Anda di halaman 1dari 44

DAFTAR ISI

LEMBAR PEGESAHAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1. Gambaran Umum Kerja Praktik ............................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3. Ruang Lingkup ......................................................................................... 2
1.4. Topik Khusus ........................................................................................... 3
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 3
1.6. Profil Peruusahaan .................................................................................... 3
1.6.1. Tentang Perusahaan .......................................................................... 3
1.6.2. Visi .................................................................................................... 3
1.6.3. Misi ................................................................................................... 3
1.6.4. Latar Belakang .................................................................................. 4
1.8. Informasi Tentang Perusahaan ................................................................. 6
1.8.1. Perkembangan BBIR ......................................................................... 6
1.8.2. Penghargaan yang diperoleh PT. Bintan Resort Cakrawala ............. 6
1.9. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 8
1.10. Sistematika Pembahasan ................................................................... 8
BAB II LOOGBOOK KERJA PRAKTIK .............................................................. 9
2.1. Sistem Kelistrikan PT. Bintan Resort Cakrawala .................................... 9
2.1.1. Instalasi Bus Bar 11 kV .................................................................. 12
2.1.2. Instalasi Pemakaian Sendiri .......................................................... 211
BAB III TUGAS KHUSUS ................................... Error! Bookmark not defined.
3.1. Umum ..................................................................................................... 24

i
3.1.1. Generator .......................................... Error! Bookmark not defined.
3.1.2. Magnetik Kontaktor ......................... Error! Bookmark not defined.
3.2. Kipas Pendingin (Radiator Fan) ............................................................. 31
3.3. Bagian dan Fungsi .................................................................................. 33
3.4. Spesifikasi Alat....................................................................................... 35
3.5. Prosedur Operasional Radiator Fan ......... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 40
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 40
4.2. Saran ....................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Kerja Praktik

Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan


Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta, sebagai
sarana untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bangku perkuliahan
sehingga dapat melaksanakan praktik dipusat-pusat penelitian, laboratorium,
ataupun industri. Diharapkan KP ini dapat menambah wawasan serta gambaran
bagi mahasiswa tentang dunia kerja. Selain itu, kerja praktik akan melatih
mahasiswa untuk membiasakan dalam lingkungan kerja, menjalankan peran
menjadi individu pegawai yang baik sesuai tata cara yang berlaku.
Perkuliahan di kampus sejatinya bertujuan untuk memberikan
pengetahuan teoritis yang bersifat umum dan abstrak.Pengetahuan yang umum
dan abstrak ini belum memberikan kebenaran realita,sebab dipengaruhi oleh
persepsi masing-masing mahasiswa, penyederhanaan variabel dan sering
mengakibatkan perbedaan antara teoritis dengan kejadian yang sebenarnya.
Disamping itu mahasiswa perlu diperkenalkan dengan lingkungan tempat kerja,
manajemen kerja, perilaku kerja dengan tim (team work), komunikasi, jaringan
kerja, kendala kerja dan semua kondisi kerja dilapangan. Agar mahasiswa mampu
membandingkan kajian teoritis dan keadaan sebenarnya dilapangan, kemudian
mahasiswa mengetahui secara langsung kondisi dan dinamika bekerja di
perusahaan, maka mahasiswa perlu diperkenalkan dengan perusahaan tempat
kerja, dalam bentuk kegiatan Kerja Praktik.

1.2. Tujuan
Secara khusus, kerja praktik ini bertujuan :
1. Bagi mahasiswa

1
a. Untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktik dan Seminar pada
semester 7 dari Universitas Bung Hatta
b. Meningkatkan keahlian mahasiswa dalam menghadapi dan
memecahkan permasalahan yang terdapat pada dunia industri.
c. Memberikan etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, inisiatif,
kreatifitas, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan
kerajinan dalam bekerja.
d. Sebagai gambaran dan untuk membiasakan dalam lingkungan kerja
agar dapat bersaing dalam era global.
2. Bagi institusi pendidikan
a. Membangun kerja sama antara pihak institusi pendidikan dengan
dunia industri.
b. Mendapatkan umpan balik terhadap pengembangan proses
pengajaran dalam rangka penyesuaian kebutuhan antara output dunia
pendidikan dan dunia kerja
3. Bagi perusahaan
a. Menjaga hubungan baik dengan institusi pendidikan
b. Sebagai bukti partisipasi dalam pengembangan dunia pendidikan di
Indonesia.

1.3. Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup dari Kerja Praktek ini adalah :
1. Mengetahui sistem kelistrikan di Power Plant PT. Bintan Resort
Cakrawala.
2. Mengetahui instalasi pembangkit di Power Plant PT. Bintan Resort
Cakrawala.
3. Mengetahui sistem control Radiator Fan menggunakan Magnetik
kontaktor PT. Bintan Resort Cakrawala.

2
1.4. Topik Khusus
Dalam pembuatan laporan Kerja Praktik ini penulis membuat Topik
Khusus agar tidak menyimpang dari judul yang diangkat. Topik khusus tersebut
adalah :
1. Mengetahui dan memahami Magnetik Kontaktor
2. Mengetahui fungsi Magnetik Kontaktor
3. Mengetahui dan melihat secara langsung cara kerja Magnetik
kontaktor

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2017 sampai dengan
14 September 2017 di Power Plant Departmen PT. Bintan Resort Cakrawala.

