Anda di halaman 1dari 6

STRATEGIC MANAGEMENT

External Micro Environment Analysis

External Micro Environment Analysis:


• Analisis lingkungan eksternal mikro atau lingkungan industry organisasi.
Indikator:
• Ketepatan menjelaskan dan menganalisis eksternal mikro atau lingkungan industry.
Micro Environment Factors
• The suppliers / Producers (Pemasok): Perusahaan bergantung pada produsen dan
vendor lain untuk persediaan dan faktor produksi lainnya, seperti tenaga kerja,
utilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengirimkan
produk ke pelanggan. Akibatnya, kejadian yang mempengaruhi produsen atau
vendor juga berpotensi mempengaruhi kepuasan pelanggan, apakah kejadian
tersebut berdampak pada ketersediaan bahan, biaya rantai pasokan atau kualitas
produk.
• The resellers / Marketing intermediaries: Jika produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dipasarkan oleh pengecer pihak ketiga atau perantara pasar seperti
pengecer, pedagang grosir, dan lain-lain, keberhasilan pemasaran dipengaruhi
oleh pengecer pihak ke-3 tersebut. Misalnya, jika penjual eceran adalah nama
yang memiliki reputasi bagus maka reputasi ini dapat dimanfaatkan dalam
pemasaran produk.
• The customers (Pelanggan): Pelanggan adalah individu atau rumah tangga,
organisasi yang membeli produk untuk digunakan dalam produksi produk lain, atau
organisasi yang membeli produk untuk dijual kembali dengan keuntungan. Faktor
pelanggan dari lingkungan mikro pemasaran ini dapat dibagi lagi menjadi
pelanggan bisnis dan institusi dan pelanggan pemerintah negara bagian, kota dan
kota.
• The general public (Masyarakat Umum): Perusahaan memiliki kewajiban untuk
memuaskan masyarakat. Setiap tindakan perusahaan harus dipertimbangkan dari
sudut masyarakat umum dan bagaimana dampaknya. Masyarakat memiliki
kekuatan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan; sama seperti mereka
juga bisa mencegah perusahaan mencapainya.
• The Company (Perusahaan itu sendiri) Semua departemen dalam sebuah
organisasi memiliki potensi untuk memberi dampak positif dan negatif terhadap
kepuasan pelanggan.
ANALISIS STRUKTUR KEKUATAN PERSAINGAN: Five Forces Model
1. Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama
2. Ancaman untuk memasuki pasar bagi pendatang baru
3. Ancaman barang substitusi Daya tawar pembeli
4. Daya tawar penjual
SWOT ANALYSIS OF STRENGTHS, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES AND
THREATS.
Dua poin utama yang harus dipelajari dalam mengidentifikasi masalah lingkungan
secara umum adalah opportunity (kesempatan) dan threats (ancaman). Opportunity
adalah keadaan lingkungan secara umum yang jika dimanfaatkan dapat membantu
perusahaan mencapai strategi persaingan.
Melalui teknologi komputer, misalnya, orang bisa tinggal di rumah mereka,
berkomunikasi dengan orang lain di lokasi terpencil untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka.
1. The Economic Segment Lingkungan ekonomi mengacu pada sifat dan arah

ekonomi di mana perusahaan bersaing atau berkompetisi.


2. The Political/Legal Segment Segmen politik / hukum adalah arena di mana

organisasi dan kelompok berkepentingan bersaing untuk mendapatkan perhatian,

sumber daya, dan suara dalam mengawasi badan hukum dan peraturan yang

membimbing interaksi antar bangsa.

3. The Sociocultural Segment Segmen sosiokultural memperhatikan sikap

masyarakat dan nilai budaya.


4. The Technological Segment Segmen teknologi mencakup institusi dan aktivitas

yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan

pengetahuan tersebut ke dalam keluaran, produk, proses, dan material baru.

5. The Global Segment Segmen global mencakup pasar global baru yang relevan,

pasar yang ada yang berubah, peristiwa politik internasional yang penting, dan

karakteristik budaya dan kelembagaan yang penting dari pasar global.

6. Industry environment analysis Industri adalah sekelompok perusahaan yang

memproduksi produk yang merupakan pengganti yang dekat.

Interpreting industry analyses Analisis industri yang efektif adalah produk studi dan

interpretasi data dan informasi yang cermat dari berbagai sumber. Strategic groups
Kelompok strategis adalah seperangkat perusahaan yang menekankan dimensi

strategi serupa untuk menggunakan strategi serupa.

