Anda di halaman 1dari 9

Katak dan Tikus berenang sedikit, dia tidak berani gantung pada kaki tikus.

Saat
untuk masuk dan berenang di itulah, Sang Elang sadar bahwa
kolam tanpa bantuan. dengan sekali sambar
mendapatkan dua makanan
Sang katak memiliki akal, agar sekaligus untuk makan siangnya.
sang Tikus bisa yakin bahwa
katak akan dapat selalu Siapa yang menyakiti orang lain,
membantu sang Tikus saat sering mendapatkan ganjaran
berenang di kolam, dia mengikat atas kelicikannya.
kaki tikus tersebut ke kakinya Janganlah serakah dan rakus,
sendiri dengan seutas tali. Lalu karena hal tersebut bisa
dia melompat ke dalam kolam,
Lalat dan Madu menghancurkan kamu.
sambil menarik teman jalannya
Sebuah toples madu jatuh terbalik
yang bodoh bersamanya. Landak yang Tidak
sehingga madu yang manis dan
Ketika seekor tikus muda yang lengket, mengalir turun ke atas Tahu Diri dan Ular
Sang tikus yang terbawa-bawa
mencari petualangan baru, meja. Rasa manis dari madu
berenang bersama katak akhirnya
berjalan menyusuri pinggiran tersebut mengundang sekawanan
merasa cukup dan ingin kembali Seekor landak mencari satu
kolam di mana di kolam tersebut lalat yang terbang mengitari madu
ke pinggiran kolam; tetapi sang tempat untuk di jadikan sarang.
tinggallah seekor katak. Saat tersebut, lalu kawanan lalat itu
Katak yang jahat memiliki Akhirnya dia menemukan sebuah
katak tersebut melihat tikus, dia turun untuk memakan madu yang
rencana lain. Dia kemudian gua kecil yang terlindung, di
berenang menuju ke tepi kolam manis tanpa mempedulikan
menarik Sang Tikus masuk ke mana di dalamnya, hiduplah satu
dan berkata: betapa lengketnya cairan madu
dalam air dan keluarga ular. Sang Landak lalu
itu. Lalat-lalat tersebut dengan
menenggelamkannya sehingga meminta ijin agar mereka
"Maukah kamu mengunjungi cepat terbalut cairan madu dari
meninggal. Tetapi sebelum membiarkan dia tinggal bersama
saya? Saya berjanji kamu akan kaki hingga kepala dan sayap-
sempat melepaskan tali yang di dalam gua kecil itu, dan sang
senang." sayap mereka melengket menjadi
mengikat dia dengan tikus yang Ular pun tidak merasa keberatan
satu. Akhirnya mereka tidak bisa
telah meninggal, seekor elang karena gua itu masih cukup besar
Sang Tikus tidak berpikir panjang lagi menarik kakinya keluar dari
terbang menyambar ke bawah, bagi mereka semua.
lagi, karena dia sangat ingin cairan lengket itu dan mati karena
menangkap tikus dan
berpetualang ke seluruh dunia dan sifat rakus mereka.
membawanya pergi, bersama Tetapi lama kelamaan sang Ular
melihat segala yang ada di dunia.
Sang Katak yang tergantung- menjadi menyesal karena
Tetapi walaupun dia bisa
membiarkan sang Landak untuk Singa, Beruang dan Saat itulah seekor rubah tetes darahnya jatuh membasahi
tinggal di gua bersama mereka, menyelinap dan menyambar anak salju. Saat ia melihat betapa
karena duri landak yang tajam, Rubah yang Berebut domba, kemudian pergi berlari terang warna merahnya, ia
sering menusuk dan melukai kulit Mangsa dengan cepat meninggalkan sang berkata kepada dirinya sendiri,
mereka tanpa sengaja. Akhirnya Singa dan sang Beruang yang "Saya berharap mempunyai anak
sang Ular menjadi tidak tahan dan cuma bisa memandang dengan yang putih seperti salju, merah
dengan sopan memintanya untuk marah. seperti darah, dan hitam seperti
pergi dari gua tersebut dan kayu ebony!".
mencari tempat yang lebih baik. Salah satunya kemudian berkata.
