Anemia Kehamilan
Anemia Kehamilan
PENDAHULUAN
Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai
hemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua (Centers for Disease
Control, 1998). Perbedaan nilai batas diatas dihubungkan dengan kejadian
hemodilusi (Cunningham, 2007).
Anemia pada kehamilan dapat berakibat buruk baik terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya. Menurut World Health Organization (WHO) 40 %
kematian ibu-ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan.
Menurut Hidayat (1994) dalam Riswan (2003) disamping pengaruhnya kepada
kematian, anemia pada saat hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, berat
bayi lahir rendah dan peningkatan kematian perinatal. Merchan dan Agarwal
(1991) dalam Riswan (2003) melaporkan bahwa hasil persalinan pada wanita
hamil yang menderita anemia defisiensi besi adalah 12-28 % angka kematian
janin, 30 % kematian perinatal, dan 7-10 % angka kematian neonatal.
a. Untuk mengetahui jumlah ibu hamil trimester I, II, dan III di RSUP H.
Adam Malik Medan tahun 2008-2009.
b. Untuk mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester I, II,
dan III di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008-2009.
c. Untuk mengetahui kadar Mean Concentration Haemoglobin
Corpuscular (MCHC) pada ibu hamil trimester I, II, dan III di RSUP
H. Adam Malik Medan tahun 2008-2009.
d. Untuk mengetahui gambaran mikroskopik eritrosit pada ibu hamil
trimester I, II, dan III di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2008-
2009.