Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

INSTALASI SISTEM SCADA (Supervisori Control And Data Acquition)


PADA BANGUNAN MAIN POWER HOUSE (MPH)
DI PT. BIJB Majalengka

Oleh :

HENDI HIDAYAT
147002070

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2018
PENGESAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

INSTALASI SISTEM SCADA (Supervisori Control And Data


Acquition) PADA BANGUNAN MAIN POWER
HOUSE (MPH) DI PT. BIJB Majalengka

KERJA PRAKTEK

Oleh:

HENDI HIDAYAT
147002070

Menyetujui
Tasikmalaya,
Pembimbing KP Pembimbing Lapangan

Asep Andang., M.T. M.Khoirul Umam.,S.St


NIDN. 0423 087 601

Mengetahui,

Ketua Program Studi


Teknik Elektro

Nurul Hiron., M.Eng


NIDN. 0419 087 504

i
DAFTAR ISI

Pengesahan Laporan Kerja Praktek ..................................................................... i


Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Kata Pengantar ...................................................................................................iii
Abstrak ................................................................................................................ v
Bagian Utama Laporan KP ................................................................................ vi
Lookbook Kerja Praktek ..................................................................................... 1
Landasan Teori
1) Pengertian SCADA ............................................................................... 18
2) Bagian-Bagian Sistem SCADA ............................................................ 18
3) Sensor Dan Aktuator (Field Device) ..................................................... 19
4) Remote Terminal Unit(RTU) ................................................................ 19
5) Sistem Komunikasi ............................................................................... 22
6) MTU-SCADA Software ....................................................................... 23
7) Sistem SCADA Pada Banggunan MPH ................................................ 25
8) Gambar Single Line Diagram Pada bangunan MPH ........................... 26
Kesimpulan ....................................................................................................... 33
Daftar Pustaka ................................................................................................... 34
Dokumentasi ..................................................................................................... 35

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktek yang berjudul “INSTALASI SISTEM SCADA PADA
SUBSTATION DI PT.BIJB MAJALENGKA”.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua Penulis dan semua keluarga tercinta yang telah
memberikan do’a restu, kasih sayang, pengertian, kesabaran, dorongan
baik moril, serta materil yang tiada batasnya.
2. Bapak Asep Andang., M.T. selaku Dosen Wali.
3. Bapak Asep Andang., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk, dan arahan kepada penulis
dalam penyusunan Laporan ini.
4. Bapak M.Khoirul Ummam.,S.St selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis saat melaksanakan
kerja praktek.
5. Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Siliwangi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Kerja Praktek ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
pahala berlipat ganda dari Allah SWT Amin. Akhirnya penulis berharap semoga
Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya,
dan bagi semua pambaca umumnya, serta dapat berguna bagi kemajuan ilmu
pendidikan, khususnya pendidikan Teknik Elektro.
Tasikmalaya, September 2018

Penulis

iii
INSTALASI SISTEM SCADA (Supervisori Control And Data Acquition)
PADA BANGUNAN MAIN POWER HOUSE(MPH)
DI PT. BIJB Majalengka

Abstrak

PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) adalah Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui

Perda No. 22 Tahun 2013 kemudian didirikan pada 24 November 2014. PT BIJB

bertanggung jawab untuk pembangunan sisi darat serta pengembangan dan

pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat, juga mengembangkan

Kawasan Aerocity yang terintegrasi dengan Bandara untuk mengembangkan

perekonomian di sekitarnya.

Sebagai perusahaan holding, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat

melakukan pengusahaan Bandar Udara Internasional Jawa Barat serta

membangun dan mengembangkan Kertajati Aerocity, meliputi kegiatan

perencanaan, pendanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaan,

pemeliharaan serta pengembangan dengan tujuan untuk melaksanakan

pengusahaan Bandar Udara Internasional Jawa Barat serta mengembangkan

Kertajati Aerocity secara berkelanjutan dengan mencari investasi dari

perusahaan lokal maupun internasional.

iv
Judul Kp :

INSTALASI SISTEM SCADA


(SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUITION)

Tema KP :

SYSTEM KENDALI PADA MAIN POWER HOUSE


MENGGUNAKAN SCADA DI PT. BIJB MAJALENGKA

Tempat dan lokasi KP :

PT. BIJB MAJALENGKA

Dosen Pembimbing KP : Asep Andang., M.T.