1.6. Profil Perusahaan

1.6.1. Tentang Perusahaan


PT. Bintan Resorts Cakrawala beralamat di Jl. Kota Kapur Teluk Sebong,
Lagoi, Bintan utara, Indonesia 29155. PT. BRC merupakan anak perusahaan dari
Gallan Venture Ltd. Yang fungsi utamanya adalah mengoperasikan resort dan
pengembangan properti di Bintan beach International Resorts, Lagoi – Norhtern
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

1.6.2. Visi
Menjadi perusahaan pengembang dan pengelola resort yang paling
inovativ dan utama di Asia.

1.6.3. Misi
Mengembangkan, mengoperasikan dan mempromosikan Bintan Resort
sebagai destinasi investasi Liburan & Properti Populer di Asia.

3
1.6.4. Latar Belakang
Bintan Beach International Resort didirikan atas kerjasama antara Indonesia
dan Singapura yang berkomitmen untuk mengembangkan Pulau Bintan Bagian
Utara. Untuk memperlancar proses pengembangan Bintan Beach International
Resort (BBIR), dibentuklah Tim Koordinasi Pembangunan Provinsi Riau
(TKPPR) dibentuk pada tahun 1992 oleh pemerintah untuk memfasilitasi
implementasi regulasi pemerintah pusat dalam pengembangan BIR.
TKKPR dibentuk untuk memperlancar proses perizinan yang terkait dengan
pengembangan proyek Bintan Resort dalam hal proses perizinan misalnya: IMB,
TKA, Izin Impor, Izin Usaha dan sebagainya. Kantor pusat KPPR ini berada di
Tanjung Uban karena tidak adanya sarana kantor dan infrastruktur lainnya di
Bintan Resorts. Perpindahan TKPPR dari Tanjung Uban ke Lagoi terjadi pada
tahun 1996. Fungsi TKPPR secara bertahap diimplementasikan oleh PT. Bintan
Resort Cakrawala (PT BRC) di Lagoi dan diakhiri sepenuhnya pada tahun 2006.
Sampai saat ini PT. BRC melakukan semua fungsi operasional di Bintan Resort di
bawah anak perusahaan Gallant Venture Ltd, sebagai perusahaan yang sahamnya
terdaftar di bursa saham Singapura.

4
1.7. Struktur Organisasi Power Plant Departmen PT. Bitan Resort Cakrawala

5
Organization Structure
Power Plant Departement
PT. Bintan Resort Cakrawala
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
1.8. Informasi Tentang Perusahaan
1.8.1. Perkembangan BBIR

Gambar 1.2. Sejarah Perusahaan PT. Bintan Resort Cakrawala

1.8.2. Penghargaan yang diperoleh PT. Bintan Resort Cakrawala


1. 2014 : “Social Responsibility Award” oleh Menteri Sosial Indonesia
2. 2013 : “Cipta Award for Mangrove Tour as Tourist attraction-based
environment” oleh Menteri Parawisata & Ekonomi Kreatif

6
3. 2009 : Award by Ministry of Health of RI on Environment, Health,
Malaria Control & Social Assistance
4. 2009 : “PATA Gold Award for Education & Training”
5. Desember 2005: “ Manggala Karya Bakti Husada Arutala”, yang
diberikan oleh Menteri Kesehatan RI. (Penghargaan ini diberikan atas
kontribusi untuk kesehatan dan lingkungan termasuk pengawasan dan
pencegahan/control terhadap penyakit malaria dan bhakti sosial).
6. Agustus 2003: “ Certificate of Award” yang diberikan oleh Menteri
Kesehatan RI. (Penghargaan yang diberikan atas dedikasi dan pelayanan
yang baik untuk pemberantasan nyamuk).
7. April 2003: “ 2003 PATA Gold Award for Ecotourism/Travel-Related
Project”. (Penghargaan untuk Bintan Mangrove Discovery Tour).
8. September 2001: “ Best Weekend Getaway”. (Penghargaan yang
diberikan oleh I-S magazine, Singapore).
9. Oktober 1999: “ Best Golf Venue (Resort Category) ”. (Penghargaan
yang diberikan oleh M&C Asia-Pacific Gold Awards).
10. November 1997: “ WTM 1997 Global Award”. (Penghargaan yang
diberikan pada saat World Travel Mart, London, UK).
11. November 1997: “ Most Innovative Linked Product”. (Penghargaan yang
diberikan pada saat Singapore’s 12th Tourism Award).
12. September 1997: “ Best Weekend Getaway”. (Penghargaan yang
diberikan oleh I-S magazine, Singapore).
13. Juli 1997: Featured as one of the top 50 perfect island choices in “The
Whole-Word Year Round Island planner”. (Penghargaan diberikan oleh
Conde Nast Traveler).
14. Oktober 1996: “ Best New Destination Marketing Award”. (Penghargaan
yang diberikan oleh Travel Asia).
15. Juni 1996: “ Most Promising new Destination”. ( Penghargaan yang
diberikan pada saat Internasional Travel Expo,HK ).

7
1.9. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja praktik ini dimulai pada tanggal 15 Agustus sampai dengan tanggal
14 September 2017 dilaksanakan di Power Plant Departemen, PT. Bintan Resort
Cakrawala, Jl. Kota Kapur Teluk Sebong, Lagoi, Bintan Utara, Indonesia 29155.

