Anda di halaman 1dari 33

SAMBUNGAN LAS

Proses pembentukan
sambungan las

• Baja yang akan disambung dipanaskan


pada ujung-ujung bagian baja yang akan
disambung sampai mecapai titik lelehnya
• Baja yang telah cair akan menyatu
membentuk joint las
P P
Fillet weld

Fillet weld P
P
Klasifikasi Sambungan Las
Berdasarkan tipe dari las
Las sudut/ Fillet weld
Las tumpul/ Groove weld

Berdasarkan tipe dari joint/sambungan


 Butt, lap, tee, edge or corner

Berdasarkan proses pengelasan


 SMAW (shielded metal arc welding)
 SAW (submerged arc welding )

68402/61420 Slide # 4
Proses Pengelasan
Shielded Metal Arc Welding (SMAW),
 Dalam proses ini busur las melintasi celah antara elektroda dan logam
dasar, pengelasan terjadi dengan pemanasan bagian yang terhubung
dan menyetorkan bagian elektroda ke logam dasar yang mencair.
• Terbentuk sebuah lapisan perisai/pelindung dari hasil campuran
elektroda dan logam cair untuk mencegah logam cair tadi menguap
sebelum dingin
• Elektroda dipindahkan keseluruh lintasan sambungan dan ketebalan
las sangat bergantung pada jumlah lintasan elektroda yang
diberikan saat proses pengelasan
• Las SMAW biasanya digunakan secara manual dilapangan

68402/61420 Slide # 5
Proses Pengelasan
Submerged Arc Welding (SAW)
 Biasanya prosesnya dilakukan secara otomatis atau semi-
otomatis.
 Ujung elektroda dipenetrasikan ke logam dasar yang akan
disambung sehingga membentuk lapisan pelindung
 Kekuatan jenis las ini hasilnya lebih kuat dibandingkan
SMAW
 Digunakan pada proses pengelasan dipabrik, misal pada
pembuatan pipa, dan profil lain

68402/61420 Slide # 6
Konsep pengleasan

 Beberapa proses pengelasan lainnya yang juga digunakan;


(proses dipabrik), antara lain ; gas shielded metal arc, flux cored
arc, and electro-slag welding.
 Kontrol kualitas pengelasan sulit diprediksi, sebab tergantung
adanya cacat dibawah permukaan las, adanya gelembung gas
serta pelaksanaan yang kurang sempurna (pada proses SMAW)
 Welders (yang melakukan pekerjaan pengelasan) harus memiliki
sertifikat welder, dan untuk pekerjaan khusus diperlukan teknik
pengawasan dengan menggunakan radiography or ultrasonic
testing.

68402/61420 Slide # 7
TIPE SAMBUNGAN LAS
TIPE SAMBUNGAN
LAS
Kondisi Batas
Kondisi batas pada kekuatan sambungan las adalah
kondisi fracture (patah)

Kondisi leleh bukan faktor yang menentukan karena


deformasi yang terjadi pada sambungan las saat leleh
tidak terjadi dan tidak mempengaruhi performance
struktur.
Perencanaan sambungan las
 Las sudut sering digunakan dan dipakai pada semua struktur.
 Tebal las biasanya berukuran 1 mm dan kelipatannya.
 Las sudut dapat dibebani pada berbagai arah geser, tekan
atau tarik. Oleh karena itu las tersebut selalu gagal pada
geser
 Kegagalan geser pada las sudut terjadi sepanjang bidang
kritis las yang dilalui.
L

Throat = a x cos45o
a = 0.707 a
Failure Plane
a

L – length of the weld


a – size of the weld
Perencanaan sambungan las
 Teg. geser dari las sudut sepanjang L yang menerima beban P yakni
P
fv =
0.707 a L w
 Kapasitas geser las adalah Rn dimana ;

Rn = f w  0.707  a  L w
Rn = 0.75  f w  0.707  a  L w dimana  = 0.75
 Dimana fw = teg.geser ultimit electroda = 0,6 x kuat tarik electroda
las (tergantung pada electrode yang digunakan pada proses SMAW)
• Kuat tarik dari electroda las antara lain ; 413, 482, 551, 620, 688, 758, atau
827 MPa.
• Terminologi standar electrode las yang dipakai adalah E60XX, E70XX,
E80XX, dan seterusnya.
Perencanaan sambungan las
E – electrode 70 – tensile strength of electrode (ksi) = 482 MPa

XX – type of coating

 Kekuatan dari electroda diperhitungkan dari base metal


dipakai.
• Jika teg.leleh (y) base metal  413 - 448 MPa, dipakai elektroda E70XX.
• Jika teg.leleh (y) base metal  413 - 448 MPa, dipakai elektroda E80XX.
 E70XX adalah electroda yang paling banyak digunakan untuk
las sudut yang dibuat dengan proses SMAW.
Las Sudut
 Lebih kuat menahan tarik atau tekan dibandingkan menahan geser
Convex Concave Unequal leg
Surface Surface fillet weld
Leg Leg

Throat Leg Throat Leg

 Penyebutan las sudut :


