Anda di halaman 1dari 9

NERACA DIGITAL

A. Pengertian
Neraca Digital meruapakn neraca dengan elektronis menggunakan tenaga Listrik. Pada
umumnya menggunakan Arus lemah dan Indikatornya berbentuk angka digital yang tertera
pada layar.
Contohnya adalah : Timbangan Digital yang biasanya digunakan di supermarket, biasanya
kita mengenalnya timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat.
https://brainly.co.id/tugas/1009370#readmore

B. Spesifikasi
Neraca Digital Neraca digital bekerja dengan elektronis menggunakan tenaga listrik. Pada
umumnya menggunakan arus lemah dan indikatornya berbentuk angka digital yang tertera
pada layar. Neraca digital terbagi menjadi dua yaitu, Neraca digital umum dan Neraca digital
analitik a. Neraca digital umum Timbangan Digital biasanya digunakan disupermarket,kita
mengenal timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Bagian-bagiannya : - Layar
Display - Flat/tempat barang - Tombol-tombol : Tombol angka, Tombol fungsi dan Tombol
print/label total hasil

https://www.slideshare.net/cumipaus/teknik-laboratorium
C. Bagian bagian alat

https://docplayer.info/125536-Teknik-dasar-pipet-timbangan-pembuatan-larutan.html

D. Kegunaan, Fungsi, dan Manfaat


Kegunaan

Fungsi
Neraca Digital berfungsi membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis
harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang
https://brainly.co.id/tugas/3908915

E. Prinsip Kerja Alat


1. Sensor masuk kerangkaian jembatan yg apabila nilai perkalian lengan2nya
tidak sama maka timbul suatu arus.
2. Arus ini dimasukkan ke instrumentation amplifier untuk diperkuat dan diubah
kesatuan tegangan
3. Tegangan analog diubah ke digital lewat ADC
4. Data dari ADC masuk ke mikrokontroler untuk diolah dan ditampilkan ke LCD

https://brainly.co.id/tugas/11694404#readmore
F. Cara Menggunakan
1. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok,
kaca arloji dan kertas isap.
2. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-
piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.
3. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan
pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti
semula.
http://plumbersdawsonville1.blogg.org/macam-macam-neraca-c29522154

G. Jenis dan Macam-macam Alat


Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat
dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas :

1. Timbangan manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas.
Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran
massa yang telah terskala.
2. Timbangan digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga
listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka
digital pada layar bacaan.
3. Timbangan hybrid, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara
timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi
penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital
tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik

Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Contoh
timbangan ini adalah : timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan badan
digital.
2. Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan
prinsip tuas.
3. Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya
digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar.
4. Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk
atau sering kita ketahui Platform Scale.
5. Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata timbangan
meja ini adalah Timbangan Digital.
6. Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk menimbang
barang yang berjumlah, jadi barang bisa timbangan persatuan sebagai contoh timbangan
counting ini sering digunakan untuk menimbang baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya.
7. Timbangan Platform, yaitu timbangan yang memiliki tingkat kepricisian lebih tinggi dari
timbangan lntai, timbangan Paltform merupakan solusi dalam penimbangan di berbagai
industri baik industri retail maupun manufacturing.
8. Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan
baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.
9. Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur
massa emas (logam mulia).
10. Timbangan Digital Gram, yaitu jenis timbangan yang memiliki ketelitian baca sangat kecil.

https://id.wikipedia.org/wiki/Timbangan

H. K3
Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan
secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan
seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak,
campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan,
cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
http://plumbersdawsonville1.blogg.org/macam-macam-neraca-c29522154

I. Praktikum
Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang
digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi
untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya
dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa
mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya
(Mansur, 2010).
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan
dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual,
neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital
lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan)
(Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan
biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas
kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang
dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang
zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia,
kaca arloji dan kertas timbang
Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang
dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas.
Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat
yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.
Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang
sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan,
dimana neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk
membuat media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan.
Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat
meminimalkan kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah
media yang tidak tepat dalam pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun
media bakteri tentunya akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media.
Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum yang
dilaksanakan.
Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus
dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen
yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan
dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak
timbangan.

Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
TIMER COUNTER

A. Pengertian
Timer/Counter ialah salah satu fitur yang terdapat pada mikrokontroller yang mempunyai fungsi
penyacah nilai berdasarkan nilai frekuensi yang digunakan.
B. Spesifikasi
Berukuran 72 cm x 72 cm

C. Bagian bagian alat

D. Kegunaan
1. Melaksanakan tugas tertentu secara ber ulang (mode normal).
2. Menghitung panjang pulsa (input capture)
3. Menghitung banyaknya event ( sebagai counter).
4. Mengendalikan kecepatan motor DC (pulsa wide modulation /PWM).
5. Membuat penundaan waktu (delay).
6. Sinyal generato
E. Prinsip kerja alat
TIMER DAN COUNTER
Timer dan counter memiliki prinsip kerja yang sama, jika suatu kondisi telah terpenuhi, maka
eksekusi akan dilakukan. Perlu diperhatikan, TC number untuk instruksi timer dan counter. Dalam
sebuah program, masing-masing timer dan counter harus didefinisikan denan TC number yang
berbeda. Sebagai contohnya, jika TIM000 telah dipakai maka jangan memakai CNT000, pakailah
misalnya CNT001

TIMER
Instruksi TIM berfungsi sebagai ON-Delay dengan penghitungan waktu mundur. Ketika kondisi
eksekusinya terpenuhi, maka timer akan melakukan penghitungan wakti dari nilai SV (setting
value ) menuju nol dengan resolusi waktu 0,1 detik. Format penulisan functionnya TIM000 #40
(TIM alamat setting value) jika menginginkan timer mundur 4 detik maka tulislah #40 karena
resolusi waktunya adalah 0,1 detik.

