Anda di halaman 1dari 7

STRATEGIC MANAGEMENT

Disruption Era
A. Disruption Era

a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption


Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive
(menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era
digital dengan inovasiinovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah.
Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya,
banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi
lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun
perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari
es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan
dan mengawetkan makanan.
Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis.
Hal ini terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah
“disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s
Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif
innovation” di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara
untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan
pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan.
Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang
minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-
aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini
berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi
daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia.
b. Inilah yang dinamakan Era Disruption Perusahaan-perusahaan Digital
mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan
perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi
dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar
hampir di semua lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan
valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula.
Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek
online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan.
Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional
generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih
bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan
mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme
umum tentang skenario ekonomi di dunia.
1. c. Hal Penting Dalam Disrupsi Rhenald Kasali dalam Kompas.Com
mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu :
Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis
yang menjadi lebih simpel.
1. Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada
sebelumnya.
2. Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang
selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini
tertutup menjadi terbuka.
3. Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau
oleh para penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau
layanan perbankan dan termasuk financial technology, semua kini tersedia
di dalam genggaman, dalam smartphone.
4. Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar,
lebih menghemat waktu dan lebih akurat.

d. Perubahan dalam era disrupsi

Hal-hal yang tidak sama lagi dengan sebelumnya sehingga membutuhkan


cara-cara baru untuk dapat menakkukannya. Minimal, ada 3 hal yang harus
dipahami telah berubah :
1. Pasar yang baru
Disruption pada akhirnya mencptakan suatu dunia baru: digital
marketplace. Dunia baru tersebut menandakan bentuk pasar yang
berubah. Dengan kata lain konsumen pun akan berpindah. Pasar tersebut
tidak disadari dan tidak terlihat wujudnya. Memunculkan prasangka-
prasangka. Sayangnya, banyak yang masih berusaha berkilah daripada
berorientasi kepada konsumen tersebut dan menyesuaikan produk serta
layanannya.

2. Nasib yang berbeda


Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif, akan selalu ada akhir
yang berbeda bagi masing-masing pemain. Perubahan-perubahan yang
terjadi menuntut adanya inovasi. Tanpa hal tersebut, yang lebih inovatif
akan mengalahkan, bahkan menggantikan yang terdahulu. Sehingga,
dalam sejarah disruption akan ada akhir yang berbeda. Maka, inovasi yang
berkelanjutan adalah kunci.

3. Bersaing dengan business model


Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran ketika sudah memasuki
era disrupsi. Kini, pertarungannya pun tidak sesederhana hanya sekadar
produk. Melainkan mencakup pada model bisnis (business model). Produk
bisa saja sama, tetapi apabila model bisnisnya dapat menarik hati
konsumen, maka sudah barang tentu nyata siapa yang menjadi pemenang.
Misalnya saja keduanya sama-sama berupa swalayan, namun karena
model bisnis yang berbeda, maka salah satunya yang akan
memenangkannya.
Ketiga poin tersebut menunjukkan bahwa ketika disrupsi terjadi, meskipun melalui

weak signal, ada yang jelas-jelas bergeser.

e. Cara Menghadapi Era Disrupsi Disruption menjadi berat karena banyak


orang, termasuk wirausaha dan regulator, tidak tahu apa yang tengah
terjadi. Semua orang berpikir bahwa mereka telah melakukan caracara
terbaik. Tak hanya langkah-langkah manajerial yang sistematis, prinsip-
prinsip strong brand dan inovasi pun telah diterapkan. Untuk itulah buku ini
ditulis. Untuk membuka mata kita dan melihatnya bersama-sama dengan
kacamata baru, membaca proses, lingkungan, dampak regulasi, strategi,
dan akibat dari disruption.
Berikut adalah 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi
era disrupsi ini agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan mati :
1. Trend Watching Cara menghadapi era disrupsi yang pertama adalah melakukan
Trend watching yaitu kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam
lingkungan bisnis. Dengan selalu memantau lingkungan, maka bisnis akan selalu
mengetahui perubahan-perubahan yang sedang dan akan terjadi sehingga gejala-
gejala timbulnya disrupsi akan terdeteksi secara dini.
2. Research Cara menghadapi era disrupsi selanjutnya adalah melakukan riset.
Agar trend watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus
dilakukan dengan pendekatan riset.
3. Risk Management Cara menghadapi era disrupsi yang ketiga yaitu selalu
melakukan pengelolaan terhadap resiko. Lingkungan yang terdisrupsi pada
dasarnya akan menjadi pemicu dari resiko bisnis
4. Inovation Cara menghadapi era disrupsi yang ke-empat adalah melakukan
inovasi, yaitu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian
pada bisnis yang lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi.
5. Switching Cara menghadapi era disrupsi yang ke-lima adalah switching atau
memutar haluan bisnis. Cara ini dapat dilakukan Jika bisnis yang ada tidak dapat
lagi dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau
mematikan produk yang sudah dimiliki.
6. Partnership Cara menghadapi era disrupsi yang ke-enam yaitu melakukan strategi
partnership. Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur
sendiri karena persaingan sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-
inklus.
7. Change Management Cara menghadapi era disrupsi yang terakhir adalah dengan
melakukan change management.
Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama
menjadi obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian
besar bangunan pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau
mesin faksimili yang sekarang hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman
surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin anggapan ini muncul karena masih
awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic concept mengenai
disruption itu sendiri.
f. Inovasi disruptif Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang
membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang
sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.
Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang
tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda
pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama.
Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu Oleh
Inovasi (market disrupted by innovation) adalah :
1. Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia
2. Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
3. Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers
4. Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC)
5. Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB
6. CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD
7. Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
8. Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG)
9. CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll)
10. Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital
11. Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer
12. Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC)
13. Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil

Implementasi menghadapi Disruption Era di PT. Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) :

Soeprapto Suparno bersama Johari Zein mendirikan perusahaan PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir atau biasa yang dikenal dengan Tiki JNE pada tanggal 26
November 1990. Perusahaan ini memulai kegiatannya dengan delapan karyawan
dan modal 100 miliar rupiah. Pusat kegiatan usahanya yaitu penanganan kegiatan
kepabean, impor kiriman barang, dokumen, serta pengantaranya dari luar negeri ke
Indonesia.
Nilai-nilai dasar yang dianut JNE adalah jujur, adil, disiplin, tanggung jawab,
kerjasama, peduli, dan visioner. Sedangkan filosofinya yaitu efektif, efisien, fleksibel,
dan seimbang.
Tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai
anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang
bermarkas di Hongkong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk
mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
ANALISIS SMART
SIMPLE
Smart merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang
sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan.
APLIKABLE
JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional tentunya
selalu berusaha menemukan inovasi baru agar menjadi lebih baik , hal itu telah
dibuktikannya dalam peluncuran 7 program terbarunya. Di dalam program terbaru
tersebut banyak program yang membuat mudah dan menguntungkan para
konsumennya diantaranya terdapat aplikasi berbasis Android, My JNE. Aplikasi ini
menghubungkan nomor telepon kita dengan seluruh kiriman yang kita kirim melalui
JNE. Adapula JNE Service Super Speed (SS) , JNE SS adalah pengiriman paket
atau dokumen peka waktu yang harus diberangkatkan sesegera mungkin diluar
jadwal rutin dan rute tetap JNE.

RELIABEL
Jika dilihat dari sejarah panjangnya, perusahaan JNE selalu mengikuti
perkembangan zaman dan berusaha berinovasi baru agar menjadi yang lebih baik.

TIME ABLE
Di tahun 2016, JNE telah memiliki 6.000 konter yang tersebar di seluruh Indonesia,
perusahaan menargetkan pertumbuhan konter pada tahun ini sebesar 10 persen-15
persen dari konter yang ada. Jumlah barang yang telah dikirimkan JNE hingga saat
ini mencapai 16 juta barang. JNE berharap jumlah tersebut terus meningkat hingga
lebih 20 juta barang sampai akhir tahun. Harapan itu kemugnkinan bisa terjadi
karena pertumbuhan pengiriman barang JNE tiap tahun selalu tumbuh di atas 30
persen.
Kemampuan Inti
1. Memiliki pelayanan yang beragam sesuai kebutuhan konsumen
2. Harga yang terjangkau dan berkualitas
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan
menerapkan suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak secara keseluruhan
dapat menerapkannya dan tidak dapat meniru keunggulan tersebut. Dari awal
peluncurannya hingga sekarang, JNE terus konsisten untuk menciptakan
pengalaman terbaik bagi para konsumennya.Diantaranya meluncurkan program
aplikasi My JNE dan JNE super speed (SS). Dalam program JNE SS pengiriman
paket atau dokumen peka waktu yang harus diberangkatkan sesegera mungkin
diluar jadwal rutin dan rute tetap JNE. Layanan SS menggunakan moda transportasi
udara (direct flight) langsung ke tujuan, sepanjang jadwal penerbangan tersedia.
Target waktu pengiriman adalah dalam kurun waktu 24 jam sejak dari penjemputan
di tempat pengirim. Pengirim akan menerima SMS berita keberhasilan pengiriman
paket. Dengan adanyaa program ini diharapkan para konsumen dapat lebih puas
dalam masalah ketepatan waktu pengiriman daripada jasa kirim lainya. Bisa
dikatakan JNE termasuk Superiority in Customer responsiviness.

Sumber : https://ariobagusblog.wordpress.com/2017/07/09/analisa-strategik-pt-tiki-
jalur-nugraha-eka-kurir-jne/

Anda mungkin juga menyukai