Lampiran 7 PDF
Lampiran 7 PDF
PEDOMAN PENYUSUNAN
LAPORAN BULANAN
BANK PERKREDITAN RAKYAT
2086
BAB I
PENJELASAN UMUM
2087
BAB II
BAB I
PENJELASAN UMUM
A. Tujuan Pelaporan
Laporan Bulanan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang disusun menurut
sistematika dalam buku pedoman ini dimaksudkan untuk keperluan:
1. Pengawasan BPR secara individual
2. Penyusunan statistik perbankan untuk kepentingan penyusunan kebijakan
pengembangan BPR
Untuk memenuhi keperluan tersebut di atas maka Laporan Bulanan ini harus diisi
secara benar dan lengkap serta disampaikan tepat waktu. Sehubungan dengan itu
diperlukan laporan yang didasarkan atas definisi yang seragam dan dilaporkan
dengan menggunakan sandi-sandi serta angka-angka.
B. BPR Pelapor
BPR Pelapor adalah Kantor Pusat dan Kantor Cabang BPR yang menyampaikan
Laporan Bulanan untuk masing-masing kantor.
C. Perlakuan Akuntansi
Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi
kegiatan usaha BPR wajib mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
yang relevan bagi BPR yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi yang berlaku bagi BPR.
D. Asas Pelaporan
Dalam sistem pelaporan ini dianut asas pemisahan antara neraca dan rekening
administratif yaitu semua pos yang merupakan aset, kewajiban dan modal BPR
dilaporkan dalam neraca bulanan beserta daftar rinciannya. Pos-pos yang masih
merupakan komitmen dan kontinjensi serta catatan-catatan lainnya dilaporkan
dalam rekening administratif.
E. Metode Penyajian Laporan
Penyajian laporan didasarkan pada pengelompokkan berdasarkan transaksi yang
mendasari bukan lagi berdasarkan prinsip counterparty (pihak lawan). Sebagai contoh
kredit yang diberikan kepada bank atau BPR lain dilaporkan sebagai kredit yang
diberikan bukan sebagai penempatan antar bank.
F. Jenis Laporan
LBBPR yang wajib disampaikan oleh BPR per kantor mencakup 17 formulir (form)
dengan rincian sebagai berikut:
1. Form 00 - Data Pokok BPR Pelapor
2. Form 01 - Neraca Bulanan BPR beserta Rekening Administratif
3. Form 02 - Daftar Rincian Laba/Rugi
4. Form 03 - Daftar Rincian Kas Dalam Valuta Asing
5. Form 04 - Daftar Rincian Surat Berharga
6. Form 05 - Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain
7. Form 06 - Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan
8. Form 07 - Daftar Rincian Agunan Yang Diambil Alih
9. Form 08 - Daftar Rincian Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud
10. Form 09 - Daftar Rincian Aset Lain-Lain
11. Form 10 - Daftar Rincian Kewajiban Segera
Kolom pertama memuat nomor formulir, sedangkan kolom kedua dan ketiga diisi
dengan sandi kantor BPR Pelapor. Sandi masing-masing kantor BPR Pelapor terdiri
dari sembilan angka, yaitu enam angka pertama merupakan sandi BPR Pelapor yang
diisikan pada kolom kedua dan tiga angka berikutnya merupakan sandi kantor BPR
Pelapor tersebut yang diisikan pada kolom ketiga.
H. Tempat Penyampaian Laporan
1. Laporan Bulanan wajib disampaikan kepada Bank Indonesia secara online melalui
fasilitas jaringan ekstranet Bank Indonesia. Untuk BPR Pelapor yang
berkedudukan di wilayah yang belum memiliki fasilitas jaringan ekstranet atau
mengalami keadaan memaksa (force majeure), laporan disampaikan secara offline
dalam bentuk Compact Disc (CD) atau media perekam data elektronik lainnya
disertai hasil validasi yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab dan
disampaikan kepada Kantor Pusat/Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang
mewilayahi kantor pusat BPR Pelapor.
2. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada ekstranet, BPR Pelapor menyampaikan
laporan secara offline dalam bentuk CD atau media perekam data elektronik
lainnya disertai hasil validasi yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab
kepada:
a. Departemen yang menangani mengenai pengelolaan dan kepatuhan laporan
Bank bagi BPR Pelapor yang berkedudukan di wilayah DKI Jakarta Raya,
Banten, Bogor, Depok, Karawang, dan Bekasi.
2091
BAB II
PENJELASAN UMUM DAFTAR KOLOM RINCIAN
Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada
hampir seluruh daftar rincian. Untuk pengertian yang lebih khusus, diuraikan pada
penjelasan masing-masing daftar rincian.
A. Jumlah Rekening
Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada
prinsipnya setiap transaksi harus dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk
menyederhanakan pelaporan BPR Pelapor diperkenankan menggabungkan rekening
dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing
daftar rincian.
B. Bank
Adalah Bank Umum dan BPR, baik Konvensional maupun berdasarkan prinsip
Syariah yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Jenis Bank meliputi
sebagai berikut :
1. BPR Konvensional (Sandi 600)
Bank Perkreditan Rakyat, yang selanjutnya disebut BPR, adalah Bank
Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional.
2. BPR Syariah (Sandi 601)
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), yang selanjutnya disebut BPRS,
adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
3. Bank Umum Konvensional/Syariah (Sandi 700)
Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional. Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
4. Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum Konvensional (Sandi 901)
Unit Usaha Syariah adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
C. Sandi Bank
Adalah sandi BPR Konvensional, BPR Syariah, Bank Umum Konvensional/Syariah
atau Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum Konvensional di Indonesia
yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor.
Jika Bank adalah BPR Konvensional/Syariah dengan sandi 600 atau 601 maka
Sandi Bank wajib diisi secara manual dengan sandi kantor BPR
Konvensional/Syariah yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor sebanyak 9
digit. Jika Bank adalah Bank Umum (Konvensional/Syariah)/Unit Usaha Syariah
(KC Syariah Bank Umum Konvensional) dengan sandi 700 atau 901 maka Sandi
Bank wajib diisi dengan melihat Lampiran 03 - Daftar Sandi Bank Umum.
2097
FORM 00 - 1
DATA POKOK BPR PELAPOR
1. Sandi Bank :
2. Nama Bank : PT / PD / Kop . . . . . .
3. Alamat Kantor :
4. Nama Kecamatan :
5. Sandi Kota/Kabupaten :
6. Kode Pos :
7. Status Kepemilikan Gedung : Sewa / Milik Sendiri / Lainnya
8. Kantor Pelapor : KP / KC . . . . . . . .
9. Sandi Wilayah BI : Ultimate
PSPShareholder NPWP
[√]
10. Kepemilikan : P / BH / Pemda . . . . . . . . . %
: P / BH / Pemda . . . . . . .. . . %
: dst s.d. baris ke-10 . .. . . %
: Lainnya . .. . . %
11. Jumlah Pemegang Saham/ : . . . orang
Anggota : . . . Badan Hukum
: . . . Pemda
Memiliki Jenjang Masa Jbtn
Sertifikasi yg Pendidikan
Mulai Akhir
Berlaku [√]
12. Nama Direktur :........
:........
: dst s.d. baris ke-10
13. Jenjang Pendidikan Direktur
S3 : . . orang S2 : . . orang
S1 : . . orang D3 : . . orang
SLTA : . orang Lainnya : . . orang
14. Jumlah Direktur : . . . orang
Memiliki
Sertifikasi yg Jenjang Masa Jbtn
Berlaku [√] Pendidikan
Mulai Akhir
15. Nama Komisaris :........
:........
: dst s.d. baris ke-10
16. Jenjang Pendidikan Komisaris
S3 : . . orang S2 : . . . orang
S1 : . . orang D3 : . . . orang
SLTA : . . orang
17. Jumlah Komisaris : . . . orang
18. Nama Pimpinan :
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai BPR Pelapor harus diisi pada
saat menyusun Laporan Bulanan BPR. Untuk setiap penyusunan Laporan Bulanan wajib
diisi dengan data terkini sampai dengan tanggal pelaporan.
Data Pokok BPR Pelapor meliputi:
1. Sandi Bank
Diisi dengan 9 angka sandi kantor BPR Pelapor.
2. Nama Bank
Diisi dengan pemilihan badan hukum BPR (PT atau PD atau Kop) dan pengisian nama
BPR sesuai yang terdaftar di Bank Indonesia.
3. Alamat Kantor
Diisi dengan alamat kantor BPR Pelapor.
4. Nama Kecamatan
Diisi dengan nama Kecamatan dimana BPR Pelapor berkedudukan.
5. Sandi Kota/Kabupaten
Diisi dengan sandi lokasi Kota/Kabupaten dimana BPR Pelapor berkedudukan, sesuai
Lampiran 01 - Daftar Sandi Lokasi Dati II.
6. Kode Pos
Diisi dengan kode pos lokasi BPR Pelapor.
7. Status Kepemilikan Gedung
Diisi dengan pemilihan Sewa atau Milik Sendiri atau Lainnya.
8. Kantor Pelapor
Diisi dengan pemilihan Kantor Pusat atau Kantor Cabang. Apabila kantor pelapor
adalah Kantor Cabang maka diisi nama cabang.
9. Sandi Wilayah BI
Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia dimana Kantor
Pusat BPR Pelapor berkedudukan sesuai Lampiran 02 - Daftar Sandi Kantor
Perwakilan Bank Indonesia.
10. Kepemilikan
a. Diisi dengan Nama Pemegang Saham sesuai dengan akta perusahaan terakhir : (i).
P (Perorangan) apabila Pemegang Saham adalah perorangan, (ii). BH (Badan
Hukum) apabila Pemegang Saham berbentuk badan usaha dan (iii). Pemda
(Pemerintah Daerah) apabila Pemegang Saham adalah Pemerintah Daerah, tidak
termasuk Perusahaan Daerah.
b. Persentase kepemilikan diisi sesuai dengan persentase kepemilikan Pemegang
Saham sesuai dengan akta perusahaan terakhir.
c. Pilih tanda check (√) apabila Pemegang Saham tersebut merupakan Pemegang
Saham Pengendali sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang
BMPK.