Pembimbing lapangan KP : Muhamad Khoirul Ummam., S.St

v
LOGBOOK KERJA PRAKTEK

Judul : INSTALASI SISTEM SCADA PADA SUBSTATION

DI PT.BIJB MAJALENGKA

Nama : Hendi Hidayat

NPM : 147002070

Prodi : Teknik Elektro

Ttd

Hari ke Tanggal Item Kegiatan Pembimbing

lapangan

1. 26/12/ a. Pengenalan lokasi-lokasi di


Bandara Internasional Kertajati
2017
Majalengka

Kesimpulan :

 Bandara Internasional Kertajati memiliki luas area sebesar 1800 Ha


 2 landasan pacu
 Area terminal penumpang seluas 121.000 m2
 Area terminal kargo seluas 90.000 m2

2. 27/12/2017 a. Pengenalan substation dan cara kerja


beserta fungsinya

1
Kesimpulan :

Gedung Substation memiliki fungsi sebgai sarana pendistribusian listrik dari


gedung Main Power House untuk mengalirkan arus listrik ke beban gedung
yang ada di dekatnya. Di Bandara Internasional Kertajati memiliki 8 gedung
substation yang tersebar di berbagai zona.

Gambar 1.1 gedung substation-7

3. 28/12/2017 a. Mengunjungi gedung Main Power

House(MPH)

b. Melihat berbagai macam mesin di

dalam geduh MPH

2
Kesimpulan :

Main Power House (MPH) merupakan tempat penerimaan listrik dari PLN
dan di distribusikan ke substation (SS), Substation ini terdiri dari 9 bangunan
substation dimana masing–masing substation melayani beban yang terdekat
dengan bangunan substation tersebut.

Gambar 1.2 gedung MPH(Main Power House)

4. 29/12/2017 a. Pengecekan grounding pada Main


Power House (MPH) bersama
pembimbing dan crew dari PT. Wakita

Kesimpulan :

Pengecekan ini bertujuan untuk memahami cara kerja grounding dan untuk
pengetesan berfungsi atau tidaknya apabila bandara BIJB sudah di operasikan.

3
Menurut Tamma dkk 2017, Dalam sistem pembumian atau biasa disebut
grounding system, jenis tanah sangat mempengaruhi baik atau buruk sistem
tersebut. Hal ini dikarenakan tidak semua tanah memiliki nilai resistansi yang
baik. Nilai resistansi pada tanah dipengaruhi oleh struktur dan kandungan dalam
tanah tersebut maka semakin tinggi resistansi yang di dapat maka semakin
bagus grounding tersebut

Gambar 1.3 pengecekan grounding pada MPH (Main Power House)

5. 02/01/2018 a. Mengenal cara kerja system SCADA di


Main Power House 1

Kesimpulan :

Sistem SCADA merupakan system untuk mengontrol segala sesuatu yang ada
di dalam gedung Main Power House (MPH),misalnya, Mematikan listrik,
monitoring kamera pengawas, mengatur pendistribusian listrik ke substation,

4
dan lain-lain

6. 03/01/2018 a. Pengetesan Generator di MPH (Main


Power House)

Kesimpulan :

Gambar 1.4 Pengecekan Generator

Pada saat genset di cek semuanya sudah berfungs dengan baik dan siap di

gunakan saat bandara udara BIJB sudah di operasikan.

7. 04/01/2018 a. Bimbingan lapangan di terminal


penumpang lantai 1

5
Kesimpulan :

Terminal penumpang lantai 1 nantinya akan di jadikan sebagai sarana


penunjang bagi penumpang,karena di lantai ini telah di sediakan berbagai
fasilitas seperti foodcourt,jembatan garbarata dan lain-lain.

