Anda di halaman 1dari 5

Bawang dan Kesuna

Nama:
Kasih randha aulia:kesuna
Desty harjulian putri:bawang
Jauhara diara darmara putri:ibu dan nenek
Rifa shafira:bapak dan narator

Disebuah desa hiduplah dua orang bersaudara Bawang dan Kesuna. kedua
bersaudara ini hidup bersama orang tuanya, Bawang dan Kesuna mempunyai sifat
yang sangat jauh berbeda, bawang adalah seorang pemalas dan tidak suka bekerja
keras ia juga seorang yang iri hati dan suka memfitnah ,lain hal nya dengan kesuna ia
pendiam, jujur dan rajin bekerja hampir semua pekerjaan rumah tangga ia yang
mengerjakan .walaupun kesuna rajin bekerja, kedua orang tua nya lebih sayang
kepada Bawang, karena Bawang pandai berpura pura sehingga segala yang
dikatakannya selalu diprcaya orang tuanya.
Pada suatu hari kedua orang tuanya pergi bawang dan kesuna diberi tugas memasak
didapur.
Ibu:anak anakku kalian berdua memasak lah didapur ibu mau pergi kepasar dulu
Kesuna:Bawang tumbuklah padi terlebih dahulu
Bawang:haaaa............. tumbuklah dulu kesuna nanti aku yang mengayak
Selesai menumbuk lalu kesuna menyuruh bawang mengayak
Kesuna:Bawang ayaklah padi itu sekarang
Bawang:hah..............ayaklah dulu kesuna nanti aku yang memasak
Selesai mengayak Kesuna berkata lagi
Kesuna:Bawang beras sudah siap masuklah kedapur
Bawang:hah............masaklah dulu kesuna nanti aku yang mematikan apinya
Mendengar perkataan bawang seperti itu, kesuna memutus kan untuk memasak
sendiri
Kesuna :lebih baik aku mengerjakan nya sendiri saja
setelah kesuna menyelesaikan semua pekerjaan, ia lalu pergi mandi kesungai ketika
ibunya datang bawang segera kedapur sekujur tubuhnya dilumuri abu dapur bawang
pura pura bersibuk menjerang air dan memasukan kayu api ke dalam tungku. lalu ia
melaporkan kelakuan kesuna katanya
bawang:ibu kesuna tidak mau membantuku bekerja ia hanya bersenang senang saja
aku sendiri yang mengerjakan semuanya ibu
mendengar laporan bawang ibunya seketika menjadi murka dan ketika kesuna
kembali dari sungai
ibu:ternyata kamu cuman bersenang senang saja kamu tidak mau membantu
bawang didapur
kesuna:enggak bu aku yang memasak didapur
bawang:ibu,aku tidak mungkin berbohong,lihat aku sudah kotor terkena abu dapur
melainkan kesuna coba ibu lihat dia bersih enggak kotor kayak aku dan keluar rumah
entah kemana dan baru pulang sampai sekarang
ibunya mempercai perkataan bawang yang di arang nya.ibunya mengambil sapu lidi
lalu memukuli kesuna berkali kali badan kesuna babak belur ia mengadu kesakitan
tetapi ibunya terus memukuli nya
kesuna:ibu............ibu...........sakit......
dalam keadan menangis ia diusir oleh ayahnya
ayah:sebaiknya kamu sekarang juga pergi dari rumah ini
kesuna sedih dan bingung sambil menyesali penderitaanya ia meninggalkan rumah
berjalan terlunta lunta entah kemana arahnya kesuna pasrah akan nasibnya akhirnya
ia sampai ditengah hutan.
Kesuna:aku harus kemana lagi?
dibawah pohon yang rindang ia duduk beristirahat tiba tiba seekoor cerucuk kuning
bernyanyi nyanyi dari dahan pohon.kesuna berharap semoga burung itu mau
membunuh nya
Kesuna:cerucuk kuning cerucuk kuning patuk lah ubun ubunku biar aku cepat mati
Burung cerucuk itu terbang merendah kemudian mematuk ubun ubun kesuna
kesuna mengira ubun ubunnya telah luka tetapi ternyata dikepala nya terpasang
rangkaian bunga emas
Kesuna:mengapa aku tidak kau bunuh cerucuk.cerucuk kuning cerucuk kuning
patuklah ubun ubunku biar aku cepat mati
Burung itu mendekat lg mematuk lehernya tetapi yg timbul bukan luka melainkan
kalung emas sekali lagi kesuna berkata
Kesuna;mengapa aku tidak kau bunuh burung cerucuk.burung cerucuk patuklah
sekujur tubuhku biar aku cepat mati
Kemudian cerucuk kuning mematuk telinga,pergelangan tangan,pergelangan