1.10. Sistematika Pembahasan


BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan ini diuraikan gambaran umum tentang KP pada
perusahaan/instansi yang diambil, lokasi tempat perusahaan/instansi berada,
tujuan KP, dan hal lain yang tentang perusahaan/instansi

BAB II. LOGBOOK KERJA PRAKTIK


Logbook ini diuraikan kegiatan yang dilakukan mahasiswa setiap hari
selama KP. Uraian semestinya berdasarkan apa yang dibuat pada catatan
kegiatan/logbook. Bagian yang diuraikan bisa dalam bentuk pengertian alat,
sistem pengoperasian, single line diagram, atau apasaja yang diamati.

BAB III. PEMBAHASAN


Topik khusus harus diuraikan mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja,
komponen listrik, analisa alat atau sistem kerja, manajemen kerja.

BAB IV. PENUTUP


Penutup berisikan simpulan dan saran. Simpulan merupakan intisari
dari hasil KP melalui topik khusus yang dibahas.

8
BAB II
LOG BOOK KERJA PRAKTIK

2.1. Sistem Kelistrikan PT. Bintan Resort Cakrawala


PT. Bintan Resort Cakrawala memiliki dua sumber tenaga listrik yaitu dari
PLN dan pembangkit sendiri (Power Plant). Jenis pembangkit yang dimiliki yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Jenis bahan bakar yang digunakan
ialah jenis solar.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang
berfungsi menghasilkan energy mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator. Mesin diesel pada penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan
tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Unit PLTS merupakan kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat
bantu serta perlengkapan yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem
untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi
tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya
dan seterusnya tenaga mekanis tersebut oleh generator diubah menjadi tenaga
listrik.

Gambar 2.1. Pembangkit Tenaga Diesel

9
Mesin diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam
pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya
kecil menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya.

Gambar 2.2. Bagian-bagian PLTD

Dari gambar diatas dapat kita lihat bagian-bagian dari pembangkit Listrik
Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar
2. Penyaring bahan bakar
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang
disaring)
4. Pengabut
5. Mesin diesel
6. Turbo Charger
7. Penyaring gas pembuangan
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring)
9. Generator
10. Trafo
11. Saluran transmisi

Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah sebagai


berikut :

10
1. Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke
dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank) namun sebelumnya
disaring terlebih dahulu. Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak
(BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut
(nozzle), disini bahan bakar dinaikkan temperaturnya sehingga menjadi
kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG)
maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan
gas) untuk diatur tekanannya.
2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki
udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian
dialirkan ke turbocharger. Didalam turbocharger tekanan temperatur
udara dinaikkan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya
sebesar 500 psi dengan suhu mencapai +600oC
3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukkan ke ruang
bakar (combustion chamber)
4. Bahan bakar dari convention kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk
BBM) kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion
chamber)
5. Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimampatkan didalam silinder pada
tekanan yang tinggi (35-50 atm), sehingga temperature didalam
silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala
bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang
menimbulkan ledakan bahan bakar.
6. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerakan torak yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak balik (reciprocating). Gerak
bolak-balik torak akan dirubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

11
7. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakkan poros rotor
generator.
8. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gerak gaya listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan
hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu
penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan
peghantar tersebut memotong garis-garis magnet yang dihasilkan maka
pada penghantar tersebut diinduksikan gaya gerak listrik. Tegangan
yang dihasilkan generator dinaikkan tegangannya menggunakan trafo
step-up agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban.
PT. Bintan Resort Cakrawala memiliki 4 unit generator yang masing-
masing berkapasitas 7640 kVA ; 11 kV yang disalurkan ke jaringan 20 kV
melalui 2 unit trafo step up masing-masing berkapasitas 30 MVA; 11/20kV dan
untuk kebutuhan Power Plant 400 V melalui 2 unit tarfo step down masing-
masing berkapasitas 2 kVA;11/0.4 kV dan untuk menjaga keandalan sistem
penyediaan tenaga listrik PT. Bintan Resort Cakrawala juga menggunakan supply
daya dari PLN.

2.1.1. Instalasi Bus Bar 11 kV


a. Generator
Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator
adalah suatu peralatan yang berfungsi utuk konversi energi mekanik
(gerak) menjadi energi (elektrik) dengan perantara induksi medan magnet.
Perubahan energi ini terjadi karena adanya perubahan medan magnet pada
kumparan jangkar (tempat terbangkitnya tegangan pada generator).
Generator yang digunakan pada Power Plant Department, PT. Bintan
Resort Cakrawala adalah jenis generator sinkron. Dikatakan generator sinkron
karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet
pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar stator
dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama
dengan medan putar pada stator. Kumparan medan putar pada generator

12
sinkron terletak pada rotornya sedangkan kumparan jangkarnya terletak pada
stator.

Gambar 2.3. Generator Sinkron


Secara umum konstruksi generator sinkron terdiri dari stator (bagian
yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Keduanya merupakan
rangkaian magnetik yang berbentuk simetris dan silindris. Selain itu generator
sinkron memiliki celah udara ruang antara stator dan rotor yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fluksi atau induksi energy listrik dari rotot ke stator.
Adapun konstruksi generator AC adalah sebagai berikut :
1. Rangka stator terbuat dari besi tuang, yang merupakan rumah stator
tersebut.
2. Stator, stator adalah bagian yang diam (statis) dan merupakan gulungan
kawat penghantar yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada
alur-alur inti besi yang disebut belitan jangkar. Pada pengahantar tersebut
tempat terbentuknya GGL iduksi yang diakibatkan dari medan putar dari
rotor yang memotong kumparan penghantar stator.

Gambar 2.4. Inti dan alur pada stator

13
3. Rotor, rotor merupakan bagian yang bergerak (dinamis). Rotor berfungsi
untuk membangkitkan medan magnet sehingga menghasilkan tegangan
kemudian akan diinduksikan ke stator. Rotor pada generator juga berfungsi
tempat belitan medan (eksitasi). Dimana kumparan medan magnet disusun
pada alur-alur inti besi rotor. Sehingga apabila pada kumparan tersebut
dialirkan arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnet Utara
dan Selatan pada inti rotor. Generator sinkron memiliki dua tipe rotor yaitu :
a. Rotor Kutub Sepatu atau Menonjol (Salient Pole Rotor)
Pada rotor kutup menojol ini mempunyai kutup yang jumlah banyak.
Pada kumparannya dibelitkan pada tangki kutub, dimana kutub-kutub diberi
laminasi untuk mengurangi panas yang timbul oleh arus Eddy. Pada belitan-
belitannya dihubung seri, sehingga ketika belitan medan ini disuplai oleh
eksiter, maka kutub berdekatan akan membentuk kutub yang berlawanan.
Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron
dengan kecepatan putaran rendah dan sedang (120-400 rpm) sehingga kutub
menonjol akan mengalami rugi-rugi yang besar dan mengeluarkan suara
bising jika diputar dengan kecepatan tinggi.

Gambar 2.5. Rotor Kutub Menonjol

14
b. Rotor Kutub Silindris (Non Salient Pole Rotor)
Rotor kutub tak menonjol ini dibuat dari plat baja berbentuk silinder
yang mempunyai sejumlah slot sebagai tempat kumparan. Karena adanya
slot-slot dan juga kumparan pada rotor maka mengakibatkan jumlah kutub
pun sedikit terbentuk. Konstruksi ini memberikan keseimbangan mekanis
karena rugi-rugi anginya lebih kecil dibandingkan rotor kutub menonjol.
Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan
kecepatan putaran tinggi (1500-3000 rpm) karena distribusi disekeliling
rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dri kutub
menonjol dan juga konstruksinya memiliki kekuatan mekanik pada
kecepatan putar tinggi.

Gambar 2.6. Rotor Kutub Silinder

4. Cincin geser, terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang
pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar berama-
sama denga poros rotor.
5. Generator penguat, generator penguat merupakan generator arus searah
yang dipakai sebagai sumber arus.

15
Adapun prinsip kerja dari generator sinkron adalah :
1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka
akan menimbulkan fluks yang bearnya terhadap waktu adalah tetap.
2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.
120 xf
n ....................................................................................... (2.1)
p
Dimana :
n = Kecepatan putar rotor (rpm)
p = Jumlah kutup rotor
f = frekuensi (Hz)

Gambar 2.7 Name Plate Generator PT. Bintan Resort Cakrawala

Berdasarkan name plate generator diatas generator memiliki frekuensi


(f) = 50 Hz; kecepatan putar rotor (n) = 750 rpm. Berdasarkan data tersebut
diatas dapat dinyatakan jumlah pole yang terdapat pada rotor generator
adalah sebagai berikut :

16
120 xf
n
p
120 xf
p
n
120 x50
p
750
p8
3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan medn. Medan putar yang dihasikan pada rotor
akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar
yang terletak di stator akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah-
ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang
melingkupi suatu kumparan akan menimbulkn ggl induksi pada ujung-ujung
kumparan tersebut.

b. Transformator
Transformator merupakan peralatan listrik yang befungsi untuk
menyalurkan daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya. Transformator menggunakan prinsip hokum iduksi faraday da
hokum Lorentz dalam menyalurkan daya, dimana arus bolak-balik yang
mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan brubah menjadi
magnet.
Transformator atau trafo merupakan suatu peralatan yang dapat
mengubah tenaga listrik dari suatu level tegangan ke level tegangan lainy.
Trafo biasanya terdiri atas dua bagian inti besi atau lebih yang dibungkus oleh
belitan-belitan kawat tembaga. Prinsip pengubahan level tegangan dilakukan
dengan memanfaatkan banyaknya belitan pada inti trafo.
Transformator dalam bidang tenaga listrik dikelompokan sebagai
berikut :
1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Transformator pengukuran

17
Bagian-bagian dari transformator adalah sebagai berikut :
1. Inti Trafo
Inti trafo berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti trafo terbuat dari lempengan-
lempengan besi tipis yang berisolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-
rugi besi) yang dtimbulkan oleh arus Eddu (Eddy Current).

Gambar 2.8 Intibesi yang diikat Fiber Glass

2. Kumparan Transformator
Kumparan pada transformator merupakan lilitan kawat berisolasi yang
membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan utama
(primer) dan kumparan bantu (sekunder) yang diisolasi baik terhadap inti besi
maupun terhadap antar kumparan. Kumparan tersebut sebagai alat
tranformasi tegangan dan arus.

Gambar 2.9 Kumparan Phasa RST

18
3. Minyak Trafo
Minyak pada trafo merupakan sebagai media pendingin dan isolasi.
Minyak trafo mempunyai sifat media pemindah panas (disirkulasi) dan
mempunyai daya tegagan tembus tinggi.
Pada trafo daya atau terutama berkapasitas besar, kumparan-kumparan
dan inti besi transformator direndam dalam minyak trafo. Syarat suatu cairan
bias dijadikan sebagai minyak trafo adalah sebagai berikut :
a. Ketahanan isolasi harus tinggi (>100kV/mm)
b. Berat jenis harus kecil, sehingga partikel-partikel inert didalam minyak
dapat mengendap dengan cepat.
c. Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan
pendinginan menjadi lebih baik.
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan.
e. Tidak merusak bahan isolasi padat
f. Sifat kimia yang stabil.

4. Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang
sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan trafo.
Pada bushing dilengkapi dengan fasilitas untuk pngujian tentang kondisi yang
disebut center tap.

Gambar 2.10 Bushing

19
5. Tangki Konservator
Tangki konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan
uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban. Untuk menjaga agar
minyak tidak terkontaminasi dengan air yang masuk bersma udara melalui
saluran pelepasan dan masuknya udara kedalam konservator perlu dilengkapi
media penyerap uap air pada udara sering disebut dengan silicagel tidak
keluar mencemari udara disekitarnya.

Gambar 2.11 Konservator minyak trafo

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.


Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan
fluks magnet yang idealnya semua tersambung dengan lilitan sekunder.
Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika
efisiensi sempurna , semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke
lilitan sekunder. Persamaan umum transformator adalah sebagai berikut :
V1 N1 I 2
a  
V2 N 2 I1
11kV
a
21kV
a  0,5238

20
c. Pemutus Tenaga Vakuum (Vacuum Breaker)
Pemutus tenaga vakum (vacuum breaker) merupakan PMT yang
menggunakan teknologi mutakhir. Dalam PMT vakum tidak ada media
pemutus busur listrik. Oleh sebab itu, teknis memutus busur listrik dalam
PMT vakum semata-mata tergantung kepada teknis memperpanjang busur
listrik. Pelaksanaan memperpanjang busur listrik. Pelaksanaan
memperpanjang busur listrik ini dilakukan denga cara membuat berbagai
bentuk kontak dimana setiap pabrik mempunyai bentuk kontak masing-
masing. Berbeda dengan PMT gas SF6, apabila terjadi kebocoran pada PMT
vakum, maka tidak dapat dilakukan pengisian kembali karena prose
membuat vakum tidak dapat dilakukan dilapangan. Oleh karena itu, sangat
tidak dikehendaki kebocoran yang dapat mengurangi nilai kevakuman.
Konstruksi PMT vakum menghindari adanya celah udara sehingga
pergeseran bagian yang bergerak denga bagian yang tidak bergerak (statis)
yang dapat menimbulkan celah udara dapat dihindari dan sebagai
penggantinya digunakan loga fleksibel yang berbentuk gelombang yang
dapat diperpanjang dan diperpendek.

Listrik yang dihasilkan akan didistribusikan melalui jaringan 20 kV ke


kawasan PT. Bintan Resort Cakrawala yaitu :
a. Dormitory
b. Working Wharf
c. Ria Bintan
d. Ferry Terminal
e. Nirwana
f. Bayantri
g. Treasure Bay

2.1.2 Instalasi Pemakaian Sendiri


Setiap listrik memerlukan energy listrik untuk pemakaian sendiri.
Pada Power Plant Departmen kebutuhan listrik diantaranya :

21
a. Kipas Pendingin (Radiator Fan)
Kipas pendingin merupakan sebuah komponen berbentuk seperti kipas
yang digunakan untuk menimbulkan aliran udara pada radiator agar
proses-proses pendinginan mesin melalui air pendingin bisa berlangsung
secara maksimal. Pendinginan 1 unit generator menggunakan 12 unit
motor.
b. Black Start Unit
Black Start atau Line Charging merupakan kondisi dimana unit
pembangkit listrik melakukan pengoperasian awal disaat seluruh
pembangkit terlepas dari Jaringan Interkoneksi (Black out).
c. Workshop/Store
Workshop/store di Power Plant merupakan tempat penyediaan
perlengkapan karyawan dan komponen-komponen penyediaan peralatan
maintenance.
d. Fire Pump House
Rumah pompa air pemadam api (fire pump house) adalah rumah tempat
pompa air pemadam api yang terdapat instalasi untuk pompa dan
pengontrolannya. Motor pompa dilengkapi sensor di beberapa tempat dan
akan aktif otomatis bila api terdeteksi.

22
BAB III
PEMBAHASAN

SISTEM KONTROL KIPAS RADIATOR GENERATOR


MENGGUNAKAN MAGNETIK KONTAKTOR PT. BINTAN RESORT
CAKRAWALA

3.1. Umum
3.1.1. Generator
Generator memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik,
biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal
sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan,
tetapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik
eksternal, tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam
kabel lilitannya. Beratnya kerja dari generator mengharuskan mesin diesel bekerja
terus sesuai dengan tuntutan kebutuhan suplai listrik. tentunya jika tidak
dilakukan pengawasan dan perawatan mesin diesel generator secara disiplin dapat
mengakibatkan kinerja mesin terganggu, salah satunya adalah berlebihnya panas
pada mesin dan komponen lainnya. Temperatur mesin diesel generator yang panas
adalah hal yang biasa, namun menjadi tidak biasa jika temperaturnya menjadi
sangat panas.

Proses pembakaran dalam ruang bakar menghasilkan energi mekanis yang


menggerakkan piston dan crankshaft untuk kemudian disalurkan ke roda gila
(flywheel). Namun pembakaran itu juga menghasilkan energi panas yang perlu
disalurkan keluar mesin. Mesin diesel generator memiliki toleransi temperatur
kerja. Dalam batasan suhu tertentu, performa mesin dapat bekerja secara optimal
dan konsumsi bahan bakar yang ideal. Tiap komponen mesin sudah
diperhitungkan sesuai dengan ukuran pemuaiannya dalam suhu kerja tertentu. Jadi
jika mesin terlalu dingin atau terlalu panas, akan terjadi perbedaan ukuran kerja

23
yang ideal sehingga mesin tidak dapat bekerja secara optimal. Jika panas dari
ruang pembakaran tidak tersalurkan dengan baik, maka temperatur mesinpun akan
melewati ambang batas. Kejadian ini biasa disebut dengan overheating.

Beberapa penyebab terjadinya overheating adalah air radiator mesin


habis,jadi beberapa tahapan untuk menanggulanginya yaitu kondisi dan volume
air radiator harus selalu diperiksa setiap hari dan setiap mesin generator di
operasikan dan perlu melakukan penambahan air bersih apabila volume air di
dalam radiator mulai berkurang. Apabila volume air pada radiator berkurang maka
aliran air tidak dapat bersikulasi dari mesin menuju radiator pendingin, sehingga
suhu mesin akan menjadi panas.

Gambar 3.1.1. Mesin Diesel Generator

3.1.2. Magnetik Kontaktor


Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan
dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api
pada alat penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi
dengan beberapa alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah
dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor
magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas
dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan.

24
Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan
menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan
arus listrik.

Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja


berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya
kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan
sebagai pelepas kontak-kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah
kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC
atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja,
apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.


Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka
(Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC).
Kontak NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka
dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak
NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila
kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC
berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum
kontak NO menutup.

Gambar 3.1.2.1. Bentuk Fisik Magnetik Kontaktor

25
Prinsip kerja kontaktor sama seperti relay, dalam kontaktor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu kontaktor
terdapat beberpa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly
Close) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk mengendalikan
saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber
tegangan listrik AC maka saklar pada kontaktor akan terhubung, atau berubah
kondisinya, yang semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON
menjadi OFF. Untuk memahami prinsip kerja kontaktor dapat dilihat dari gambar
skema kontaktor berikut.

Gambar 3.1.2.2. Skema kerja Magnetik Kontaktor

Prinsip kerja Kontaktor Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber


tegangan maka coil akan menarik tuas saklar pada kontaktor, setiap saklar dengan
tipe NO (03 04, 13 14, 23 24) akan berubah menjadi ON dan setiap saklar tipe NC
(31 32, 41 42) akan berubah menjadi OFF. Saklar kontaktor tipe NO pada
umumnya memiliki kapasitar mengalirkan arus yang lebih besar daripada saklar
tipe NC kontaktor.

Ada terdapat beberapa jenis magnetik kontaktor,kontaktor yang beredar


dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan kemapuannya dalam mengontrol
tegangan listrik AC. Di pasaran kontaktor dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

26
1. Kontaktor 1 Phase
2. Kontaktor 3 phase
Kontaktor 1 phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC 1 phase,
sedangkan kontaktor 3 phase digunakan untuk mengontrol aliran listrik AC 3
phase. Pada kontaktor 1 phase minimal terdapat 2 saklar utama, sedangkan pada
kontaktor 3 phase minimal terdiri dari 3 saklar utama.

Magnetik Kontaktor yang biasa digunakan pada fungsinya terbagi menjadi


beberapa jenis,yaitu:
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya
kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-
kontak.Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal.Arus kerja normal ialah arus yang mengalir
selama pemutusan tidak terjadi.Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil)
dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus
AC).Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung
singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga
kontaktor tersebut dapat bekerja normal.Sedangkan pada kumparan magnet
yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

B. Kontaktor Magnet DC
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan,
maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan
untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus
listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan
menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.

27
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan
kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui
kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet
arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki


dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak
utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC
6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V.
Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5
ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan
motor induksi, relay dihubungkan dengan anak kontak. Bila kontaktor untuk
arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan
hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

C. Kontaktor Magnet AC
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan
kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk
gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar
tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1
detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50
= 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1
detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet
kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet


akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi
sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan
magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan
dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang
dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu

28
tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya,
bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung
singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang
disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang
setiap 100 kali.

Karakteristik atau Spesifikasi magnetic kontaktor yang harus diperhatikan


adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang
disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari
kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari
kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun
frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis
± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan
kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya


fungsi pada tombol (Push Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada
arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai
sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban.
Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah
kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang
telah ditetapkan pada kontaktor tersebut.