Gambar 1.5 kunjungan lapangan di lantai 1 terminal penumpang

8. 05/01/2018 a. Kunjungan lapangan di terminal


penumpang lantai 1 bagian garbarata.

Kesimpulan :

Garbarata merupakan sebuah lorong jempatan untuk mengantarkan


penumpang menuju pesawat, garbarata menggunakan system control PLC

6
yang di operasikan oleh server untuk mengendalikan garbarata untuk
menaikan,menurunkan,dan memutar posisi garbarata.

9. 08/01/2018 a. Meminta data untuk rencana instalasi


bandara

Kesimpulan :

Data yang di berikan meliputi :

1. Gambar rencana induk Bandar udara baru di kabupaten Majalengka


provinsi Jawa Barat
2. Data gambar skematika single line diagram system distribusi TM daya
20kV kawasan
3. Single line diagram system distribusi SCADA kawasan
4. Data elektrikal meliputi :
 Instalasi pencahayaan terminal
 PJU kawasan
 Galian kawasan
5. Denah bangunan terminal
6. Penangkal petir

10. 09/01/2018 a. Membahas tentang pendistribusian


listrik dari gambar rencana instalasi
bersama pembimbing

Kesimpulan :

Klasifikasi tegangan dibagi menjadi empat bagian yaitu Tegangan Extra Tinggi
(TET), Tengangan Tinggi (TT), Tegangan Menengah (TM), dan Tegangan
Rendah (TR). Adapun besar tegangan yang dimaksud di atas adalah :

7
 TET = extra > 245 kV
 TT = 245 kV > 35 kV
 TM = 35 kV > 1 kV
 TR = 1 kV > 50 V

Pendistribusian listrik di bandara termasuk ke tegangan menengah (TM),


dengan daya yang di salurkan rata-rata sebesar 20 KV.

11. 09/11/2017 a. Pengetesan instalasi listrik


menggunakan megger di lantai tiga
terminal bandara.
b. Mengunjungi lokasi pemasangan
Busduct di Substtation 7 (SS-7).

Kesimpulan :

Untuk pengetesan listrik di lantai tiga bandara di undur karena dari pihak
PT.BIJB tidak bisa menghadiri acara pengecekan tersebut, karena saat
pengecekan harus dihadiri/di saksikan oleh pihak dari PT.BIJB, konsultan dan
dari pihak kontraktor. Akhirnya kami bergegas ke SS-7 karena sedang ada
pemasangan Busduct. Busduct dipasang hanya dari trafo step down ke panel
LVMDP, Busduct dipilih karena memliki hantaran yang baik, Busduct
digunakan hanya untuk arus diatas 500 kVA. Di SS-7 ini ada 5 tarfo dan 5
panel,semuanya menggunakan Busduct karena arusnya diatas 500 kVA

 Trafo 7A 500 kVA

 Trafo 7B 1600 kVA

8
 Trafo 7C 1600 kVA

 Trafo 7D 1600 kVA

 Trafo 7E 1600 kVA

12. 10/01/2018 a. Pengetesan MPH dengan mengalirkan


listrik dari PLN dan pengetesan
Grounding di GWT

Kesimpulan :

Pengetesan ini bertujuan untuk menguji berfungsi atau tidaknya alat ketika

nanti Bandar udara kertajati sudah beroprasi. Dan juga menghitung nilai

resistansi grounding dari setiap gedung.

Nilai resistansi grounding yang baik untuk setiap gedung adalah 5 ohm,apa

bila ada nilai resistansi yang diatas angka tersebut maka semakin baik

grunding pada gedung tersebut

9
Gambar 1.6 pengecekan grounding

13. 11/01/2018 Mengecek kegiatan pemasangan lampu di

lantai dua terminal, bersama pembimbing

Kesimpulan :

Saat ke lokasi pemasangan penerangan lampu di terminal lantai dua bandara


kegiatan tersebut sudah hampir beres bahkan sudah selesai di bagian-bagian
ruangan lain lantai dua bandara tersebut. Pembimbing dan kami hanya
mengecek apakah kegiatan pemasangan lampu peneran tersebut masih ada
yang belum atau semua sudah beres kalau masih ada yang belum beres
mengapa kendala pemasangan tersebut masih belum beres di tanyakan
penyabab belum selesainya pemasangan tersebut.

