Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEBAS
Jalan Kesehatan No.033 Kecamatan Tebas Kode Pos 79461
Telp. (0562) 371023, Call Center : 08125718625 - 08115723555
Email : puskesmas_tebas@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PENYELENGGARAAN PROGRAM IMUNISASI

A. Pendahuluan
Landasan Hukum Tugas Fungsi / Kebijakan
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
3. Keputusan Menkes No. 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi.
4. Keputusan Menkes No. 1626/ Menkes/SK/XII/2005 tentang Pedoman Pemantauan dan
Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
5. (KIPI)Himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target Eliminasi
Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di Negara berkembang;
6. Himbauan dari WHO bahwa negara dengan tingkat endemisitas tinggi > 8% pada tahun 1997
diharapkan telah melaksanakan program imunisasi hepatitis B ke dalam program imunisasi
rutin;
7. The Millenium Development Goal (MDG) pada tahun 2003 yang meliputi goal 4 : tentang
reduce child mortality, goal 5: tentang improve maternal health, goal 6: tentang combat
HIV/AIDS, malaria and other diseases (yang disertai dukungan teknis dari UNICEF);
8. Resolusi WHA 56.20, 28 Mei 2003 tentang Reducing Global Measles Mortality, mendesak
negara-negara anggota untuk melaksanakan The WHO-UNICEF Strategic Plan for Measles
Mortality Reduction 2001-2005 di negara-negara dengan angka kematian campak tinggi
sebagai bagian EPI;UU No.36 Tahun 2009 pasal 126 dan pasal 131 tentang kesehatan Ibu dan
Anak
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
11. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
13. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
14. Peraturan pemerintah Daerah Kabupaten Bintan Nomor 11 Tahun 2013 tanggal 23 Desember
2013 tentang anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bintan Tahun Anggaran
2014

B. Latar Belakang
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling mendekati
kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya kesehatan
untuk bayi yaitu imunisasi.
Program imunisasi di Indonesia kemudian diperbaharui dan dikembangkan semenjak tahun
1977 dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap 7 macam penyakit: TBC, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis B melalui antigen BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B
dan TT. Tahun 2015 dikembangkan lagi dan ditambah dua macam penyakit untuk pencegahan
penyakit miningitis dan penomonia dengan pemberian imunisasi DPTHbHib (Dipteri, Pertusis,
Tetanus, Hepatitis, Miningitis, dan Penomonia).
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur
serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksaan program imunisasi dilakukan oleh unit
pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan
imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan,
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum:
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat di
cegah dengan iunisasi PD3I.
Tujuan Khusus:
1. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal
80% secara merata pada bayi di 100% desa/ kelurahan pada tahun 2010
2. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000
kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2005.
3. ERAPO (Eradikasi polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesi pada tahun
2014.
4. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan campak turun sampai 95%
dibanding sebelum ada program imunisasi.
5. Mutu pelayanan sesuai standar WHO.
6. Pemeratan pelayanan sampai ke desa-desa.
7. Tercapainya komitmen global.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Penyelenggaran Imunisasi dilaksanakan oleh Puskesmas Tebas
1. Fungsi dan Peran Puskesmas :
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan Imunisasi di
Wilayah kerjanya. Bidan/tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan Imunisasi
(identifikasi balita yang akan di imunisasi, mengkoordinasi dengan stakeholder, fasilitasi
pertemuan)
2. Fasilitator dan Pelaksana
Fasilitator imunisasi adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan
imunisasi
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan Imunisasi adalah:
- Ruang imunisasi kira kira - Buku pegangan fasilitator,
4mx5m, dengan ventilasi dan - Tikar / Karpet
pencahayaan yang cukup. - Vaksin, spuit, kapas, alcohol,
- Alat tulis menulis tempat sampah.
- Buku KIA - Bantal, kursi ( jika ada)
Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas, namun apabila tidak
ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan antara ibu
hamil dan fasilitator.
4. Tahapan Pelaksanaan Imunisasi
a. Fasilitator atau pelaksana dipersiapkan untuk melaksanakan kelas ibu balita, fasilitator
imunisasi adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan imunisasi.
b. Sosialisasi kelas imunisasi pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder sebelum
imunisasi dilaksanakan.
5. Persiapan pelaksanaan Imunisasi
Hal – hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan imunisasi:
a. Melakukan identifikasi / mendaftar semua balita yang akan dilakukan imunisasi ada
diwilayah kerja.
b. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan imunisasi, misalnya tempat di Puskesmas ,
Poskesdes, Posyandu, atau dirumah salah satu warga masyarakat.
c. Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan, dan jadwal pelaksanaan imunisasi .
d. Persiapan peserta balita yang akan diimunisasi mengundang ibu balita.
6. Pelaksanaan Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara bidan/petugas kesehatan
dengan peserta /ibu balita dengan tahapan pelaksanaan.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kebutuhan dalam masyarakat di tempat


