Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No.

7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

ANALISIS KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEMAMPUAN LOMPAT


RAIHAN PADA SMASH ATLET BOLAVOLI PUTRA UNIT KEGIATAN
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Bima Mitra Wiranda


(S1- Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya)
bimawiranda@mhs.unesa.ac.id

Dr. Andun Sudijandoko M.Kes


(S1- Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya)
andunsudijandoko@yahoo.com

Abstrak
Dalam melakukan gerakan smash dibutuhkan tolakan dari otot tungkai,
dimana hal tersebut sangat diperlukan guna memaksimalkan lompatan tinggi serta
meningkatkan raihan lengan untuk memukul bola diatas net. Semakin besar
kekuatan otot tungkai yang dimiliki semakin besar pula tolakan yang dihasilkan
sehingga dalam melakukan gerakan smash bisa dengan mudah mengarahkan bola
ke sudut yang diingankan .Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat
Kekuatan Otot Tungkai dan Kemampuan Lompat Raihan Pada Smash Atlet Unit
Kegiatan Mahasiswa Bolavoli Putra Universitas Negeri Surabaya.
Sasaran penelitian ini adalah 12 atlet Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli
putra Universitas Negeri Surabaya. Penelitian dilaksanakan di Gelanggang
Pemuda Universitas Negeri Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Tes Kekuatan Otot Tungkai (Leg Dynamometer) untuk
mengukur kekuatan otot tungkai, dan Sargent Jump Test untuk mengukur tinggi
jangkauan raihan dengan lompat vertikal.
Hasil penelitian dari serangkaian tes menunjukkan bahwa rata-rata
Kekuatan Otot Tungkai sebesar 167,75 kg masuk dalam kategori Sedang, dan
rata-rata Tes Sargen Jump sebesar 59,17 cm masuk dalam kategori Baik.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa selain melatih ekstrimitas atas pada
smash bolavoli, dapat dikatakan latihan ekstrimitas bawah tidak boleh diabaikan
karena pada faktanya tubuh pada ekstrimitas bawah adalah sebagai penopang
seluruh tubuh juga sangat berperan pada saat melakukan lompatan

Kata Kunci : Kekuatan Otot Tungkai, Kemampuan Lompat Raihan, Smash


Bolavoli

461
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

Abstract
In the motion required smash repulsion of leg muscle, where it is needed
to maximize the high jump as well as improve the achievement of the arm to hit
the ball over the net. The larger the leg muscle strength possessed the greater the
repulsion generated so that the movement could smash easily direct the ball into
the corner diingankan The aim of this study was to determine the level of Limbs
Muscle Strength and Capabilities Jump Smash Athlete Achievement In volleyball
Men's Student Activity Unit Surabaya State University.
This target research is 12 men volleyball athlete’s Unit Kegiatan
Mahasiswa State University of Surabaya. Research conducted at Gelanggang
Pumuda the State University of Surabaya. The research instrument used in this
study is Limbs Muscle Strength Test (Leg Dynamometer) to measure the strength
of leg muscles, and Sargent Jump Test to measure the achievement of high range
with a vertical jump.
The results of the series of tests showed that the average Limb Muscle
Strength for 167.75 kg into the category of Being, and the average test Sargent
Jump for 59.17 cm in the category Good.
The conclusion of this study is that in addition to training the upper
extremity on volleyball smash, it can be said that lower extremity training should
not be ignored because in fact the body in the lower extremity is a support for the
whole body also plays a role when making leaps.