14. 12/01/2018 Memonitoring proses pemasangan


penerangan lampu di terminal lantai 2

Kesimpulan :

Saat ke lokasi pemasangan penerangan lampu di terminal lantai dua bandara


kegiatan tersebut sudah hampir beres bahkan sudah selesai di bagian-bagian
ruangan lain lantai dua bandara tersebut. Pembimbing dan kami hanya
mengecek apakah kegiatan pemasangan lampu penerangan tersebut masih ada
yang belum atau semua sudah beres jika masih ada yang belum beres
mengapa kendala pemasangan tersebut masih belum beres di tanyakan
penyabab belum selesainya pemasangan tersebut.

15. 15/01/2018 Mengunjungi lokasi pembangunan Sub


station 7 (SS-7), melihat pemasangan

10
instalasi peneranga.

Kesimpulan :

Lokasi sub station 7 (SS-7) terletak disamping bangunan GWT dan STP,
pembangunan sub station 7 (SS-7) sudah bisa disebut hampir beres karena
hanya tinggal pemasangan instalasi pencahayaan

16. 16/01/2018 Mengikuti Cek MOS Belden 10 Di Area


Terminal Utama BIJB

Kesimpulan :

Cek MOS Belden ini merupakan pengecekan barang. Pengecekan ini dilakukan
agar dapat mengetahui bahwa barang tersebut layak atau tidak layak untuk
dipakai. Belden merupakan jenis kabel sebagai media penghubung jaringan,
didalam kabel Belden terdapat 8 kabel yang setiap kabelnya berbeda warnanya,
yang setiap kabelnya berbeda warna. Diantaranya warna putih orange, orange,
putih hijau, putih biru, biru, putih cokelat, cokelat. Cek MOS ini disaksikan
oleh pihak PT. BIJB dan pihak konsultan dari kontraktor.

17. 17/01/2018 1. Penjelasan mengenai gambar kerja


garbarata
2. Pengenalan Dan Survey Lapangan
Proyek Garbarata

Kesimpulan :

Penjelasan mengenai garbarata dilakukan oleh pembimbing, garbarata yang


terdapat di bandarudara international jawa barat berjumlah 4 garbarata.
Garbarata ini merupakan jembatan yang berdinding dan beratap yang
menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk
memudahkan penumpang masuk dan keluar dari pesawat. Sistem pengontrolan

11
pada garbarata menggunakan PLC, dan PLC yang dipakai pada garbarata
menggunakan PLC Siemens. Pada Garbarata terdapat beberapa motor 3 fasa
dan sensor. Untuk daya listrik pada garbarata yaitu suply dari Substation 8B.
Keuntungan menggunakan garbarata yaitu penumpang dapat dengan mudah
menaiki pesawat dengan sangat nyaman karena penumpang bisa dilindungi dari
cuaca panas maupun hujan.

18 18/01/2018 Pembahasan tentang sistem SCADA

Kesimpulan :

Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem


kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu
proses,. Dimana operator dapat melakukan fungsi kontrol (controlling),
Pengawasan (monitoring) dan pengambilan data dari sebuah sistem. Sistem
SCADA biasanya menggunakan Remote Terminal Unit (RTU) sebagai
pengontrolannya dengan pusat kendali. Suatu sistem SCADA biasanya terdiri
dari PLC (Programmable Logic Controller).