Memilih materi yang dibutuhkan

Pertemuan Persiapan

Bentuk Tim

Sosialisasi IMunisasi

Persiapan

Pelaksanaan Imunisasi dan Pelaporan

Monitoring

Evaluasi

F. Sasaran
a. Bayi dibawah umur 1 tahun (0-11 bulan)
b. Ibu hamil (awal kehamilan - 8 bulan)
c. Wanita usia subur (calon mempelai wanita)
d. Anak sekolah dasar (kelas I, II, dan III)
e. Balita dengan umur (18 Bulan – 36 Bulan)
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
H. Rencana Pembiayaan Program
Rencana pembiayaan kelas ibu hami yang dianggarkan oleh Puskesmas Tebas adalah sebesar Rp
11.000.000, 00 dengan perincian pengambilan vaksin ke kabupaten transportasi sebesar Rp.
840.000,00 uang harian sebesar Rp 4.140.000,00 (12 kali/bulan) dan konsultasi program imunisasi
ke kabupaten untuk transportasi tidak ada.
I. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan
imunisasi berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan imunisasi berikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan setiap selesai pertemuan. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota serta Dinas Kesehatan Provinsi dapat melakukan evaluasi bersama-
sama misalnya 1 kali setahun.

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian, serta masalah
dalam pelaksanaan imunisasi, hasil monitoring dapat dijadikaan bahan acuan untuk perbaikan
dan pengembangan imunisasi selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan
berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/ Kota dan Provinsi. Monitoring di
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dilakukan minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Hal-hal yang perlu dimonitor :
a) Peserta(keadaan dan minat peserta, kehadiran peserta, keaktifan bertanya)
b) Sarana prasarana (tempat, fasilitas belajar)
c) Fasilitator
d) Waktu (mulai tepat waktu, efektif )

2. Evaluasi
Cara melakukan evaluasi pelaksanaan imunisasi:
a. Evaluasi Kemampuan Fasilitator Pelaksanaan imunisasi.
1) Untuk mengetahui kemampuan fasilitator dalam memfasilitas pelaksanaan imunisasi
dilakukan evaluasi harian/setiap kali pertemuan.
2) Evaluasi dilakukan setiap akhir pertemuan
3) Evaluasi dilakukan oleh bidan dan koordinator bidan atau Dinas
4) Kesehatan Kabupaten atau Dinas Kesehatan Provinsi.
2. Pelaporan
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan imunisasi sebaiknya dibuatkan laporan. Pelaporan
hasil pelaksanaan imunisasi dijadikan sebagai dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan disusun
pada setiap selesai melaksanakan imunisasi.
Isi laporan minimal memuat tentang :
1) Waktu pelaksanaan
2) Jumlah peserta
3) Proses pertemuan
4) Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5) Hasil evaluasi
Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari bidan/tenaga kesehatan pelaksana
imunisasi ke Puskesmas – Dinas Kesehatan Kabupaten – Dinas Kesehatan Provinsi –
Kementerian Kesehatan. Pelaporan oleh bidan/pelaksana pertemuan imunisasi dilakukan setiap
selesai pertemuan atau setiap angkatan pelaksanaan imunisasi, Kabupaten dan Provinsi
palaporan disusun setiap 3 (tiga) bulan sekali dan laporan tahunan.

Ditetapkan di : Tebas
Pada tanggal : November 2016
Kepala Puskesmas Tebas

Joniardi
NIP. 19670618 198801 1 001

Anda mungkin juga menyukai