Program Indonesia Sehat merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia di Indonesia dari aspek kesehatan, baik dalam tingkat individu maupun keluarga.
Program Indonesia Sehat menjadi program utama pembangunan kesehatan dengan susunan
pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu;
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran
pokok RPJMN 2015-2019, yaitu;
Dalam pilar penguatan pelayanan kesehatan, peranan ini dipegang oleh fasilitator
kesehatan dan diwujudkan melalui pendekatan keluarga. Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PISBK) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.39 Tahun 2016, adalah program yang bertujuan untuk menguatkan mutu pelayanan kesehatan
terhadap 4 pokok permasalahan kesehatan keluarga, yaitu;
1. Kesehatan Ibu, anak, dan balita, ditinjau dari; Angka Kematian Ibu, Angka Kematian
Neonatus, dan Angka Kematian Pasca Natal.
2. Gizi masyarakat, ditinjau dari; prevalensi balita gizi kurang (underweight), balita pendek
(stunting), balita kurus (wasting), bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Sangat
Rendah (BBLSR), dan/atau Ekstrim (BBLE), orang dewasa dengan obesitas, dan angka
gizi buruk.
3. Penyakit menular dan tidak menular.
4. Kesehatan jiwa, ditinjau dari; angka skizofrenia dan gangguan psikotik berat, serta angka
penyalahgunaan, kecanduan, dan rehabilitasi NAPZA.
Keempat faktor di atas kemudian dijadikan 12 Indikator Keluarga Sehat yang terdiri atas;
Indikator Keluarga Sehat ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat dalam suatu wilayah
tertentu. Angka IKS didapatkan dari survei dan kunjungan tenaga kesehatan kepada keluarga.
IKS ini kemudian digunakan sebagai faktor determinan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang didapatkan pada keluarga, demi meningkatkan mutu kesehatan masyarakat Indonesia.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Manfaat Penelitian
3. Menganalisa permasalahan dan memberikan solusi promotif serta preventif atas masalah
tersebut demi kebaikan seluruh masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BATU AJI
Keadaan Geografis
Puskesmas Batu Aji terletak di Kelurahan Buliang, berjarak +200 meter dari jalan Raya
RKT-Aviari. Untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, penduduk menempuh
jarak dengan perkiraan jarak tempuh terjauh sekitar 8.0 kilometer dari kelurahan Tanjung
Uncang. Meski jarak tempuh yang relatif dekat dari sebagian besar penduduk namun masih
diperlukan Pustu dan Polindes sehubungan dengan tingginya tingkat kepadatan penduduk di
masing-masing kelurahan. Adapun masih terdapat satu kelurahan yang tidak memiliki sarana
Pustu dan Polindes yaitu Kelurahan Bukit Tempayan.
Salah satu faktor penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan adalah adanya
tenaga kesehatan yang cukup untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Peningkatan SDM
tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas dan kualitas yang ditempatkan pada sarana dan
prasarana dalam rangka menunjang kelancaran pelayanan tersebut.
Wilayah Kecamatan Batu Aji terletak pada posisi sebelah Barat dari Wilayah Pulau Batam
dan bersebelahan dengan wilayah kecamatan Sagulung, atau berada pada posisi;
Batas
Wilayah Kecamatan Batu Aji seperti halnya Kecamatan-kecamatan lainya di Kota Batam
ini, dimana wilayah Kecamatan Batu Aji terbagi menjadi dua wilayah yang terpisahkan oleh satu
titik pada persimpangan tempat lampu merah Base Camp atau antara Kecamatan Sekupang dan
Sagulung.
