Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

BAB I LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 3


Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
Tujuan Penelitian......................................................................................................................... 5
Tujuan Umum .......................................................................................................................... 5
Manfaat Penelitian....................................................................................................................... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BATU AJI ........................................................... 7


Keadaan Geografis ...................................................................................................................... 7
Batas ............................................................................................................................................ 7
Geologi .......................................................................................Error! Bookmark not defined.
Iklim ...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
Jarak Antara Ibukota Kecamatan dengan Ibukota Kelurahan ................................................. 9
Batas-Batas Kelurahan Diperinci per Kelurahan Di Kecamatan Batu Aji .............................. 9
Kependudukan/Demografi .......................................................................................................... 9
Sosioekonomi ............................................................................................................................ 10
Persentase Penduduk Miskin ................................................................................................. 10
Pendidikan ................................................................................................................................. 10
Lingkungan Fisik & Biologi ..................................................................................................... 11

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 13


Indikator Keluarga Sehat ........................................................................................................... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................................... 19


Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................................................... 19
Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................................................... 19
Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................................ 19
Metode Pengumpulan Data ....................................................................................................... 19
Analisa Data .............................................................................................................................. 20
BAB V HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN ..................................................................... 21
Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................................................... 21
Hasil Penelitian ......................................................................................................................... 21
Pembahasan ............................................................................................................................... 33
Pemecahan Masalah Kesehatan di RT 001-008/RW 012 ......................................................... 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 37


Kesimpulan................................................................................................................................ 37
Saran .......................................................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 38


BAB I
LATAR BELAKANG

Program Indonesia Sehat merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia di Indonesia dari aspek kesehatan, baik dalam tingkat individu maupun keluarga.
Program Indonesia Sehat menjadi program utama pembangunan kesehatan dengan susunan
pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu;

(1) Penerapan paradigma sehat,


(2) Penguatan pelayanan kesehatan, dan
(3) Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).

Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan kesehatan dalam


pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat, serta kendali mutu dan biaya.
Ketiganya ditujukan demi tercapainya keluarga-keluarga sehat di Indonesia.

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran
pokok RPJMN 2015-2019, yaitu;

(1) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak,


(2) Meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan,
(4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
(5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
(6) Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Dalam pilar penguatan pelayanan kesehatan, peranan ini dipegang oleh fasilitator
kesehatan dan diwujudkan melalui pendekatan keluarga. Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PISBK) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.39 Tahun 2016, adalah program yang bertujuan untuk menguatkan mutu pelayanan kesehatan
terhadap 4 pokok permasalahan kesehatan keluarga, yaitu;

1. Kesehatan Ibu, anak, dan balita, ditinjau dari; Angka Kematian Ibu, Angka Kematian
Neonatus, dan Angka Kematian Pasca Natal.
2. Gizi masyarakat, ditinjau dari; prevalensi balita gizi kurang (underweight), balita pendek
(stunting), balita kurus (wasting), bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Sangat
Rendah (BBLSR), dan/atau Ekstrim (BBLE), orang dewasa dengan obesitas, dan angka
gizi buruk.
3. Penyakit menular dan tidak menular.
4. Kesehatan jiwa, ditinjau dari; angka skizofrenia dan gangguan psikotik berat, serta angka
penyalahgunaan, kecanduan, dan rehabilitasi NAPZA.

Keempat faktor di atas kemudian dijadikan 12 Indikator Keluarga Sehat yang terdiri atas;

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Indikator Keluarga Sehat ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat dalam suatu wilayah
tertentu. Angka IKS didapatkan dari survei dan kunjungan tenaga kesehatan kepada keluarga.
IKS ini kemudian digunakan sebagai faktor determinan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang didapatkan pada keluarga, demi meningkatkan mutu kesehatan masyarakat Indonesia.

Rumusan Masalah

Gambaran 12 indikator keluarga sehat di Perumahan Permata Puri RT 001-007/RW 019


Buliang, Kecamatan Batu Aji.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gambaran 12 indikator keluarga sehat di Perumahan Permata Puri RT 001-


007/RW 019 Buliang, Kecamatan Batu Aji dan mampu merumuskan masalah-masalah yang
didapat pada data serta memberikan pilihan solusi.

Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bidang kesehatan masyarakat terutama


pada program Indonesia sehat serta menambah pengalaman berinteraksi dan komunikasi
pada masyarakat dan juga sebagai salah satu syarat untuk mini project dokter internship di
Puskesmas Batu Aji, Batam.
2. Sebagai sumber informasi untuk mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat,
membantu keberlangsungan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga sehat,
serta memperkuat upaya promotif dan preventif kesehatan sebagai kebutuhan masyarakat
untuk intervensi upaya kesehatan masyarakat.

3. Menganalisa permasalahan dan memberikan solusi promotif serta preventif atas masalah
tersebut demi kebaikan seluruh masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BATU AJI

Keadaan Geografis

Puskesmas Batu Aji terletak di Kelurahan Buliang, berjarak +200 meter dari jalan Raya
RKT-Aviari. Untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, penduduk menempuh
jarak dengan perkiraan jarak tempuh terjauh sekitar 8.0 kilometer dari kelurahan Tanjung
Uncang. Meski jarak tempuh yang relatif dekat dari sebagian besar penduduk namun masih
diperlukan Pustu dan Polindes sehubungan dengan tingginya tingkat kepadatan penduduk di
masing-masing kelurahan. Adapun masih terdapat satu kelurahan yang tidak memiliki sarana
Pustu dan Polindes yaitu Kelurahan Bukit Tempayan.

Salah satu faktor penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan adalah adanya
tenaga kesehatan yang cukup untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Peningkatan SDM
tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas dan kualitas yang ditempatkan pada sarana dan
prasarana dalam rangka menunjang kelancaran pelayanan tersebut.

Wilayah Kecamatan Batu Aji terletak pada posisi sebelah Barat dari Wilayah Pulau Batam
dan bersebelahan dengan wilayah kecamatan Sagulung, atau berada pada posisi;

 60o02 Lintang Utara


 10o30 Bujur Timur

Batas

 Sebelah Utara : Kecamatan Sekupang.