1 Kas 100
2 Kas dalam valuta asing 3) 102
3 Surat berharga 4) 110
4 Pendapatan bunga yang akan diterima 120
5 Penempatan pada bank lain 5) 130
-/- Penyisihan penghapusan aset produktif 131
6 Kredit yang diberikan 6) 140
-/- Penyisihan penghapusan aset produktif 141
7 Agunan yang diambil alih 7) 200
8 Aset tetap dan inventaris 8) 210
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 211
9 Aset tidak berwujud 8) 220
-/- Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai 221
10 Aset antarkantor 230
11 Aset lain-lain 9) 270
KEWAJIBAN
1 Kewajiban segera 10) 300
2 Utang bunga 11) 310
3 Utang pajak 320
4 Simpanan
a. Tabungan 12) 330
b. Deposito 13) 340
5 Simpanan dari bank lain 14) 360
6 Pinjaman diterima 15) 370
7 Dana setoran modal – kewajiban 400
8 Kewajiban imbalan kerja 410
9 Pinjaman subordinasi 420
10 Modal pinjaman 430
11 Kewajiban antarkantor 440
12 Kewajiban lain-lain 16) 470
Jumlah Kewajiban 480
EKUITAS
1 Modal
a. Modal dasar 501
b. Modal yang belum disetor -/- 502
c. Agio 503
d. Disagio -/- 504
e. Modal sumbangan 505
2 Dana setoran modal – ekuitas 510
3 Laba/Rugi yang belum direalisasi 520
4 Surplus revaluasi aset tetap 530
5 Saldo laba
a. Cadangan umum 541
b. Cadangan tujuan 542
c. Laba/Rugi
1) Tahun-tahun yang lalu
i. Laba 543
ii. Rugi -/- 544
2) Tahun berjalan
i. Laba 545
ii. Rugi -/- 546
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 590
Neraca adalah aset dan kewajiban yang dimiliki BPR Pelapor pada posisi tanggal pelaporan.
A. ASET
Adalah sumber daya yang dikuasai BPR sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
diharapkan menjadi sumber perolehan manfaat ekonomi di masa depan.
1. Kas (Sandi 100)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa
uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang menjadi
alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk dalam pos ini adalah kas
besar, kas dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri dan kas dalam perjalanan.
2. Kas dalam Valuta Asing (Sandi 102)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah mata uang kertas asing, uang logam asing
dan travelers cheque yang masih berlaku yang dimiliki BPR Pelapor dalam
kegiatan penukaran sebagai Pedagang Valuta Asing. Pos ini harus dirinci dalam
Form 03 – Daftar Rincian Kas Dalam Valuta Asing.
3. Surat Berharga (Sandi 110)
Yang dilaporkan dalam pos ini antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atas
unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek yang dimiliki oleh
BPR Pelapor. Kategori SBI terbagi dua yaitu :
a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dilaporkan sebesar biaya perolehan dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi dan ditambah biaya transaksi yang belum
diamortisasi,
b. Tersedia Untuk Dijual dilaporkan sebesar nilai wajar.
Pos ini harus dirinci dalam Form 04 – Daftar Rincian Surat Berharga.
4. Pendapatan Bunga yang akan Diterima (Sandi 120)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan bunga dari penempatan pada
bank lain dan kredit yang diberikan dengan kualitas lancar (performing) yang
telah diakui namun belum diterima pembayarannya hingga tanggal pelaporan.
Dalam hal kualitas dari aset produktif telah diklasifikasikan sebagai non
performing (kurang lancar, diragukan dan macet) maka pendapatan bunga yang
telah diakui dan belum diterima pembayarannya harus dibatalkan dengan
melakukan jurnal balik dan selanjutnya tagihan bunga dilaporkan dalam
Rekening Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Sandi 619).
Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain
dan Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan.
5. Penempatan Pada Bank Lain dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
a. Penempatan Pada Bank Lain (Sandi 130)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah dana setiap penempatan BPR
Pelapor pada bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan
B. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang masa kini BPR yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya milik BPR
yang mengandung manfaat ekonomi.
1. Kewajiban Segera (Sandi 300)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kewajiban BPR Pelapor yang telah jatuh
tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera
dibayar baik dengan perintah pemberi amanat maupun tidak.
Pos ini harus dirinci pada Form 10 – Daftar Rincian Kewajiban Segera.
2. Utang Bunga (Sandi 310)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah akrual bunga untuk produk simpanan
(tabungan/ deposito), pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi, baik
dari bank lain atau pihak ketiga bukan bank. Termasuk dalam pos ini adalah
bunga deposito/ simpanan yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh
nasabah.
Pos ini harus dirinci pada Form 11 – Daftar Rincian Utang Bunga.
3. Utang Pajak (Sandi 320)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pajak badan terhutang yang belum
dibayarkan oleh BPR Pelapor, meliputi:
a. Utang pajak atas PPh Pasal 29 (PPh Badan) yang dihitung setelah berakhirnya
masa pajak tahunan yaitu selisih kurang atas kewajiban pajak penghasilan
BPR Pelapor setelah memperhitungkan PPh Pasal 25 (angsuran pajak/pajak
dibayar dimuka).
b. Utang pajak yang telah ditetapkan oleh kantor pajak antara lain melalui hasil
pemeriksaan.
4. Tabungan (Sandi 330)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank
pada BPR Pelapor yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro
C. EKUITAS
Ekuitas adalah hak residual atas aset BPR setelah dikurangi semua kewajiban.
1. Modal
Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001).
Pos ini dirinci atas:
a. Modal Dasar (Sandi 501)
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah modal atau simpanan
pokok dan simpanan wajib (bagi BPR yang berbadan hukum koperasi) yang
tercantum dalam anggaran dasar Kantor Pusat BPR Pelapor.
b. Modal yang Belum Disetor (Sandi 502)
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah modal atau simpanan
pokok dan simpanan wajib yang belum disetor.
c. Agio (Sandi 503)
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih lebih setoran modal yang
diterima oleh BPR Pelapor sebagai akibat harga saham yang lebih tinggi dari
nilai nominalnya.
d. Disagio (Sandi 504)
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih kurang setoran modal yang
diterima oleh BPR Pelapor sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari
nilai nominalnya.
Rekening administratif adalah rekening dari transaksi-transaksi yang pada tanggal laporan
belum secara efektif menimbulkan perubahan aset dan kewajiban BPR Pelapor serta
beberapa catatan penting lainnya. Seluruh pos-pos rekening administratif diisi dalam
ribuan rupiah.
Rekening-rekening administratif dirinci atas:
1. Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik (Sandi 600)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah fasilitas pinjaman yang diterima oleh BPR
Pelapor dari bank lain dan/atau dari pihak ketiga yang belum ditarik.
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah bunga atas penanaman dana BPR Pelapor yang
kualitasnya tergolong kurang lancar, diragukan dan macet namun hingga saat
pelaporan masih belum diterima pembayarannya.
Rekening ini dirinci atas:
a. Bunga Kredit yang Diberikan (Sandi 611)
Pos ini harus dirinci pada Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan.
b. Bunga Penempatan Pada Bank Lain (Sandi 619)
Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain
3. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik (Sandi 620)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh BPR
Pelapor bagi nasabahnya dan belum ditarik.
4. Penerusan kredit atau channeling (Sandi 630)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah penyaluran kredit kepada nasabah yang
dananya berasal dari pihak lain, dan atas kredit tersebut BPR Pelapor tidak
menanggung risiko atas penyaluran kredit tersebut.
5. Aset produktif yang dihapusbukukan (Sandi 640)
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua aset produktif baik kredit yang diberikan
maupun aset produktif lainnya yang telah dihapusbukukan. Untuk aset produktif
yang telah dilakukan hapus tagih tidak dilaporkan lagi pada rekening administratif.
6. Agunan dalam proses penyelesaian kredit (Sandi 650)
Yang dilaporkan pada pos ini merupakan agunan milik debitur yang masih dalam
proses pengambilalihan oleh BPR Pelapor dalam rangka proses penyelesaian kredit.
7. Lain-lain yang bersifat administratif
Yang dilaporkan ke dalam rekening ini adalah saldo rekening administratif yang tidak
dapat dilaporkan atau digolongkan ke dalam salah satu rekening administratif di atas
dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Sub pos ini terdiri
dari :
a. Komitmen (Sandi 661)
Ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan
harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Nama
Bank : Form – 02
Alamat : 02
Kota/Kabupaten :
Laporan Akhir Bulan :
Tanggal Cetak :
Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban bank pelapor
sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan. Seluruh pos-pos laba rugi diisi
dalam ribuan rupiah.
A. Pendapatan Operasional
Yang dilaporkan dalam pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang
merupakan hasil dari kegiatan yang lazim sebagai usaha utama BPR dan dirinci atas:
1. Pendapatan Bunga
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan bunga dari penanaman yang
dilakukan oleh BPR Pelapor dalam bentuk aset produktif antara lain SBI,
penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan pada bank dan pihak
ketiga bukan bank. Termasuk yang dilaporkan dalam pos ini adalah amortisasi
diskonto, provisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
pada aset produktif.
Pendapatan bunga antar kantor tidak dilaporkan ke dalam pos ini, tetapi
dilaporkan ke dalam pos pendapatan non operasional.
Pendapatan bunga dirinci atas:
a. Bunga Kontraktual
Pendapatan bunga yang diterima oleh BPR Pelapor sesuai dengan kontrak
dengan pihak lain atas SBI, penempatan dana/kredit yang diberikan pada
bank dan pihak ketiga bukan bank, tidak termasuk amortisasi provisi/biaya
transaksi.
i. Surat Berharga
Adalah amortisasi diskonto SBI yang dimiliki BPR Pelapor tidak
termasuk pendapatan yang diperoleh atas penjualan SBI.
ii. Penempatan Pada Bank Lain
Adalah seluruh pendapatan bunga/amortisasi diskonto yang diterima
BPR Pelapor atas penempatan pada bank lain yang dirinci sesuai
dengan jenis berikut:
a) Giro
b) Tabungan
c) Deposito
d) Sertifikat Deposito
iii. Kredit yang Diberikan
Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima BPR Pelapor atas
kredit yang diberikan kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank.
Dirinci sebagai berikut:
a) Kepada Bank Lain
b) Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
I II III IV
JUMLAH
KOLOM
I. Jenis Valas
Lihat Lampiran 04 – Daftar Sandi Mata Uang Asing
II. Nominal
Diisi dengan satuan penuh original currency.
Kas dalam valuta asing (valas) adalah mata uang kertas asing, uang logam asing dan
travelers cheque yang masih berlaku yang dimiliki oleh BPR Pelapor dalam kegiatan
penukaran sebagai pedagang valuta asing.
I. Jenis Valas
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jenis mata uang asing yang diperdagangkan
oleh BPR Pelapor pada usaha pedagang valuta asing dalam bentuk mata uang kertas
asing, uang logam asing dan travellers cheque yang masih berlaku.
II. Nominal
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai original valuta asing (sebelum
dirupiahkan) yang dimiliki BPR Pelapor dalam satuan penuh pada tanggal laporan.
III. Kurs Tengah
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah kurs tengah yang tersedia di Bank Indonesia
pada tanggal pelaporan. Apabila kurs tengah tidak tersedia maka dilaporkan sebesar
kurs beli ditambah kurs jual pada tanggal laporan dibagi dua (rata-rata).