Permukaan tanah di Kecamatan ini pada umumnya dapat di golongkan datar dengan
beberapa variasi perbukitan rendah dengan ketinggian maksimum 110 meter di atas permukaan
laut, terdapat juga sungai kecil dengan aliran air yang sangat pelan serta semak belukar yang
diselingi hutan muda pada hulunya, sementara pada bagian bibir pantai ditumbuhi hutan
mangrove (hutan bakau) muda yang kian hari makin menipis seiring dengan pergeseran fungsi
dari lahan tersebut, yang banyak dipengaruh perkembangan ekonomi di Kota Batam. Variasi
tinggi permukaan tanah yakni sebagai berikut;
Datar : 50 %
Berbukit : 35 %
Bergelombang : 15 %
Iklim
Iklim wilayah kecamatan Batu Aji sama dengan wilayah yang segaris dengan lintangnya
yakin tropis dengan suhu minimum pada Januari 2008 berkisar antara 21.00C sampai dengan
maksimum 31.30C dengan suhu rata-rata sepanjang bulan Januari 2008 mencapai 26.50C, dengan
tekanan udara mencapai sekitar 1006.5 sampai dengan 1016.1 mili bar per detik. Kecepatan
angin di wilayah ini mencapai sebesar 20 knot dari arah timur laut, dengan rata-rata 7 knot (1
knot = 1.8 km) menghembus ke arah utara dengan kategori kecepatan lambat/sehat. Jumlah hari
hujan pada tahun 2008 mencapai 220 hari dengan rata-rata per bulan mencapai 18 hari hujan,
sehingga dengan letak, struktur tanah, dan iklim tersebut maka wilayah ini kurang cocok bila
dikembangkan menjadi wilayah pertanian pangan atau padi sawah akan tetapi lebih cocok
kepada pengembangan tanaman perdu semusim atau tanaman holtikultura.
Tabel 1. Jarak Antara Ibukota Kecamatan Dengan Ibukota Kelurahan
Ibukota Kecamatan/ Kelurahan Jarak Lurus (km)
Kependudukan/Demografi
Dalam penyusunan profil kesehatan Kecamatan Batu Aji tahun 2017 ini, digunakan data
kependudukan pertanggal 1 Januari 2017 yang berjumlah 128459 jiwa sebagai perhitungan
target/sasaran indikator program Puskesmas Batu Aji Kota Batam tahun 2017.
Berikut adalah gambaran demografi Kecamatan Batu Aji tahun 2017 dengan berbagai
variabel;
Gambar 1. Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017 (Dinas
Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Batam, 2017)
Jumlah penduduk kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017 yaitu sebesar 128459 jiwa
dengan kelompok umur terbanyak yaitu usia 30-34 tahun dengan rasio jenis kelamin 96.27.
Sosioekonomi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Batam hasil verifikasi didapatkan data
yaitu jumlah masyarakat miskin Kecamatan Batu Aji Kota Batam berjumlah 56335 jiwa.
Pendidikan
Persentase tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Batu Aji Kota Batam tahun 2017
mayoritas adalah tamatan SLTA, sebesar 54% dan sebesar 3.5% menyandang gelar tingkat
pendidikan sarjana keatas.
Gambar 2. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia Sekolah Di Kecamatan Batu Aji Kota Batam Tahun 2017
(Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil Kota Batam, 2017).
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara yang diterapkan demi meningkatkan angka
kesehatan individu dan keluarga, serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan di dalam suatu
wilayah kerja tertentu. Pendekatan keluarga merupakan pengembangan dari kunjungan rumah
oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang
meliputi kegiatan berikut;
Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda
atau indikator utama sebagai penanda status kesehatan. Indikator-indikator tersebut;
12 indikator tersebut dimuat dalam Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) yang merupakan
sarana untuk mendokumentasikan data keluarga dan data individu anggota keluarga. Data
keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ ketersediaan air bersih dan akses/penggunaan
jamban sehat). Data individu anggota keluarga mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan lain-lain) serta kondisi individu yang bersangkutan: mengidap penyakit
(hipertensi, tuberkulosis, dan gangguan jiwa) serta perilakunya (merokok, ikut KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
Sesuai dengan data yang didapat pada keluarga berdasarkan indikator tersebut, kemudian
dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga, dengan rumus;
Keterangan
IKS >0.800 : Keluarga sehat
IKS 0.500-0.800 : Keluarga pra-sehat
IKS <0.500 : Keluarga tidak sehat
Angka masing-masing IKS kemudian dibandingkan, dan angka IKS terendah kemudian
dievaluasi dengan metode Urgency (keterdesakan yang disebabkan oleh masalah), Seriousness
(intensitas/keseriusan masalah), dan Growth (potensi membesar/meningkatnya masalah).
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif prospektif dengan desain studi kohort. Penelitian ini
akan mendeskripsikan gambaran keluarga sehat di Perumahan Permata Puri RT 001-007/RW
019 Buliang, Kecamatan Batu Aji.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di Perumahan Permata Puri RT 001-
007/RW 019 Buliang, Kecamatan Batu Aji. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling.