12 mm SMAW E70XX: lasa sudut dengan tebal las 12 mm, dibentuk dengan
Shielded Metal Arc Welding Process, dengan pengisi elektroda kuat tarik
minimum 70 ksi.
9 mm-by-12 mm SAW E110XX: las sudut ukuran kaki tidak sama, dibentuk
dengan Submerged Arc Metal process, dengan pengisi logam elektroda
kuat tarik minimum 758 MPa.
 Teg.geser las sudut = beban / luas bidang patahan
geser
 Kondisi batas las sudut ditentukan oleh :
(1) Patahan geser pada lintasan kritis atau kuat geser las
Vn  f wte Lw
Untuk kaki las sudut yang sama (equal):
Vn   f w (0.707a) Lw
Misalkan elektroda las E70XX, mempunyai tegangan geser las sebesar
• fw = 0.60 FEXX  fw = 0.75 x 0.60 x 482 = 217 MPa

(2) Kemampuan geser base metal atau pelat :


Rn = 0.9 x 0.6 Fy x Luas base metal yang menerima geser
dimana Fy = Teg.leleh pada base metal.
Contoh
T

Plan
Elevation

Kuat geser las menerima beban adalah :

Vn = 0.75 x (0.707 a) x Lw x fw >T

 Dalam kasus desain lebih menguntungkan untuk menentukan


kekuatan las per meter panjang
Batasan dimensi sambungan las
 Minimum size (amin)
Tergantung pada tebal pelat yang paling tipis pada sambungan
 Maximum size (amax)
Tergantung pada pelat yang paling tipis pada sambungan :
 Untuk pelat dengan tebal  6 mm, amax = 6 mm.
 Untuk pelat dengan tebal  6 mm, amax = t – 2 mm.

 Minimum length (Lw)


Panjang las Length (Lw)  4 a ; sebaliknya, aeff = Lw / 4 a = tebal las
Las sudut yang terputus-putus : Lw-min = 4 a dan atau 38 mm.

 Maximum effective length


Jika Lw < 100 a, maka panjang las efektif (Lw-eff) = Lw
Jika Lw < 300 a, maka panjang las efektif (Lw-eff) = Lw (1.2 – 0.002 Lw/a)
Jika Lw > 300 a, maka panjang las efektif (Lw-eff) = 0.6 Lw
 Pemutusan las
• Lap joint – pemutusan las sudut pada jarak > a dari ujung.
• Pengait las pada daerah sudut harus > 2 a
SNI 03-1729-2002 ; Halaman-107
Pedoman Perencanaan las Sudut
 Dua tipe las sudut yang digunakan

 Shielded Metal Arc Welding (SMAW) 0.707 a

teff  0.707 a
a

 Automatic Submerged Arc Welding (SAW)

teff  a

68402/61420 Slide # 19
Simbol Las
(American Welding Society AWS)
10 200 Fillet weld on arrow side. Weld’s leg size is 10 mm. Weld
size is given to the left of the weld symbol. Weld length
(200 mm) is given to the right of the symbol
12 75@125
Fillet weld, 12 mm size and 75 mm long intermitten welds
125 on center, on the far side
6 200
Field fillet welds, 6 mm in size and 200 mm long, both
sides.
10 50@150
Fillet welds on both sides, staggered intermitten 10 mm
in size, 50 mm long and 150 mm on center

Weld all around joint

Tail used to reference certain specification or process


Pedoman Perencanaan Las Sudut
0.707 a

a
 Perencanaan las sudut diambil nilai terkecil dari kondisi berikut
 Weld material strength
Pu _ Weld   ( 0.707 a Lweld f w ) Electrode FEXX (MPa)

  0.75 & f w  0.6 FExx E70XX 482


E80XX 551
 Base Metal Strength
Pu _ BM   ( tbase Lweld 0.6FY )
  0.9 Kondisi batas leleh
Pedoman Perencanaan Las Sudut
 Kekuatan las akan meningkat jika gaya
yang bekerja tidak pararael pada las

P u _ weld   (0.707 a Lweld f w ) 


f w 0.6 FExx 1  0.5 sin1.5  
  0.75
Maksimun ukuran las, t-max
6 mm if tbase  6 mm
t weld _ max  
tbase  2 mm if tbasemetal  6 mm

Minimum ukuran las, t-min tweld _ min  tthinner part


Contoh : Perencanaan kekuatan sambungan Las
 Tentukan kemampuan batang tarik pada sistem sambungan seperti
tergambar. Batang tarik adalah pelat persegi ukuran 100x10 mm dilas
pada pelat sambung tebal 15 mm dengan memakai elektroda E70XX.
 Pertimbangkan batang tarik tersebut pada kondisi leleh dan patah.
Periksa juga kuat geser las dan base metal disekitar pelat dengan Fy = 573
MPa.
t = 15 mm

100 mm x 10 mm
125 mm

12 mm

12 mm

125 mm
Contoh : Perencanaan kekuatan sambungan Las

Step I. Periksa batasan dimensi dari las


tmin = 10 mm (batang tarik)
tmax = 15 mm (pelat sambung)
oleh karena itu,
amin = 5 mm
amax = 10 mm – 2 mm = 8 mm
Ukuran kaki las, a = 6 mm ..............OK!