Analisa terhadap Implementasi Dampak Lingkungan Eksternal Pada Institute

Manajemen Wiyata Indonesia

Analisis Matrik External Factor Evaluation (EFE), Internal Factor Evaluation.


a. EFE Matriks (External Factor Evaluation)
No External Factor Evaluation Bobot Rating Score
(a) (b) (axb)
Peluang (Opportunities)
1. Minat calon mahasiswa sangat besar. 0,20 4 0,40
2. Dunia kerja terbuka. 0,15 3 0,45
3. Kesempaten membuka usaha luas. 0,10 2 0,20
4. Sistem pendidikan mendukung program 0,10 2 0,20
kerja pemerintah.
5. Kurangnya sumber daya manusia yang 0,10 2 0,20
berkualitas.
Ancaman (Threats)
1. Adanya pesaing yang memiliki brand 0,10 3 0,30
image.
2. Biaya lebih tinggi di banding perguruan 0,10 3 0,30
tinggi lain.
3. Mahasiswa yang tidak konsisten ( Labil ). 0,5 1 0,05
4. Perusahaan yang memutuskan 0,5 1 0,05
silaturahmi.
5. Fasilitas yang kurang memadai. 0,5 1 0,05
Jumlah 2,2
Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari Institute Manajemen Wiyata Indonesia

(IMWI). Nilai matriks EFE Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,2.

Nilai ini menunjukkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada

dalam keadaan yang belum optimal dalam menjalankan manajemen strategiknya.

Dengan kata lain, Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) sedang dalam

posisi lemah, dan dalam posisi ini rentan terhadap ancaman persaingan dengan

perguruan tinggi yang lain. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) harus lebih

memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat lebih unggul dari Perguruan tinggi

yang lain.

b. IFE Matriks (internal Factor Evaluation)


Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel yaitu strength

(kekuatan), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan (Institut Manajemen

Wiyata Indonesia) dan weakness (kelemahan) yang ada dalam internal Institut

Manajemen Wiyata Indonesia itu sendiri. Dalam analisa kedua variable untuk

Institut Manajemen Wiyata Indonesia ini kami telah memberikan bobot nilai

dengan data yang ada. Adapun tablenya adalah sebagai berikut :

No Internal Factor Evaluation Bobot Rating Score


(a) (b) (axb)
Kekuatan (Strenght)
1. Sistem pendidikan yang mendukung mahasiswa siap 0,15 4 0,60
terjun di dunia kerja.
2. Membangun hubungan dengan perusahaan. 0,10 4 0,40
3. Dosen yang berkompeten dan berkualitas. 0,20 2 0,20
4. Budaya kampus yang baik. 0,5 2 0,10
5. Pelayanan pihak kampus yang baik. 0,5 2 0,10
Kelemahan (Weakness)
1. Biaya administrasi yang tinggi. 0,10 3 0,30
2. Fasilitas yang kurang memadai 0,5 1 0,05
3. Sulitnya mempertahankan mahasiswa. 0,15 2 0,30
4. Minimnya jumlah pengajar. 0,10 4 0,40
5. Brand image yang kurang dikenal masyarakat. 0,5 3 0,15
Jumlah 2,6

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) adalah 2,6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada
pada posisi di atas rataan dalam hal kekuatan internal secara keseluruhan, yang
berkaitan dengan sistem pendidikan yang dimiliki oleh Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI), pelayanan, kualitas dosen/pengajar.
c. Competitive Profile matrix (CPM)
Competitive profile matrix yaitu mengidentifikasikan pesaing utama
organisasi/perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategis dari organisasi. Bobot dan total nilai
tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama akan tetapi faktor
penentu keberhasilan dalam CPM adalah menyangkut isu internal dan eksternal.

Critical Success Factors Weight IMWI Perguruan Perguruan Tinggi


Tinggi Swasta Swasta (B)
(A)
Rating Weighted Rating Weight Score Rating Weight
Score Score
Harga/Biaya 0,15 2 0,30 3 0,45 3 0,45
Pelayanan 0,20 4 0,80 2 0,40 3 0,60
Infrastruktur 0,20 3 0,60 3 0,60 4 0,80
Kualitas Pembelajaran 0,20 3 0,60 2 0,40 2 0,40
Brand Image 0,15 2 0,30 4 0,60 4 0,60
Management 0,10 3 0,30 2 0,20 3 0,30
Jumlah 2,9 2,65 3,15

Dari hasil perhitungan CP matriks di atas, dapat diketahui posisi Institute Manajemen
Wiyata Indonesia (IMWI) berada pada posisi middle, dimana organisasi ini dapat
memainkan dari segi pelayanan, dimana pelayanan Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) lebih unggul di banding dengan perguruan tinggi yang lainnya.
KESIMPULAN
Tujuan dari merumuskan stategi adalah untuk mengevaluasi apakah sebuah
organisasi telah melakukan hal yang benar dan sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh organisasi tersebut.
Dari table EFE dapat kita simpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia

(IMWI) dalam posisi lemah dengan nilai 2,2, karena belum dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Dan nilai rata-rata IFE adalah 2,6. InstituteManajemen Wiyata

Indonesia (IMWI) berada dalm posisi rata-rata dengan melakukan pelayanan yang

baik sebagai kekuatan organisasinya. Dengan melihat perbandingan antara

kekuatan dan kelemahan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), terdapat


nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) dapat dengan baik memanfaatkan kekuatannya dan berusaha

untuk menutupi kelemahannya. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) telah

berhasil mengelola kekuatan internalnya dan mengatasi kelemahannya dengan baik.

Ini berarti Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki posisi internal yang

kuat.

Anda mungkin juga menyukai