Analisa Data
1. Data primer yang diperoleh dimuat ke situs keluarga sehat Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
2. Angka Indikator Keluarga Sehat terendah kemudian dianalisa dengan metode USG untuk
mencari prospek permasalahan yang didapat.
3. Dilakukan perumusan alternatif solusi dengan metode fishbone diagram.
4. Dipilih alternatif solusi yang dapat diterapkan dalam masyarakat sebagai target
peningkatan kualitas kesehatan
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
001 58 32 26
002
003
004
005
006 58 24 34
007 41 28 13
Hasil Penelitian
Indeks Keluarga Sehat (IKS) per RT di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 001-
008/RW 001
INDIKATOR
Keluarga
NO KELUARGA Ibu Bayi Bayi Penderita Penderita Anggota Keluarga sudah IKS
mengikuti Balita Penderita gangguan Keluarga Keluarga
melakukan mendapat mendapat air tuberkulosis paru hipertensi keluarga menjadi anggota
program mendapatkan jiwa mendapatkan mempunyai mempunyai akses
persalinan di imunisasi susu ibu mendapatkan melakukan tidak ada Jaminan
Keluarga pematauan pengobatan dan akses sarana air atau menggunakan
fasilitas dasar (ASI) pengobatan sesuai pengobatan yang Kesehatan
Berencana pertumbuhan tidak ditelantarkan bersih jamban sehat
kesehatan lengkap eksklusif standar secara teratur merokok Nasional (JKN)
(KB)
1 M. ALI T Y N N N N N N Y Y Y Y 0.833
HANAFIAH
2 SIAMTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
3 JUNAIDI T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667
4 ARMEL T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667
6 ARMINUS T N N N N N T N Y Y Y Y 0.667
SITOHANG
10 ADI T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833
KRISTIAWAN
11 FIRDAUS Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833
13 SAHAT MT Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
PANGGABEAN S
14 MUHAMMAD Y N N N Y N N N T T Y Y 0.667
YUSUF ZAM
15 MORRIS T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
PARSAORAN.S
16 HARSONO T T N N N N N N T Y Y Y 0.5
19 SINGKAT T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
PRA SEHAT
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 001 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 4 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 13 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program keluarga berencana (26.32%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (47.37%), Kerluarga yang menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sebanyak (73.68%). Sedangkan untuk indikator Ibu melakukan pemeriksaan di fasilitas
kesehatan (33.33%) tidak digolongkan sebagai tidak sehat dikarenakan keluarga-keluarga di RT
001 tersebut sedang tidak hamil atau tidak akan hamil lagi. Dengan hasil data diatas, ditemukan
bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 002 RW 001 adalah 0.659% (Pra-Sehat)
b. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 002/RW001 Muka Kuning Indah II
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 002/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 002 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai IKS
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat
1 SUDIN Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833
4 THOAT Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
AKHIRUZZAMAN
6 ASEP AMYAH Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
7 JONI HENDRAWAN Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
9 M. ROZAIDI Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
13 HASNA T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
SIMANGUNSANG
14 M. ROZALDI T N N N N N N N T Y T T 0.2
19 ERMAWATI N N N N N N N N T T Y Y 0.5
55.56% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 42.11% 89.47% 94.74% 94.74% 38.94%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 002 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 5 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 12 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu anggota keluarga tidak ada yang merokok (42.11%), keluarga mengikuti program keluarga
berencana (55.56%), keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (89.47%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 002 RW 001 adalah
0.731% (Pra-Sehat)
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 003 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai akses
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses atau menggunakan jamban
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih sehat
2 ALINO T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8
8 DEWANSYAH T N N N N N N N T T Y Y 0.4
SINAGA
33.33% 100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 33.33% 55.56% 100.00% 100.00% 411.11%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 003 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 1 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 7 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5) sebanyak
1 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah yaitu
keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (33.33%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (33.33%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (55.56%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.653% (Pra-Sehat)
d. Indeks Keluarga Sehat (IKS) RT 004/RW001 Muka Kuning Indah II
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 004/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 004 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat
3 ALBET Y N N N N N N N T Y Y Y 0.8
11 MUSLIM T N N N N N N N T T Y Y 0.4
16.67% 66.67% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 25.00% 50.00% 100.00% 100.00% 358.33%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 008 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 3 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 5 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5) sebanyak
4 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah yaitu
keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (16.67%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (25.00%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (55.56%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.618 (Pra-Sehat).