 Sebelah Selatan : Kecamatan Sagulung, Kecamatan Bulang.
 Sebelah Barat : Kecamatan Belakang Padang.
 Sebelah Timur : Kecamatan Sei Beduk.
Geologi

Wilayah Kecamatan Batu Aji seperti halnya Kecamatan-kecamatan lainya di Kota Batam
ini, dimana wilayah Kecamatan Batu Aji terbagi menjadi dua wilayah yang terpisahkan oleh satu
titik pada persimpangan tempat lampu merah Base Camp atau antara Kecamatan Sekupang dan
Sagulung.

Permukaan tanah di Kecamatan ini pada umumnya dapat di golongkan datar dengan
beberapa variasi perbukitan rendah dengan ketinggian maksimum 110 meter di atas permukaan
laut, terdapat juga sungai kecil dengan aliran air yang sangat pelan serta semak belukar yang
diselingi hutan muda pada hulunya, sementara pada bagian bibir pantai ditumbuhi hutan
mangrove (hutan bakau) muda yang kian hari makin menipis seiring dengan pergeseran fungsi
dari lahan tersebut, yang banyak dipengaruh perkembangan ekonomi di Kota Batam. Variasi
tinggi permukaan tanah yakni sebagai berikut;

 Datar : 50 %
 Berbukit : 35 %
 Bergelombang : 15 %

Iklim

Iklim wilayah kecamatan Batu Aji sama dengan wilayah yang segaris dengan lintangnya
yakin tropis dengan suhu minimum pada Januari 2008 berkisar antara 21.00C sampai dengan
maksimum 31.30C dengan suhu rata-rata sepanjang bulan Januari 2008 mencapai 26.50C, dengan
tekanan udara mencapai sekitar 1006.5 sampai dengan 1016.1 mili bar per detik. Kecepatan
angin di wilayah ini mencapai sebesar 20 knot dari arah timur laut, dengan rata-rata 7 knot (1
knot = 1.8 km) menghembus ke arah utara dengan kategori kecepatan lambat/sehat. Jumlah hari
hujan pada tahun 2008 mencapai 220 hari dengan rata-rata per bulan mencapai 18 hari hujan,
sehingga dengan letak, struktur tanah, dan iklim tersebut maka wilayah ini kurang cocok bila
dikembangkan menjadi wilayah pertanian pangan atau padi sawah akan tetapi lebih cocok
kepada pengembangan tanaman perdu semusim atau tanaman holtikultura.
Tabel 1. Jarak Antara Ibukota Kecamatan Dengan Ibukota Kelurahan
Ibukota Kecamatan/ Kelurahan Jarak Lurus (km)

Batu Aji: - Bukit Tempayan 3


- Buliang 1
- Kibing 4
- Tanjung Uncang 7

Tabel 2. Batas-Batas Kelurahan Diperinci Per Kelurahan Di Kecamatan Batu Aji


No Kelurahan Utara Selatan Barat Timur
1 Bukit Tempayan Tg. Riau Kibing Buliang Sagulung
2 Buliang Sagulung Tg. Riau Bk.Tempayan Kibing
3 Kibing Buliang Tembesi Hutan Lindung Mata Tembesi,
Kucing, Tiban Baru Dam Muka
Buliang, Sagulung Kuning
4 Tanjung Uncang Bulang Sagulung Tg. Riau

Tabel 3. Luas Wilayah Kelurahan Diperinci Per Kelurahan


No Kelurahan Luas Wilayah (km2)
1 Bukit Tempayan 1.738
2 Buliang 2.789
3 Kibing 14.535
4 Tanjung Uncang 42.87
Jumlah 61.936

Kependudukan/Demografi

Dalam penyusunan profil kesehatan Kecamatan Batu Aji tahun 2017 ini, digunakan data
kependudukan pertanggal 1 Januari 2017 yang berjumlah 128459 jiwa sebagai perhitungan
target/sasaran indikator program Puskesmas Batu Aji Kota Batam tahun 2017.

Berikut adalah gambaran demografi Kecamatan Batu Aji tahun 2017 dengan berbagai
variabel;
Gambar 1. Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017 (Dinas
Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Batam, 2017)

Jumlah penduduk kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017 yaitu sebesar 128459 jiwa
dengan kelompok umur terbanyak yaitu usia 30-34 tahun dengan rasio jenis kelamin 96.27.

Sosioekonomi

Persentase Penduduk Miskin

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Batam hasil verifikasi didapatkan data
yaitu jumlah masyarakat miskin Kecamatan Batu Aji Kota Batam berjumlah 56335 jiwa.

Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Cerdasnya


suatu bangsa akan membawa kesejahteraan bangsa itu sendiri. Pendidikan merupakan salah satu
faktor determinan yang berdampak terhadap derajat kesehatan suatu bangsa.
Dibidang kesehatan, mengetahui tingkat pendidikan masyarakat diharapkan dapat
mengambarkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, pola fikir yang berwawasan
kesehatan dan mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat dengan penuh kesadaran yang tinggi,
sehingga mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

Persentase tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017
mayoritas adalah tamatan SLTA, sebesar 54% dan sebesar 3.5% menyandang gelar tingkat
pendidikan sarjana keatas.

Gambar 2. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Sekolah Di Kecamatan Batu Aji Kota Batam Tahun 2017
(Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Batam, 2017).

Lingkungan Fisik & Biologi

Tingginya mobilitas pendatang dan pertumbuhan penduduk telah berdampak kepada


permasalahan sosial dan kondisi lingkungan di kecamatan Batu Aji Kota Batam. Hal tersebut
terlihat dari menjamurnya rumah-rumah dan kios–kios bermasalah baik dari aspek tata kota
maupun aspek kesehatan serta tidak sesuainya peruntukan lahan sebagaimana diamanatkan Perda
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2004-2014.
Mengatasi permasalahan ini, Badan Pengembangan Kawasan Industri Kota Batam dan
instansi terkait lainnya telah membangun perumahan murah yang layak dengan harapan
kedepannya pemerintah dapat mewujudkan pemukiman yang sehat bagi masyarakat Kecamatan
Batu Aji Kota Batam, karena dalam lingkungan yang sehat akan menciptakan fisik dan jiwa yang
sehat, yang berujung pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kota Batam.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mewujudkan Program Indonesia Sehat, perlu dilakukan upaya-upaya kesehatan


yang dilakukan secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilakukan melalui
sector kepemerintahan, sektor fasilitator kesehatan, dan sektor masyarakat. Salah satu metode
pendekatan yang dapat dilakukan dalam lingkup lintas ketiga sektor tersebut adalah melalui
pendekatan keluarga.

