Anda di halaman 1dari 4

STRATEGIC MANAGEMENT

External Macro Environment Analysis. (scanning Lingkungan dan


analisisnya serta analisis lingkungan eksternal)

Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan


sebagai berikut:
1. Menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi
yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2. Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
3. Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang terhadap lingkungan bisnis.
External Macro Environment Analysis:
1. company’s external remote environmental analysis. Indikator:
2. Kemampuan melakukan analisis lingkungan eksternal makro.

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL JAUH ATAU MAKRO ORGANISASI


Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam proses manajemen
strategi, sebab analisis
lingkungan menghasilkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk menilai dan
melihat masa depan organisasi/perusahaan. Untuk tujuan analitis, Pearce dan
Robinson (2003) membagi lingkungan eksternal menjadi tiga kategori yaitu:
1. Lingkungan terpencil (remote environment), seperti politik domestik dan global,
serta faktor teknologi dan sosial.
2. Lingkungan industri (environment industry) atau kekuatan kompetitif.
3. Lingkungan operasi (operating environment), yang terdiri atas gabungan grup dari
penyedia bahan baku dan konsumen.
Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal antara lain:
1. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi, berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian
dimana perusahaan berada.
2. Faktor Sosial dan Demogafi Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan
meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat yang
berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan
etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis pakaian,
hiburan, makanan dan bukupun berubah.
3. Faktor Politik dan Hukum
4. Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan utama
bagi manajer dalam merumuskan struktur perusahaan. Faktor politik menentukan
parameter hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi.
5. Faktor Teknologi, Suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang
mungkin mempengaruhi bisnisnya. Kemajuan teknologi dapat menciptakan
produk baru, perkembangan produk, serta membuat barang/jasa menjadi cepat
usang.
6. Faktor Ekologi, merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan
makhluk hidup, udara, tanah dan air yang mendukungnya. Sebagai contoh, aktivis
lingkungan menuntut transportasi yang berwawasan lingkungan dengan
mengoperasikan kereta api dan mengurangi truk besar di jalan raya.
7. Faktor Global, Meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang
berubah, peristiwa-peristiwa politik yang penting, dan karakteristik kultural dan
institusional yang menentukan pasar global.
8. Pemindaian (Scanning), Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen
dalam lingkungan umum. Melalui pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-
tanda awal dari perubahan potensi dalam lingkungan umum dan mendeteksi
perubahan-perubahan yang sedang terjadi.
9. Pengawasan (Monitoring, Ketika analis pengawasan (monitoring) mengamati
perubahan-perubahan lingkungan untuk melihat apakah suatu trend yang penting
sudah berkembang di antara hal-hal yang diamati dalam pemindaian.
10. Peramalan (Forecasting), Pemindaian dan pengawasan berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa dalam lingkungan umum pada suatu waktu.
11.Penilaian (Assesing), Tujuan penilaian (assesing) adalah untuk menentukan waktu

dan signifikansi efek-efek darii perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan

terhadap manajemen strategis suatu perusahaan.

Implementasi pada Perusahaan PT.SOSRO


Teh botol yang diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo
memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat
memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap
Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun
1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat
terkenal di daerah Jawa Tengah.

STRATEGI yang dimiliki oleh PT SOSRO, antara lain :


1. SOSRO ingin menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan
produknya dipasaran dengan bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas
pilihan.
2. Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa
aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin.
Segmentasi Pasar :
✓ Produk ini dijual pada semua kalangan dan lapisan masyarakat
2. Karakteristik Konsumen
Demografi
Target Pasar :
✓ Seluruh masyarakat Indonesia.
Geografis :
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia baik di kota -
kota besar maupun daerah - daerah.
Analisis SWOT

Kuisioner ( IFAS ) Internal Factor Analysis Nilai Bobot Rating Skor


Strategic dan (EFAS) Eksternal Factor
Analysis Strategic Faktor Strategis
Ketidaktegasan untuk menentukan wilayah 3 0,2 -1 -0,2
operasional agen
Banyaknya Kompetitor 4 0.25 -3 -0,75
Sedikitnya Produk 3 0.2 -3 -0,6
Kemasan tidak Variatif 3 0.2 -2 -0,4
Bahan Baku yang terjangkau 3 0.2 -2 -0,4
Total 16 1,1 -11
Strategi Bisnis Unit
1. Tahapan berikutnya adalah menentukan alternatif strategi bisnis unit berdasarkan
letak posisi kuadran. berdasarkan pada diagram matrik swot diatas, PT. Sinar
Sosro terletak pada posisi Kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan
bisnis unit dapat digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:
2. Posisi PT. Sinar Sosro terletak pada kuadran I dan menggunakan strategi umum
Pengembangan Produk (Product Development) yaitu Meningkatkan penjualan
dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah ada.

Sumber : Makalah Rina Adisti Okviana_Analisa PT. SINAR SOSRO

Anda mungkin juga menyukai