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 005 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat
2 MUKHSININ T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
4 2.11713E+15 T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
5 YAYAN T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
HENDRAYANA
6 MISTU Y N N N Y N N N T Y Y Y 0.833
8 AZHARI Y N N N Y N T N Y Y Y Y 0.857
10 DEDI ARIANSYAH Y Y N N Y N N N Y Y Y Y 1
14 SUPARMAN T N N N N N N N Y Y Y Y 0.8
15 MAHUL T N N N N N N N T T Y Y 0.4
52.94% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 23.53% 82.35% 94.12% 94.12% 382.35%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 005 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 4 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 11 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (52.94%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (23.53%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional
(82.35%). Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 005 RW 001
adalah 0.680 (Pra-Sehat).
f. Perbandingan Keluarga Sehat di RW 001/RT 006 Berdasarkan Kategori Keluarga
Sehat
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 003/RW 001
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 006 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat
2 SABAR Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
SIMANGUNSONG
6 AINUN ROSANA N N N N N N N N Y Y Y Y 1
11 MASNUN N N N N N N N N T T Y Y 0.5
15 PRQTONO T N N N Y N N N Y Y Y Y 0.833
17 JUMADI T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
19 YUTRIO T N N N N N T N T Y Y Y 0.5
20 SISWANTO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8
22.22% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 55.00% 80.00% 100.00% 100.00% 405.00%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 006 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 8 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 12 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 0 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (22.22%), anggota keluarga tidak ada
yang merokok (55%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (80%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah
0.738% (Pra-Sehat)
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 007 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai akses
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses atau menggunakan jamban
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih sehat
4 SUKINO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8
7 SUWARNO Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8
11 SUMARDI Y N N N N N N N T T T Y 0.4
14 NUFRAN Y N N N N N Y N Y Y Y Y 1
16 APOLINUS T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667
17 ADRIANIS T N N N N N N N T Y Y Y 0.6
18 KASIDI T N N N N Y Y N T Y Y Y 0.714
19 TEDI T N N N Y N N N T Y Y Y 0.667
22 SUMARDI Y N N N N N T Y Y T Y Y 0.714
25 SUWARNO Y N N N N N N N Y T T Y 0.6
48.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 66.67% 100.00% 44.00% 56.00% 92.00% 100.00% 0.00%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 007 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 3 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 20 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 2 keluarga, dan berdasarkan 20 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (48%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (44%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (56%). Dengan
hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 003 RW 001 adalah 0.696%
(Pra-Sehat)
Hasil penelitian keluarga sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II RT 008/RW 001 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
INDEKS KELUARGA SEHAT RT. 008 / RW. 001 KELURAHAN BULIANG TAHUN 2017
INDIKATOR
NO KELUARGA IKS
Keluarga mengikuti Ibu melakukan Bayi mendapat Bayi mendapat air Balita mendapatkan Penderita tuberkulosis paru Penderita hipertensi Penderita gangguan jiwa Anggota keluarga Keluarga sudah menjadi Keluarga Keluarga mempunyai
program Keluarga persalinan di fasilitas imunisasi dasar susu ibu (ASI) pematauan mendapatkan pengobatan melakukan pengobatan mendapatkan pengobatan dan tidak ada yang anggota Jaminan mempunyai akses akses atau menggunakan
Berencana (KB) kesehatan lengkap eksklusif pertumbuhan sesuai standar secara teratur tidak ditelantarkan merokok Kesehatan Nasional (JKN) sarana air bersih jamban sehat
2 KOMARUDDIN Y N N N N N N N Y T Y Y 0.8
3 KUSMAN T N N N N N N N Y T Y Y 0.6
4 SUPRAPTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
6 RICE T N Y Y Y N N T Y Y Y Y 0.778
7 ISMAIL T N N N N N N N T T Y Y 0.4
11 HASWENDRA T N Y Y Y N N N T T Y Y 0.625
14 TARSINAH T N N N N N N N Y T Y Y 0.6
15 SUPRAPTO Y N N N N N N N Y Y Y Y 1
25.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 43.75% 100.00% 100.00% 437.50%
PRA SEHAT
Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan indeks keluarga sehat di RT 008 RW
001 berdasarkan IKS per keluarga diperoleh keluarga sehat (IKS >0.8) sebanyak 5 keluarga,
keluarga prasehat (IKS 0.5 – 0.8) sebanyak 10 keluarga, keluarga tidak sehat (IKS <0.5)
sebanyak 1 keluarga, dan berdasarkan 12 indikator diperoleh cakupan indikator yang bermasalah
yaitu keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (25%), anggota keluarga tidak ada yang
merokok (75%), dan keluarga mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (43.75%).