Keywords : leg muscle strength, Ability reach jump, smash volleyball

PENDAHULUAN Dalam mendapatkan atlet yang


Latar Belakang berpotensi PBVSI (Persatuan Bola Voli
Indonesia) tentunya telah mengadakan
Bolavoli merupakan salah satu kejuaran-kejuaraan bolavoli, baik dari
olahraga di dunia yang paling berhasil, kejuaraan tingkat nasional, daerah dan
popular, penuh persaingan sekaligus mahasiswa. Di Jatim (Jawa Timur)
menyenangkan Gerakan-gerakannya cepat, sendiri tepatnya di kota Surabaya telah
menegangkan dan seru. Bolavoli mengadakan kejuaran nasional tingkat
merupakan gabungan dari beberapa mahasiswa dan bahkan telah menjadi
elemen yang tumpang tindih satu sama lain agenda tiap tahun di kota Surabaya yang
tetapi itu malah membuatnya menjadi bertempatkan di kampus C Universitas
permainan yang unik. Airlanggga Surabaya. Kejuaraan tersebut
digunakan untuk menyeleksi atlet yang
Menurut Persatuan Bolavoli Seluruh
mempunyai potensi untuk mengikuti
Indonesia (2015-2016:_P.2) “bolavoli
kejuaraan ketingkat level yang lebih
adalah olah raga yang di mainkan oleh
tinggi. Salah satu tim yang mengikuti
dua tim dalam setiap lapangan dengan
kejuaraan tersebut adalah tim UKM
dipisahkan oleh net”. Tujuan permainan
(Unit Kegiatan Mahasiswa) bolavoli
ini adalah menjatuhkan bola melewati
putra Universitas Negeri Surabaya.
atas net agar jatuh di lantai lawan
Tim UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) bolavoli putra Universitas

462
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

Negeri Surabaya adalah sebuah tim yang 3) Posisi tubuh saat melompat; 4)
telah melewati tahap seleksi oleh UKM Ayunan lengan kurang sempurna; 5)
(Unit Kegiatan Mahasiswa) bolavoli Kordinasi; 6) Konsentrasi; 7) Kekuatan
dimana dibimbing oleh beberapa dosen otot tungkai
dan pelatih untuk mengikuti kejuaraan
baik tingkat daerah sampai tingkat Dalam melakukan smash
nasional. Berdasarkan Observasi peneliti membutuhkan tolakan dari otot tungkai,
yang dilakukan di Unit Kegiatan dimana hal tersebut sangat diperlukan
Mahasiswa (UKM) Bolavoli Universitas guna memaksimalkan lompatan tinggi
Negeri Surabaya, UKM (Unit Kegiatan serta meningkatkan raihan lengan untuk
Mahasiswa) tersebut beranggotakan memukul bola diatas net. Kemampuan
mahasiswa yang masih aktif menempuh suatu lompatan tergantung pada kekuatan
kuliah, terdapat 4 angkatan diantaranya otot tungkai yang dimiliki tiap masing-
angkatan 2014, 2015, 2016 dan 2017. masing atlet. Semakin besar kekuatan
Dalam kurun 2 tahun ini Tim UKM (Unit otot tungkai yang dimiliki semakin besar
Kegiatan Mahasiswa) bolavoli putra pula tolakan yang dihasilkan sehingga
Universitas Negeri Surabaya telah dalam melakukan pukulan bola diatas net
mengikuti beberapa even di tingkat bisa dengan mudah mengarahkan bola ke
nasional, daerah maupun antar sudut yang diinginkan.
mahasiswa

Berikut ini adalah prestasi yang Berdasarkan pada uraian latar


dicapai oleh tim UKM bolavoli putera belakang permasalahan di atas, yang
Universitas Negeri Surabaya dalam 2 menjadi masalah perlu dirumuskan
tahun terakhir: 1) Juara 1 Kejurnas di secara jelas dan tegas agar dapat
GAMA Cup Universitas Gajah Mada dipertanggung jawabkan. Adapun
Yogyakarta (2016); 2) Juara 1 Kejurnas rumusan masalah yang akan diajukan
di ANVC Cup Universitas Airlangga dalam penelitian ini adalah : Bagaimana
Surabaya (2017); 3) Juara 3 Kejurnas di tingkat kekuatan otot tungkai dan
Liga Voli Mahasiswa Universitas kemampuan lompat raihan pada smash
Sebelas Maret Surakarta (2017); 4) Juara atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bolavoli
4 Kejurnas di ANVC Cup Universitas Putra Universitas Negeri Surabaya?
Airlangga Surabaya (2018);
Berdasarkan rumusan masalah di
Berdasarkan prestasi tersebut tim atas maka tujuan dari penelitian ini
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah untuk mengetahui tingkat
bolavoli Universitas Negeri Surabaya kekuatan otot tungkai dan kemampuan
telah mengalami penurunan prestasi lompat raihan pada smash atlet Unit
dimana dalam survei pengamatan Kegiatan Mahasiswa bolavoli putra
langsung di tiap kejuaraan tersebut, Universitas Negeri Surabaya.
terutama tim Unit Kegiatan Mahasiswa Dalam penelitian ini peneliti
bolavoli putra Universitas Surabaya memiliki asumsi bahwa atlet berasal dari
mengalami kekurangan performa pada Unit Kegiatan Mahasiswa Bolavoli putra
setiap pemainnya yang mana terjadi Universitas Negeri Surabaya serta
karena kegagalan smash diakibatkan oleh memiliki kualitas dalam permainan
para pemain tim Unit Kegiatan bolavoli.
Mahasiswa (UKM) bolavoli putra itu Peneliti membatasi masalah
sendiri. Smash yang gagal atau kurang penelitian ini agar menghindari perluasan
sempurna biasanya di sebabkan oleh atau kerancuan. Penelitian ini hanya
beberapa faktor yaitu: 1) Timming yang mengetahui tingkat kekuatan otot tungkai
kurang baik; 2) Saat melakukan take off; dan kemampuan lompat raihan pada

