Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Oleh : Semuel S. Kamalle,201470036

I. PENDAHULUAN
Mata merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, sesuai dengan fungsinya
organ mata sangat berpengaruh untuk melakukan aktifitas sehari-hari karena hampir
semuah kegiatan manusia sehari-hari memerlukan mata untuk melihat. Berdasarkan
hal tersebut pemeriksaan akan kesehatan mata sangat penting untuk merawat mata
agar tetap sehat. Bagi seorang dokter, pemeriksaan mata dasar akan mengarahkan
bahkan mendukung penegakkan diagnosis suatu penyakit. Salah satu pemeriksaan
mata dasar yang harus dikuasai oleh seorang dokter adalah pemeriksaan tajam
penglihatan. Dalam pembuatan lembar tugas mandiri ini saya akan membahas sedikit
tentang pemeriksaan tajam penglihatan.
II. TUJUAN
Mengetahui bagaimana cara pemeriksaan tajam penglihatan.
III. TINJAUAN PUSTAKA
Tajam penglihatan adalah kemampuan seseorang untuk membedahkan dua titik
terpisah. Pemeriksaan membutuhkan panjang ruangan sekitar 5-6 meter serta
penerangan yang cukup. Pasien duduk dengan jarak 6 meter dari papan slellen.
Pemeriksaan dilakukan dengan terpisah yakni mata yang akan di periksa dibuka
sedangkan yang tidak di periksa ditutup. Selanjutnya pasien diminta untuk membaca
huruf per baris. Apabila salah menyebutkan lebih dari setengah huruf dalam satu
baris, maka tajam penglihatan ditetapkan sesuai dengan baris terakhir yang
keseluruhan hurufnya dibaca dengan benar. Hasil dari pemeriksaan tersebut diberikan
dalam bentuk fraksi, pembilang merupakan jarak antara papan snellen dengan pasien,
yaitu 6 meter (20 kaki), sedangkan penyebut merupakan jarak huruf yang masih dapat
dibaca oleh orang normal pada baris terakhir yang keseluruhan hurufnya dibaca
dengan benar oleh pasien. Hasil 6/60 menandakan seseorang hanya dapat membaca
huruf dalam jarak 6 meter sedangkan orang norma dapat membaca huruf tersebut
dengan jarak 60 meter.
Tajam penglihatan normal adalah 6/6. Apabila hasil pemeriksaan tajam penglihatan
kurang dari 6/6 maka pasien diperiksa menggunakan pinhole. Pada pemeriksaan
pinhole, bila ketajaman visual membaik maka penyebab turunnya visus adalah
kelainan refraksi. Sedangkan apabilah ketajaman visual tidak membaik maka perlu
dipertimbangkan adanya kelainan organic pada sumbu visual, seperti kelainan kornea,
uveitis, lensa (katarak), kekeruhan badan vitreous (perdarahan), retinopati diabetic,
atau degenerasi macula.
Apabilah tajam hasil pemeriksaan tajam penglihatan sangat buruk maka dilanjutkan
dengan pemeriksaan dengan cara menghitung jari tangan. Kemampuan menghitung
jumlah jari tangan dengan benar menunjukkan ketajaman visual 1/60. Apabila pasien
tidak mampu menebak maka pasien diperiksa dengan cara melambaikan tangan.
Kemampuan mengetahui adanya gerakan menunjukkan ketajaman penglihatan 1/300.
Apabila pasien tidak dapat melihat adanya gerakan tangan, maka pasien diperiksa
dengan membedahkan antara terang dan gelap dengan cara pemberian rangsang
cahaya menggunakan senter. Kemampuan membedahkan gelap dan terang
menunjukkan ketajaman visual 1/~. Bila penglihatan sama sekali tidak mengenal
adanya sinar maka dikatakan penglihatannya adalah 0 atau buta total.
Semua pemeriksaan di atas dilakuan terhadap orang dewasa atau dapat
berkomunikasi. Pemeriksaan di atas tidak mungkin dilakukan terhadap bayi. Pada
bayi yang belum memiliki penglihatan seperti orang dewasa secara fungsional dapat
dinilai apakah penglihatannya dapat berkembang normal adalah dengan melihat
refleks fiksasi. Bayi normal akan dapat berfiksasi pada usia 6 minggu, sedang
mempunyai kemampuan untuk dapat mengikuti sinar pada usia 2 bulan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Setiati S, Nafrialdi, Alwi I, Syam AF, Simadibrata M. Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisis Komprehensif. Jakarta; interna publishing; mar 2017. 397-8p.
2. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. Jakarta; balai penerbit fakultas
kedokteran universitas Indonesia; 2013. 65-9p.

Anda mungkin juga menyukai