PENDAHULUAN
Ekosistem hutan terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik
dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan menjadi salah satu komponen
biotik penyusun ekosistem hutan yang terdiri dari kelompok tumbuhan jenis
pohon kayu, palem, bambu, dan tumbuhan bawah yang terdiri dari beraneka
Artinya: Apakah kamu tidak melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari
langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui.
melalui proses alamiah. Dia lah yang menurunkan air hujan dan menjadikan bumi
yang semula gersang menjadi subur sehingga berbagai macam tumbuhan dapat
tumbuh dengan mudah, “Alamtaro AnnAllaha” dari segi ilmu lughoh kalimat ini
merupakan istifham taqriri yang diawali dengan huruf istifham yaitu “Al” dan
dilanjutkan dengan “Lam” sebagai huruf nafi, susunan ini menjadi penguat dari
suatu kalimat dan menjadi sebuah penekanan, “Apakah kamu tidak melihat,
1
2
bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau”. Ayat
ini menunjukkan sifat kebesaran Allah SWT yang telah menjadikan bumi subur
dengan turunnya air sehingga terciptalah komunitas tumbuhan atau vegetasi yang
beranekaragam.
dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik ,kimia dan biologis tanah,
pengaturan tata air tanah dan lain-lain. Meskipun secara umum kehadiran vegetasi
tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh pada daerah
dan manfaat yang sangat luas terhadap sumber air, keadaan tanah, rekreasi,
bagi spesies hewan dan tumbuhan, serta menyediakan lahan pemukiman dan
Satu di antara hutan yang berfungsi sebagai habitat bagi spesies hewan dan
tumbuhan, adalah Cagar Alam Gunung Abang Pasuruan. Cagar Alam (CA)
Gunung Abang merupakan kawasan konservasi sumber daya alam Jawa Timur
Daya Alam Jawa Timur (2017), secara geografis Cagar Alam Gunung Abang
terletak pada posisi 112°48’48” BT dan 7°46’54” LS dan memiliki luas 50,4 ha.
Vegetasi hutan yang ada di dalam kawasan Cagar Alam Gunung Abang
merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang terdiri dari hutan
alam dan hutan tanaman. Jenis pohon yang dapat dijumpai antara lain sempu
sungai Kudu didominasi oleh bambu ori, bambu wulung, kepuh (Sterculia
terdiri dari jenis jati (Tectona grandis) (Balai Besar Konservasi Sumber Daya
analisis vegetasi di Cagar Alam Gunung Abang terkait jenis, keanekaragaman dan
tingkat dominasi dari pohon. Kegiatan analisis vegetasi pohon membantu dalam
4
memiliki perpaduan warna hijau, aneka bentuk dedaunan dan tajuk yang menjadi
erosi, tingkat kerusakan tanah dan menjaga kestabilan tanah. Bennet (1995)
menyebutkan bahwa pohon dapat menurunkan laju erosi paling efektif dibanding
rumput, tanaman tumpang gilir, tanaman pertanian dan kapas. Pohon juga
(INP= 27,50%) pada tingkat pohon berdiameter < 50cm. Pinanga coronata
Sutomo (2012) terdapat 300 individu yang termasuk 24 spesies dan 19 famili yang
Bali.
pohon sebanyak 172 individu, sedangkan untuk tiang sebanyak 162 individu,dan
5
tingkat pancang ditemukan 153 individu, dan khusus tingkat semai ditemukan
sebanyak 367 individu dan mempunyai INP terbesar yaitu jenis vegetasi
Pterospermum celebicum dengan INP 25,08%, untuk tingkat tiang yaitu jenis
celebica dengan INP 19,34%, dan pada tingkat semai yaitu jenis Spathoglottis
dan tingkat dominasi jenis pohon yang berguna bagi evaluasi perubahan vegetasi
hutan dan rencana pengelolaan hutan. Dengan pentingnya fungsi pohon pada
suatu vegetasi dan pentingnya data dari studi analisis vegetasi pohon maka
Kabupaten Pasuruan.
1. Apa saja jenis pohon yang terdapat di Cagar Alam Gunung Abang
Kabupaten Pasuruan ?
Kabupaten Pasuruan ?
1.3 Tujuan
Pasuruan.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk
7. Faktor lingkungan yang diamati dalam penelitian ini yaitu suhu tanah,