Jika tombol 1 aktif maka alamat 0.00 akan ter-energizer, function TIM 000 akan mulai
menghitung mundur selama 4 detik. Jika belum ada 4 detik tombol 1 nonaktif, alamat 0.00 tak
ter-energizer dan syarat belum terpenuhi sehingga kontak Normaly open TIM000 tidak akan aktif.
Tombol 1 ditekan kembali dan penghitungan kembali dilakukan dari awal lagi. Ketika kondisi
penghitungan mundur selama 4 detik telah terpenuhi maka kontak normaly open TIM 000 akan
ter-energizer sehingga lampu alamat 10.00 akan
COUNTER
Instruksi CNT berfungsi sebagai penghitung atau pencacah mundur. Apa yang dihitung? Yang
dihitung adalah perubahan kondisi masukan CP (count pulse) dari OFF ke ON. Ketika kondisi
eksekusinya ON, maka setiap kali ada perubahan kondisi masukan CP dari ON ke OFF, maka
instruksi CNT akan mengurangi nilai PV-nya ( present value)dengan satu. Perlu diperhatikan, jika
instruksi CNT berada dalam interlock section, nilai PV-nya tidak direset ketika kondisi eksekusi
interlock tidak terpenuhi. Counter tidak direset meskipun PLC dimatikan. SV counter adalah
bilangan BCD, jadi hati-hati jika menggunakan SV selain konstanta. Format penulisan
functionnya CNT001 #5 (TIM alamat setting value).
Ketika tombol 2 ditekan, maka alamat 0.01 akan ter-energizer, CNT 001 aktif kondisi pertama
terpenuhi. Ketika tombol 2 ditekan kembali, maka alamat 0.01 akan ter-energizer, CNT 001 aktif
kondisi kedua terpenuhi. Hal ini akan berlangsung selama 5 kali, dan setelah 5 kali maka keadaan
set value menjadi 0 menyebabkan kontak normaly open CNT001 ter-energizer sehingga lampu
10.01 menyala. Selama belum dilakukan reset, tombol 2 tidak akan berfungsi. Lampu 2 akan terus
menyala sampai reset tombol 3 aktif dan akhirnya lampu 2 mati.

F. Cara menggunakan
1. Periksalah posisi saklar yang terdapat pada control COUPLING, saklar pada
posisi HF digunakan untuk frekuensi lebih dari 100 kHz. Saklar pada posisi LF
digunakan untuk frekuensi di bawah 100 kHz.
2. Pada saat Function Generator berfungsi sebagai Frequency Counter, (saklar pada
posisicounting mode), EXT COUNTER LED akan menyala.
3. Hubungkan sinyal dari luar yang akan dihitung frekuensinya dengan
EXT COUNTER BNC.
4. Display akan menampilkan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.

G. Jenis dan macam macam alat


TIMER0, 8-bit timer
TIMER1, 16-bit timer
TIMER2, 8-bit timer

H. K3
1. Sesuaikan voltage alat elektronik dengan kapasitas listrik di rumah
2. bersihkan alat elektronik minimal 2 bulan sekali
3. usahakan pakai stabilisator untuk alat elektronik yang memiliki konsumsi listrik
cukup besar

I. Praktikum
T = 1/f, adalah rumus yang sudah sangat familiar bagi kita untuk menghitung periode.
Misalkan kita ingin mengedipkan sebuah LED setiap 10 ms yang berarti memiliki
frekwensi sebaser 1/10 ms yaitu 100 Hz. Misalnya sistem kita menggunakan external
crystal XTAL sebesar 4 MHz. Sehingga frekuensi clock dari CPU adalah sebesar 4 MHz.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Timer mencacah dari 0 hingga nilai
maksimalnya (TOP). Untuk berubah dari 0 menuju 1, maka memerlukan satu siklus
clock. untuk frekuensi CPU sebesar 4 Mhz, periodenya adalah T=1/4M = 0.00025 ms,
maka setiap transisi dari 0 ke 1, 1 ke 2 dan selanjutnya akan membutuhkan waktu selama
0.00025 ms.
Untuk delay selama 10 ms yang akan kita aplikasikan pada LED, nilai Timer dapat
dihitung dengan rumus di bawah ini:

Kita masukkan delay sebesar 10 ms dan


periode clock sebesar 0.00025 ms sehingga didapatkan timernya sebesar 39999. Hal
tersebut berarti akan menghasilkan delay selama 10 ms dan clock akan melakukan 39999
siklus. Dengan nilai timer sebesar itu, kita tidak dapat menggunakan timer 8-bit yang
hanya memiliki nilai maksimal sebesar 255, sehingga kita harus menggunakan timer 16-
bit yang mampu menghitung hingga 65535.

Anda mungkin juga menyukai