"Seandainya kita tidak bertengkar Tidak lama setelah itu, sang Ratu
"Saya merasa cukup puas tinggal dan mau saling berbagi." melahirkan seorang putri yang
di sini, Terima kasih," kata sang kulitnya putih seputih salju,
Landak. "Dan saya berniat untuk Mereka yang tidak mau berbagi, bibirnya merah semerah darah,
tetap tinggal di sini." Kemudian terkadang tidak mendapatkan dan rambutnya hitam sehitam
sang Landak pun dengan setengah apa-apa. kayu ebony , dan diberinya nama
memaksa, meminta agar sang Putri Salju. Saat sang Putri lahir,
Ular keluar dari gua tersebut dan Pada saat seekor beruang sang Ratu pun meninggal dunia.
pindah ke tempat lain. Demi berusaha menerkam anak domba
Putri Salju dan
menyelematkan kulitnya, yang tersesat, seekor singa juga Tujuh Kurcaci Setelah setahun berlalu, sang Raja
keluarga ular pun terpaksa melompat untuk menerkam anak menikah kembali dengan seorang
meninggalkan gua itu untuk domba itu dari arah yang lain.
(Snow White) wanita yang sangat cantik, tetapi
mencari tempat tinggal yang baru. Kedua binatang besar tersebut angkuh dan tidak senang apabila
Di suatu pertengahan musim
akhirnya berkelahi dengan ada yang melebihi kecantikannya.
dingin, ketika salju berjatuhan
Ramah tamah adalah sifat yang sengitnya memperebutkan anak Sang Ratu yang baru memiliki
dari langit seperti bulu, seorang
sangat baik, tetapi harus domba, hingga tubuh keduanya sebuah cermin ajaib, di mana
ratu duduk menjahit di dekat
digunakan dengan bijak karena penuh dengan luka akibat sang Ratu sering berdiri
jendela. Rangka kayu yang
orang bisa saja memanfaatkan perkelahian dan keduanya memandang ke dalam cermin dan
digunakan untuk membordir
keramahan kita. terengah-engah kecapaian. Tidak berkata:
terbuat dari kayu ebony yang
mampu untuk melanjutkan
hitam pekat. Sambil membordir,
perkelahian. "Cermin di dinding, Siapa yang
sang Ratu menatap salju yang
tercantik diantara semua?"
turun dan tanpa sengaja jarinya
tertusuk oleh jarum sehingga tiga
Dan sang Cermin selalu "Wahai, pemburu, janganlah binatang liar pun mengerjarnya,
menjawab, "Anda adalah yang membunuhku, saya akan pergi tetapi tidak untuk menyakiti Putri
tercantik dari semuanya". dan masuk ke dalam hutan liar, Salju. Ia berlari selama kakinya
dan tidak akan kembali lagi." mampu membawa ia pergi, dan
Dan sang Ratu pun merasa puas, saat malam hampir tiba, ia tiba di
karena tahu bahwa Cermin Pemburu yang menaruh rasa sebuah rumah kecil. Putri Salju
ajaibnya tidak pernah berkata kasihan, berkata: pun masuk ke dalam untuk
bohong. beristirahat. Segala sesuatu yang
Sang Ratu menjadi terkejut dan "Pergilah kalau begitu, putri yang berada di dalam rumah, berukuran
Putri Salju sekarang tumbuh warna mukanya menjadi kuning malang;" karena sang Pemburu sangat kecil, tetapi indah dan
makin lama makin cantik, dan lalu hijau oleh rasa cemburu, dan berpikir bahwa binatang liar di bersih. Di rumah tersebut terdapat
saat ia dewasa, kecantikannya semenjak saat itu, ia berbalik hutan akan memangsa Putri Salju, bangku dan meja yang di alas
jauh melebihi kecantikan sang membenci Putri Salju. Semakin dan saat ia melepaskan Putri dengan taplak putih, dan di
Ratu sendiri. Sehingga suatu hari lama, rasa cemburunya bertambah Salju, hatinya menjadi lebih atasnya terdapat tujuh buah
ketika sang Ratu bertanya kepada besar, hingga dia tidak memiliki ringan seolah-olah terbebas dari piring, pisau makan, garpu dan