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara yang diterapkan demi meningkatkan angka
kesehatan individu dan keluarga, serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan di dalam suatu
wilayah kerja tertentu. Pendekatan keluarga merupakan pengembangan dari kunjungan rumah
oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang
meliputi kegiatan berikut;

1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan


penambahan pangkalan data.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/
pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

Untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki


produktivitas yang tinggi, setiap keluarga diberikan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan, seperti;

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,


b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarganya.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Indikator Keluarga Sehat

Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda
atau indikator utama sebagai penanda status kesehatan. Indikator-indikator tersebut;

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

12 indikator tersebut dimuat dalam Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) yang merupakan
sarana untuk mendokumentasikan data keluarga dan data individu anggota keluarga. Data
keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ ketersediaan air bersih dan akses/penggunaan
jamban sehat). Data individu anggota keluarga mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta kondisi individu yang bersangkutan: mengidap penyakit
(hipertensi, tuberkulosis, dan gangguan jiwa) serta perilakunya (merokok, ikut KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
Sesuai dengan data yang didapat pada keluarga berdasarkan indikator tersebut, kemudian
dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga, dengan rumus;

Σ KELUARGA BERNILAI 1 UNTUK INDIKATOR YANG


PERHITUNGAN IKS PER BERSANGKUTAN
X 100%
INDIKATOR Σ KELUARGA DI RT/RW/KELURAHAN - Σ KELUARGA
BERNILAI N (NETRAL)

PERHITUNGAN IKS Σ KELUARGA DENGAN IKS > 0,800


TINGKAT Σ SELURUH KELUARGA DI
RT/RW/KELURAHAN RT/RW/KELURAHAN

Keterangan
IKS >0.800 : Keluarga sehat
IKS 0.500-0.800 : Keluarga pra-sehat
IKS <0.500 : Keluarga tidak sehat

Angka masing-masing IKS kemudian dibandingkan, dan angka IKS terendah kemudian
dievaluasi dengan metode Urgency (keterdesakan yang disebabkan oleh masalah), Seriousness
(intensitas/keseriusan masalah), dan Growth (potensi membesar/meningkatnya masalah).

Setelah didapatkan permasalahan dalam IKS tersebut, tenaga kesehatan kemudian


merumuskan alternatif solusi dalam bentuk fishbone diagram. Solusi yang diberikan disesuaikan
dengan aspek pendukung keberhasilan keluarga sehat, yakni sebagai berikut;

No. Indikator Keluarga Sehat Pendukung Keberhasilan

1. Tersedianya pelayanan KB sampai ditingkat desa dan kelurahan


2. Promosi KB oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Keluarga mengikuti 3. Promosi KB oleh pemuka-pemuka agama
1
program KB 4. Pendidikan Kespro/KB di SLTA dan Perguruan Tinggi
5. PNS, anggota POLRI dan anggota TNI sebagai panutan ber KB
6. Kampanye Nasional KB
7. Tersedianya pelayanan medis dan KB
1. Tersedianya pelayanan Puskesmas di fasilitas kesehatan berkualitas
Ibu bersalinan di 2. Tersedianya rumah tunggu kelahiran dan alat transportasi untuk ibu hamil
2
fasilitas kesehatan 3. Tersedianya pelayanan ANC dan senam bumil di Puskesmas
4. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang persalinan di fasilitas kesehatan

1. Tersedianya pelayanan imunisasi lengkap dasar di Puskesmas dan Fasilitas


Kesehatan Primer lainnya
Bayi mendapat 2. Promosi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tentang imunisasi dasar
3
imunisasi dasar lengkap 3. Promosi oleh pemuka-pemuka agama
4. Promosi oleh kader PKK
5. Kampanye nasional imunisasi lengkap

1. Tersedianya pelayanan konseling ASI eksklusif selama 6 bulan di fasilitas


kesehatan primer
2. Tersedianya ruang menyusui, memerah, dan menyimpan ASI di tempat umum
Bayi mendapat ASI
4 dan perkantoran/perusahaan
eksklusif
3. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang ASI eksklusif
4. Promosi oleh Kader PKK tentang ASI eksklusif
5. Kampanye Nasional pemberian ASI eksklusif

1. Kegiatan imunisasi di Posyandu yang terjadwal (minimal 1 bulan sekali)


Balita mendapatkan 2. Supervisi dan bimbingan yang reguler dari Puskesmas ke posyandu
5 pemantauan 3. Pemantauan pertumbuhan balita belum sekolah
pertumbuhan 4. Promosi oleh kader PKK tentang pemantauan pertumbuhan balita
5. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pemantauan pertumbuhan balita

1. Tersedianya pelayanan pengobatan TB Paru di fasilitas kesehatan primer dan


Penderita tuberkulosis
rumah sakit sesuai standar
(TB) paru mendapatkan
6 2. Tersedianya pengawas menelan obat (PMO) di rumah dan di tempat kerja
pengobatan sesuai
3. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pengobatan TB Paru
standar
4. Promosi oleh kader PKK tentang pengobatan TB Paru
5. Promosi di tempat-tempat umum tentang pengobatan TB Paru
1. Akses pelayanan terpadu penderita hipertensi di fasilitas kesehatan primer dan
pengobatan secara teratur
2. Tersedianya posbindu disetiap desa/kelurahan yang berfungsi dengan baik
Penderita hipertensi 3. Sistem pengawasan keteraturan menelan obat dari kader kesehatan
7 melakukan pengobatan 4. Tersedianya pelayanan konseling berhenti merokok di fasilitas kesehatan
secara teratur primer dan rumah sakit
5. Peningkatan kegiatan senam dan olahraga di kalangan masyarakat
6. Pembatasan kandungan garam dan bahan tambahan makanan
7. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pengobatan hipertensi