463
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

smash atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa dari populasi yang terdiri dari
bolavoli putra Universitas Negeri 40 mahasiswa
Surabaya.
VARIABEL PENELITIAN

Adapun variabel dalam penelitian


METODE ini terdiri dari variabel bebas
(independent variable) dan variabel
Penelitian ini termasuk pada jenis
terikat (dependent variable) seperti
penelitian deskriptif kuantitatif dengan
berikut :
metode survei. Survei adalah salah satu
jenis pendekatan penelitian yang 1. Variabel Bebas dalam penelitian
bertujuan untuk mengumpulkan data ini adalah kekuatan otot tungkai
sebanyak-banyaknya dengan maksud dan lompat raihan
untuk mengetahui status gejala dan juga
bermaksud untuk menentukan kesamaan 2. Variabel Terikat dalam penelitian
status dengan cara membandingkan ini adalah Atlet Unit Kegiatan
dengan standar yang sudah ditentukan Mahasiswa (UKM) bolavoli putra
(Arikunto, 2006:_P.108). Universitas Negeri Surabaya

POPULASI DAN SAMPEL DEFINISI OPERASIONAL

Menurut Arikunto (2006:_P.134) 1. Analisis


yang menyatakan apabila subjeknya Penguraian suatu pokok atau
kurang dari 100 lebih baik diambil berbagai bagiannya dan penelaah
semua sehingga penelitian ini merupakan bagian itu sendiri serta hubungan
penelitian populasi. Pada penelitian ini antar bagian untuk memperoleh
yang menjadi populasi adalah atlet Unit pengertian yang tepat dan
Kegiatan Mahasiswa bolavoli putra pemahaman arti keseluruhan
Universitas Negeri Surabaya terdiri dari (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
40 Mahasiswa 2. Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan otot tungkai pada
Sampel merupakan bagian kecil dasarnya adalah suatu
dalam populasi. “Sampel adalah kemampuan seseorang dalam
sebagian atau wakil yang diteliti” menggunakan kekuatan otot-otot
(Arikunto, 2010:_P.174). Dalam tungkai secara maksimal.
menentukan sampel pada penelitian ini 3. Lompat Raihan
menggunakan teknik sampel bertujuan Lompat raihan adalah suatu
atau purposive sampling.“Purposive bentuk gerakan yang dilakukan
sampling adalah sebuah teknik dengan meraih atau menjangkau
pengambilan sampel yang ciri atau suatu benda menggunakan
karakteristiknya sudah diketahui lebih jangkauan lengan untuk mencapai
dulu berdasarkan ciri atau sifat jarak setinggi-tingginya tanpa
populasinya” (Maksum, 20012:_P.60). awalan, dengan daya vertikal
yang dihasilkan oleh otot tungkai.
Berdasarkan yang disampaikan
diatas dalam subjek penelitian ini adalah INSTRUMEN PENELITIAN
anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
bolavoli putra Universitas Negeri Instrumen penelitian adalah alat
Surabaya yang diambil adalah 12 atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar

464
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya


akan lebih baik, dalam arti lebih cermat, Hasil Penelitian
lengkap dan sistematis sehingga mudah
diolah (Arikunto, 2006:_P.136). Dalam Pada bab ini akan dibahas tentang
penelitian ini, instrumen yang digunakan hasil penelitian dari variabel terikat dan
untuk pengambilan data terdiri atas 2 variebel bebas. Dalam penelitian ini
(dua) item tes, yaitu: penulis akan menjadikan Kekuatan Otot
Tungkai dan Lompat Raihan sebagai
1. Tes Leg Dynamometer untuk variabel bebas. Pengolahan data dalam
mengukur kekuatan otot tungkai penelitian ini dilakukan menggunakan
SPSS (Statistical Package for the Social
2. Tes Vertical Jump (Modified Science) 22, dalam hal ini dimaksudkan
Sargent Jump) untuk mengukur dapat dipertanggungjawabkan
tinggi jangkauan dengan lompat kebenarannya. Uraian berikut
vertical menyajikan hasil dari pengolahan data
tersebut yang akan dikaitkan dengan
kajian pustaka secara teoritis.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah presentase dan
rata - rata. Penilaian deskriptif presentase DESKRIPSI DATA
dilakukan dengan rumus pokok sebagai
Deskripsi data pada penelitian ini
berikut :
merupakan penilaian terhadap tingkat
P= kekuatan otot tungkai dan kemampuan
Keterangan: lompat raihan pada smash atlet unit
P = Persentase kegiatan mahasiswa bolavoli putra
n = Jumlah Frekuensi Universitas Negeri Surabaya. Pada bab
N = Jumlah Total Individu ini membahas tentang hasil tes kekuatan
Maksum,( 2007, P:8) dalam Jurnal otot tungkai dan lompat raihan dengan
Kesehatan Olahraga Vol 06 No 2 klarifikasi yaitu rata-rata,prosentase.
Dan menghitung Mean dengan rumus Perhitungan data dilakukan dengan
sebagai beriku : menggunakan SPSS (Statistical Package
for the Social Science) 22 dan uraian
M
berikut ini menyajikan hasil pengolahan
Keterangan dan interpretas
M = Rata - rata (Mean)
Gambar 4.1 Deskripsi Data Hasil Tes
= Jumlah data
N = Jumlah Individu Variabe Maksimu Minimu
N Mean
l m m

HASIL PENELITIAN DAN Kekuata


1 167,7
PEMBAHASAN n Otot 190,00 143,00
2 5
Tungkai
Hasil penelitian analisis kekuatan 1 Lompat 59,16
otot tungkai dan kemampuan raihan pada 64,00 53,00
2 Raihan 7
smash atlet Unit Kegiatan Mahasiswa
bolavoli putra Universitas Negeri .
Surabaya maka dapat dijelaskan atau
diuraikan pada hasil dan pembahasan di Berdasarkan tabel 4.1 diatas yang
dalam bab ini. Hasil pada penelitian
menunjukan jumlah atlet sebanyak 12
adalah hasil yang diperoleh dari
penyebayaran angket yang diambil dari atlet, dan hasil analisis yang didapat
12 responden. rata-rata kekuatan otot tungkai atlet Unit

465
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

Kegiatan Mahasiswa bolavoli putra Berdasarkan data hasil penelitian


Universitas Negeri Surabaya adalah yang diperoleh dapat diketahui jumlah
167,75 dengan nilai tertinggi 190,00 dan presentase dari kategori tingkat lompat
nilai terendah 143,00 sedangkan lompat raihan atlet unit kegiatan mahasiswa
raihan diperoleh nilai rata-rata sebesar bolavoli putra Universitas Negeri
59,167 dengan nilai tertinggi 64,00 dan Surabaya Sangat Baik, Baik, Cukup,
nilai terendah 53,00. Sedang, Kurang.

1. Kategori Tingkat Kekuatan Otot


Gambar 4.3 Diagram Presentase Tingkat
Tungkai Atlet Unit Kegiatan Kemampuan Lompat Raihan
Mahasiswa bolavoli putra
Universitas Negeri Surabaya
PERSENTASE

Sedang
Kura ng
Sa ngat Baik 0%
Berdasarkan data hasil penelitian 25%

yang diperoleh dapat diketahui jumlah Ba ik


75%
presentase dari kategori tingkat kekuatan
otot tungkai atlet unit kegiatan
mahasiswa bolavoli putra Universitas
Kurang Sedang Baik Sangat Baik

Negeri Surabaya KURANG, SEDANG,


BAIK.
Dari penghitungan pada tabel 4.2
tentang hasil kemampuan lompat raihan
Gambar 4.2 Diagram Presentase atlet Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli
Tingkat Kekuatan Otot Tungkai
putra Universitas Negeri Surabaya dapat
PERSENTASE disimpulkan bahwa atlet yang masuk
dalam kategori Kurang sebanyak 0
Kurang
Baik
0%
orang atau 0%, atlet yang masuk kategori
25%
Sedang sebanyak 0 orang atau 0%, atlet
Sedang
75% yang masuk kategori Baik 9 orang atau
75% dan atlet yang masuk kategori
Sangat Baik 3 orang atau 25%.
Sedang Kurang Baik
PEMBAHASAN