cerminnya: kedamaian lagi. Ia lalu gencetan batu yang berat. Saat itu cangkir minum. Di dekat dinding,
memerintahkan seorang pemburu juga dilihatnya seekor babi hutan terlihat tujuh ranjang tidur kecil,
"Cermin di dinding, Siapa yang untuk membinasakan Putri Salju. berlalu, dan sang Pemburu saling bersebelahan, dan dilapisi
tercantik diantara semua?" menangkap babi hutan tersebut dengan seprei putih juga. Putri
"Bawalah Putri Salju ke suatu lalu mengeluarkan hatinya untuk Salju menjadi sangat lapar dan
Sang Cermin menjawab, "Ratu, hutan, sehingga saya tidak akan dibawa ke sang Ratu sebagai haus, makan dari tiap-tiap piring
anda cantik, tetapi Putri Salju pernah melihatnya lagi. Kamu bukti. sedikit bubur dan roti, dan minum
lebih cantik dari anda." harus membinasakannya dan sedikit dari tiap-tiap cangkir, agar
membawa hatinya sebagai bukti Putri Salju yang sekarang berada ia tidak menghabiskan satu piring
kepadaku. dalam hutan liar, merasa saja. Akhirnya Putri Salju merasa
ketakutan yang luar biasa dan lelah dan membaringkan dirinya
Sang pemburu setuju, membawa tidak tahu harus mengambil di satu ranjang, tetapi ranjang
Putri Salju ke suatu hutan; akan tindakan apa saat ketakutan tersebut ada yang terlalu pendek,
tetapi saat ia menarik pedangnya, melanda. Kemudian dia mulai ada yang terlalu panjang,
Putri Salju menangis, dan berkata: berlari, berlari di atas batu-batuan untungnya, ranjang yang ke-tujuh
yang tajam dan berlari menembus sangat sesuai dengan tinggi
semak-semak yang berduri, dan
badannya; dan ia pun tertidur di yang telah minum dari melihat Putri Salju dengan lebih menjahit, dan mengatur semuanya
tempat tidur tersebut. cangkirku?" jelas. agar tetap rapih dan bersih, kamu
bisa tinggal di sini, dan kamu
Saat malam tiba, pemilik rumah Kemudian yang pertama, melihat "Ya Tuhan! kata mereka, tidak akan kekurangan apapun."
pulang ke rumah dan mereka ke sekeliling rumah dan melihat "siapakah putri yang cantik ini?"
adalah tujuh orang kurcaci yang tanda-tanda bahwa kasurnya telah dan karena mereka gembira "Saya sangat setuju," katan Putri
pekerjaannya menggali ditiduri, berteriak, "Siapa yang melihat Putri Salju, mereka tidak Salu, dan ia pun tinggal di rumah
terowongan bawah tanah di telah tidur di ranjangku?" tega untuk membangunkannya. tersebut sambil mengatur rumah.
pegunungan. Saat mereka Kurcaci yang ketujuh terpaksa Pada pagi hari para kurcaci ke
menyalakan tujuh lilin yang Dan saat yang lainnya juga tidur bergantian dengan teman- gunung untuk menggali emas,
menerangi seluruh rumah, mereka datang, mereka berkata, temannya, setiap satu jam, di tiap- pada malam hari saat mereka
sadar bahwa ada orang yang telah "Seseorang juga telah tidur di tiap ranjang temannya sampai pulang, mereka telah disiapkan
masuk ke dalam rumah tersebut tempat tidurku!" malam berlalu. makan malam. Setiap Putri Salju
karena beberapa hal telah ditinggal sendiri, para kurcaci
berpindah tempat, tidak seperti Menjelang pagi, ketika Putri Salju sering memberi nasehat:
saat mereka meninggalkan rumah. terbangun dan melihat ketujuh
kurcaci, Putri Salju menjadi "Berhati-hatilah pada ibu tiri mu,
Yang pertama berkata, "Siapa ketakutan, tetapi mereka terlihat dia akan tahu bahwa kamu ada di
yang telah duduk di kursi bersahabat dan bahkan sini. Jangan biarkan seorangpun
kecilku?" menanyakan namanya dan masuk ke dalam rumah."