1. Akses pelayanan terpadu penderita gangguan jiwa di fasilitas kesehatan primer


untuk mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Penderita gangguan jiwa 2. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pengobatan & perlakuan terhadap
mendapatkan penderita gangguan jiwa
8
pengobatan dan tidak 3. Promosi di tempat-tempat kerja tentang pengobatan dan perlakuan terhadap
ditelantarkan penderita gangguan jiwa
4. Promosi oleh kader PKK tentang pengobatan dan perlakuan terhadap penderita
5. Promosi tentang pengobatan dan perlakuan terhadap penderita gangguan jiwa

1. Tersedianya pelayanan konseling berhenti merokok di failitas kesehatan primer


dan rumah sakit
2. Pembatasan iklan rokok dalam berbagai bentuk
3. Pemberlakuan kawasan dilarang merokok di perkantoran/perusahaan dan
Anggota keluarga tidak
9 tempat umum
ada yang merokok
4. Pemberlakuan kawasan dilarang merokok di sekolah/madrasah dan perguruan
tinggi
5. Pemberlakuan batas usia pembeli rokok
6. Meningkatkan cukai rokok
7. Kampanye nasional tentang bahaya merokok

1. Tersedianya sarana air bersih sampai ke desa/kelurahan


Keluarga mempunyai
10 2. Tersedianya sarana air bersih di sekolah/madrasah
akses sarana air bersih
3. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pentingnya penggunaan air bersih
4. Promosi oleh kader tentang pentingnya penggunaan air bersih
1. Tersedianya jamban sehat disetiap keluarga
Keluarga mempunyai
2. Tersedianya jamban sehat disekolah, madrasah, dan perguruan tinggi
11 akses atau menggunakan
3. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang pentingnya penggunaan jamban sehat
jamban sehat
4. Promosi oleh kader kesehatan tentang pentingnya penggunaan jamban sehat

1. Tersedianya pelayanan kepersertaan BPJS yang mudah dan efisien


Keluarga sudah menjadi
2. Tersedianya pelayanan kepersertaan fasilitas kesehatan primer dan rumah sakit
anggota Jaminan
12 yang bermutu dan merata, serta rujukan yang nyaman
Kesehatan Nasional
3. Promosi tentang kepersertaan JKN BPJS
(JKN)
4. Kampanye nasional tentang kepersertaan JKN
BAB IV
METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif prospektif dengan desain studi kohort. Penelitian ini
akan mendeskripsikan gambaran keluarga sehat di Perumahan Permata Puri RT 001-007/RW
019 Buliang, Kecamatan Batu Aji.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perumahan Permata Puri RT 001-007/RW 019 Buliang,


Kecamatan Batu Aji. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2018.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di Perumahan Permata Puri RT 001-
007/RW 019 Buliang, Kecamatan Batu Aji. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling.

Metode Pengumpulan Data

Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas


dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut;

1. Pendataan kesehatan keluarga menggunakan Program Kesehatan Keluarga (Prokesga) oleh


Pembina Keluarga atau kader kesehatan.
2. Membuat dan mengelola data di Puskesmas.
3. Menganalisa, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana
Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) sebagai tenaga
teknis/profesional Puskesmas.
6. Melakukan pendataan dan pengelolaan data pada sistem informasi dan pelaporan
Puskesmas.

Analisa Data

1. Data primer yang diperoleh dimuat ke situs keluarga sehat Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
2. Angka Indikator Keluarga Sehat terendah kemudian dianalisa dengan metode USG untuk
mencari prospek permasalahan yang didapat.
3. Dilakukan perumusan alternatif solusi dengan metode fishbone diagram.
4. Dipilih alternatif solusi yang dapat diterapkan dalam masyarakat sebagai target
peningkatan kualitas kesehatan
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Perumahan Sawang Permai RT 001-007 RW 019 Kecamatan


Batu Aji, Kelurahan Buliang, Batam. Data keluarga yang terdaftar dan disurvey oleh tenaga
kesehatan Puskesmas Batu Aji adalah sebagai berikut;

Tabel 4. Data Keluarga RT 001-007/RW 019 Buliang, Kecamatan Batu Aji


KELUARGA YANG KELUARGA YANG JUMLAH RUMAH KOSONG/ BUKAN
RT
TERDAFTAR DI RW SUDAH DISURVEY PENGHUNI PERMANEN

001 58 32 26
002
003
004
005

006 58 24 34

007 41 28 13

JUMLAH 199 99 100

Hasil Penelitian

Indeks Keluarga Sehat (IKS) per RT di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 001-
008/RW 001

a. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 001


Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 001/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 001/RW 001


INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 001 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017

INDIKATOR

Keluarga
NO KELUARGA Ibu Bayi Bayi Penderita Penderita Anggota Keluarga sudah IKS
mengikuti Balita Penderita gangguan Keluarga Keluarga
melakukan mendapat mendapat air tuberkulosis paru hipertensi keluarga menjadi anggota
program mendapatkan jiwa mendapatkan mempunyai mempunyai akses
persalinan di imunisasi susu ibu mendapatkan melakukan tidak ada Jaminan
Keluarga pematauan pengobatan dan akses sarana air atau menggunakan
fasilitas dasar (ASI) pengobatan sesuai pengobatan yang Kesehatan
Berencana pertumbuhan tidak ditelantarkan bersih jamban sehat
kesehatan lengkap eksklusif standar secara teratur merokok Nasional (JKN)
(KB)

1 M. ALI T Y N N N N N N Y Y Y Y 0.833
HANAFIAH

2 SIAMTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1

3 JUNAIDI T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667

4 ARMEL T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667

5 JAPEN GINTING T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

6 ARMINUS T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667
SITOHANG

7 RAMLI AKBAR T N N N N N N N Y T Y Y 0.6

8 MOH MUSLIM T N N N Y N N N T T Y Y 0.5

9 YUDI ANGGARA T N N N N N N N T T Y Y 0.4

10 ADI T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833
KRISTIAWAN

11 FIRDAUS Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833

12 ACHMAD CHOLIS T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667

13 SAHAT MT Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
PANGGABEAN S

14 MUHAMMAD Y N N N Y N N N T T Y Y 0.667
YUSUF ZAM

15 MORRIS T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
PARSAORAN.S

16 HARSONO T T N N N N N N T Y Y Y 0.5

17 RAJA KHALDIR Y T N N N N T N T T Y Y 0.429

18 ACHMAD CHOLIS T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667

19 SINGKAT T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

Σ Keluarga Bernilai "Y" 5 1 0 0 4 0 0 0 9 14 19 19 71

Total Keluarga - Σ 0 16 19 19 15 19 13 19 0 0 0 0 120


Keluarga Bernilai "N"

% Cakupan RT. 001 / RW.