kaki,dan jari jemari kesuna.yg tumbuh bukan luka tetapi anting2,gelang emas,dan
cincin berlian.kesuna mulai menyadari bahwa dirinya telah ditolong oleh cerucuk
kuning
Kesuna;rupa-rupanya masih ada yg menghargai kejujuran
Semangat hidupnya muncul kembali dan dia percaya bahwa dirinya ada yg
melindungi.maka ia memutuskan untuk kembali pulang.malam hari setiba dirumah
kesuna mengetuk pintu
Kesuna;[mengetuk pintu] ayahku ibuku bukalah pintu un tuk anakmu kesuna telah
pulang
Mendengar suara kesuna ayahnya marah
Ayah;aku tidak punya anak yg bernama kesuna dia sudah mati
Kesuna tidak mau berputus asa ia mengetuk lagi
Kesuna; [mengetuk pintu] kesuna masih hidup kini pulang kembali ayah
Namun jawaban ayahnya sama saja
Ayah;sudah kukatakan aku tidak punya anak yg bernama kesuna dia sudah mati pergi
sana
Karna gagal membuka pintu orang tuanya,kesuna pergi kerumah neneknya
Kesuna;[mengetuk pintu]nenekku nenekkubukalah pintu untuk cucumu kesuna telah
datang [mengetuk pintu]nenek......nenek......nenek......nenek
Setelah berkali-kali pintu itu diketuk barulah neneknya percaya bahwa suara itu
adalah suara kesuana.bertapa riang gembiranya nenek melihat kesuna.cucunya yg
dikira telah tiada itu muncul kembali betapa takjup sang nenek melihat gemerlapnya
perhiasan yg digunakan kesuna.kesuna cantik sekali.
Nenek:ini kesuna cucuk nenek?
Kesuna:iya ini kesuna cucuk nenek
Nenek;[memeluk kesuna]kamu jangan pergi lagi tinggalah disini.
Kesuna:baik nek kesuna akan tinggal bersama nenek
Beberapa hari kemudian disuatu pagi datang lah bawang kerumah nenek ia disuruh
meminta api disuruh sang ayah.
Ayah:bawang, sekarang kamu kerumah nenek minta api kepadanya
ketika sedang menyulut api didapur ia mendengar suara aneh dari
kamar[menggulung benang]
Bawang;nenek suara apakah itu?
Nenek;suara kumbang
Kemudian bawang kembali menyulut.ketik api akan menyala,bawang mendengar
suara aneh
Bawang;nenek suara apakah itu?
Nenek;suara kumbang
Bawang tidak percaya lalu ia mendobrak pintu kamar nenek.[mendobrak pintu kamar
nenek].betapa herannya bawang melihat kesuna yg sedang memintal benang.ia
bertambah heran lagi setelah melihat gemerlapnya perhiasan yg digunakan kesuna
Bawang;kesuna bolehkah aku minta setangkai bunga emas mu?
Kesuna:tentu saja aku tidak mau.bagaimana kamu memfitnahku,bagaimana ibu
memukuliku,dan bagaimana ayah mengusirku
bawang pun kembali pulang .dia menangis merongoh.ayahnya amat marah karena
bawang pulang tak membawa api.
Ayah:mengapa kamu tidak membawa api dari rumah nenek mu
Dan ibu marah karna mendengar kesuna masih hidup.
Ibu:mengapa kesuna masih hidup bawang
lama-kelamaan bawang dan orang tua nya tau rahasia perhiasan yg diperoleh kesuna
.bawang juga ingin bertemu dgnburung cerucuk .kemudian,bawang pura-pura
dimarahi ibunya dan dipukuli dgn sapu lidi.bawang pura-pura menangis lalu pergi
kedalam hutan.
Bawang:haduh dimana sih burung curucuk itu
setelah berjumpa dgn burung cerucuk kuning ia menyuruh burung itu mematuk
sekujur tubuhnya
Bawang:cerucu kuning cerucuk kuning patuklah ubun-
ubunku,telingaku,leherku,tanganku,kakiku,jari-jariku,sekujur tubuhku.biar tubuhku
penuh dgn emas[suara burung cerucuk kuning]
Cerucuk terbang merendah lalu mematuk ubun-ubun,telinga,leher,pergelangan
tangan, pergelangan kaki,dan jari jemari.bukanlah emas yg tumbuh melainkan luka
parah yg memuncul disekujur tubuhnya.
Bawang:mengapa bukan emas yang tumbuh malah luka disekujur tubuh ku
makin lama luka itu bertambah parah,dan bawang mati ditempat itu juga.
Demi kianlah akhir dari kisah ini
Pesan dari kami dan certa ini:setiap orang yg serakah dan suka memfitnah orang lain
akan mendapatkan balasan yg setimpal namun setiap perbuatan baik pasti akan
membuah kan hasil yang baik juga

Tamat

Anda mungkin juga menyukai