Yang kedua berkata, "Siapa yang bagaimana dia bisa tiba di rumah
telah makan dari piring kecilku?" mereka. Putri Salju pun bercerita Ratu yang telah melihat bukti
Yang ketiga berkata, "Siapa yang Ketika kurcaci yang ketujuh bagaimana ibunya berharap agar kematian Putri Salju yang berupa
mengambil roti kecilku?" melihat ranjangnya, dia melihat dia meninggal, bagaimana sang hati, yang dibawa oleh pemburu,
Yang keempat berkata, "Siapa Putri Salju yang tertidur di sana, Pemburu membiarkannya hidup, menjadi tenang, berdiri di depan
yang telah memakan buburku?" kemudian dia menyampaikan ke bagaimana ia lari sepanjang hari, cermin dan berkata:
Yang kelima berkata, "Siapa yang kurcaci lain, yang datang tergesa- hingga tiba ke rumah mereka.
telah menggunakan garpuku?" gesa untuk melihat Putri Salju, "Cermin di dinding, Siapa yang
Yang keenam berkata, "Siapa dan dalam keterkejutan mereka, Para kurcaci kemudian berkata, tercantik diantara semua?"
yang telah memotong dengan mereka masing-masing "Jika kamu mau membersihkan
pisauku?" mengangkat lilinnya untuk rumah, memasak, mencuci, Dan sang Cermin menjawab,
Yang ketujuh berkata, "Siapa merapihkan tempat tidur, "Ratu, walaupun kecantikanmu
hampir tidak ada bandingannya, rumah milik tujuh kurcaci. Ia pun memasangkan pita untuknya, "Cermin di dinding, Siapa yang
Putri Salju yang hidup di sebuah mengetuk pintu dan berkata: tetapi wanita tua itu dengan cepat tercantik diantara semua?"
rumah kecil beserta tujuh orang mencekik Putri Salju dengan pita
kurcaci, seribu kali lebih cantik." "Barang bagus untuk dijual! hingga Putri Salju jatuh dan Jawabannya sama dengan
barang bagus untuk dijual!" seolah-olah meninggal dunia. sebelumnya, "Ratu, walaupun
kecantikanmu hampir tidak ada
Putri Salju mengintip dari jendela "Sekarang saatnya kamu berhenti bandingannya, Putri Salju yang
dan menjawab: sebagai wanita tercantik," kata hidup di sebuah rumah kecil
wanita tua sambil berlalu pergi. beserta tujuh orang kurcaci,
"Selamat siang, apa yang anda seribu kali lebih cantik."
jual?" Tidak lama setelah itu, menjelang
malam, para kurcaci pulang ke Saat mendengar jawaban tersebut,
"Barang bagus," katanya, "Pita rumah, dan mereka semua ia menjadi terkejut karena tahu
Ratu menjadi terkejut saat berbagai macam warna" dan dia terkejut melihat Putri Salu bahwa Putri Salju masih hidup.
mendengarkannya, dan ia kemudian menyerahkan sebuah terbaring di tanah, tidak bergerak;
akhirnya tahu bahwa sang pita yang terbuat dari sutera. mereka mengangkatnya dan saat "Sekarang, saya harus
Pemburu telah menipunya, dan mereka melihat pita yang melilit memikirkan cara lain untuk
Putri Salju masih hidup. Ia pun "Saya tidak perlu takut untuk leher Putri Salju, mereka membinasakan Putri Salju." Dan
berpikir keras untuk menghabisi membiarkan wanita tua ini memotongnya dan saat itu Putri dengan sihirnya, ia membuat sisir
Putri Salu, karena selama ia masuk," pikir Putri Salju, lalu ia Salju bernapas kembali. Saat yang mengandung racun.
bukanlah wanita tercantik pun membuka pintu dan membeli kurcaci mendengar cerita dari Kemudian dia menyamar menjadi
diantara semua, rasa cemburunya pita yang indah. Putri Salju, mereka berkata, seorang perempuan tua yang lain.
tidak akan bisa membuat ia bisa Lalu pergi menyeberangi tujuh
beristirahat dengan tenang. "Betapa cantiknya kamu, "Wanita tua yang menjadi penjual gunung dan datang ke rumah
Akhirnya ia pun mendapatkan anakku!" kata wanita tua, keliling, pastilah tidak lain dari tujuh kurcaci. Ia mengetuk pintu
rencana, ia menyamarkan "kemarilah dan biarkan saya ratu yang jahat, kamu harus dan berkata,
wajahnya dan memakai pakaian membantu kamu untuk berhati-hati saat kami tidak
yang biasa dipakai oleh wanita memakaikan pita ini." berada di sini!" "Barang bagus untuk dijual!