IV. Nilai Rupiah
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah hasil perkalian dari nominal dengan kurs
tengah.
JUMLAH
2133
FORM 04 – 2
RINCIAN SANDI SURAT BERHARGA
KOLOM SANDI
I. Jenis
Sertifikat Bank Indonesia 041
II. Klasifikasi
1. Tersedia untuk dijual 3
2. Dimiliki hingga jatuh tempo 4
V. Nominal
Diisi dalam ribuan rupiah.
2134
FORM 04 – 3
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA
Surat berharga antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atas unjuk dalam rupiah yang
diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang
berjangka waktu pendek yang dimiliki oleh BPR Pelapor.
I. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bentuk surat berharga yang dimiliki oleh
BPR Pelapor antara lain berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
II. Klasifikasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah klasifikasi surat berharga yang dimiliki BPR
Pelapor ditentukan berdasarkan intensi memiliki surat berharga tersebut. Klasifikasi
surat berharga untuk BPR terbagi menjadi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga
jatuh tempo.
1. Tersedia untuk dijual
Adalah penggolongan surat berharga apabila BPR mempunyai maksud memiliki
surat berharga untuk periode yang tidak ditentukan dan bermaksud menjual
surat berharga untuk menghadapi likuiditas/kebutuhan perubahan sumber
pendanaan BPR.
2. Dimiliki hingga jatuh tempo
Adalah penggolongan surat berharga apabila BPR mempunyai maksud memiliki
surat berharga hingga jatuh tempo.
III. Suku Bunga
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Suku Bunga.
IV. Jangka Waktu
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Jangka Waktu.
V. Nominal
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai yang tercantum dalam surat berharga
atau nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo.
VI. Nominal yang Dijaminkan
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai surat berharga yang dijadikan
jaminan kepada pihak lainnya.
VII. Biaya Perolehan
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai tunai yang dikeluarkan BPR Pelapor
untuk membeli surat berharga.
1. Untuk surat berharga dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, biaya
perolehan adalah nominal dikurangi/ditambah dengan diskonto/premium dan
ditambah dengan biaya transaksi.
2. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual, biaya perolehan
adalah nominal dikurangi/ditambah dengan diskonto/premium dan ditambah
dengan biaya transaksi. Dalam hal surat berharga dalam klasifikasi tersedia
untuk dijual dimiliki oleh BPR Pelapor untuk jangka waktu pendek (kurang dari
2135
satu tahun) maka biaya perolehan dapat dilaporkan bersih setelah
diskonto/premium dan biaya transaksi dapat dibebankan langsung pada periode
berjalan.
VIII. Diskonto Belum Diamortisasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai diskonto yang belum diamortisasi
untuk surat berharga yang dimiliki BPR Pelapor. Untuk surat berharga dalam
klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu
pendek, kolom ini dapat tidak diisi.
IX. Premium Belum Diamortisasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai premium yang belum diamortisasi
untuk surat berharga yang dimiliki BPR Pelapor. Untuk surat berharga dalam
klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu
pendek, kolom ini dapat tidak diisi.
X. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah biaya-biaya yang belum diamortisasi yang
terjadi sehubungan dengan perolehan surat berharga, misalnya biaya pencatatan,
biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee. Untuk surat berharga dalam
klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu
pendek, kolom ini dapat tidak diisi.
XI. Laba/Rugi Belum Direalisasi
Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual nilai ini merupakan
selisih nilai wajar dibandingkan dengan biaya perolehan. Untuk surat berharga
dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, kolom ini tidak diisi.
Jumlah dalam kolom ini sesuai dengan yang dilaporkan pada Form 01 – Neraca; Pos
Laba/Rugi Yang Belum Direalisasi (Sandi 520).
XII. Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah :
1. Untuk surat berharga dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo kolom ini
merupakan nilai nominal setelah dikurangi diskonto belum diamortisasi,
ditambah premium belum diamortisasi dan biaya transaksi belum diamortisasi
2. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual kolom ini
merupakan nilai wajar pada bulan laporan.
2136
FORM 05 – 1
DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
JUMLAH
2137
FORM 05 – 2
SANDI DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
KOLOM SANDI
I. Jenis Bank
Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank
IV. Jenis
1. Giro 10
2. Tabungan
a. Umum 20
b. Khusus 25
3. Deposito
a. Umum 30
b. Khusus 35
4. Sertifikat Deposito 40
V. Keterkaitan
1. Terkait 1
2. Tidak terkait 2
VII. Kualitas
1. Lancar 1
2. Kurang lancar 2
3. Macet 4
2138
KOLOM SANDI
IX. Jumlah
Diisi dalam ribuan rupiah.
2139
FORM 05 – 3
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
I. Jenis Bank
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Bank.
IV. Jenis
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah bentuk tagihan BPR Pelapor terhadap bank
lain pada angka II di atas yang dirinci atas:
1. Giro
Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada Bank Umum yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
2. Tabungan
Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada bank lain yang penarikannya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu.
Tabungan terdiri dari:
a. Tabungan Umum, termasuk tabungan berjangka.
b. Tabungan Khusus, yaitu tabungan pada bank lain yang berfungsi sebagai
Lembaga Apex dalam rangka pengumpulan dana (pooling of fund) antara lain
untuk mengatasi kesulitan likuiditas.
3. Deposito
Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada bank lain yang dapat ditarik
kembali menurut jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
Deposito terdiri dari:
a. Deposito Umum
b. Deposito Khusus, yaitu deposito pada bank lain yang berfungsi sebagai
Lembaga Apex dalam rangka pengumpulan dana (pooling of fund) antara lain
untuk mengatasi kesulitan likuiditas.
4. Sertifikat Deposito
Adalah deposito atas unjuk yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan secara
diskonto yang diterbitkan oleh Bank Umum dan dimiliki oleh BPR Pelapor.
Sertifikat deposito dicatat sebesar nilai nominal setelah dikurangi diskonto yang
belum diamortisasi. Termasuk pula ke dalam jenis ini adalah:
2140
a. Sertifikat deposito milik BPR Pelapor yang digadaikan dan/atau dijadikan
jaminan
b. Sertifikat deposito milik BPR Pelapor yang sudah jatuh tempo.
V. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Keterkaitan.
VI. Jangka Waktu
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Jangka Waktu.
VII. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Kualitas.
VIII. Suku Bunga
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Suku Bunga.
IX. Jumlah
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah saldo dari masing-masing jenis penempatan
dana pada posisi tanggal laporan.
X. Nominal yang Diblokir/Dijaminkan
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah nilai penempatan kepada bank lain yang
diblokir untuk tujuan tertentu sehingga tidak dapat ditarik sewaktu-waktu. Khusus
untuk sertifikat deposito nilai ini diisi sebesar sertifikat deposito yang dijaminkan
kepada pihak lain.
XI. PPAP yang telah Dibentuk
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang PPAP yang Telah
Dibentuk.
XII. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima/Bunga Dalam Penyelesaian
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah :
1. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima adalah pendapatan bunga dari
penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui
sebagai pendapatan tapi belum diterima pembayarannya oleh BPR Pelapor hingga
tanggal laporan. Sub pos ini disajikan dalam neraca Pos Pendapatan Bunga yang
Akan Diterima (Sandi 120).
2. Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian adalah bunga dari penempatan pada bank
lain dengan kualitas selain lancar (non performing) yang telah direklasifikasikan ke
dalam rekening administratif dengan melakukan koreksi atas pendapatan bunga.
Sub pos ini disajikan dalam Rekening Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam
Penyelesaian (Sandi 619).
2141
FORM 06 – 1
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
2142
FORM 06 – 1
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
JUMLAH
2143
FORM 06 – 1
DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN
2144
FORM 06 – 2
DAFTAR SANDI KREDIT YANG DIBERIKAN
KOLOM SANDI
I. Nomor Rekening
Diisi dengan nomor rekening pinjaman atas fasilitas kredit.
III. Sifat
1. Kredit kepada bank lain 50
2. Kredit kepada pihak ketiga
a. Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) 1
b. Disalurkan melalui bank/lembaga keuangan lain secara 2
channeling
c. Langsung kepada debitur BPR yang bersangkutan 3
d. Dalam rangka kerjasama dengan lembaga keuangan 4
bukan bank untuk disalurkan kembali kepada UMKM
secara executing
e. Lainnya 5
3. Kredit yang telah direstrukturisasi melalui penjadualan, 6
persyaratan dan/atau penataan kembali
4. Tambahan agunan 98
V. Keterkaitan
1. Terkait 1
2. Tidak terkait 2
2145
KOLOM SANDI
2. Usaha
a. Subsidi 21
b. Non subsidi 22
3. Lainnya
a. Subsidi 31
b. Non subsidi 32
VII. Periode Pembayaran Pokok dan Bunga
1. Harian 1
2. Mingguan 2
3. Bulanan 3
4. Triwulanan 4
5. Semesteran 5
6. Tahunan 6
7. Sekaligus 7
8. Setiap saat 8
X. Kualitas
1. Lancar 1
2. Kurang lancar 2
3. Diragukan 3
4. Macet 4
2146
KOLOM SANDI
2147
KOLOM SANDI
2) Mengambang 20
b. Bunga tidak flat
1) Tetap 30
2) Mengambang 40
XVIII. Penjamin
1. Golongan Penjamin
Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang
Bank, Pihak Ketiga Bukan Bank dan Lembaga Penjamin.
2. Bagian yang Dijamin
Diisi dengan persentase bagian yang dijamin sampai dengan
2 digit desimal dibelakang koma. Bagian yang dijamin
maksimal 100%.
XIX. Agunan
1. Likuid
a. Jenis
1) SBI/Surat Utang Pemerintah 1
2) Tabungan dan Deposito pada BPR yang bersangkutan 2
disertai dengan surat kuasa pencairan.
3) Logam mulia 3
4) Tanpa agunan 12
b. Nilai Agunan
Diisi dalam ribuan rupiah
2. Non Likuid
a. Jenis
1. Emas perhiasan 5
2. Tanah, bangunan dan/atau rumah 6
3. Resi gudang 7
4. Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap 8
5. Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor 9
6. Bagian dana yang dijamin oleh BUMN/BUMD 10
7. Lainnya 11
8. Tanpa agunan 12
b. Nilai Agunan
Diisi dalam ribuan rupiah
c. Nilai yang Diperhitungkan Untuk PPAP
Diisi dalam ribuan rupiah
2148
KOLOM SANDI
XXI. Plafon
1. Akad
Diisi dalam ribuan rupiah
2. Efektif
Diisi dalam ribuan rupiah
XXVIII. PPAP
1. Yang Telah Dibentuk
Diisi dalam ribuan rupiah
2. Kelebihan PPAP Dalam Rangka Restrukturisasi
Diisi dalam ribuan rupiah
2149
FORM 06 – 3
PENJELASAN KREDIT YANG DIBERIKAN
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara BPR Pelapor dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Termasuk dilaporkan dalam form ini adalah
kredit yang diberikan yang bersaldo nihil namun belum jatuh tempo dan kredit yang telah
jatuh tempo namun masih memiliki baki debet.