Sesuai dengan rumusan masalah


Dari penghitungan pada tabel 4.2
tujuan penelitian dan hasil penelitian
tentang hasil kekuatan otot tungkai atlet
tingkat kekuatan otot tungkai dan lompat
Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli putra
raihan diketahui secara keseluruhan, atlet
Universitas Negeri Surabaya dapat
Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli putra
disimpulkan bahwa atlet yang masuk
Universitas Negeri Surabaya hasil
dalam kategori Kurang sebanyak 3
penghitungan yang telah dilakukan
orang atau 25%, atlet yang masuk
dengan bantuan Statistical Package for
kategori Sedang sebanyak 9 orang atau
the Social Science (SPSS) 22 berada
75% dan yang masuk kategori Baik 0
dalam kategori Sedang di kekuatan otot
orang atau 0%.
tungkai dan dalam kategori Baik di
kemampuan lompat raihan. Terlihat dari
2. Kategori Lompat Raihan Atlet
hasil rata-rata pada kekuatan otot tungkai
Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli
sebesar 167,75 kg dan hasil rata-rata
putra Universitas Negeri Surabaya

466
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

pada kemampuan lompat raihan sebesar tungkai).Dari tiga kelompok latihan


59,167 cm tersebut jika tidak dilakukan secara
Dengan demikian dapat diperoleh merata maka akan berpengaruh pada
informasi dari hasil penelitian dan hasil hasil yang kurang signifikan, karena hal
penghitungan dapat disimpulkan bahwa tersebut hasil tes kekuatan otot tungkai
sebagian besar atlet Unit Kegiatan dan kemampuan lompat raihan menjadi
Mahasiswa bolavoli putra Universitas berbeda. Selain kondisi fisik dan
Negeri Surabaya pada kekuatan otot kemampuan memukul bola yang baik,
tungkai berada dalam kategori Sedang latihan tubuh bagian bawah juga perlu
dengan presentase 75% sebanyak 9 orang diperhatihan guna meningkatkan
sedangkan pada kemampuan lompat kekuatan tubuh bagian bawah dimana
raihan sebagian besar berada dalam dalam penelitian ini adalah kekuatan otot
kategori Baik dengan presentase 75% tungkai. Karena pada faktanya tubuh
sebanyak 9 orang. bagian bawah adalah sebagai penopang
Tingkat kekuatan otot tungkai dan dari seluruh bagian tubuh juga sangat
kemampuan lompat raihan atlet Unit berperan pada saat melakukan lompatan
Kegiatan Mahasiswa Bolavoli Putra pada smash bolavoli. Bagi seorang
Universitas Negeri Surabaya dapat pelatih harus mampu mengkondisikan
dikatakan dalam kategori sedang dan atlet pada saat proses berjalannya
baik dikarenakan ada beberapa faktor progam latihan
mempengaruhi yang tidak diikut sertakan
dalam perhitungan pada penelitian ini
PENUTUP
seperti,kondisi fisik, mental dan
Kesimpulan
motivasi, serta progam latihan yang
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan,
continue
hasil penelitian dan pembahasan yang
Kondisi fisik merupakan salah
diperoleh tentang analisis kekuatan otot
satu persyaratan yang diperlukan dalam
tungkai dan kemampuan lompat raihan pada
usaha peningkatan prestasi atlet.
smash atlet Unit Kegiatan Mahasiswa bolavoli
Perlunya mengetahui kondisi fisik atlet
putra Universitas Negeri Surabaya dengan 12
bagi pelatih agar seorang pelatih dapat
responden
merencanakan progam latihan
berikutnya, sedangkan untuk atlet sendiri Dari hasil yang didapat dalam pengambilan
agar dapat mengetahui seberapa besar data dan perhitungan hasil pengambilan data
kemampuan fisik yang dimilikinya. menggunakan bantuan Statistical Package for
Kondisi fisik ini sangat penting karena the Social Science (SPSS) 22 maka rata-rata
dapat berpengaruh pada saat tingkat kekuatan otot tungkai atlet unit
pertandingan. Dengan kondisi fisik yang kegiatan mahasiswa bolavoli putra Universitas
bagus akan memudahkan pemain dalam Negeri Surabaya 167,75 kg dalam kategori
mempelajari ketrampilan yang relatif Sedang dan rata-rata tingkat kemampuan
sulit serta tidak mudah lelah dalam lompat raihan 59,167 cm dalam kategori Baik.
mengikuti progam latihan maupun
pertandingan. Saran
Progam latihan yang continue Berdasarkan kesimpulan diatas maka
dalam hal ini adalah Plyometric, . peneliti dapat memberi masukan berupa saran
untuk pertimbangan. Adapun saran sebagai
Farentinos dan Radcliffe dikutip oleh
berikut:
Fakhrur Rozi (2009:_P.8), membagi tiga 1. Bagi pelatih agar dapat memberikan
kelompok latihan plyometric, yaitu materi yang tepat dan mengkondisikan
latihan untuk anggota gerak atas, latihan atlet pada saat proses berjalannya
untuk batang tubuh dan latihan untuk progam latihan
anggota gerak bawah (pinggul dan 2. Bagi atlet agar senantiasa
meningkatkan latihan-latihan