tua agar tidak ada yang bisa barang bagus untuk dijual!"
mengenalinya. Dalam Putri Salju yang tidak curiga, Ketika ratu yang jahat tiba di
penyamarannya, ia melalui tujuh berdiri di depannya dan rumah dan bertanya kepada sang Putri Salju melihat keluar dan
gunung hingga akhirnya tiba di membiarkan wanita tua itu Cermin: berkata,
"Pergilah, Saya tidak akan berpikir bahwa ini adalah "Baiklah," kata si wanita, "Saya
membiarkan siapapun masuk." perbuatan ibu tiri yang jahat. hanya ingin memberikan sebuah
Secepatnya mereka menarik sisir apel ini kepadamu."
"Tapi kamu tidak dilarang untuk yang masih melekat di rambut
melihat-lihat," kata si wanita tua Putri Salju dan saat itupun Putri "Tidak," kata Putri Salju, "Saya
sambil mengeluarkan sisir Salju terbangun, lalu tidak berani mengambil apapun."
beracun dan memegangnya. Sisir menceritakan semua kejadian
tersebut sangat menggoda Putri yang dialaminya. Para kurcaci "Apakah kamu takut akan racun?"
Salju sehingga ia akhirnya memperingatkan ia untuk lebih Ketika ratu mendengar ini, ia tanya si wanita, "lihatlah, saya
membuka pintu dan membeli sisir berhati-hati lagi dan jangan menjadi gemetar karena marah, akan membelah apel ini menjadi
itu, dan kemudian wanita tua itu pernah membiarkan orang masuk. "Putri Salju harus mati, walaupun dua bagian, kamu akan
berkata: saya juga harus mati!" Lalu ia mendapatkan bagian yang
Saat ratu tiba di rumah, ia berdiri masuk ke kamar rahasianya dan berwarna merah, dan saya bagian
"Sekarang, rambutmu harus di depan cermin dan berkata, di sana ia membuat sebuah apel yang putih."
disisir dengan benar." racun. Apel yang cantik dan
"Cermin di dinding, Siapa yang menggiurkan, berwarna putih dan Apel tersebut dibuat dengan
Putri Salju yang malang tidak tercantik diantara semua?" merah. Siapapun yang melihatnya cerdiknya, sehingga bagian yang
berpikir akan adanya mara- pasti tergiur dan siapapun yang beracun adalah bagian yang
bahaya, membiarkan wanita itu Jawabannya sama dengan memakannya walaupun sedikit, berwarna merah. Putri Salju
menyisir rambutnya, dan tidak sebelumnya, "Ratu, walaupun akan mati keracunan. Saat apel itu menjadi tergiur akan kecantikan
lama kemudian, sisir pada racun kecantikanmu hampir tidak ada telah siap, ia pun menyamar apel itu, dan ketika ia melihat si
mulai bekerja dan Putri Salju pun bandingannya, Putri Salju yang kembali dan berpakaian seperti wanita petani memakan apel
terjatuh tanpa daya. hidup di sebuah rumah kecil wanita petani, lalu ia bagiannya, Putri Salju menjadi
beserta tujuh orang kurcaci, menyeberangi tujuh gunung di tidak tahan lagi, ia mengulurkan
"Ini adalah akhir bagimu," kata si seribu kali lebih cantik." mana tujuh kurcaci tinggal. Dan tangannya keluar dan mengambil
wanita tua sambil berlalu. ketika ia mengetuk pintu, Putri bagian apel yang beracun. Tidak
Untungnya hari sudah hampir Salju melongokkan kepala lama setelah ia memakan apel
malam dan para kurcaci pulang melalui jendela dan berkata, tersebut, ia pun terjatuh dan
tidak lama setelah kejadian itu. sepertinya meninggal. Sang Ratu
Saat mereka melihat Putri Salju "Saya tidak berani membiarkan jahat, tertawa keras dan berkata,
terbaring di tanah seperti telah siapapun masuk, tujuh kurcaci
meninggal, mereka langsung sudah melarang saya."