19. 19/01/2018 Mengikuti Cek Pemasangan Busduct Di


Area SS-7, SS-8A Dan SS-8B Terminal
Utama BIJB

Kesimpulan :

Pemasangan Busduct ini dilakukan oleh bagian teknisi dan disaksikan oleh
pihak PT. BIJB. Busduct adalah penghantar listrik yang terdiri dari lempengan
busbar yang terbuat dari allumunium atau tembaga, yang tersusun tiap
phasanya R,S,T,N dan ground, dimana antara fasa sudah diproteksi oleh
isolator mika yang tahan pada temperatur 130 C, tahan panas saat operasional
Busduct dengan arus maximum.

12
Gambar 1.7 Busduct

20. 20/01/2018 Pembahasan mengenai laporan Kerja Praktek

Kesimpulan :

Pembahasan yang dimaksud meliputi :


1. Judul Laporan
2. Isi Laporan
3. Data Laporan
4. Dokumentasi Laporan

21 22/01/2018 Melengkapi laporan kerja praktek

Kesimpulan :

Melengkapi laporan yang dimaksud yaitu meliputi :


1. Data Laporan
2. Dokumentasi

13
21. 23/01/2018 Penutupan

Kesimpulan :

Karena kegiatan kerja praktek telah berakhir maka kami berpamitan kepada
seluruh staff di BIJB Kertajati sebelum pulang ke tempat masing-masing.

14
LANDASAN TEORI

No Teori

1.
Pengertian SCADA

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah suatu sistem

yang dapat melakukan pengawasan, pengendalian dan akuisisi data

terhadap sebuah plant (Fahlufi, 2010). Seiring dengan perkembangan

komputer yang pesat beberapa dekade terakhir, maka komputer menjadi

komponen penting dalam sebuah sistem SCADA modern. Sistem ini

menggunakan komputer untuk menampilkan status dari sensor dan

aktuator dalam suatu plant, menampilkannya dalam bentuk grafik dan

menyimpannya dalam Database. Umumnya komputer ini terhubung

dengan sebuah pengendali (misal : PLC) melalui sebuah protokol

komunikasi tertentu (misal : serial communication).

2.
Bagian Sistem SCADA

Adapun Bagian Sistem SCADA menurut Fahlufi, 2010 yaitu :

1. Sensor dan aktuator (Field Device)

2. Remote Terminal Unit / PLC (Programmable Logic Controller)

3. Sistem Komunikasi

4. Master Terminal Unit PLC PLANT MTU Communication

15
Gambar 2.1 Bagian sistem SCADA sederhana

(Fahlufi, 2010)

3. Sensor dan aktuator (Field device)

Aktuator merupakan nama yang diberikan pada device yang mengubah

energi input menjadi energi mekanik yang bermacam aktuator telah

dibuat dan berfungsi sesuai dengan jenis energi input (Hananto, 2009).

Bagian ini adalah plant yang ada di lapangan yang terdiri dari obyek

yang memiliki berbagai sensor dan aktuator. Sensor merupakan sesuatu

yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik

atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang dirubah menjadi besaran

listrik disebut transduser. Nilai sensor dan aktuator inilah yang

umumnya diawasi dan dikendalikan supaya obyek/plant berjalan sesuai

dengan keinginan pengguna.

16
4. Remote Terminal Unit (RTU)

RTU Merupakan unit-unit komputer kecil (mini), maksudnya sebuah


unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer,
yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan.
Menurut Sustika dan Mahendra, 2010 Remote Terminal Unit (RTU)
adalah bagian dari sistem kontrol yang merupakan antar muka antara
objek yang dikontrol dengan master station.
RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan
datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke
peralatan di lapangan. Pada sistem SCADA, RTU berbeda dari
Programmable Logic Controller (PLC) dalam RTU lebih cocok untuk
telemetri geografis yang luas, yang sering menggunakan komunikasi
nirkabel, sementara PLC lebih cocok untuk daerah kontrol (plant, jalur
produksi, dll) di mana sistem menggunakan media fisik untuk kontrol.
Dalam sistem basic SCADA umumnya digunakan PLC sebagai
pengganti RTU, namun masih ada juga yang masih menggunakan RTU
sebagai media control nya. Adapun fungsi RTU menurut Sustika dan
Mahendra, 2010 adalah sebagai berikut :
 Komunikasi dengan Master Station

Untuk RTU generasi baru komunikasi dapat dilakukan dengan

lebih dari satu master station dengan menggunakan Database

yang dipartisi dan protokol komunikasi yang berbeda-beda.