I. Nomor Rekening
Dalam pelaporan ini, setiap rekening/fasilitas kredit harus diisi dengan nomor
rekening fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah, kecuali untuk kredit
yang dilaporkan secara gabungan/penjumlahan sesuai dengan ketentuan
pelaporan penggabungan.
Prinsip yang dipakai dalam laporan ini adalah setiap fasilitas harus memiliki
nomor rekening yang unik (tidak boleh sama). Dengan demikian, maka nomor
rekening ini harus sama dengan nomor rekening di Sistem Informasi Debitur
(SID).
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah dengan format angka dan/atau huruf
tanpa karakter dan spasi.
III. Sifat
1. Kredit yang Diberikan Kepada Bank Lain
Kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor kepada bank lain meliputi BPR
Konvensional/Syariah, Bank Umum Konvensional/Syariah, Unit Usaha
Syariah/KC Syariah dari Bank Umum.
2. Kredit yang Diberikan Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
Kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank
antara lain di bagi menjadi :
a. Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi)
Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disediakan oleh
lebih dari satu bank dan BPR Pelapor bertindak sebagai bank induk atau
anggota.Yang dilaporkan dalam jenis ini adalah kredit yang diberikan
kepada nasabah sebesar pangsa BPR Pelapor.
b. Disalurkan melalui bank/lembaga keuangan lain secara channeling
Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disalurkan
melalui bank atau lembaga keuangan lain dan atas penyaluran kredit
tersebut BPR Pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko.
2150
c. Langsung kepada debitur BPR yang bersangkutan
Adalah kredit kepada debitur yang seluruh dananya berasal dari BPR
Pelapor dan diberikan secara langsung oleh BPR Pelapor.
d. Dalam rangka kerjasama dengan lembaga keuangan bukan bank
untuk disalurkan kembali kepada UMKM secara executing
Adalah pemberian kredit kepada lembaga keuangan bukan bank dalam
rangka pemberian kredit kepada nasabah lembaga keuangan tersebut.
e. Lainnya
Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah kredit yang diberikan kepada
nasabah dengan perjanjian diluar huruf a. Sampai dengan d. Di atas.
Termasuk dalam jenis ini adalah pemberian kredit kepada lembaga
keuangan bukan bank untuk disalurkan kembali kepada nasabah selain
UMKM secara executing.
3. Kredit yang telah direstrukturisasi melalui penjadualan, persyaratan
dan penataan kembali
Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah kredit dalam rangka penyelamatan
melalui penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali
(reconditioning) dan penataan kembali (restructuring).
4. Tambahan agunan
Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah tambahan agunan non likuid yang
dikuasai oleh BPR dalam hal debitur memiliki lebih dari satu jenis agunan
non likuid.
2151
d. Kredit konsumsi lainnya.
Dalam hal kredit digunakan untuk lebih dari satu jenis penggunaan, maka
pada kolom ini diisi dengan sandi jenis penggunaan yang memiliki porsi
terbesar.
V. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Keterkaitan.
2152
5. Semesteran
Jangka waktu periode pembayaran di atas 3 bulan sampai dengan 6 bulan.
6. Tahunan
Jangka waktu periode pembayaran di atas 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
7. Sekaligus
Pembayaran dilakukan pada saat kredit jatuh tempo.
8. Setiap saat
Periode pembayaran yang tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya
secara spesifik, seperti kredit dengan fasilitas rekening koran.
Apabila periode pembayaran kredit bervariasi misalnya untuk tahun 1 bulanan
dan tahun selanjutnya triwulanan maka pada tahun pertama dilaporkan
bulanan dan selanjutnya triwulanan.
X. Kualitas
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Kualitas.
2153
2. Perikanan
Adalah kegiatan penangkapan dan budidaya ikan di laut, muara sungai,
laguna dan tempat lain yang dipengaruhi pasang surut termasuk kegiatan
yang secara langsung berhubungan dengan usaha penyiapan sarana
penangkapan ikan dan sarana budidaya biota laut.
3. Pertambangan dan Penggalian
Adalah kelompok yang mencakup usaha operasi penambangan dan
pengeboran batubara, minyak dan gas bumi termasuk jasa pertambangan
minyak dan gas bumi, bijih uranium dan thorium, bijih logam. Termasuk
pula dalam kelompok ini yaitu usaha penggalian batu-batuan, tanah liat dan
pasir serta pertambangan mineral dan bahan kimia.
4. Industri Pengolahan
Adalah kegiatan untuk mengubah bentuk/mengolah menjadi barang baru
baik dikerjakan dengan mesin, tenaga manusia maupun lainnya seperti
industri kecil dan kerajinan.
Termasuk pula dalam sektor ini jasa-jasa seperti reparasi dan pengangkutan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari sektor industri yang
bersangkutan.
5. Listrik, Gas dan Air
Adalah kegiatan usaha yang mencakup pembangkitan tenaga listrik,
transmisi tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, serta jasa penunjang
kelistrikan, pengadaan dan distribusi gas, pengadaan dan penyaluran air
bersih.
6. Konstruksi
Adalah kelompok yang mencakup usaha penyiapan lahan, konstruksi
gedung dan bangunan sipil, instalasi gedung dan bangunan sipil,
penyelesaian konstruksi gedung dan penghancur bangunan dengan
operatornya.
7. Perdagangan Besar dan Eceran
Adalah kelompok yang mencakup usaha:
a. Penjualan mobil, sepeda motor dan penjualan eceran bahan bakar
kendaraan termasuk penjualan suku cadang dan aksesoris.
b. Perdagangan besar dan eceran dalam negeri termasuk ekspor dan impor,
seperti hasil pertanian, binatang hidup, makanan, minuman,
tembakau,tekstil dan pakaian jadi serta barang-barang keperluan rumah
tangga.
8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Adalah kelompok yang mencakup usaha hotel dan jasa akomodasi lainnya
serta restoran/rumah makan, bar dan jasa boga.
9. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Adalah kelompok yang mencakup usaha:
a. Penyediaan jasa angkutan darat, laut dan udara termasuk jasa
penunjang dan pelengkap kegiatan angkutan.
b. Pos dan telekomunikasi yang meliputi pos nasional, unit pelayanan pos
dan jasa kurir, jaringan telekomunikasi serta jasa telekomunikasi.
2154
10. Perantara Keuangan
Adalah usaha pegadaian, pasar modal, usaha jasa keuangan lainnya seperti
penukaran mata uang asing, dan simpan/pinjam serta asuransi seperti
asuransi jiwa, pelayanan, kecelakaan, kesehatan, barang/benda hak milik,
dan surat berharga, termasuk juga jasa asuransi, agen asuransi, konsultan
asuransi, dan dana pensiun.
11. Real Estate
Adalah kelompok yang mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan
dan pengoperasian real estate baik yang dimiliki sendiri maupun disewa,
seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bukan tempat
tinggal. Termasuk juga pengembangan dan penjualan tanah dan kuburan,
pengoperasian apartemen-apartemen hotel, dan kawasan tempat tinggal
yang bisa dipindah-pindah.
12. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib
Adalah lembaga legislatif, penyelenggaraan pemerintah negara, dan
kesekretariatan negara, lembaga eksekutif keuangan, perpajakan, bea cukai,
eksekutif perencanaan, lembaga yudikatif; pembinaan kesehatan,
pendidikan, kebudayaan dan pelayanan sosial; lembaga pemerintahan
untuk menciptakan efisiensi produksi dan bisnis; lembaga pemerintahan
non departemen; hubungan luar negeri; lembaga pertahanan dan angkatan
bersenjata; kepolisian dan lembaga peradilan; dan jaminan sosial wajib
(seperti: jaminan kesehatan, kecelakaan, pengangguran, melahirkan, cacat
tubuh dan sebagainya).
13. Jasa Pendidikan
Adalah kelompok yang mencakup usaha jasa pendidikan tingkat dasar,
menengah, tinggi dan jasa pendidikan di luar sekolah yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun swasta, termasuk jasa pendidikan keterampilan.
14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Adalah kelompok yang mencakup usaha jasa kesehatan manusia dan hewan
serta jasa kegiatan sosial seperti usaha panti asuhan milik pemerintah dan
swasta.
15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
Adalah jasa kebersihan, kegiatan organisasi, jasa rekreasi, jasa kebudayaan,
olah raga dan jasa kegiatan lainnya.
16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Adalah kegiatan perorangan yang memberikan jasa pelayanan pada rumah
tangga, seperti juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah
tangga, dan pengasuh bayi. Termasuk juga usaha guru private yang
mengajar di rumah, sekretaris pribadi dan sopir pribadi.
17. Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya
Adalah segala macam kegiatan perorangan, badan/lembaga/instansi yang
tidak tercakup ke dalam kategori manapun, ataupun yang tidak jelas
batasannya.
18. Bukan Lapangan Usaha – Rumah Tangga
Adalah pemilikan rumah tinggal dan apartemen untuk dihuni, kendaraan
bermotor dan peralatan rumah tangga lainnya
19. Bukan Lapangan Usaha – Lainnya
2155
XV. Jenis Usaha
1. Jenis Usaha Mikro
Adalah usaha milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
dengan kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
2. Jenis Usaha Kecil
Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar dengan kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
UU No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,- (dua
miliar lima ratus juta rupiah).
3. Jenis Usaha Menengah
Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam
UU No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,-
(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,- (dua
miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
4. Selain Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Yang dimaksud dengan kekayaan bersih sebagaimana angka 1, 2, dan 3 di
atas adalah hasil pengurangan total aset tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha dengan kewajiban. Dalam hal nilai kekayaan bersih
debitur negatif maka kriteria jenis usaha menggunakan hasil penjualan
tahunan. Apabila ditemukan perbedaan klasifikasi berdasarkan kekayaan
bersih dengan hasil penjualan tahunan maka penetapan jenis usaha
ditentukan dari klasifikasi yang terendah.
2156
XVII. Suku Bunga
1. Persentase
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah persentase bunga kredit setahun
atau yang disetahunkan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian
kredit antara BPR Pelapor dengan debitur yang bersangkutan.