"Putih seperti salju, merah seperti mengelilinginya, menangisi seolah-olah tidur. Ia masih tetap
darah, hitam seperti ebony! kali kematiannya selama tiga hari seputih salju, semerah darah dan
ini, kurcaci takkan dapat penuh. Walaupun meninggal, rambutnya sehitam ebony. Suatu
menghidupkan kamu kembali." Putri salju terlihat seolah-olah ketika seorang pangeran lewat di
masih hidup dengan pipinya yang hutan yang menuju ke rumah
Lalu ia pun pulang dan bertanya merona. Para kurcaci kemudian kurcaci. Saat ia melihat peti di
kepada cerminnya, berkata, puncak gunung beserta Putri Salju
yang cantik di dalamnya, ia
"Cermin di dinding, Siapa yang "Kita tidak akan menguburnya di menjadi jatuh cinta, dan setelah ia
tercantik diantara semua?" tanah yang gelap." Lalu membaca tulisan yang ada pada
merekapun membuat peti yang peti itu. Ia berkata kepada para Saat sang Pangeran berbicara
Cermin menjawab, "Anda adalah terbuat dari gelas yang bening kurcaci, dengan sungguh hati, para kurcaci
yang tercantik dari semuanya". sehingga mereka dapat melihat menjadi iba dan memberikan sang
Putri Salju dari segala sisi. Putri "Biarkan saya memiliki peti Pangeran peti yang berisikan
Hati ratu yang tadinya penuh Salju dibaringkan di peti tersebut, beserta Putri Salju ini, saya akan Putri Salju, dan sang Pangeran
dengan kecemburuan, akhirnya dan di peti itu ditulislah nama memberikan apapun yang kalian pun memanggil pelayan-
menjadi tenang dan bahagia. Putri Salju dengan tulisan emas, minta." pelayannya untuk mengangkat
beserta kisah bahwa ia adalah peti tersebut ke istana. Di
Para kurcaci, saat pulang di putri seorang raja. Kemudian Tetapi kurcaci menolak dan perjalanan, seorang pelayan
malam hari, menemukan Putri mereka meletakkan peti itu di atas mengatakan bahwa mereka tidak terantuk pada semak-semak
Salju terbaring di tanah, dan tak gunung, dan salah satu dari mau berpisah dengan Putri Salju sehingga peti yang diangkatnya
ada nafas lagi yang keluar dari mereka selalu tinggal untuk walaupun dibayar dengan emas menjadi terguncang dan sedikit
hidungnya. Mereka mengawasinya. Burung-burung yang ada di seluruh dunia. Tetapi miring. Saat itulah apel beracun
mengangkatnya, mencari-cari pun datang berkunjung dan turut sang Pangeran berkata, yang ada pada kerongkongan
racun yang membunuh Putri berduka, yang datang pertama Putri Salju, keluar dari mulutnya.
Salju, memotong pitanya, adalah burung hantu, lalu burung "Saya memintanya dengan amat Putri Salju membuka matanya
menyisir rambutnya, mencucinya gagak, lalu seekor burung sangat, karena saya tidak akan dan membuka penutup peti, turun
dengan air dan anggur, tetapi merpati. bisa hidup tanpa melihat Putri dan berdiri dalam keadaan sehat-
semua sia-sia, putri malang itu Salju; Jika kalian setuju, saya walafiat.
telah meninggal. Mereka akhirnya Untuk beberapa lama, Putri Salju akan serta merta membawa kalian
menaruh Putri Salju dalam sebuah terbaring di peti gelas itu dan semua dan menganggap kalian "Oh, dimanakah saya berada?"
peti, dan mereka semua duduk tidak pernah berubah, terlihat seperti saudaraku sendiri." tanyanya. Sang Pangeran
secepatnya menjawab dengan hati Sang Ratu menjadi marah dan Di sebuah peternakan, tinggalah
riang, "Kamu aman di dekatku," mengutuk karena kecewa, ia dua ekor ayam jantan. Mereka Melihat awanya lari tunggang
dan menceritakan semua yang hampir saja membatalkan menjadi pejantan untuk semua anggang, ayam jantan yang
terjadi. Sang Pangeran lalu kehadirannya di pesta pernikahan ayam betina yang ada di sombong tersebut merasa sangat
berkata lagi, Putri Salju, tetapi rasa peternakan itu. Tapi sayangnya, puas. Apa agi mereka di lihat oleh
penasarannya membuat ia tetap ayam jantan yang satunya selalu para ayam betina yang dari tadi
"Saya lebih memilih kamu pergi. Saat ia melihat pengantin bersikap serakah. Dia ingin mencari makan di sekitar mereka.