467
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 3 No. 7 Edisi Oktober 2018 Hal 409-416

plyometric guna meningkatkan Quinn, Elizabeth. 2006. How to improve


kekuatan otot tungkai serta latihan Vertical Jump. Diakses
teknik bolavoli berdasarkan analisa http://www.sportmedicine.about.com/c
dalam penelitian ini.
s/conditioning/a/verticaljump.htm
3. Bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut agar dapat tanggal 19 Oktober 2018
menjadikan penelitian ini sebagai Rozi, Fakhrur. 2009. Pengaruh Latihan
bahan informasi dan dapat meneliti Pliometric Terhadap Daya Ledak Otot
dengan jumlah variabel yang lebih Tungkai Pemain Bolavoli Putra.
banyak dan berbeda. Skripsi. Tidak diterbitkan
Stelios. 2006. Dynamics of Vertical Jumps,
Psycharakis School of Life, Sport &
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2007. Panduan Olahraga Bolavoli. Social Sciences, Edinburgh Napier
Solo: Era Pustaka University, Edinburgh, UK Biology of
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Sport, Vol. 23 No4, 2006.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Jakarta: Rineka Cipta Kuantitatif, Kualitatif dan RD .
Beutelstahl, Dieter. 2007. Belajar Bermain Bandung: Alfabeta.
Bola Voli. Bandung: Pionir Jaya. Syarifudin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk
Depdiknas RI, Pusat Bahasa. 2002. Kamus Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Buku Kedokteran
Jakarta: Balai Pustaka Tim Penyusunan. 2014. Panduan Penulisan
Dewan dan Bidang Perwasitan PP.PBVSI. Dan Penilaian Skripsi. Surabaya:
2000. Peraturan Permainan Bolavoli. UNESA
Edisi Tahun 2015-2016. Jakarta: Wajar, Moch. 2015. Pengaruh Latihan
PP.PBVSI Plyometric Lompat Tali Terhadap
Erman. 2009. Metodologi Penelitian Tinggi Raihan Smash Pada Cabang
Olahraga. Surabaya: Unesa University Olahraga Bolavoli. Skripsi. Tidak
Press Diterbitkan
Fenanlampir, Albertus dan Muhammad Muhyi Widiastuti. 2015. Tes Dan Pengukuran Dalam
Faruq. 2015. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surabaya: UNESA.
Olahraga. Yogyakarta: CV. Andi
Liliana, Radu. 2015. Lower Limb Power in
Young Volleyball Players. Journal of
Procedia – Social and Behavioral
Scenes, 191, 1501-1505.
Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian.
Surabaya: Unesa University Press
Makenzie, Brian. 2005. 101 Performance
Evaluation Test. London: Electrics
World Plc.
Makenzie, Brian. 2006. Sargent Jump Test.
Diakses dari
http://www.brianmac.co.uk/sgtjump.ht
m diakses 19 Oktober 2018
Mansur. 2009. Materi Pelatihan Fisik Level II.
Jakarta: Asdep Pengembangan Tenaga
dan Pembinaan Keolahragaan.
Nurhasan. 2005. Aktivitas Kebugaran. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Luar Biasa

468

Anda mungkin juga menyukai