2. Cara Perhitungan
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah cara yang digunakan oleh BPR
Pelapor dalam memperhitungkan bunga atas kredit yang diberikan baik
yang didasarkan pada plafon kredit maupun baki debet. Cara perhitungan
bunga ini dirinci atas:
a. Bunga flat
Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan
angsuran bunga kredit yang didasarkan atas plafon kredit. Termasuk
dalam kategori bunga flat adalah perhitungan bunga secara anuitas.
Bunga flat terdiri dari:
1) Bunga flat tetap
Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit.
2) Bunga flat mengambang
Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan
suku bunga pasar.
b. Bunga tidak flat
Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan
angsuran bunga kredit yang didasarkan atas baki debet.
Bunga tidak flat terdiri dari :
1) Bunga tidak flat tetap
Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit.
2) Bunga tidak flat mengambang
Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan
suku bunga pasar.
XVIII. Penjamin
1. Golongan Penjamin
Adalah pihak penjamin yang mengeluarkan garansi atau jaminan atas kredit
yang diberikan oleh BPR Pelapor sesuai dengan ketentuan tentang
pemberian jaminan. Tidak termasuk dalam kategori ini adalah asuransi atas
agunan kredit.
Rincian Golongan Penjamin adalah :
a. Bank
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Bank.
b. Pihak Ketiga Bukan Bank
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Pihak
Ketiga Bukan Bank.
c. Asuransi Jiwa
Adalah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM BPR.
2157
d. Asuransi Kredit
Adalah lembaga penjamin kredit selain BUMN/BUMD.
e. Tanpa Penjamin
Adalah kredit dengan penjamin di luar penjamin sebagaimana tersebut
di atas atau tanpa penjamin dari pihak manapun.
2. Bagian yang Dijamin
Adalah persentase yang dijamin dari kredit yang diberikan.
XIX. Agunan
1. Likuid
Adalah agunan yang bersifat likuid yaitu SBI, surat utang yang diterbitkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia, tabungan dan/atau deposito yang
diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan
dan logam mulia. Agunan likuid dirinci atas :
a. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah segala bentuk agunan yang
dikuasai oleh BPR Pelapor yang terdiri dari SBI/Surat Utang Pemerintah,
tabungan, deposito baik dari BPR yang bersangkutan maupun dari bank
lain, dan logam mulia. Kolom ini diisi tanpa agunan apabila tidak ada
agunan yang dikuasai oleh BPR Pelapor. Dalam hal terdapat lebih dari
satu jenis agunan likuid, diisi dengan sandi jenis agunan yang dominan
dari sisi nilai agunan.
b. Nilai Agunan
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai agunan yang dijaminkan
oleh debitur kepada BPR Pelapor. Dalam hal terdapat satu agunan likuid
yang dijaminkan untuk beberapa rekening yang dilaporkan terpisah
maka nilai agunan diisi sebesar proporsional terhadap baki debet neto.
2. Non Likuid
Agunan non likuid adalah agunan yang tidak termasuk dalam agunan
likuid.
a. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah segala bentuk agunan yang
dikuasai oleh BPR Pelapor terdiri dari emas perhiasan, tanah, bangunan
dan/atau rumah, resi gudang, tempat usaha/kios/lapak/hak pakai/hak
garap, kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor, bagian dana yang
dijamin oleh BUMN/BUMD. Kolom ini diisi jenis agunan lainnya apabila
agunan yang dikuasai oleh BPR tidak termasuk jenis agunan yang diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia tentang KAP dan Pembentukan PPAP
BPR. Kolom ini diisi tanpa agunan apabila tidak ada agunan yang
dikuasai oleh BPR Pelapor.
b. Nilai Agunan
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai agunan yang dijaminkan
oleh debitur kepada BPR Pelapor. Dalam hal terdapat satu agunan non
likuid yang dijaminkan untuk beberapa rekening yang dilaporkan
terpisah maka nilai agunan diisi sebesar proporsional terhadap baki
debet neto.
2158
c. Nilai yang Diperhitungkan untuk PPAP
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai yang dapat diperhitungkan
sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia tentang KAP dan Pembentukan PPAP BPR.
Dalam hal terdapat satu agunan non likuid yang dijaminkan untuk
beberapa rekening yang dilaporkan terpisah maka nilai agunan yang
diperhitungkan diisi sebesar proporsional terhadap baki debet neto.
d. Tanggal Penilaian Terakhir
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah tanggal penilaian agunan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas
Aktiva dan Pembentukan PPAP BPR.
Agunan Non Likuid Tambahan
Dalam hal debitur memiliki lebih dari satu jenis agunan non likuid, maka
pelaporan agunan non likuid dilakukan lebih dari satu baris dengan urutan
berdasarkan nilai yang diperhitungkan terbesar.
Agunan non likuid tambahan dilaporkan di baris selanjutnya dengan cara
yang sama seperti melaporkan fasilitas kredit baru. Kolom nomor rekening
diisi sama dengan nomor rekening baris di atasnya dan kolom sifat diisi
dengan Sandi 98 – Tambahan Agunan, sedangkan kolom lainnya tidak perlu
diisi kecuali kolom informasi agunan non likuid di atas.
XXI. Plafon
1. Akad
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum kredit yang
tercantum dalam perjanjian kredit.
2. Efektif
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum kredit yang
tercantum dalam perjanjian kredit untuk kredit tanpa angsuran atau posisi
plafon pada tanggal laporan untuk kredit dengan angsuran (kredit dengan
plafon menurun).
2159
XXIII. Provisi Belum Diamortisasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari provisi yang belum menjadi
pendapatan bunga periode berjalan kredit yang diberikan.
XXVIII. PPAP
1. Yang Telah Dibentuk
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah PPAP yang telah dibentuk BPR
Pelapor dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai KAP dan
Pembentukan PPAP BPR.
2. Kelebihan PPAP Dalam Rangka Restrukturisasi
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah kelebihan PPAP atas kredit yang
telah direstrukturisasi karena terjadi pemulihan PPAP yang lebih besar
daripada kerugian restrukturisasi. Pengakuan kelebihan PPAP menjadi
pendapatan pemulihan PPAP dalam rangka restrukturisasi diatur pada
Ketentuan KAP PPAP.
2160
2. Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian adalah bunga dari kredit yang
diberikan dengan kualitas selain lancar (non performing) yang telah
direklasifikasikan ke dalam rekening administratif dengan melakukan
koreksi atas pendapatan bunga. Sub pos ini disajikan dalam Rekening
Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Sandi 619).
I. Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada Kolom II s.d. XVIII.
II. Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian pada Kolom XIX dan kesamaan kriteria
agunan yaitu :
1. Seluruh rekening harus memiliki nilai agunan yang diperhitungkan PPAP
melebihi baki debet atau seluruh rekening tidak memiliki agunan.
2. Rekening dengan agunan yang diperhitungkan PPAP kurang dari baki debet, tidak
dapat digabungkan.
3. Rekening yang memiliki lebih dari satu jenis agunan non likuid dan dilaporkan di
baris yang terpisah tidak dapat digabungkan.
III. Memiliki kesamaan nilai plafon pada Kolom XXI dalam ribuan rupiah.
Adapun cara pengisian penggabungan rekening kredit dilakukan sebagai berikut:
III. Untuk penggabungan rekening yang masing-masing nilai agunannya melebihi baki
debet, nilai agunan dan nilai yang diperhitungkan pada Kolom XIX diisi dengan
jumlah seluruh nilai. Sedangkan untuk penggabungan rekening yang masing-masing
kreditnya tanpa agunan, kolom nilai agunan diisi 0 (nol).
IV. Kolom XX s.d XXIX diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2161
FORM 06 – 4
INFORMASI TAMBAHAN KREDIT YANG DIBERIKAN
1. Pada 1 Januari 2012 BPR “XYZ” memberikan Kredit kepada debitur “A” dengan
maksimum kredit Rp240.000.000 (telah ditarik penuh), jangka waktu 2 tahun
(24 bulan), bunga 16% per tahun dan pembayaran pokok dilakukan pada saat
jatuh tempo (bullet payment). BPR memperoleh provisi sebesar 1% dari
maksimum kredit dan tidak terdapat biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Summary:
Maksimum Kredit
Awal : Rp240,000,000
Provisi Kredit (1,00%) : Rp2,400,000
Jangka Waktu Kredit : 2 tahun / 24 bulan
Suku Bunga Awal : 16,00% per tahun
Agunan (nominal : 300.000.000; coverage : 60,00%) : Rp180,000,000
2162
(Rp240.000.000 – Rp228.622.476) : Rp 11.377.524
PPAP sebelum restrukturisasi
(10,00% x (Rp240.000.000 – Rp180.000.000) : Rp 6.000.000
PPAP setelah restrukturisasi
(10,00% x (Rp228.622.476 – Rp180.000.000)) : Rp 4.862.248
Pendapatan pemulihan PPA
(Rp6.000.000 – Rp4.862.248) : Rp 1.137.752
Cara pelaporan pada Form 06 – Kredit Yang diberikan sejak 30 April 2012
X XXI XXII XXIII XXVI XXVII XXVIII XXIX
Pend. Bng
Provisi Yg Akan
yang Diterima/Bn
belum Cad. Baki PPAP Yg g Dlm
Kua- Baki diamor- Kerugian Debet Telah Penyele-
N litas Plafon Debet tisasi Restru *) Neto Dibentuk saian
0 2 240.000 240.000 0 11.378 228.622 4.862 0
1 2 240.000 240.000 0 11.129 228.871 4.887 2.800
2 2 240.000 240.000 0 10.878 229.122 4.912 2.800
3 2 240.000 240.000 0 10.623 229.377 4.938 2.800
Dst …
35 2 240.000 240.000 0 395 239.605 5.960 …
36 Tidak dilaporkan karena sudah lunas
2163
Pendapatan Bunga Cadangan
Baki Debet
N Baki Debet Kontraktual Efektif Amortisasi Kerugian
Neto
14% 16% Cad. KR Restru
23 240,000 2,800 3,132 332 4,745 235,255
24 240,000 2,800 3,137 337 4,409 235,591
25 240,000 2,800 3,141 341 4,067 235,933
26 240,000 2,800 3,146 346 3,722 236,278
27 240,000 2,800 3,150 350 3,371 236,629
28 240,000 2,800 3,155 355 3,016 236,984
29 240,000 2,800 3,160 360 2,656 237,344
30 240,000 2,800 3,165 365 2,292 237,708
31 240,000 2,800 3,169 369 1,922 238,078
32 240,000 2,800 3,174 374 1,548 238,452
33 240,000 2,800 3,179 379 1,169 238,831
34 240,000 2,800 3,184 384 784 239,216
35 240,000 2,800 3,190 390 395 239,605
36 - 2,800 3,195 395 0 (0)
2164
Cara pelaporan pada Form 06 – Kredit Yang diberikan sejak 30 April 2012
X XXI XXII XXIII XXV XXVI XXVII XXVIII XXIX
Pend.