001 KELURAHAN 26.32% 33.33% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 47.37% 73.68% 100.00% 100.00% 37.36%
BULIANG

PRA SEHAT

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 001 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 4 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 13 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program keluarga berencana (26.32%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (47.37%), Kerluarga yang menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sebanyak (73.68%). Sedangkan untuk indikator Ibu melakukan pemeriksaan di fasilitas
kesehatan (33.33%) tidak digolongkan sebagai tidak sehat dikarenakan keluarga-keluarga di RT
001 tersebut sedang tidak hamil atau tidak akan hamil lagi. Dengan hasil data diatas, ditemukan
bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 002 RW 001 adalah 0.659% (Pra-Sehat)
b. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 002/RW001 Muka Kuning Indah II
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 002/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 002/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 002 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai IKS

program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat

1 SUDIN Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833

2 TRISNO SURYADI Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8


SINAMO

3 ANDRI WIJAYA T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

4 THOAT Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
AKHIRUZZAMAN

5 JONI GUSRIL T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

6 ASEP AMYAH Y N N N N N N N Y Y Y Y 1

7 JONI HENDRAWAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 1

8 ROTO SUNARYO SANTO Y N N N N N T N T Y Y Y 0.667


PAWIRO

9 M. ROZAIDI Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

10 YUSEP ARMAN Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

11 FABER CAIRUN T Y N N N N N N Y Y Y Y 0.833


SILITONGA

12 ERICK EKO DANIRO T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

13 HASNA T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
SIMANGUNSANG

14 M. ROZALDI T N N N N N N N T Y T T 0.2

15 KEMAS AMIRUDIN T N N N N N N N T T Y Y 0.4

16 EDY SUKAMTO T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

17 MEGI NURDIAN Y N N N Y T N N Y Y Y Y 0.857

18 FABER CAIRUN T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8


SILITONGA

19 ERMAWATI N N N N N N N N T T Y Y 0.5

Σ Keluarga Bernilai "Y" 10 1 0 0 2 0 0 0 8 17 18 18 74

Total Keluarga - Σ Keluarga 1 18 19 19 17 18 18 19 0 0 0 0 129


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 002 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

55.56% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 42.11% 89.47% 94.74% 94.74% 38.94%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 002 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 5 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 12 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu anggota keluarga tidak ada yang merokok (42.11%), keluarga mengikuti program keluarga
berencana (55.56%), keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (89.47%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 002 RW 001 adalah
0.731% (Pra-Sehat)

c. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 003/RW 001 Muka Kuning Indah II


Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 003/RW 001 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 003/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 003 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai akses
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses atau menggunakan jamban
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih sehat

1 ERWIN PURBA T N N N Y N T N T Y Y Y 0.571

2 ALINO T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

3 SARDIN BERNART T N Y Y Y N T N T T Y Y 0.556


GULTOM

4 HOTPOR TUNGGUL T N N N N T N N T Y Y Y 0.5

5 AHMAD NAWAR Y Y N T Y N N N Y T Y Y 0.75

6 LEO AGUSTUS T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667


SIAHAAN

7 SARIAH BT. WIJI Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8

8 DEWANSYAH T N N N N N N N T T Y Y 0.4
SINAGA

9 JOKO PRANOWO Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833

Σ Keluarga Bernilai "Y" 3 1 1 1 5 0 0 0 3 5 9 9 37

Total Keluarga - Σ Keluarga 0 8 8 7 4 8 7 9 0 0 0 0 51


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 003 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

33.33% 100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 33.33% 55.56% 100.00% 100.00% 411.11%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 003 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 1 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 7 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5) sebanyak
1 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah yaitu
keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (33.33%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (33.33%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (55.56%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.653% (Pra-Sehat)
d. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 004/RW001 Muka Kuning Indah II
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 004/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 004/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 004 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat

1 TN. MOH JOHAN T Y N N N N N N Y Y Y Y 0.833


LESMANA

2 ROI MAITSEL PURBA T T N N Y N N N T T Y Y 0.429

3 ALBET Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

4 RICO YULIANSYAH T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

5 RASUDIN SARAGIH Y N N N N N N N T T Y Y 0.6

6 LI SUI PIN T N N N N N N N T T Y Y 0.4

7 DARWIN DANIEL T N N N N N N N T Y Y Y 0.6


BANGUN

8 ILHAM SIAGIAN T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667

9 AFRI CANDRI T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

10 ISMAN EFENDI T N N N N N N N T T Y Y 0.4

11 MUSLIM T N N N N N N N T T Y Y 0.4

12 ERI SETIAWAN T Y N Y Y N N N T T Y Y 0.625

Σ Keluarga Bernilai "Y" 2 2 0 1 5 0 0 0 3 6 12 12 43

Total Keluarga - Σ Keluarga 0 9 12 11 7 12 12 12 0 0 0 0 75


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 004 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

16.67% 66.67% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 25.00% 50.00% 100.00% 100.00% 358.33%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 008 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 3 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 5 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5) sebanyak
4 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah yaitu
keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (16.67%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (25.00%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (55.56%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.618 (Pra-Sehat).

e. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) di RW 001/ RT 005


Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RW 006/ RT 005
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RW 006/RT 005

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 005 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat

1 JOHANIS GINTING Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

2 MUKHSININ T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

3 EDI SUBIANTORO Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

4 2.11713E+15 T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

5 YAYAN T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
HENDRAYANA

6 MISTU Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833

7 AGUS MANURUNG Y N N N N N T N T Y Y Y 0.667

8 AZHARI Y N N N Y N T N Y Y Y Y 0.857

9 ROSID PRAMONO Y N N N N N N N T T Y T 0.4

10 DEDI ARIANSYAH Y Y N N Y N N N Y Y Y Y 1

11 ARIES RAHMADI T N N N N Y N T Y Y T Y 0.571

12 SAOR PANGIHUTAN S T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

13 UNTUNG SETYA BUDI Y N N N N N N N T T Y Y 0.6

14 SUPARMAN T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

15 MAHUL T N N N N N N N T T Y Y 0.4

16 HENDRI SUPRIA Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833

17 VICTORIANUS DJOKO T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

Σ Keluarga Bernilai "Y" 9 1 0 0 4 1 0 0 4 14 16 16 65

Total Keluarga - Σ Keluarga 0 16 17 17 13 16 16 16 0 0 0 0 111


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 005 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

52.94% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 23.53% 82.35% 94.12% 94.12% 382.35%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 005 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 4 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 11 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (52.94%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (23.53%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional
(82.35%). Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 005 RW 001
adalah 0.680 (Pra-Sehat).
f. Perbandingan Keluarga Sehat di RW 001/RT 006 Berdasarkan Kategori Keluarga
Sehat
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 003/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.6. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 006/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 006 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat

1 SYAHRON HARAHAP T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

2 SABAR Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
SIMANGUNSONG

3 JUNJUNGAN NADEAK Y N N N N N T N T Y Y Y 0.667

4 ALEX BAYU FAISAL T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

5 ENDIKA PUTRA T Y N N Y N N N T T Y Y 0.571

6 AINUN ROSANA N N N N N N N N Y Y Y Y 1

7 SYAHRON HARAHAP T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

8 JOKO ADI YULIANTO Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

9 IPAL CHANDRA T N N N Y N N N T T Y Y 0.5


PANAROSA

10 NUR HASNAH T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

11 MASNUN N N N N N N N N T T Y Y 0.5

12 EDI ISMANTO T Y N Y Y N N N Y Y Y Y 0.875

13 SAHAT SIPAYUNG T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

14 EPI RIANTO T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

15 PRQTONO T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

16 KHAIRUL HUDA T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

17 JUMADI T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

18 EFRIN LUBIS T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

19 YUTRIO T N N N N N T N T Y Y Y 0.5

20 SISWANTO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8

Σ Keluarga Bernilai "Y" 4 1 0 1 8 0 0 0 11 16 20 20 81

Total Keluarga - Σ Keluarga 2 19 20 19 12 20 18 20 0 0 0 0 130


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 006 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

22.22% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 55.00% 80.00% 100.00% 100.00% 405.00%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 006 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 8 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 12 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 0 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (22.22%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (55%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (80%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.738% (Pra-Sehat)

g. Perbandingan Keluarga Sehat di RW 001/RT 007 Berdasarkan Kategori Keluarga


Sehat
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 007/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 007/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 007 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai akses
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses atau menggunakan jamban
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih sehat

1 MARLON BRANDON T N N N N N N N T Y Y Y 0.6


SIAHAAN

2 ARI SETIAWAN Y N Y T Y N N N Y T Y Y 0.75

3 ERWIN PURBA T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

4 SUKINO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8

5 SAMSUL UMAM Y N N N Y N N N T T Y Y 0.667

6 VICTORIUS DJOKO T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

7 SUWARNO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8

8 SUBROTO HADI Y N N N Y N N N Y T Y Y 0.833


KUSUMO

9 NUR HASNAH T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

10 WELDI SUHERI Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

11 SUMARDI Y N N N N N N N T T T Y 0.4

12 LAMLO NAIBAHO T N Y T Y N N N T T Y Y 0.5

13 RIO SIMANJUNTAK T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667

14 NUFRAN Y N N N N N Y N Y Y Y Y 1

15 JUK TJIN T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8

16 APOLINUS T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667

17 ADRIANIS T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

18 KASIDI T N N N N Y Y N T Y Y Y 0.714

19 TEDI T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667

20 HENDRI AHMAD T N N N N N N N T Y Y Y 0.6

21 SUBROTO HADI Y N N N Y N N N Y T Y Y 0.833


KUSUMO

22 SUMARDI Y N N N N N T Y Y T Y Y 0.714

23 WELDI SUHERI Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8

24 SETYO BAGUS T N N N N N N N T T Y Y 0.4


PERMADI

25 SUWARNO Y N N N N N N N Y T T Y 0.6

Σ Keluarga Bernilai "Y" 12 0 2 0 8 1 2 1 11 14 23 25 0


Total Keluarga - Σ Keluarga 0 25 23 23 17 24 22 24 0 0 0 0 null
Bernilai "N"

% Cakupan RT. 007 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

48.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 66.67% 100.00% 44.00% 56.00% 92.00% 100.00% 0.00%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 007 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 3 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 20 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 20 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (48%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (44%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (56%). Dengan
hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah 0.696%
(Pra-Sehat)

h. Perbandingan Keluarga Sehat di RW 001/RT 008 Berdasarkan Kategori Keluarga


Sehat

Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 008/RW 001 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.8. Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 008/RW 001

INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 008 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR

NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat

1 TN. ANDI SERIOSA T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833

2 KOMARUDDIN Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8

3 KUSMAN T N N N N N N N Y T Y Y 0.6

4 SUPRAPTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1

5 SHONY ADRIANSYAH Y N N N N N N N T T Y Y 0.6

6 RICE T N Y Y Y N N T Y Y Y Y 0.778

7 ISMAIL T N N N N N N N T T Y Y 0.4

8 MIFTAKHUL HUDA T N Y Y Y N N N Y Y Y Y 0.875

9 LALU WIRADARMA T N N N N N N N Y T Y Y 0.6

10 SAMUEL SIHALOHO T N Y Y Y N N N Y Y Y Y 0.875

11 HASWENDRA T N Y Y Y N N N T T Y Y 0.625

12 AHMAD TATA T N N N N N N N Y T Y Y 0.6


DARUSSALAM
13 TRI CAHYONO T N N N N N N N Y T Y Y 0.6

14 TARSINAH T N N N N N N N Y T Y Y 0.6

15 SUPRAPTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1

16 JEFRI HIDAYAT T N Y Y Y N N N T Y Y Y 0.75

Σ Keluarga Bernilai "Y" 4 0 5 5 5 0 0 0 12 7 16 16 70

Total Keluarga - Σ Keluarga 0 16 11 11 11 16 16 15 0 0 0 0 96


Bernilai "N"