Dengan hasil data diatas, ditemukan bahwa rata-rata nilai IKS untuk RT 008 RW 001 adalah
0.721% (Pra-Sehat)
Identifikasi dan Prioritas Masalah Keluarga Sehat di Perumahan Muka Kuning Indah II
RT 001-008/RW 001
Target
No. Indikator IKS IKS Keterangan
1 Keluarga mengikuti program KB 35.005 masalah
Tidak
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 87.5 masalah
Tidak
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 masalah
Tidak
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 93.75 masalah
Tidak
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100 masalah
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai Tidak
6 standar 100 masalah
Tidak
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 95.83 masalah
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak Tidak
8 ditelantarkan N masalah
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 38.76 Masalah
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional Tidak
10 (JKN) 97.6 > 0.800 Masalah
Tidak
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 98.6 masalah
Tidak
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 98.6 masalah
Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa identifikasi masalah di RW 006 berdasarkan indeks
keluarga sehat dari 12 indikator diperoleh indikator yang bermasalah yaitu keluarga mengikuti
program Keluarga Berencana (35.005%), anggota keluarga tidak ada yang merokok (38.76%),
keluarga sudah menjadi anggota JKN (95.83%).
Tabel 5.11. Rangkuman Hasil Perhitungan Penentuan Prioritas Masalah Keluarga Sehat di RT
001-RT-008/RW 001
Dari perhitungan dengan metode USG diatas, maka di dapat prioritas masalah Keluarga
Sehat di RT 001-008/RW 001 adalah anggota keluarga tidak ada yang merokok.
Pembahasan
Merokok merupakan perilaku yang masih sangat sering dijumpai di hampir setiap daerah
di Indonesia. Perilaku ini dilakukan tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa, bahkan lanjut usia. Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan karena dapat
menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian.
Merokok juga dapat berdampak pada sikap atau perilaku perokok tersebut. Oleh karena itu,
merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Berbagai faktor yang
turut berperan terhadap perilaku dalam merokok, termasuk diantaranya karena diperngaruhi oleh
perasaan positif, perasaan negatif, perilaku yang adiktif, dan perilaku yang sudah menjadi
kebiasaan.
Cara yang paling baik dalam menghindari kebiasaan merokok adalah dengan tidak mau
mengenalnya walaupun hanya sekedar mencoba.
Merubah kebiasaan merokok sangat susah dilakukan tanpa ada niat dan tuntutan perilaku
dari masyarakat tsb. Perokok biasanya berhenti merokok jika sudah mengalami dampak dari
rokok tersebut, atau memang sudah menyadari bahaya rokok.
Banyak dijumpai kebisaaan merokok justru banyak dialami oleh masyarakat miskin yang
rata-rata tingkat pengetahuannya rendah dibanding masyarakat yang lebih mampu, namun tidak
menutup kemungkinan untuk masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Dengan
demikian, faktor yang menyebabkan seseorang cenderung untuk merokok secara tidak langsung
dihubungkan dengan lemahnya kesadaran dalam diri tiap individu dan rendahnya pola pikir yang
dimilikinya, hingga tanpa pikir panjang mereka terjerumus dalam kebisaaan merokok.
Faktor– faktor yang mempengaruhi sikap merokok bisa dibagi menjadi dua faktor, yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal antara lain faktor orang tua, teman hidup,
maupun pergaulan dengan orang disekitar dimana faktor tersebut memberi kesan role model
yang bisa dicontoh oleh si perokok.
Sedangkan faktor internal adalah faktor kepribadian merupakan faktor yang mendorong
dari dalam diri si perokok untuk merokok seperti rasa ingin tahu, untuk kesenangan, untuk
menghilangkan kesepian, ketegangan dan membebaskan diri dari kebosanan (Sani,2005).
Pengaruh teman juga ikut andil yakni untuk memudahkan pergaulan, ikut dorongan teman, untuk
gengsi agar diakui telah dewasa (Adit, 2002). HL. Blum lalu membagi faktor diatas menjadi
empat faktor yang lebih rinci, yaitu faktor lingkungan, faktor genetik, faktor perilaku, dan faktor
pelayanan kesehatan dengan diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish
bone).