Gambar 3.1.2.3. Cara kerja Magnetik Kontaktor

29
Magnetik Kontaktor untuk keperluan khusus pada umumnya dilengkapi
dengan beberapa aksesoris tambahan yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja
dari kontaktor tersebut. Beberapa bentuk aksesoris pada kontaktor adalah :

 Thermal Switch
 Timer Switch
 Interlock Switch
 Latch Block

Thermal switch pada kontaktor berfungsi sebagai pengaman kontaktor dari


temperature yang berlebih, thermal switch ini akan aktif dan mematikan kontaktor
apabila suhu pada kontaktor melebihi batas minimal temperature yang disetting.

Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu kontaktor. Timer


switch pada kontaktor ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON
suatu kontaktor dapat ditentukan secara manual menggunakan timer switch
tersebut.

Interlock switch pada kontaktor pada umumnya digunakan untuk melengkapi


kontaktor pada saat digunakan pada sistem ATS (Automatic Transfer Switch)
yang sering digunakan untuk memindahkan sumber daya listrik komersial dan
Genset secara otomatis.

Latch Block berfungsi untuk mengunci status kontaktor, dapat digunakan


untuk mengunci agar selalu ON dan sebaliknya tergantung dari seting yang
dilakukan terhadap kontaktor tersebut.

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan


kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
Pada penanganan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat
manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit

30
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang
tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu
operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya
operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat
digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus
menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara
otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor
yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan
menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan /
keamanan instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat
dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat
mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan
semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang
dapat diprogram seperti gambar berikut :

Gambar 3.1.2.4. Contoh Rangkaian Penggunaan MC

3.2. Kipas Pendingin (Radiator Fan)


Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan
energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk

31
mendinginkan maupun memanaskan. Radiator yang dikenal pada umumnya
digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat), namun pada
pembahasan kali ini radiator juga digunakan pada mesin diesel generator yang
memerlukan pendinginan ekstra. Seperti pada mesin-mesin lainnya yang bekerja
dalam kondisi kerja berat atau lama. Pada mesin diesel generator radiator fan
terletak pada bagian depan mesin,hal ini guna untuk menguntungkan bagi sistem
pendinginan. Dimana ini bertujuan agar mesin mendapatkan pendinginan yang
maksimal sesuai yang dibutuhkan mesin.

Gambar 3.2.1 Kipas Pendingin(Radiator Fan)

Gambar 3.2.2 Kipas Pendingin(Radiator Fan)

32
3.3 Bagian dan Fungsi

Gambar 3.3.1 (Propeler Radiator dan Cover Propeler Radiator)

Gambar 3.3.2 (Radiator part)

33
Gambar 3.3.3 (Reservoir Tank)

Pada sistem pendingan radiator terdapat beberapa bagian yang bekerja


untuk meredam panas dari mesin,yaitu :
 Radiator Part yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil
yang tersusun rapi dengan bahan aluminium. Ini berfungsi untuk
Aliran air yang akan didinginkan langsung oleh kipas radiator.
(Gambar 3.3.2)
 Propeller Radiator (Kipas Radiator) yang berfungsi membantu
memaksimalkan proses pendinginan radiator. Walaupun radiator
terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam penyerapan
dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80
derajad celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator
dengan kipas ini, sehingga temperatur mesin dapat di jaga lebih
ideal. (Gambar 3.3.1)
 Reservoir tank. Suatu tempat penampungan cairan radiator
cadangan dan overflow dari radiator. (Gambar 3.3.3)

34
 Cover Propeler(Pelindung Kipas Radiator) Berfungsi untuk
melindungi Kipas Radiator dari benda luar yang akan masuk dan
mengganggu kinerja dari kipas pendingin radiator. (Gambar 3.3.1)
 Water Pump atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi
mensirkulasikan cairan radiator dari silinder block untuk
mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang
panasnya.
 Thermo Sensor merupakan suatu piranti yang membaca suhu
cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan mau
masuk ke radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang
dibaca merupakan suhu panas yang terjadi pada mesin generator.
 Thermo Switch merupakan suatu piranti saklar yang mengatur
mematikan dan menghidupkan disaat kipas radiator hanya bekerja
saat suhu mesin dianggap panas. Termoswitch yang mengontrol
kapan kipas harus diputar.

3.4 Spesifikasi Alat


Berikut adalah data spesifikasi dari motor yang digunakan pada Radiator
Fan untuk memutar propeler radiator :

1 . Data Pabrikan
 Frame
 ABB Motors
 Nomor Katalog
 M2AA160L
 Model Motor
 IEC160M/L - 42
 Type
 Motor Sinkron

35
2. Data Elektrik
 Phase
 3 ~ Motor (Motor 3 Phasa)
 Daya (HP / KW )
 20 HP / 15 kW
 Frequency (Hz)
 50 Hz
 Putaran Per Menit (Rpm)
 1460 Rpm
 Voltage / Tegangan ( V )
 400 Volt
 Arus / Ampere ( I )
 30 A
 Faktor Daya ( PF )
 0,85