Lw-min = 4 x 6 = 24 mm dan atau 38 mm ..............OK!


Panjang las = 125 mm, dimana > Lmin. ...............OK!
Panjang kait las pada ujung pelat - minimum = 2 a = 12 mm .......OK!
Contoh : Perencanaan kekuatan sambungan Las

Step II. Hitung kuat geser las


Kuat geser las = x 0.707 x a x 0.60 x FEXX x Lw
= 0.75 x 0.707 x 6 x 0.60 x 482 x 250/1000
= 230 kN

Step III. Hitung kuat geser base metal


Rn = 0.9 x 344 x 100 x 10/1000 = 310 kN .................tension-yield
Contoh : Perencanaan kekuatan sambungan Las

Step IV : Kuat tarik pelat


Rn = 0.75 x Ae x Fu - tension fracture
dimana ; Ae = U A (luas penampang tarik efektif)
Ae = Ag = 100 x 10 = 1000 mm
Fu = teg.tarik ultimit pelat = 597 MPa
Maka :
Rn = o,75 x 1000 x 448 /1000 = 336 kN

 Beban tarik yang dapat ditaham oleh sistem sambungan tersebut adalah
sebesar 230 kN.
 Las kait pada pojok sambungan tidak termasuk dalam hitungan ini.
Sambungan las menerima momen
 Diasumsikan bahwa rotasi pada bidang patahan sambungan las terjadi
disekitar pusat elastis las. Perbedaan dengan sambungan baut adalah
pada sambungan las kekuatannya dihitung sebagai per-satuan panjang
las.

F M
d
e

 Tegangan geser pada las akibat momen, M adalah


Md
f2 
J
M = momen yang bekerja pada pusat elastis las,
d = jarak terjauh dari pusat elastis las
J = momen inersia polar dari las
Sambungan las menerima momen dan geser
 Tegangan akibat momen, M adalah

M Fe

J  Ix  Iy Perhitungan harus dilakukan untuk t


eff  0.707 w
atau diasumsikan teff = 1 mm
Md
f2 
J &

M y M x
f2x  f2 y 
J J
Sambungan las menerima momen dan geser
 Tegangan akibat gaya geser terpusat adalah
Fx Fy
f1x  f1 y 
Aweld Aweld
 Tegangan total pada las adalah

fx  f1x  f 2 x & fy  f1 y  f 2 y

fv  f x  f y   Rn _ weld
2 2
Perencanaan sambungan las akibat momen dan geser

250 mm
 Tentukan ukuran las yang diizinkan
D = 50 kN
untuk sambungan “bracket” seperti
tergambar. Beban mati yang L = 120 kN
bekerja 50 kN dan beban hidup 120 300
kN secara terpusat (lihat gambar). mm 15 mm PL
Digunakan mutu baja A36 untuk
bracket dan mutu baja A992 untuk
kolom. 200
mm

Hitung untuk tebal las teff = 25 mm


Perencanaan sambungan las akibat momen dan geser

Step I : Hitung beban ultimit:


Pu = 1.2D + 1.6L = 1.2(50)+1.6(120) = 252 kN
Step II: Hitung tegangan las akibat gaya geser :
252 1000
f1 y   360 N/mm
200  300  200
Step III: Hitung titik berat sambungan las:
x (700)  200(100)(2) or x  57.1 mm
Step IV: Hitung momen lentur pada titik berat las:

e = 250+ 200 – 57.1 = 392.9


M = Pe = 252(392.9)=99011 kN-mm.
Perencanaan sambungan las akibat momen dan geser

Step V: Hitung momen inersia total sambungan las /tebal las:


Ix = 1(300)3 (1/12)+2(200)(150)2=11.25×106 mm4
Iy = 2 {(200)3 (1/12)+(200)(100-57.1)2 }+ 300(57.1)2=3.05×106 mm4
J = Ix + Iy = (11.25 + 3.05)×106 = 14.3×106 mm4

Step VI: Hitung tegangan kritis pada las (ambil jarak terjauh las
terhadap titik beratnya):
M y 99011(150) 1000
f2x    1039 N/mm
J 14.3 10 6

M x 99011(200  57.1) 1000


f2 y    989 N/mm
J 14.3 10 6

fv  f 22x   f1 y  f 2 y   (1039) 2  (989  360) 2  1703 N/mm


2

68402/61420 Slide # 32
Perencanaan sambungan las akibat momen dan geser

Step VII: Periksan tegangan geser pada base metal


Kapasitas geser pada kaki las :
ΦRn = (0.9)0.6Fyt = 0.9(0.6)(248)(15) = 2009 N/mm

Kontrol Kekuatan geser pada sambungan las:


2009 N/mm > 1703 N/mm (OK).

Step VIII: Hitung tebal kaki las , asumsi Fw = 0.6FEXX


Rn 1703
a   11.1 mm
 (0.707) FW 0.75(0.707)(0.6  482)

 pakai tebal kaki las sudut 12 mm dengan E70XX

Anda mungkin juga menyukai