METODE MANUSIA
Nikotin
Diagram 1. Fishbone Pemecahan Masalah Di RW 006/RT 005-008 Adanya Anggota Keluarga Yang Merokok.
1. Aspek kognitif, dimana aspek ini berkaitan dengan kepercayaan, teori, harapan, sebab dan
akibat dari suatu kepercayaan dan persepsi relatif terhadap objek tertentu.
Komponen kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia,
seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir.
2. Aspek Afektif. Afektif merupakan aspek emosional yang berkaitan dengan motif
sosiogenis, sikap dan emosi.
3. Aspek Konatif. Aspek ini terjadi karena ada kecenderungan untuk bertindak
(memutuskan) atau bertindak terhadap objek atau mengimplementasikan perilaku
sebagai tujuan terhadap objek. Komponen konasi meliputi aspek volisional yang
terkait dengan kebiasaan dan kemauan untuk bertindak.
Aspek-aspek diatas bisa digunakan sebagai cara untuk mengurangi kebiasaan merokok seperti
yang akan dijelaskan dibawah:
1. Aspek kognitif: Untuk merubah perilaku merokok ditengah keluarga dan masyarakat melalui
aspek kognitif, bisa dilakukan kegiatan berikut:
1.1 Penyuluhan tentang bahaya rokok pada klien, keluarga perokok dan kelompok
masyarakat seperti posyandu, posbindu, kelompok remaja, dimana kognitif perokok
dan keluarganya diharapkan bisa diinfokan tentang dampak yang ditimbulkan oleh
rokok lebih banyak seperti kanker esofagus, dan infeksi saluran nafas.
1.2 Penyuluhan tentang banyaknya zat beracun dalam sebatang rokok yang dihisap
mencapai 4000 zat kimia beracun.
1.3 Pendekatan ekonomis tentang biaya rokok yang tidak rendah. Dimana harga satu
kotak rokok berkisar antara Rp. 15.000,00 hingga Rp. 25.000,00. Jumlah nominal dari
biaya tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat seperti
membangun rumah, belanja keperluan sehari-hari, juga bisa digunakan untuk
membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasiional (JKN).
1.4 tentang Peraturan daerah terhadap larangan merokok di tempat umum/Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
1.5 Menaikkan harga rokok yang tergolong masih terjangkau
2. Sedangkan untuk aspek afektif, bisa dilakukan sosialisasi tentang dampak perokok pasif
dimana anak-anak dan pasangan hidup si perokok adalah korban pertama dari asap rokok
tersebut. Menggunakan anak dan pasangan hidup sebagai objek afektif bisa
mempengaruhi emosi dan sikap si perokok untuk merubah kebiasaan merokoknya.
3. Aspek konatif bisa digunakan sebagai jembatan antara pemberi penyuluhan, perokok, dan
keluarga perokok. Dimana saat si perokok sudah mulai berfikir untuk mulai mengurangi
rokok, pihak keluarga lah yang harus terus mendukung niat si perokok untuk terus
mengurangi konsumsi rokok hingga berhenti total.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Program Keluarga Sehat adalah program pemerintah yang bertujuan untuk menjaring
status kesehatan masyarakat Indonesia.
2. Seluruh elemen masyarakat dan segenap fasilitator kesehatan bertanggung jawab untuk
menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.
3. Salah satu prioritas masalah keluarga sehat di RW 001/RT 001-008 adalah adanya anggota
keluarga yang merokok.
4. Pemecahan masalah rokok bisa menggunakan beberapa aspek seperti aspek kognitif,
afektif, dan konatif.
Saran
1. Diharapkan bagi masyarakat menyadari betul akibat negatif dari merokok dan perokok
pasif untuk memulai membudayakan hidup sehat tanpa rokok.
2. Agar tenaga kesehatan puskesmas lebih giat dalam memberikan penyuluhan kepada
masyarakat baik didalam gedung maupun ditingkat RW agar tercapainya indikator
keluarga sehat.
3. Diharapkan kepada Tenaga Kesehatan PKM Batu Aji agar lebih intensif dalam mengkaji
dan menjalankan program ini agar tercapainya tujuan program Indonesia sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Pengendalian Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan. 2017. Modul Pelatihan
Keluarga Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.