 Mengolah input/output

Peralatan yang ada di Gardu Induk dihubungkan dengan RTU

melalui modul input/output digital dan analog.

 Komunikasi dengan IEDs (Intelligent Electronic Devices)

RTU dapat mengakuisisi data dari IEDs seperti smart meters dan

17
relay pengaman.

 Local data logging

RTU juga dapat digunakan sebagai even logger. Dengan

menghubungkan satu atau dua printer dan terminal

alphanumeric, maka jika terjadi perubahan status dapat dicetak

secara lokal.

 Manajemen Database

Pengguna RTU dapat melakukan konfigurasi sesuai dengan

kebutuhan. Konfigurasi tersebut dilakukan

dengan menggunakan sistem Database. Database tersebut

kemudian diloading ke RTU dan disimpan pada RAM.

Jenis – jenis RTU

 RTU Simple

RTU yang hanya mengumpulkan data dari Gardu Induk

kemudian data tersebut dikirim ke Master Station.

 RTU Concentrator

RTU yang berfungsi mengumpulkan data dari RTU satelit

dibawahnya dan mengumpulkan data langsung dari Gardu Induk

lewat modul I/O yang dimilikinya untuk dikirimkan ke Master

Station.

18
 Data Concentrator

RTU yang berfungsi mengumpulkan data dari RTU satelit

(simple) dibawahnya tetapi RTU tersebut tidak memiliki I/O

yang tersambung ke peralatan Gardu Induk.

 RTU Automation

RTU yang memiliki fungsi automation seperti Programable

Logic Control dimana RTU ini tersambung ke peralatan IED

yang meliliki program autotamis jika dipenuhi kondisi tertentu

maka RTU tersebut akan melakukan perintal control secara

automatis misalnya untuk fungsi load shading ataupun interlock.

Gambar 2.2 Remote Terminal Unit (RTU).

(Sustika dan Mahendra, 2010)

19
5. Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi SCADA diperlukan untuk menghubungkan antara

MTU dengan PLC. Pada awalnya komunikasi data melaui radio,

modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat

disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCI/IP. Komunikasi

SCADA diatur melalui suatu protokol Pada umumnya sensor dan relay

kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat-alat tersebut

tidak bisa menghasilkan atau menterjemahkan protokol komunikasi.

Dengan demikian dibutuhkan PLC Perancangan sistem yang

menghubungkan antara sensor dan jaringan SCADA. PLC mengubah

masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan

mengirim ke master SCADA. Selain itu PLC juga menerima perintah

dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke

relay kontrol yang bersangkutan. Berikut ini beberapa sistem

komunikasi yang dipakai dalam sistem SCADA :

 RS-232

 Private Network (LAN/RS-485)

 Internet Wireless Communication systems

 Wireless LAN

 GSM Network

 Radio modems

20
6. MTU – SCADA Software

Master Terminal Unit umumnya ialah komputer yang memiliki SCADA

Software. MTU juga dikenal sebagai server data, komputer host, atau

stasiun pangkalan, adalah bagian yang tak terpisahkan dari mod sistem

SCADA (Liu,2014). Adapun fitur – fitur yang umumnya ada pada suatu

SCADA Software ialah :

 Human Machine Interface (HMI)

Tampilan yang memudahkan manusia (operator) untuk

memahami atau mengendalikan sistem atau plant.

 Graphic Displays

Tampilan grafis, bukan hanya angka, untuk mempermudah

pengamatan.

 Alarms

Alarm untuk memberi peringatan saat terjadi gangguan.

 History Graph Grafik

yang menampilkan data pengolahan pada sistem SCADA.

 RTU / PLC Interface

Bagian program yang menghubungkan PLC dengan SCADA

Software.

