Anda di halaman 1dari 8

STRATEGIC MANAGEMENT

Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard

1. Business Model Canvas Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan


suatu konsep yang penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan di
segala jenis industry. Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis. Model
bisnis dirancang untuk menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat
lebih mudah dipahami oleh orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam
bisnis tersebut.
Model bisnis menggambarkan secara rasional tentang bagaimana sebuah

organisasi (baik profit maupun non profit) menciptakan, menyampaikan, dan

menemukan nilai-nilai penting bagi pelanggan. Business Model Canvas (BMC)

adalah bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai,

dan mengubah model bisnis (Osterwalder dan Pigneur, 2012:12). Untuk

memahami cara kerja pada organisasi yang besar dan kompleks perlu gambaran

yang dapat membantu mengubah asumsi yang tak dapat diucapkan menjadi

1. informasi yang jelas sehingga dapat dikomunikasikan dengan efektif (Clark et


al, 2012:31).
2. Dalam Business Model Canvas terdapat Sembilan bagian yang menjelaskan
masing-masing komponen bisnis yaitu: customer segments, value
propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key
resources, key activites, key partnership, dan cost structure.
3. Bisnis Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika
disatukan akan menjadi satu kesatuan bisnis:
1. Customers Segment
2. Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5. Revenue Stream
6. Key Resource
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Keuntungan Bisnis Model Canvas Berikut beberapa keuntungan menggunakan
bisnis model canvas :
1. Bisa dipakai untuk semua jenis model bisnis, travelling, restoran, hotel,
perkebunan, mining dan lain sebagainya.
2. Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis.
3. Proses analisa kebutuhan dan profit dilakukan secara cepat.
4. Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan
memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
5. Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis
yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
pengembangan manajemen stratejis bisnis.
Berikut cara memanfaatkan bisnis mode canvas :
1. Membangun Relasi Konsumen
2. Meningkatkan Penjualan
3. Menghadapi Pesaing
4. Memastikan Bisnis Berjalan
5. Mempunyai Sistem Bisnis
Diversification Strategy Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan
perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun
dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi
pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang
sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut argumen pasar modal
efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan (George dan
Kabir, 2005). Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni : strategi diversifikasi konsentris,
horizontal, dan konglomerat.
Unrelated / Conglomerate Diversification Dari namanya, tentu kita sudah jelas apa yang
dimaksud dengan strategi konglomerasi. Strategi offensive yang satu ini tidak
membatasi diri pada industri mana yang sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi
diri kepada posisi mana sebelumnya mereka berada dalam sebuah mata rantai
pasokan, dan seterusnya. Strategi yang satu ini sangat populer pada era 80-an. Banyak
sekali contoh dalam strategi ini antara lain : Group Bakrie, Group Salim dan
sebagainya.
Diversifikasi Produk Diversifikasi Produk adalah upaya yang dilakukan
pengusaha/produsen/perusahaan untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa
produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya.
Tujuan Diversifikasi Produk Ada beberapa alasan sebuah perusahan melakukan
diversifikasi terhadap produknya yang pada umumnya menyangkut dua hal terpenting,
yaitu meningkatkan keunungan dan pembagian resiko.
Sudut Pandang (Perspektif) dalam Balanced Scorecard Adapun beberapa perspektif
yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
a. Perspektif Keuangan Balanced Scorecard menggunakan tolak ukur kinerja
keuangan seperti ROI dan laba bersih, sebab secara umum tolak ukur tersebut tentu
digunakan oleh setiap perusahaan dalam mengetahui laba bersih. Balanced
Scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang di dalamnya terdapat
keseimbangan antara keuangan serta non keuangan guna mengarahkan kinerja
perusahaan menuju kesuksesan.
b. Perspektif Pelanggan. Di dalam perspektif pelanggan, suatu perusahaan butuh
menentukan terlebih dahulu segmen pasar serta pelanggan yang akan menjadi
target organisasi.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif ini menampilkan proses kritis yang
memungkinkan suatu unit usaha dalam memberi value proposition yang bisa
menarik serta mempertahankan pelanggannya pada segmen pasar yang diinginkan
dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial retums (Simon,
1999).. Secara umum terdapat tiga pedoman dasarnya yaitu, Proses inovasi, Proses
operasi, Pelayanan purna jual.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menyediakan infrastruktur
guna tercapainya tiga perspektif sebelumnya serta menghasilkan pertumbuhan juga
perbaikan jangka panjang. Terdapat tiga prinsip kapabilitas yang berhubungan
dengan kondisi internal perusahaan yaitu, Kapabilitas pekerja: kepuasan pekerja,
retensi pekerja, produktivitas pekerja, Kapabilitas sistem informasi, Iklim organisasi.
Keunggulan Balance Scorecard Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan

disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang

dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton

pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan

scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara

performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan

performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan

performance yang bersifat eksternal. Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem

perencanaan strategis (Mulyadi, 2001, p.18) adalah mampu menghasilkan rencana

strategis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren,
(3)seimbang dan (4) terukur.
Implementasi Penerapan Model Bisnis Kanvas Dalam Penentuan Rencana Manajemen
Usaha Jasa Pengiriman Di Bali
Menurut Kotler dan Armstrong (1996) yang mengemukakan bahwa adalah suatu
tindakan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak tepat dan tidak dapat diubah
ke dalam bentuk fisik dan tidak. Umum umum umum umum umum umum sama sama
sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama sama
sama sama sama sama sama sama
1. Segmentasi Pelanggan Blok Bangunan Segmen Pelanggan atau orang lain.
2. Preposisi Nilai Blok Bangunan Preposisi Nilai perincian antara produk dan layanan
yang menciptakan nilai untuk Segmen Pelanggan spesifik.
3. Saluran Blok Bangunan Hubungi kami dengan Segmen Pelanggannya dan jumlah
mereka untuk memberikan Nilai Preposisi.
4. Hubungan Pelanggan. Blok Bangunan Hubungan Pelanggan yang berbeda-beda
yang tergabung dengan Segmen Pelanggan yang spesifik.
5. Pendapatan Arus Blok Bangunan Arus Pendapatan Uang yang dihasilkan dari
masing-masing Segmen Pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk
menghasilkan pemasukan).
6. Sumber Daya Utama Blok Bangunan Sumber Daya Utama dengan aset yang dapat
digunakan.
7. Kegiatan Utama Blok bangunan Hal hal yang diperlukan yang dapat dilakukan
perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja.
8. Kemitraan Utama Blok Bangunan Kemitraan Perusahaan dan mitra yang membuat
model bisnis dapat bekerja.
9. Struktur Biaya Struktur biaya biaya yang dikeluarkan untuk model bisnis
Segmen pelanggan
Segmen pelanggan sebagai hal yang penting dalam menjalankan bisnis, tanpa syarat
konsumen yang tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam perusahaan pengiriman
dokumen ini adalah orang-orang yang dapat menggunakan jasa dalam sehari-hari
dalam berkegiatan.
Segmen pelanggan yang menjadi target dari perusahaan adalah orang-orang yang
memiliki orang lain. Pembagian pelanggan segmen ini didasarkan pada kebutuhan
pelanggan. Kebutuhan pelanggan atau kebutuhan pelanggan yang diminta oleh
perusahaan sebagai peluang untuk digunakan dalam berbagai produk seperti pena,
brosur, dan perlengkapan lain yang memungkinkan dikirim dengan ukuran yang tidak
terlalu besar namun dikirim dengan cepat dan murah dalam satu kota .

Proposisi Nilai
Nilai proposisi merupakan nilai yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen.
Berdasarkan informasi yang didapat, pada perusahaan pengiriman dokumen ini
memberikan nilai termasuk kebaruan yang berarti pemenuhan kebutuhan pelanggan
yang belum pernah mereka terima sebelumnya (osterwalder dan pigneur, 2010). Nilai
ini diberikan kepada konsumen yaitu pada saat menggunakan dokumen yang dapat
membantu dalam kegiatan sehari-hari sebelumnya. Misalkan mengirim surat atau
dokumen yang diperlukan untuk waktu yang sangat lama dan dapat dilakukan lebih dari
satu hari sementara jaraknya masih dalam satu kota.

Channels.
Elemen saluran tidak kalah dengan elemen lain. Channels merupakan bagaimana
perusahaan dapat memberikan informasi, melakukan distribusi dan penjualan kepada
konsumen mereka (Osterwalder dan Pigneur, 2010). Cara konsumen yang dapat
digunakan dalam pengiriman dokumen adalah dengan memberikan dokumen dengan
sistem drop off pada saat pengiriman dokumen atau memberian pesanan tentang
jadwal pengiriman dan jenis dokumen yang akan dikirim ke dalam dan mengirim ke
tujuan.

Hubungan konsumen.
Elemen hubungan pelanggan pada model bisnis kanvas merupakan jenis hubungan
yang akan membangun perusahaan bersama segmen pelanggannya (Osterwalder dan
Pigneur, 2010). Pada perusahaan pengiriman dokumen, hubungan pelanggan
dilakukan dengan cara terus berlanjut dengan pelanggan. Perusahaan ini selalu
mencari informasi dari apa yang diperlukan untuk kedepannya. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk. Semua situasi
layanan pelanggan dapat dilakukan untuk semua pelanggan tetap atau setia dalam,
Memberikan bantuan pribadi kepada konsumen adalah hal yang dapat diakses oleh
petugas layanan dari proses pengiriman.

Aliran Pendapatan
Elemen aliran pendapatan adalah ilustrasi yang dihasikan oleh perusahaan dari
masing-masing pelanggan. Menurut (Osterwalder dan Pigneur 2010) arus pendapatan
adalah inti dari model bisnis. Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang sistem
pendukung ini, pendapatan yang berasal dari penjualan produk (penjualan aset) adalah
pengiriman barang dalam kota dan dapat digunakan secara khusus di perusahaan.
Berdasarkan informasi yang diberikan perusahaan, arus pendapatan yang dihasikan
perusahaan adalah pendapatan dari satu kali pembayaran pelanggan.

Sumber Daya Utama


Elemen sumber daya utama adalah sumber daya utama yang dapat digunakan untuk
membangun (Osterwalder dan Pigneur 2010). Pada perusahaan pengiriman dokumen
sumber daya yang cukup lengkap dalam menjalankan bisnis mereka.

Kegiatan utama
Kegiatan kunci Kolom harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan nilai proposisi yang ditawarkan. Ongkos pengiriman
dokumen kunci kegiatan-kegiatan yang menghasilkan banyak layanan dan dasar
konsentrasinya adalah jasa pengiriman barang.

Kemitraan Kunci
Mitra utama adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak dengan tujuan: Pengoptimalan
dan Ekonomi: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan sumber daya dan kegiatan
yang tidak perlu memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya tunggal.
Pengurangan Risiko dan Ketidakpastian: pengurangan dan ketidakpastian dalam
lingkungan persaing.

Struktur Biaya
Biaya strukturnya adalah biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan utama dan menghasilkan nilai proposisi. Jasa pengiriman
dokumen harus dapat menunjuk harga.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/129707-ID-penerapan-bisnis-model-
kanvas-dalam-pene.pdf

Anda mungkin juga menyukai