Anda di halaman 1dari 10

DEPARTEMEN PENDIDIKAN

SD NEGERI 27 BENGKULU UTARA

PANTUN
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Nama : GADING SANUSI PUTRI


Kelas : IV.A
Alamat : Desa Aur Gading
KATA PENGANTAR

Pengangkatan kualitas pendidikan saat ini menjadi perioritas. Salah satu

komponen yang menjadi fokus perhatian, untuk mendukung prestasi

belajar siswa dikelas maupun dirumah sehingga dapat menghasilkan

pendidikan yang berkualitas bagi anak.


LATAR BELAKANG

Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ada

kerjasama antara Guru, Orang tua dan anak, sehingga dapat

membedakan semua jenis pantun dan meningkatkan kecerdasan

bangsa.
PANTUN NASEHAT

Jangan suka makan mentimun


Mentimun itu banyak getahnya
Jangan suka duduk melamun
Melamun itu tak ada gunanya.

Daun terap diatas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Pucuk pauh delima batu


Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dilangit jangan

Jalan-jalan ke pasar baru


Jangan lupa membeli sepatu
Kalau hendak mencari ilmu
Jangan malu bertanya pada gurumu

Monyet bergelar siburuk rupa


Suka memanjat sipohon jambu
Ayo kawan selagi muda
Kita berlomba mencari ilmu

Padi merunduk tanda berisi


Berilmu karena bersekolah
Jangan terpaku didepan telivisi
Ambil buku dan belajarlah
PANTUN TEKA-TEKI

Roda sepeda berputar


Menuju kearah Jakarta
Kalau engkau memang pintar
Hewan apa berkaki lima

Tidak ada gading yang tak retak


Susah dan senang kita rasakan
Air beriak tanda tak dalam
Semoga hidup menjadi tentram

Ada buku dibangkumu


Bukunya berwarna merah
Dengarkan penjelasan gurumu
Tidak mengerti bertanyalah

Burung bangau batu cerdas


Kupu-kupu sudah cukup umur
Kalau engkau memang cerdas
Dulu mana ayam dan telur
PANTUN AGAMA

Panas –panas sayur berkuah


Bubur ayam siap disaji
Jangan lupa bayar sedekah
Agar harta menjadi suci

Kurang piring kurang siasat


Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tidak sembahyang
Bagaikan rumah yang tiada tiang

Nonton lenong ditepi jalan


Hati-hati ada yang mengintai
Jangan lalai menyembah Tuhan
Bila ingin merasa damai

Asam kandis asam gelugur


Kedua asam beriang-riang
Menangis mayat didalam kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Hangat sapa bersama teman


Memupuk tawa bersama kawan
Menuntut ilmuku eratkan
Demi meraih masa depan

Pucuk pauh delima batu


Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan
PANTUN KIAS

Dahulu parang
Sekarang besi
Dahulu sayang
Sekarang benci

Sudah berkali-kali berusaha


Sudah berkali-kali mencoba
Sudah berkali-kali berjanji
Akan membanggakan orang tua
Untuk bekal dihari nanti

Kalau keladi sudah ditanam


Jangan lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas

Beli satu buah duku


Beli juga buah delima
Datanglah kerumahku
Mari kita belajar bersama

Jalan-jalan ke pasar baru


Ada bunga dalam jambangan
Jika anda ingin berlagu
Pilihlah lagu kesayangan
PANTUN ADAT

Kacang ini bukan sembarang kacang


Kacang ini kacang panjang
Kami datang bukan sembarang datang
Kami datang karena diundang

Kacang bukan sembarang kacang


Kacang melilit dikayu jati
Kami datang bukan sembarang
Kami datang untuk menempati janji

Jalan-jalan kepasar
Ayah membeli delima
Bersenang-senanglah membantu
Supaya punya banyak teman

Kalau ada sumur diladang


Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau umur kita sama panjang
Tahun depan berjumpa lagi

Kalau ada kaca yang pecah


Jangan disimpan didalam peti
Kalau ada kata yang salah
Jangan disimpan didalam hati
PANTUN JENAKA

Nasi uduk yang masih panas


Belinya dipinggir jalan
Bapak/Ibu yang lagi duduk
Boleh dong kita kenalan

Pucuk pauh delima batuh


Anak sembilang ditelapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

Aku berdiri ditepi pantai


Angin menghembus helai rambutmu
Mata melihat, terpesona jangan
Melihat body bohaymu

Raja bernama darma laksana


Tampan rupawan elok parasnya
Adil dan jujur penuh wibawa
Gagah perkasa tiada tandingnya
PENUTUP

Besar harapan kami atas kerjasamanya, sehingga anak kami dapat


belajar dengan baik dan dapat membedakan beberapa jenis pantun dan
dapat menerapkan teori belajar yang sesuai dengan kondisi baik sarana
dan prasarana sekolah

Anda mungkin juga menyukai