah.
3. Diskriminasi derajar III, Monopolis menetapkan harga yang berbeda untuk pasar
yang berbeda pada produk yang sama.

Contoh-contoh kebijakan Diskriminasi Harga :

1. Kebijakan Diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah , misalnya:


perusahaan listrik negara menggunakan tarif yang berbeda untuk listrik yang dipakai
rumah tangga dan yang dipakai perusahaan.
2. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional.
3. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
Untuk dapat menjalankan kegiatan diskriminasi harga, harus mewujudkan hal-hal sebagai
berikut :

1. Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar kepasar lain.


2. Barang yang diproduksi dapat di kedua-dua pasar yang berbeda.
3. Elastisitas permintaan di kedua pasar berbeda.
4. Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.
5. Ciri pembeli disatu pasar berbeda dengan dipasar lainya.

Kekuasaan Monopoli yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah


Di dalan Undang-Undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-
perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli, yaitu :

1. Peraturan patent dan hak cipta ( copy right).


2. Hak usaha eksklusif ( exlusive franchise) yang diberikan kepada perusahaan jasa
umum. Contohnya : perusahaan air minum, perusahaan pembakit listrik dan angkutan
kereta api.

PENGARUH PENETAPAN HARGA PEMERINTAH PADA MONOPOLI


Karena besarnya kekuasaan pengaruh penguasa tunggal pada pasar,maka
biasanya pemerintah ikut campur tangan dalam sektor yang dikuasai oleh penguasa monopoli
tersebut.

Caranya:

1. Mengusahakan sendiri usaha dibidang ini. Misalnya : Pos, Telepon, Listrik dan
sebagainya.
2. Pemerintah dapat membuat undang-undang untuk melarang kolusi (collusion) atau
persekongkolan diantara para pengusaha yang mempunyai akibat yang sama dengan
monopoli.
3. Pemerintah dapat menerapkan pajak progresif atas dasar besar kecilnya bagian pasar
yang dipunyai oleh suatu parusahaan.
4. Pemerintah dapat mengatur melalui penetapan harga maksimal(ceiling price)

Maksimalisasi Keuntungan dalam Monopoli


Dalam menggambarkan prisip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli di
gunakan dengan 2 cara, dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik.

Syarat pemaksimuman keuntungan dalam monopoli adalah :

v  Biaya total dan hasil penjualan total.

v  Biaya marjinal dan hasil penjualan marginal.

Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin
meningkat, maka :

Ø  Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang
apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu
pertambahannya akan semakin negatif.

Ø  Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah dari pada harga.
Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.

Pertanyaan :

Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya produksi yang
ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3. Persamaan kurva permintaan
pasar terhadap produk (barang X) yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah
P = 500 – 10Q. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:

Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.

Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar tercapai kondisi
keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut diperoleh laba maksimum/rugi
minimum).

Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Jawaban :
Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli sama dengan persamaan kurva
permintaan pasar, yaitu: P = 500 – 10Q. Karena di pasar monopoli hanya ada satu perusahaan
yang beroperasi.
Harga dan jumlah barang pada kondisi keseimbangan perusahaan monopoli tercapai pada
saat MR = MC.
MR = ∂TR/∂Q
TR = P x Q = (500 – 10Q)Q = 500Q – 10Q2
MR = ∂TR/∂Q = 500 – 20Q
TC = 250 + 200Q – 10Q2 + Q3
MC = ∂TC/∂Q = 200 – 20Q + 3Q2
500 – 20Q = 200 – 20Q + 3Q2
3Q2 = 300
Q2 = 100
Q = ± 10

Jumlah barang yang dapat dipilih dari penyelesaian secara sistematis adalah Q = - 10 dan Q =
10. Jumlah barang yang tidak mungkin bernilai negative, maka jumlah barang keseimbangan
perusahaan monopoli adalah 10 unit.
Harga keseimbangan perusahaan monopoli dapat ditentukan dengan memasukkan jumlah
barang (Q) ke dalam persamaan permintaan perusahaan monopoli, yaitu:
P = 500 – 10Q
= 500 – 10(10)
= 400
Menentukan keuntungan maksimum/kerugian minimum.
π = TR – TC
TR =PxQ
= 400 (10)
= 4.000
TC = 250 + 200Q – 10 Q2 + Q3
= 250 + 200(10) – 10(10)2 + (10)3
= 2.250
π = 4.000 – 2.250
= 1.750
Besarnya π adalah positif. Ini berarti perusahaan monopoli memperoleh keuntungan
maksimum pada produksi barang X sebanyak 10 unit dan harga barang X sebesar 400.

Anda mungkin juga menyukai