dibandingkan dengan apapun wanita, ia menjadi terkejut karena menjadi satu-satunya yang Hal tersebut membuat ayam
yang ditawarkan oleh dunia; pengantin wanita tersebut tidak menguasai daerah itu. Sedangkan jantan yang sombong itu menjadi
ikutlah bersama saya menuju lain adalah Putri Salju. ayam jantan yang ke dua bersikap besar kepala dan semakin
istana ayahku dan jadilah Kemarahan serta ketakutan lebih sabar. Walaupun dia sering membanggakan dirinya. “Tak ada
pengantinku." bercampur aduk menjadi satu dan di hina, di caci, dan di perlakukan yang bisa mengalahkan aku di
saat itu juga, sang Ratu yang jahat dengan semena-mena oleh ayam sini. Aku adalah ayam terkuat
Putri Salju yang baik hati, ikut tersedak karena marahnya, jantan yang satunya, dia tak yang patut menguasai dan
bersama pangeran dan terjatuh dan meninggal, mudah terpancing. menjadi raja di
direncanakanlah pesta sedangkan Putri Salju dan sini..cukkurukuuukkk..” katanya
perkawinan yang meriah untuk pangeran, hidup bahagia selama- sambil berkokok.
mereka berdua. lamanya. Hingga pada suatu hari, sebuah
kejadian tak bisa di elakan. Tak puas hanya dengan hal itu,
Ibu tiri Putri Salju juga ikut Dongeng Ayam Jantan yang Ketika sedang asik mencari dia berniat mengumumkan
diundang menghadiri pesta dan Sombong makan di pekarangan peternakan, kemenanganya agar di ketahui
saat berhias di cermin, ia pun tiba-tiba ayam jantan ke dua di oeh seuruh penghuni peternakan.
bertanya pada cermin ajaibnya: terjang oeh ayam jantan serakah Dengan sombongnya dia
yang pertama. Untuk membela mengepakan sayap dan melompat
"Cermin di dinding, Siapa yang diri, ayam jantan ke dua pun ke atap. Dari atap peternakan, dia
tercantik diantara semua?" mencoba malakukan perlawanan berteriak-teriak menyombongkan
sekuat tenaga. Tapi karena diri dan menantang siapa saja
Cermin menjawab, "Ratu, sifatnya yang cinta damai dan tak yang berani melawanya. Sifat
walaupun kecantikanmu hampir suka berkelahi, ahirnya dia pun sombong telah membuat dia lupa,
tidak ada bandingannya, lari untuk mengalah dan bahwa di atas langit masih ada
Pengantin yang baru ini seribu bersembunyi di balik tumpukan langit. Ternyata secara tak
kali lebih cantik." jerami. sengaja, ada seekor elang yang
sedang mencari mangsa lewat di kebaikan pasti akan mendapat
atas peternakan itu. balasan yang baik pula. Meski
sebelum itu kita harus lebih
bersabar pada ujian yang datang.
Melihat si ayam jago yang
berteriak-teriak sombong di atas
atap, memberi kesempatan untuk
si elang menyambar dan
membawa ayam jago itu ke
sarangnya menjadi santapan anak-
anaknya yang tengah lapar.
Berahir sudah riwayat ayam jago
yang sombong itu. Sedangkan
ayam jago yang satunya kini
menjadi ayam jago tunggal yang
menguasai daerah peternakan.
Sifatnya yang suka mengalah dan
cinta damai, ternyata mampu
menyelamatkan dia dari bahaya.
Dan mendapat ke dudukan yang
sebelumya tak pernah dia
bayangkan. Dan itu adalah
balasan bagi orang-orang yang
mau bersabar.

Nah, para adik-adik dan kaka’-


kaka’ pembaca sekalian, semoga
ada hikmah yang dapat kita petik
dari kisah dongeng sederhana ini.
Kita harus belajar untuk menjadi
orang yang baik, dan ebih baik
dari pada hari kemarin. Karena

Anda mungkin juga menyukai