 Database

Penyimpanan data ke dalam Database.(Handy Wicaksono,2009)

21
Gambar 2.3 diagram pemasangan MTU pada sistem SCADA

(Liu, 2014)

7 Sistem SCADA pada bangunan Main Power House (MPH)

Penerapan system SCADA pada bangunan MPH memiliki banyak

fungsi, diantaranya :

1. Penghasil, transmisi dan distribusi listrik : Dalam hal ini SCADA

digunakan untuk mendeteksi besarnya arus dan tegangan,

pengawasan operasional circuit breaker dan untuk mematikan /

menghidupkan panel Low Voltage dan Medium Voltage untuk di

distribusikan ke gedung Substation yg ada di Area BIJB

Kertajati.

22
2. Penampungan dan distribusi air : Dalam hal ini SCADA

digunakan untuk memantau dan pengaturan laju aliran air, tinggi

reservoir, tekanan pipa dan berbagai macam faktor lainnya pada

bangunan Grand Water Tank.

3. Bangunan, fasilitas dan lingkungan : Dalam hal ini SCADA

digunakan untuk mengontrol HVAC, unit-unit pendingin,

penerangan dan sistem keamanan pada bangunan Main Power

House (MPH).

23
8 Gambar Single Line Diagram SCADA pada SS09 (MPH)

Gambar 2.4 single line SCADA1

24
Gambar 2.5 single line SCADA2

25
Gambar 2.6 single line SCADA3

26
Gambar 2.7 single line SCADA4

27
Gambar 2.8 Layout panel SCADA

28
Gambar 2.9 tabel spesifikasi SCADA

29
Kesimpulan

Berdasarkan kerja praktek yang telah dilakukan di BANDARA

INERNATIONAL JAWA BARAT dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Scada berfungsi sebagai alat pengontrol dengan menggunakan system

control PLC untuk mengontrol panel Low Voltage,Medium Voltage dan

High Voltage pada satu server

2. Keuntungan yang diperoleh adalah kita dapat mengontrol banyak

panel tanpa menggunakan waktu yang banyak,selain itu kita juga bisa

memonitoring suhu,arus,dll pada setiap panel.

3. Bagian – bagian SCADA terdiri dari Sensor, aktuator, Remote Terminal

Unit(RTU), Programmable Logic Controller (PLC), Master Terminal

Unit(MTU).

4. Pada bangunan MPH system SCADA berfungsi sebagai Pendistribusian

listrik dari MPH ke seluruh gedung Substation, Pendistribusian Air,

bangunan fasilitas dan lingkungan.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Fahlufi A. 2010, Aplikasi SCADA (Supervisory Control And Data


Acquisition) Berbasis PLC (Programmable Logic Controller) Untuk
Pengendalian Pintu Air. Universitas Indonesia, Jakarta.
2. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249305-R231091.pdf

3. Lu X., 2014, Supervisory Control and Data Acquisition System Design for
CO2 Enhanced Oil Recovery, Electrical Engineering and Computer
Sciences University of California at Berkeley.
4. publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/4/PUBLIKASI_7.pdf

5. repository.telkomuniversity.ac.id/.../jurnal.../desain-dan-implementasi-

SCADA.pdf

6. Sustika R., Mahendra O., 2010, Pengembangan RTU (Remote Terminal


Unit) Untuk sistem Kontrol Jarak Jauh Berbasis IP, LIPI, 2010.

31
DOKUMENTASI

Gambar.1 Keadaan terminal utama BIJB

Gambar.2 Keadaan ruang Main Power House (MPH)

32
Gambar.3 Survey lapangan proyek Baggage Handling System

Gambar.4 Mengikuti Pengetesan Grounding

Gambar.5 Pemasangan Busduct

33
Gambar.6 Mengikuti tes simulasi panel TM

Gambar.7 Keadaan ruang Ground Water Tank (GWT)

Gambar.8 Mengikuti tes megger Busduct

34
Gambar.10 Cek most bracket lampu

35

Anda mungkin juga menyukai