% Cakupan RT. 008 / RW. 001


KELURAHAN BULIANG

25.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 43.75% 100.00% 100.00% 437.50%

PRA SEHAT

Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 008 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 5 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 10 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 1 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (25%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (75%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (43.75%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 008 RW 001 adalah
0.721% (Pra-Sehat)

Tabel 5.9. Perbandingan Keluarga Sehat di RW 001/RT 001-008 Berdasarkan Kategori


Keluarga Sehat

KATEGORI KELUARGA SEHAT


RW001 SEHAT PRA SEHAT TIDAK SEHAT TOTAL
RT 001 4 13 2 19
RT 002 5 12 2 19
RT 003 1 7 1 9
RT 004 3 5 4 12
RT 005 4 11 2 17
RT 006 8 12 0 20
RT 007 3 20 2 25
TOTAL 33 90 14 137
Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 001 -
008 RW 001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 33
keluarga, keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 90 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS
<0.5) sebanyak 14 keluarga.

Identifikasi dan Prioritas Masalah Keluarga Sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II
RT 001-008/RW 001

Identifikasi Masalah Keluarga Sehat di RW 001/RT 001-008

Tabel 5.10 Identifikasi Masalah Keluarga Sehat di RW 001/RT 001-008

Target
No. Indikator IKS IKS Keterangan
1 Keluarga mengikuti program KB 35.005 masalah
Tidak
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 87.5 masalah
Tidak
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 masalah
Tidak
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 93.75 masalah
Tidak
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100 masalah
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai Tidak
6 standar 100 masalah
Tidak
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 95.83 masalah
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak Tidak
8 ditelantarkan N masalah
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 38.76 Masalah
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional Tidak
10 (JKN) 97.6 > 0.800 Masalah
Tidak
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 98.6 masalah
Tidak
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 98.6 masalah

Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa identifikasi masalah di RW 006 berdasarkan indeks
keluarga sehat dari 12 indikator diperoleh indikator yang bermasalah yaitu keluarga mengikuti
program Keluarga Berencana (35.005%), anggota keluarga tidak ada yang merokok (38.76%),
keluarga sudah menjadi anggota JKN (95.83%).

1. Prioritas Masalah Keluarga Sehat di RW 001/RT 001-008


Penentuan prioritas masalah KS dapat dilakukan dengan menggunakan Metode USG.
Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara Urgency, Seriousness, dan Growth dari
masing-masing masalah.
1. Urgency, adalah ketersediaan waktu, artinya apakah masalah tersebut mendesak atau tidak
untuk diselesaikan.
2. Seriousness, adalah keseriusan, dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja,
pengaruhnya terhadap keberhasilan, membahayakan sistem yang ada atau tidak dan lain
sebagainya.
3. Growth, adalah berkembangnya masalah, artinya apakah permasalahan berkembang dengan
cepat dan tingkat kesulitan mencegahnya.

Setelah dilakukan perbandingan terhadap keempat permasalahan diatas, dilakukan


perhitungan atas masing-masing permasalahan tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 5.11. Rangkuman Hasil Perhitungan Penentuan Prioritas Masalah Keluarga Sehat di RT
001-RT-008/RW 001

NO. MASALAH URGENCY SERIOUSNESS GROWTH SCORE URUTAN


KESEHATAN PRIORITA
S
MASALAH
1 Merokok 2 3 3 8 1
2 JKN 3 2 2 7 2
3 Hipertensi 3 3 0 6 3
4 KB 1 3 1 5 4

Dari perhitungan dengan metode USG diatas, maka di dapat prioritas masalah Keluarga
Sehat di RT 001-008/RW 001 adalah anggota keluarga tidak ada yang merokok.

Pembahasan

Merokok merupakan perilaku yang masih sangat sering dijumpai di hampir setiap daerah
di Indonesia. Perilaku ini dilakukan tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa, bahkan lanjut usia. Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan karena dapat
menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian.
Merokok juga dapat berdampak pada sikap atau perilaku perokok tersebut. Oleh karena itu,
merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Berbagai faktor yang
turut berperan terhadap perilaku dalam merokok, termasuk diantaranya karena diperngaruhi oleh
perasaan positif, perasaan negatif, perilaku yang adiktif, dan perilaku yang sudah menjadi
kebiasaan.

Cara yang paling baik dalam menghindari kebiasaan merokok adalah dengan tidak mau
mengenalnya walaupun hanya sekedar mencoba.

Merubah kebiasaan merokok sangat susah dilakukan tanpa ada niat dan tuntutan perilaku
dari masyarakat tsb. Perokok biasanya berhenti merokok jika sudah mengalami dampak dari
rokok tersebut, atau memang sudah menyadari bahaya rokok.

Pemecahan Masalah Kesehatan di RT 001-008/RW 001


Setelah didapatkan beberapa masalah kesehatan yang utama pada masyarakan MK Indah
2, maka dipilihlah pola kebiasaan merokok menjadi fokus permasalahan yang menjadi prioritas.
Kebiasaan merokok pada masyarakat saat ini sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat
menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk para pelajar dengan bebas mengkonsumsi
rokok. Padahal, berbagai penelitian dan kajian telah dilakukan untuk menunjukan bahwa rokok
sangat membahayakan kesehatan. Selanjutnya dicari akar penyebab dari masalah tersebut salah
satu metode yang dapat dipergunakan dalam mencari akar penyebab masalah.