Bunga
Provisi Ditang- Cad. PPAP Pend. Bng Yg
yang guhkan Keru- Yg Akan
belum Dlm gian Baki Telah Diterima/Bng
Kua- Baki diamor- Rangka Restru Debet Diben- Dlm Penyele-
N litas Plafon Debet tisasi Restru *) Neto tuk saian
0 2 252.800 252.800 0 12.800 11.378 228.622 4.862 2.949
1 2 252.800 252.800 0 12.800 11.129 228.871 4.887 2.949
2 2 252.800 252.800 0 12.800 10.878 229.122 4.912 2.949
3 2 252.800 252.800 0 12.800 10.623 229.377 4.938 2.949
Dst …
35 2 252.800 252.800 0 12.800 395 239.605 5.960 2.949
36 Tidak dilaporkan karena sudah lunas
2165
FORM 07 – 1
AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
I II III IV V
Jangka Waktu Akumulasi Nilai
Nilai
Kerugian Tercatat/Net
Jenis Pengakuan
Jatuh Penurunan Realizable
Mulai Awal
tempo Nilai Value
JUMLAH
2166
FORM 07 – 2
DAFTAR SANDI AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Emas perhiasan 5
2. Tanah, bangunan dan/atau rumah 6
3. Resi gudang 7
4. Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap 8
5. Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor 9
6. Lainnya 11
2167
FORM 07 – 3
PENJELASAN DAFTAR SANDI AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Agunan yang diambil alih adalah agunan milik debitur yang diambil alih oleh BPR Pelapor
dalam rangka penyelesaian kredit dan bersifat sementara untuk segera diselesaikan
melalui pelelangan, atau diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan, atau berdasarkan surat kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik
agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada BPR Pelapor.
I. Jenis
Agunan yang diambil alih dirinci atas :
1. Emas perhiasan
2. Tanah, bangunan dan/atau rumah
3. Resi gudang
4. Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap
5. Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor
6. Lainnya
2168
FORM 08 – 1
ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD
Akumulasi Nilai
Akumulasi
Sand Sumber Biaya Kerugian Tercatat
Jenis Penyusutan/
i Perolehan Perolehan Penurunan
Amortisasi
Nilai
2169
Nama Bank : Form – 08
Alamat : 08
Kota/Kabupaten :
Laporan Akhir Bulan :
Tanggal Cetak :
I II III IV V VI
Akumulasi Nilai
Akumulasi
Sand Sumber Biaya Kerugian Tercatat
Jenis Penyusutan/
i Perolehan Perolehan Penurunan
Amortisasi
Nilai
JUMLAH
2170
FORM 08 - 2
DAFTAR SANDI ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD
KOLOM SANDI
I. Jenis
1. Aset Tetap dan Inventaris 100
a. Tanah 110
b. Bangunan 120
c. Peralatan dan perlengkapan 130
d. Kendaraan 140
e. Lainnya 190
2. Aset Tidak Berwujud 200
a. Program aplikasi (software) 210
b. Lainnya 220
2171
FORM 08 - 3
PENJELASAN ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD
Aset tetap, inventaris dan aset tak berwujud yang dilaporkan pada daftar rincian ini adalah
yang digunakan untuk kegiatan operasional untuk periode lebih dari satu tahun.
I. Jenis
Aset tetap, inventaris dan aset tak berwujud dirinci atas:
1. Aset Tetap dan Inventaris
a. Tanah
Adalah tanah yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional.
b. Bangunan
Adalah bangunan yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan
operasional.
c. Peralatan dan perlengkapan
Adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk
kegiatan operasional.
d. Kendaraan
Adalah kendaraan yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan
operasional.
e. Lainnya
Adalah aset berwujud fisik selain yang dikelompokkan pada huruf a. - d. di
atas yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional.
2. Aset Tidak Berwujud
a. Program aplikasi (software)
Adalah program aplikasi (software) yang diperoleh secara eksternal dan
digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional.
b. Lainnya
Adalah aset tanpa wujud fisik selain program aplikasi (software) yang
digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional.
2172
potongan lainnya. Apabila aset telah dilakukan revaluasi nilai yang dilaporkan pada
kolom ini merupakan nilai aset setelah revaluasi.
2173
FORM 09 - 1
ASET LAIN – LAIN
I II III IV
JUMLAH
2174
FORM 09 - 2
PENJELASAN SANDI ASET LAIN-LAIN
Aset lain-lain adalah aset selain yang dikelompokkan pada Form 01 - Neraca; Pos 1 – 10,
yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam salah satu dari pos aset di atas dan
tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Seluruh pos aset lain-lain diisi dalam
ribuan rupiah.
Asel lain-lain dirinci atas:
1. Premi Penjaminan LPS Dibayar Dimuka
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah premi yang dibayarkan kepada LPS dan
belum dibebankan sebagai biaya pada tanggal laporan.
2. Pajak Dibayar Dimuka
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah pajak penghasilan yang telah
dibayar oleh BPR Pelapor tetapi belum menjadi beban periode akuntansi yang
bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah kelebihan pajak dibayar dimuka atas
pajak penghasilan tahunan periode tahun sebelumnya.
3. Biaya Dibayar Dimuka
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah biaya yang telah dibayarkan tetapi belum
menjadi beban periode akuntansi yang bersangkutan, misalnya premi asuransi dan
sewa dibayar dimuka.
4. Piutang kepada Perusahaan Asuransi
Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah ganti rugi yang akan diterima oleh BPR
dari perusahaan asuransi, termasuk jumlah ganti rugi dari BUMN/BUMD atau
perusahaan asuransi lainnya pada saat kredit yang dijamin mengalami default (debitur
meninggal untuk asuransi jiwa/usaha debitur bangkrut untuk asuransi kredit).
5. Lainnya
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah semua sub pos yang tercantum dalam aset
lain-lain BPR Pelapor yang tidak dapat dilaporkan ke dalam angka 1 sampai dengan 5 di
atas, misalnya commemoratives coins/notes yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
2175
FORM 10 - 1
KEWAJIBAN SEGERA
I II III IV
JUMLAH
2176
FORM 10 - 2
PENJELASAN KEWAJIBAN SEGERA
Kewajiban segera adalah seluruh kewajiban BPR Pelapor yang telah jatuh tempo dan segera
dapat ditagih oleh pemiliknya atau kewajiban yang harus dibayarkan dalam waktu dekat.
Seluruh pos-pos kewajiban segera diisi dalam ribuan rupiah.
Kewajiban segera dirinci atas :
1. Deposito telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah saldo pokok deposito nasabah yang telah jatuh
tempo pada tanggal laporan namun belum ditarik oleh nasabah.
2. Tabungan berjangka yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah tabungan berjangka milik nasabah yang telah
jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah.
3. Kewajiban kepada Pemerintah yang harus dibayar
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah pajak penghasilan badan yang terutang, pajak
final bunga tabungan dan bunga deposito, serta pajak penghasilan pasal 21 untuk periode
sebelum bulan laporan yang dibayarkan pada bulan laporan.
4. Sanksi kewajiban membayar kepada Bank Indonesia yang belum dibayar
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban sanksi membayar yang telah
disampaikan Bank Indonesia melalui surat pemberitahuan namun belum dibayarkan oleh
BPR Pelapor.
5. Titipan nasabah
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah dana titipan nasabah antara lain dalam rangka
pengurusan asuransi dan notaris serta dalam rangka kiriman uang. Termasuk dalam sub
pos ini adalah setoran nasabah yang tidak teridentifikasi atau belum diselesaikan sampai
dengan tanggal laporan.
6. Kredit yang diberikan bersaldo kredit
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kredit yang diberikan yang bersaldo kredit dan
kelebihan pembayaran pelunasan kredit yang telah jatuh tempo.
7. Dividen yang belum dibayarkan
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah dividen yang sudah ditetapkan tetapi belum
dibayarkan.
8. Selisih lebih penjualan agunan
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih lebih hasil penjualan agunan yang
merupakan hak debitur.
9. Imbalan Kerja
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban imbalan kerja yang jatuh tempo dan
belum dibayarkan.
10. Lainnya
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar
BPR Pelapor yang tidak dapat dilaporkan ke dalam sub pos 1 sampai dengan 9 di atas,
misalnya iuran atas penggunaan air, listrik, telepon yang dibayarkan secara bulanan
namun sampai dengan tanggal laporan belum dibayarkan. Termasuk dalam pos ini adalah
dana channeling yang belum dikembalikan oleh BPR Pelapor.
2177
FORM
FORM1011--21
DAFTAR UTANG
RINCIAN
BUNGA
UTANG BUNGA
I II III
1 Tabungan Berjangka 10
2 Deposito
a. Sudah Jatuh Tempo 20
b. Belum Jatuh Tempo 30
3 Simpanan dari bank lain
a. Sudah Jatuh Tempo 40
b. Belum Jatuh Tempo 50
4 Pinjaman yang diterima
a. Pinjaman yang diterima dari Bank 60
b. Pinjaman yang diterima dari pihak ketiga bukan bank 70
5 Lainnya 90
JUMLAH
2178
FORM 11 - 2
PENJELASAN UTANG BUNGA
Utang bunga adalah seluruh kewajiban BPR Pelapor berupa kewajiban bunga kepada
nasabah yang belum dibayarkan baik dari simpanan (tabungan dan deposito) dari pihak
ketiga bukan bank dan dari bank lain, pinjaman yang diterima serta utang bunga lainnya.
1. Tabungan Berjangka
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga yang berasal dari tabungan
berjangka pihak ketiga bukan bank namun belum jatuh tempo untuk dibayarkan
oleh BPR Pelapor.
2. Deposito
a. Sudah Jatuh Tempo
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah bunga deposito dari pihak ketiga
bukan bank yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabahnya.
b. Belum Jatuh Tempo
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga deposito dari pihak
ketiga bukan bank yang akan dibayarkan kepada nasabah pada saat jatuh
tempo.
5. Lainnya
Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah seluruh bunga akrual yang belum
dibayarkan oleh BPR Pelapor selain No.1 s.d 4 di atas antara lain bunga akrual atas
Pinjaman Subordinasi dan Modal Pinjaman.
2179
FORM 12 - 1
TABUNGAN
JUMLAH
2180
FORM 12 - 2
SANDI RINCIAN TABUNGAN
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
Diisi dengan jumlah rekening atau penggabungan rekening
II. Jenis
1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu 10
2. Tabungan berjangka 20
III. Kelompok
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang
Kelompok
IV. Keterkaitan
1. Terkait 1
2. Tidak Terkait 2
V. Golongan Pemilik
Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Pihak
Ketiga Bukan Bank
IX. Nominal
Diisi dalam ribuan rupiah
XII. Jumlah
Diisi dalam ribuan rupiah
2181
FORM 12 - 3
PENJELASAN RINCIAN TABUNGAN
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada BPR yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
I. Jumlah Rekening
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jumlah Rekening.
II. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah tabungan yang dapat ditarik sewaktu-
waktu atau Tabungan Berjangka.
III. Kelompok
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok.
IV. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
V. Golongan Pemilik
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Pihak Ketiga Bukan
Bank.
IX. Nominal
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jumlah saldo tabungan pada akhir bulan
laporan.
XII. Jumlah
Yang dilaporkan pada kolom ini adalah nominal dikurangi biaya transaksi belum
diamortisasi.
2182
Ketentuan Pelaporan Penggabungan
Untuk menyederhanakan pelaporan, BPR Pelapor dapat menggabungkan atau
menjumlahkan rekening-rekening tabungan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
II. Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada kolom II, III, IV, V, VI dan
VIII diisi dengan sandi-sandi rincian tabungan yang bersangkutan, serta memiliki
kesamaan angka pada kolom VII diisi dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
III. Kolom IX, XI, XII diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2183
FORM 13 – 1
DEPOSITO
JUMLAH
2184
FORM 13 – 2
SANDI RINCIAN DEPOSITO
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
Diisi dengan jumlah penggabungan rekening
II. Kelompok
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang
Kelompok.
III. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang
Keterkaitan.
V. Lokasi Deposito
Lihat Lampiran 01 - Daftar Sandi Lokasi Dati II.
VIII. Jumlah
Diisi dalam ribuan rupiah
XI. Jumlah
Diisi dalam ribuan rupiah
2185
FORM 13 – 3
PENJELASAN RINCIAN DEPOSITO
Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada BPR yang penarikkannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan BPR yang
bersangkutan. Deposito yang dimaksud adalah deposito yang berjangka waktu.
I. Jumlah Rekening
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jumlah Rekening.
II. Kelompok
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok.
III. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
V. Lokasi Deposan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Lokasi.
VIII. Nominal
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai nominal deposito berjangka pada
tanggal laporan.
XI. Jumlah
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nominal dikurangi dengan biaya transaksi
belum diamortisasi.
2186
Ketentuan Pelaporan Penggabungan
Untuk menyederhanakan pelaporan, BPR Pelapor dapat menggabungkan atau
menjumlahkan rekening-rekening kredit yang memiliki kriteria sebagai berikut:
II. Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada kolom II, III, IV, V dan VII
diisi dengan sandi-sandi rincian deposito yang bersangkutan, serta memiliki
kesamaan angka pada kolom VI diisi dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
III. Kolom VIII, X, XI diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening
yang digabungkan.
2187
FORM 14 - 1
SIMPANAN DARI BANK LAIN
JUMLAH
2188
FORM 14 – 2
SANDI RINCIAN SIMPANAN DARI BANK LAIN
KOLOM SANDI
I. Jenis Bank
Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank
IV. Jenis
1. Tabungan 20
2. Deposito 30
V. Keterkaitan
1. Terkait 1
2. Tidak Terkait 2
VIII. Nominal
Diisi dalam ribuan rupiah
XI. Jumlah
Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR III - 92
2189
FORM 14 – 3
PENJELASAN RINCIAN SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari Bank Lain adalah kewajiban BPR Pelapor kepada bank lain, dalam bentuk
tabungan dan deposito.
I. Jenis Bank
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Bank.
IV. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bentuk kewajiban BPR Pelapor terhadap
bank lain pada angka II di atas yang dirinci atas:
1. Tabungan
Adalah simpanan atas nama bank lain pada BPR Pelapor yang penarikannya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu.
2. Deposito
Adalah simpanan atas nama bank lain pada BPR Pelapor yang dapat ditarik
kembali menurut jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
V. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
VIII. Nominal
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah adalah nilai nominal deposito pada tanggal
laporan.
2190
XI. Jumlah
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nominal dikurangi dengan biaya transaksi
belum diamortisasi.
2191
FORM 15 – 1
PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI
JUMLAH
2192
FORM 15 – 2
SANDI RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI
KOLOM SANDI
I. Jumlah Rekening
Diisi dengan jumlah rekening
V. Jenis
1. Dari Bank Indonesia 40
2. Dari Bank Lain
a. Umum 50
b. Terkait Apex 54
c. Dalam rangka linkage 55
3. Pinjaman Subordinasi 56
4. Pihak Ketiga Bukan Bank
a. Kewajiban sewa pembiayaan 57
b. Lainnya 59
VI. Keterkaitan 1
1. Terkait 2
2. Tidak Terkait
2193
KOLOM SANDI
II. Cara Perhitungan
a. Bunga flat
1) Tetap
2) Mengambang
b. Bunga tidak flat
1) Tetap
2) Mengambang
IX. Plafon
Diisi dalam ribuan rupiah
X. Baki Debet
Diisi dalam ribuan rupiah
2194
FORM 15 – 3
PENJELASAN RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI
Pinjaman yang diterima adalah dana yang diterima dari Bank Umum, BPR lain, Bank
Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan
persyaratan perjanjian pinjaman. Sedangkan pinjaman subordinasi adalah pinjaman
diterima yang dinyatakan memenuhi kriteria subordinasi oleh Bank Indonesia
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai KPMM.
I. Jumlah Rekening
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah pinjaman yang diterima dan
pinjaman subordinasi.
Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening pinjaman yang diterima harus diisikan
ke dalam Daftar Rincian Pinjaman yang Diterima dan Pinjaman Subordinasi.
V. Jenis
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah semua bentuk pinjaman BPR Pelapor.
Pos ini dirinci atas:
1. Dari Bank Indonesia
Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dari Bank Indonesia dalam rangka
penerimaan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP).
2. Dari Bank Lain
a. Umum
b. Terkait Apex
Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dari bank lain yang bertindak
sebagai lembaga Apex untuk mengatasi kesulitan likuiditas.
c. Dalam rangka linkage
Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dari bank lain untuk
dipinjamkan kembali kepada nasabah UMKM.
3. Pinjaman Subordinasi
Adalah pinjaman subordinasi yang diterima BPR Pelapor sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Bank Indonesia tentang KPMM BPR.
2195
4. Pihak Ketiga Bukan Bank
a. Kewajiban sewa pembiayaan
Adalah kewajiban yang timbul dari transaksi sewa pembiayaan yaitu sewa
yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau
dapat juga tidak dialihkan. Perlakuan akuntansi untuk sewa pembiayaan
mengacu pada SAK ETAP.
b. Lainnya
Yang dilaporkan ke dalam sub ini adalah pinjaman yang diterima dari bukan
bank, antara lain pinjaman untuk diteruspinjamkan atau pembelian aset
tetap dan inventaris.
VI. Keterkaitan
Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
2196
Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan suku
bunga pasar.
IX. Plafon
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum pinjaman yang
tercantum dalam perjanjian pinjaman dan/atau posisi tanggal laporan untuk
pinjaman dengan plafon menurun.
X. Baki Debet
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah saldo dari pinjaman pada posisi
bulan laporan.
2197
FORM 16 – 1
DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
I II III IV
No Nama Rekening Sandi Jumlah
JUMLAH
2198
FORM 16 - 2
PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Kewajiban Lain-lain adalah kewajiban BPR Pelapor yang tidak digolongkan ke dalam salah
satu dari Form 01 - Neraca; Pos 1 – 11, yang tidak dapat secara layak digolongkan ke
dalam salah satu dari pos kewajiban di atas dan tidak secara material untuk disajikan
tersendiri. Seluruh pos kewajiban lain-lain diisi dalam ribuan rupiah.
2199
DAFTAR LAMPIRAN
2200
LAMPIRAN - 01
DAFTAR SANDI LOKASI KABUPATEN KOTA
IV-1
2201
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-2
2202
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-3
2203
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-4
2204
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-5
2205
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-6
2206
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
PROVINSI RIAU
1 Kab. Kampar 3501
2 Kab. Bengkalis 3502
3 Kab. Indragiri Hulu 3504
4 Kab. Indragiri Hilir 3505
5 Kab. Rokan Hulu 3508
6 Kab. Rokan Hilir 3509
7 Kab. Pelalawan 3510
8 Kab. Siak 3511
9 Kab. Kuantan Singingi 3512
10 Kab. Kepulauan Meranti 3513
11 Kota Pekanbaru 3591
12 Kota Dumai 3592
13 Kab./Kota Lainnya 3588
PROVINSI SUMATERA SELATAN
1 Kab. Musi Banyuasin 3606
2 Kab. Ogan Komering Ulu 3607
3 Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) 3608
4 Kab. Lahat 3609
5 Kab. Musi Rawas 3610
6 Kab. Ogan Komering Ilir 3611
7 Kab. Banyuasin 3613
8 Kab. Ogan Komeing Ulu Selatan 3614
9 Kab. Ogan Komeing Ulu Timur 3615
10 Kab. Ogan Ilir 3616
11 Kab. Empat Lawang 3617
12 Kota Palembang 3691
13 Kota Lubuklinggau 3693
14 Kota Prabumulih 3694
15 Kota Pagar Alam 3697
16 Kab./Kota Lainnya 3688
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
1 Kab. Bangka 3701
2 Kab. Belitung 3702
3 Kab. Bangka Barat 3703
4 Kab. Bangka Selatan 3704
5 Kab. Bangka Tengah 3705
6 Kab. Belitung Timur 3706
7 Kab. Bangka Belitung 3707
8 Kota Pangkal Pinang 3791
IV-7
2207
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-8
2208
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-9
2209
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-10
2210
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-11
2211
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-12
2212
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-13
2213
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-14
2214
NO. NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA SANDI
IV-15
2215
LAMPIRAN - 02
DAFTAR SANDI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
IV-16
2216
LAMPIRAN – 03
DAFTAR SANDI BANK UMUM
IV-17
2217
No. NAMA BANK UMUM SANDI
40 PT BPD JAWA BARAT 110
41 PT. BPD DKI 111
42 BPD YOGYAKARTA 112
43 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH 113
44 PT. BPD JAWA TIMUR 114
45 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI 115
46 PT. BANK BPD ACEH 116
47 PT. BPD SUMATERA UTARA 117
48 BPD SUMATERA BARAT 118
49 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH RIAU 119
50 PT BPD SUMATERA SELATAN 120
51 PT. BANK LAMPUNG 121
52 PD BPD KALIMANTAN SELATAN 122
53 PT. BPD KALIMANTAN BARAT 123
54 BPD KALIMANTAN TIMUR 124
55 PT BANK PEMBANGUNAN KALTENG 125
56 PT BPD SULAWESI SELATAN 126
57 PT. BPD SULAWESI UTARA 127
58 PT. BPD NUSA TENGGARA BARAT 128
59 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI 129
60 PT. BPD NUSA TENGGARA TIMUR 130
61 PT. BPD MALUKU 131
62 PT. BPD PAPUA 132
63 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU 133
64 PT. BPD SULAWESI TENGAH 134
65 BPD SULAWESI TENGGARA 135
66 PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK. 145
67 PT BANK SWADESI, Tbk. 146
68 PT BANK MUAMALAT INDONESIA 147
69 PT BANK MESTIKA DHARMA 151
70 PT BANK METRO EKSPRESS 152
71 PT. BANK SINARMAS 153
72 PT BANK MASPION INDONESIA 157
73 PT BANK GANESHA 161
74 PT. BANK ICBC INDONESIA 164
75 PT BANK KESAWAN, Tbk. 167
76 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk. 200
77 PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk. 212
78 PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL 213
79 PT BANK SWAGUNA 405
IV-18
2218
No. NAMA BANK UMUM SANDI
80 PT BANK SYARIAH BRI (B.DJASA ARTA) 422
81 PT BANK MEGA, Tbk. 426
82 PT BANK BUKOPIN 441
83 PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk. 451
84 PT BANK BISNIS INTERNASIONAL 459
85 PT BANK ANDARA (D/H PT. BANK SRI PARTHA) 466
86 PT BANK JASA JAKARTA 472
87 PT BANK HANA 484
88 PT BANK BUMIPUTERA INDONESIA 485
89 PT BANK YUDHA BHAKTI 490
90 PT BANK MITRANIAGA 491
91 PT BANK AGRONIAGA Tbk. 494
92 PT BANK SBI INDONESIA 498
93 PT BANK ROYAL INDONESIA 501
94 PT BANK NATIONALNOBU (ALFINDO SEJAHTERA) 503
95 PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA 506
96 PT BANK INA PERDANA 513
97 PT BANK HARFA 517
98 PT PRIMA MASTER BANK 520
99 PT BANK SYARIAH BUKOPIN (PERSYARIKATAN) 521
100 PT DIPO INTERNATIONAL BANK 523
101 PT BANK BARCLAYS INDONESIA 525
102 PT LIMAN INTERNATIONAL BANK 526
103 PT ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK 531
104 PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 535
105 PT BANK UIB 536
106 PT BANK ARTOS INDONESIA 542
107 PT BANK PURBA DANARTA 547
108 PT BANK MULTI ARTA SENTOSA (MAS) 548
109 PT BANK MAYORA 553
110 PT BANK INDEX SELINDO 555
111 PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. 558
112 PT CENTRATAMA NASIONAL BANK 559
113 PT BANK FAMA INTERNASIONAL 562
114 PT BANK SINAR HARAPAN BALI 564
115 PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL 566
116 PT BANK HARDA INTERNASIONAL 567
117 PT BANK AGRIS (FINCONESIA - 5.9.2008) 945
118 PT BANK MAYBANK INDOCORP 947
119 PT BANK OCBC-INDONESIA 948
IV-19
2219
No. NAMA BANK UMUM SANDI
120 PT BANK CHINATRUST INDONESIA 949
121 PT BANK COMMONWEALTH 950
IV-20
2220
Lampiran 04
DAFTAR SANDI MATA UANG ASING
IV-21
2221
NO. SANDI NAMA MATA UANG
42 CHF Liechtenstein Franc
43 CLF Unidades de Fomento
44 CLP Chilean Peso
45 CNY China Renminbi
46 COP Colombian Peso
47 CRC Costa Rican Colon
48 CUP Cuban Peso
49 CVE Cape Verde Escudo
50 CYP Cypriot Pound
51 CZK Czech Koruna
52 DEM German Mark
53 DJF Djibouti Franc
54 DKK Danish Krone
55 DOP Dominican Republic
56 DZD Alergian Dinar
57 ECS Ecuadoran Sucre
58 ECV Unidad de Valor Constante (UVC)
59 EEK Estonian Kroon
60 EGP Egyptian Pound
61 ERN Eritreian Nakfa
62 ESP Spanish Peseta
63 ETB Birr
64 EUR Euro
65 FIM Finnis Markka
66 FJD Fiji Dollar
67 FKP Falkland Island Pound
68 FRF Andorran Franc
69 GBP Pound Sterling
70 GEL Georgian Lari
71 GHC Ghana Cedi
72 GIP Gibraltar Pound
73 GMD Gambian Dalasi
74 GNF Guniea Franc
75 GNS Guinea Franc/Guinea Syli
76 GRD Greek Drachma
77 GTQ Guatemala Quetzal
78 GWP Guinea-Bissau Peso
79 GYD Guyana Dollar
80 HKD Hong Kong Dollar
81 HNL Honduras Lempira
82 HRD Croation Dinar
83 HRK Kuna
IV-22
2222
NO. SANDI NAMA MATA UANG
84 HTG Haiti Gourde
85 HUF Hungarian Forint
86 IDR Indonesian Rupiah
87 IEP Irish Punt
88 ILS Israeli Shekel
89 INR Indian Rupee
90 IQD Iragi Dinar
91 IRR Iranian Rial
92 ISK Iceland Krona
93 ITL Italian Lira
94 JMD Jamaican Dollar
95 JOD Jordanian Dinar
96 JPY Japanesse Yen
97 KES Kenya Shilling
98 KGS Kyrgyzstan som
99 KHR Riel
100 KMF Comoros Franc
101 KPW North Korean Won
102 KRW Won
103 KWD Kuwaiti Dinar
104 KYD Cayman Islands Dollar
105 KZT Kazakhstan Tenge
106 LAK Laos New Kip
107 LBP Lebanese Pound
108 LKR Sri Langka Rupee
109 LRD Liberian Dollar
110 LSL Loti
111 LSM Lesotho Maloti
112 LTL Lithuanian Litas
113 LTT Litas
114 LUF Luxembourg Franc
115 LVL Latvian Latse
116 LVR Latvian Rouble
117 LYD Libyan Dinar
118 MAD Moroccan Dirham
119 MDL Moldova Lei
120 MGF Malagasy Franc
121 MKD Macedonian Dinar
122 MLF Malian Franc
123 MMK Myanmar Kyat
124 MNT Tugrik
125 MOP Macau Pataca
IV-23
2223
NO. SANDI NAMA MATA UANG
126 MRO Mauritania Ouguiya
127 MTL Maltese Lira
128 MUR Maurutius Pupee
129 MVR Rutiyaa
130 MVS Moldova Leu
131 MWK Malawi Kwacha
132 MXN Mexican Peso
133 MXV Mexican Unidad de Inversion (UDI)
134 MYR Malaysian Ringgit
135 MZM Mozambique Metical
136 NAD Namibia Dollar
137 NGN Nigeria Naira
138 NIO Nicaragua Cordoba
139 NLG Netherlands Guilder/Gulden/Florin
140 NOK Norwegian Krone
141 NPR Nepalese Rupee
142 NZD New Zealand Dollar
143 OMR Omani Rial
144 PAB Panamanian Balboa
145 PEI Inti
146 PEN Peruvian New Sol
147 PGK Papua New Guinea Kina
148 PHP Philippines Peso
149 PKR Pakistan Rupee
150 PLN Polish Zloty/ New Zloty
151 PLZ Zloty
152 PTE Portuguese Escudo
153 PYG Paraguay Guarani
154 QAR Qatari Rial
155 ROL Romanian Leu
156 RUB Russian Ruble
157 RUR Russian Ruble
158 RWF Rwanda Franc
159 SAR Saudi Riyal
160 SBD Solomon Islands Dollar
161 SCR Seychelles Rupee
162 SDD Sudanese Dinar
163 SDP Sudanese Pound
164 SEK Swedish Krone
165 SGD Singapore Dollar
166 SHP St. Helena Pound
167 SIT Slovenia Tolar
IV-24
2224
NO. SANDI NAMA MATA UANG
168 SKK Slovakia Koruna
169 SLL Sierra Leone Leone
170 SOS Somali Schilling
171 SRG Surinam Guilder
172 STD Sao Tome Dobra
173 SUR USSR Rouble
174 SVC El Salvador Colon
175 SYP Syrian Pound
176 SZL Swaziland Lilangeni
177 THB Thai Bath
178 TJR Tajik Ruble
179 TJS Tajikistan Ruble
180 TMM Turkmenistan Manat
181 TND Tunisian Dinar
182 TOP Paanga
183 TPE Timor Escudo
184 TRL Turkish Lira
185 TTD Trinidad & Tobago Dollar
186 TWD Taiwan Dollar
187 TZS Tanzanian Shilling
188 UAH Ukraine Hryvna
189 UGX Ugandan Shilling
190 USD US Dollar
191 UYU Uruguay Peso
192 UZS Uzbekistan Sum
193 VEB Bolivar
194 VND Vietnam Dong
195 VUV Vanuatu Vatu
196 WST Tala
197 XAF Franc de la Communaute financiere Africaine
198 XAG Silver
199 XAU Gold
200 XBA European Composite Unit (EURCO)
201 XBB European Monetary Unit (E.M.U.-6)
202 XBC European Unit of Account 9 (E.U.A.- 9)
203 XBD European Unit of Account 17 (E.U.A.- 17)
204 XCD Antigua Dollar
205 XDR Special Drawing Right
206 XFO Gold-Franc
207 XFU UIC-Franc
208 XOF Benin Franc
209 XPD Palladium
IV-25
2225
NO. SANDI NAMA MATA UANG
210 XPF CFA Franc BAEC
211 XPT Platinum
212 YER Yemeni Rial
213 YUD New Dinar
214 YUM New Dinar
215 YUN New Yugoslavian
216 ZAL (financial Rand)
217 ZAR Rand (South African Rand)
218 ZMK Zambian Kwacha
219 ZRN New Zaire
220 ZWD Zimbabwe Dollar
IV-26
2226
LAMPIRAN
Lampiran-505
DAFTAR
Daftar
SANDI
SandiPIHAK
Peringkat
LAWAN
KOLOM SANDI
II. Bank
a. BPR Konvensional 600
b. BPR Syariah 601
c. Bank Umum (Konvensional/Syariah) 700
d. Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional) 901
IV. Penjamin
a. Asuransi jiwa 880
b. Asuransi kredit 890
c. Tanpa penjamin 000
IV-27
2227
LAMPIRAN - 06
DAFTAR SANDI SEKTOR EKONOMI
KOLOM SANDI
KEPALA DEPARTEMEN
KREDIT, BPR DAN UMKM
ZAINAL ABIDIN
IV-28
2228