Gambar 3.3.1 Name Plate Motor

36
3.5 Prosedur Operasional Radiator Fan

Gambar 3.5.1 Wiring Diagram Pengontrolan Radiator Fan

37
Berikut penjelasan cara kerja dari operasional Radiator generator beserta
sistem kontrolnya menggunakan magnetic kontaktor :
 Pada saat Mesin Diesel dalam kondisi sedang tidak hidup maka radiator
fan tidak menyala,karena saklar penghubung untuk suplai tegangan ke
motor radiator fan juga ikut off.
 Lalu pada saat mesin diesel generator starting,maka water pump akan ikut
berputar mengaliri/mensirkulasikan air di intermal mesin diesel untuk
mengambil panas lalu akan mengalirkan air yang akan masuk ke radiator
fan untuk dibuang panasnya.
 Pada saat bersamaan tegangan akan masuk ke relay panel,dan motor kipas
radiator No : 1,2,3,4,5,6 juga ikut berputar untuk mendinginkan air yang
sudah berada pada part radiator(celah-celah kecil pada radiator).
 Ketika saat temperatur dari mesin diesel yang dibaca oleh Thermo sensor
telah mencapai suhu 38°C,Maka Koil K10 akan Ter-Energize dan menarik
tuas saklar kontaktor K10 yang semulanya NO menjadi NC.
 Tegangan yang telah masuk akan menghidupkan motor radiator fan No :
8,10,12 dan LED indicator 1 akan menyala untuk memberi tanda bahwa
suhu mesin diesel telah mencapai angka 38°C.
 Lalu pada saat temperature temperature dari mesin diesel yang dibaca oleh
Thermo Sensor telah mencapai suhu 42°C Maka Koil K11 akan Ter-
Energize dan Timer relay akan memberi waktu 3 detik,setelah 3 detik
maka Koil akan menarik tuas saklar kontaktor K11 yang semulanya NO
menjadi NC.
 Tegangan yang telah masuk akan menghidupkan motor radiator fan No :
7,9,11 dan LED indicator 2 akan menyala untuk memberi tanda bahwa
suhu mesin diesel telah mencapai angka 42°C.
 Pada saat kondisi temperature dari Mesin diesel berada pada suhu diatas
42°C Maka motor radiator fan No : 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12 akan terus
menyala.
 Ketika temperature mesin diesel yang terbaca oleh thermo sensor telah
berada dibawah 42°C,maka relay panel akan memutus saklar magnetic

38
kontaktor,dan motor kipas radiator No : 7,9,11 tidak lagi menyala karena
sudah tidak mendapatkan suplai tegangan. Maka koil K11 yang tadinya
NC kini menjadi NO.
 Lalu pada saat temperature dari mesin diesel yang dibaca oleh Thermo
Sensor telah berada dibawah suhu 38°C,Maka relay panel akan memutus
saklar magnetic kontaktor,dan motor kipas radiator No : 8,10,12 tidak lagi
menyala karena sudah tidak mendapatkan suplai tegangan. Maka koil K10
yang tadinya NC kini menjadi NO.
 Pada saat temperature mesin diesel berada pada suhu dibawah 38°C,maka
motor radiator fan No : 1,2,3,4,5,6 akan tetap menyala selama mesin diesel
generator running,motor radiator fan hanya akan mati apabila mesin diesel
generator sudah tidak running lagi.

39
BAB IV
PENUTUP

4.I Kesimpulan

1. Pengontrolan motor kipas radiator fan PT. Bintan Resort Cakrawala


menggunakan magnetik kontaktor.
2. Motor kipas radiator fan menggunakan motor sinkron dengan daya 15kW
dan tegangan 400 Volt.
3. Kontroller yang digunakan pada radiator fan adalah magnetic
kontaktor,dimana kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar
yang bekerja berdasarkan kemagnetan. artinya sakelar ini bekerja bila ada
gaya kemagnetan. Dimana magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas
kontak-kontak.
4. Tujuan menggunakan magnetic kontaktor adalah untuk membuat
pengontrolan dan pembagian nyala motor kipas radiator fan lebih mudah
dengan menggunakan thermo sensor agar motor dapat bekerja sesuai
kebutuhan dari mesin diesel generator.

4.2 Saran

1. Untuk seluruh pengunjung (visitor) PLTD PT. Bintan Resort Cakrawala


agar dapat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm safety,
sepatu safety dan beberapa peralatan safety lainnya guna mengurangi
resiko kecelakaan kerja.
2. Ketelitian, kehati-hatian dan displin dalam bekerja berperan penting guna
mengurangi kecelakaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
3. Bagi karyawan PT. Bintan Resort Cakrawala agar terus totalitas untuk
mewujudkan Bintan Resort menjadi destinasi wisata nomor satu di
Asia,dan terus bersaing ditingkat internasional

40
4. Kesehatan dan kesejahteraan karyawan harus lebih diperhatikan karena

karyawan tersebut memegang peranan penting pada perkembangan dan

kelancaran ( kemajuan) dari perusahaan PT. Bintan Resort Cakrawala.

41
DAFTAR PUSTAKA

1. Wartsila Diesel,Local Controle Panel Diesel Power Plants,Vassa

Finlandia,1994

2. Vassa Engineering,Bintan Resort Diesel Power Station,Vassa-Finlandia

1994

3. Manual Book,Vassa Engineering,Bintan Resort Radiator Fan

Motor,Vassa-Finlandia 1994

4. Nur Alam Syahbana , Remote Controle Of Radiator Fan Panel,

Singapore,2002

5. Electrical Installation,BBIR Power House-Switch House,Bintan Resort

2001

42

Anda mungkin juga menyukai