Banyak dijumpai kebisaaan merokok justru banyak dialami oleh masyarakat miskin yang
rata-rata tingkat pengetahuannya rendah dibanding masyarakat yang lebih mampu, namun tidak
menutup kemungkinan untuk masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Dengan
demikian, faktor yang menyebabkan seseorang cenderung untuk merokok secara tidak langsung
dihubungkan dengan lemahnya kesadaran dalam diri tiap individu dan rendahnya pola pikir yang
dimilikinya, hingga tanpa pikir panjang mereka terjerumus dalam kebisaaan merokok.

Faktor– faktor yang mempengaruhi sikap merokok bisa dibagi menjadi dua faktor, yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal antara lain faktor orang tua, teman hidup,
maupun pergaulan dengan orang disekitar dimana faktor tersebut memberi kesan role model
yang bisa dicontoh oleh si perokok.

Sedangkan faktor internal adalah faktor kepribadian merupakan faktor yang mendorong
dari dalam diri si perokok untuk merokok seperti rasa ingin tahu, untuk kesenangan, untuk
menghilangkan kesepian, ketegangan dan membebaskan diri dari kebosanan (Sani,2005).
Pengaruh teman juga ikut andil yakni untuk memudahkan pergaulan, ikut dorongan teman, untuk
gengsi agar diakui telah dewasa (Adit, 2002). HL. Blum lalu membagi faktor diatas menjadi
empat faktor yang lebih rinci, yaitu faktor lingkungan, faktor genetik, faktor perilaku, dan faktor
pelayanan kesehatan dengan diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish
bone).

METODE MANUSIA

Nikotin

Perda tentang rokok Ketergantungan terhadap


rokok
Tar

Penyuluhan masih kurang Ketidaksadaran terhadap


bahaya rokok ADANYA
ANGGOTA
Harga rokok masih Pergaulan / orang KELUARGA YANG
SARANA/PRASARANA LINGKUNGAN

Diagram 1. Fishbone Pemecahan Masalah Di RW 006/RT 005-008 Adanya Anggota Keluarga Yang Merokok.

Setelah didapat faktor pencetus kebiasaan merokok, Ana (2015) mengkelompokkan


beberapa aspek yang bisa digunakan untuk mengurangi kebiasaan merokok yaitu:

1. Aspek kognitif, dimana aspek ini berkaitan dengan kepercayaan, teori, harapan, sebab dan
akibat dari suatu kepercayaan dan persepsi relatif terhadap objek tertentu.
Komponen kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia,
seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir.

2. Aspek Afektif. Afektif merupakan aspek emosional yang berkaitan dengan motif
sosiogenis, sikap dan emosi.

3. Aspek Konatif. Aspek ini terjadi karena ada kecenderungan untuk bertindak
(memutuskan) atau bertindak terhadap objek atau mengimplementasikan perilaku
sebagai tujuan terhadap objek. Komponen konasi meliputi aspek volisional yang
terkait dengan kebiasaan dan kemauan untuk bertindak.

Aspek-aspek diatas bisa digunakan sebagai cara untuk mengurangi kebiasaan merokok seperti
yang akan dijelaskan dibawah:
1. Aspek kognitif: Untuk merubah perilaku merokok ditengah keluarga dan masyarakat melalui
aspek kognitif, bisa dilakukan kegiatan berikut:
1.1 Penyuluhan tentang bahaya rokok pada klien, keluarga perokok dan kelompok
masyarakat seperti posyandu, posbindu, kelompok remaja, dimana kognitif perokok
dan keluarganya diharapkan bisa diinfokan tentang dampak yang ditimbulkan oleh
rokok lebih banyak seperti kanker esofagus, dan infeksi saluran nafas.
1.2 Penyuluhan tentang banyaknya zat beracun dalam sebatang rokok yang dihisap
mencapai 4000 zat kimia beracun.
1.3 Pendekatan ekonomis tentang biaya rokok yang tidak rendah. Dimana harga satu
kotak rokok berkisar antara Rp. 15.000,00 hingga Rp. 25.000,00. Jumlah nominal dari
biaya tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat seperti
membangun rumah, belanja keperluan sehari-hari, juga bisa digunakan untuk
membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasiional (JKN).
1.4 tentang Peraturan daerah terhadap larangan merokok di tempat umum/Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
1.5 Menaikkan harga rokok yang tergolong masih terjangkau

2. Sedangkan untuk aspek afektif, bisa dilakukan sosialisasi tentang dampak perokok pasif
dimana anak-anak dan pasangan hidup si perokok adalah korban pertama dari asap rokok
tersebut. Menggunakan anak dan pasangan hidup sebagai objek afektif bisa
mempengaruhi emosi dan sikap si perokok untuk merubah kebiasaan merokoknya.

3. Aspek konatif bisa digunakan sebagai jembatan antara pemberi penyuluhan, perokok, dan
keluarga perokok. Dimana saat si perokok sudah mulai berfikir untuk mulai mengurangi
rokok, pihak keluarga lah yang harus terus mendukung niat si perokok untuk terus
mengurangi konsumsi rokok hingga berhenti total.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Program Keluarga Sehat adalah program pemerintah yang bertujuan untuk menjaring
status kesehatan masyarakat Indonesia.
2. Seluruh elemen masyarakat dan segenap fasilitator kesehatan bertanggung jawab untuk
menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.
3. Salah satu prioritas masalah keluarga sehat di RW 001/RT 001-008 adalah adanya anggota
keluarga yang merokok.
4. Pemecahan masalah rokok bisa menggunakan beberapa aspek seperti aspek kognitif,
afektif, dan konatif.

Saran

1. Diharapkan bagi masyarakat menyadari betul akibat negatif dari merokok dan perokok
pasif untuk memulai membudayakan hidup sehat tanpa rokok.
2. Agar tenaga kesehatan puskesmas lebih giat dalam memberikan penyuluhan kepada
masyarakat baik didalam gedung maupun ditingkat RW agar tercapainya indikator
keluarga sehat.
3. Diharapkan kepada Tenaga Kesehatan PKM Batu Aji agar lebih intensif dalam mengkaji
dan menjalankan program ini agar tercapainya tujuan program Indonesia sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Pengendalian Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan. 2017. Modul Pelatihan
Keluarga Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sekterariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Pedoman Umum


Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai