Bab V
Bab V
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
desain kasus kontrol. Penelitian dengan disain studi kasus kontrol bertujuan
merokok, jumlah rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok) dan
Cianjur.
Gambar 3.1
Kerangka konsep Penelitian
Merokok
Kejadian
a. Status merokok
Tuberkulosis
b. Usia mulai merokok
c. Jumlah rokok yang Paru
dihisap
d. Lama merokok
e. Jenis rokok
1. IMT
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Tingkat pendidikan
5. Jenis pekerjaan
27
28
teori yang akan diteliti untuk mendeskripsikan secara jelas variabel yang
(Kemenkes, 2012). Konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung
independen yang akan diteliti adalah IMT, umur, jenis kelamin, tingkat
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Variabel Independen yaitu faktor resiko yang meliputi
Variabel Definisi Oprasional Cara Ukur dan Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Kasus Penderita yang Telaah dokumen 1. Bukan penderita Ordinal
Penyakit TB dinyatakan TB paru Formulir daftar TB
Paru BTA Positif oleh tersangka penderita 2. Penderita TB paru
Puskesmas dan (suspek yang BTA Positif
tercatat di formulir diperiksa dahak
daftar tersangka SPS (TB.06)) dan
penderita (suspek kartu pengobatan
yang diperiksa pasien TB (TB.01)
dahak SPS (TB.06)
Status Pernah atau Wawancara 1. Tidak merokok Ordina
merokok tidaknya responden terstruktur 2. Pernah merokok
menghisap rokok menggunakan 3. Merokok
sebelum dan sampai kuesioner
terdiagnosis TB
paru BTA positif.
TB paru BTA
Positif.
D. Hipotesis Penelitian
rokok yang dihisap, lama merokok dan jenis rokok) berisiko terhadap
Cianjur.
1. Populasi
yang diperiksa dahak SPS (TB.06) Puskesmas DTP Mande Cianjur tahun
2017. Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok kasus
pasien yang tinggal serumah dengan pasien dan tidak menderita TB paru
2. Sampel
𝟐
𝟏
{𝒁𝟏−∝/𝟐 √(𝟏 + 𝟑)𝒑(𝟏 − 𝒑) + 𝒁𝟏 − 𝜷√𝑷𝟏 (𝟏 − 𝑷𝟏 + 𝑷𝟐 (𝟏 − 𝑷𝟐 )}
𝒏=
(𝑷𝟏 −𝑷𝟏 )𝟐
P = Proporsi di populasi
(2010)
DTP Mande Cianjur tahun 2017 sebesar 35 kasus, maka jumlah kelompok
kurang dari 3 orang, maka tetangga terdekat yang diambil menjadi sampel
dan apabila anggota keluarga kasus lebih dari 3 orang, maka yang
dijadikan kontrol adalah anggota keluarga kasus yang berada di rumah saat
dalam penggunaan teknik sampling maka hasilnya pun akan jauh dari
(1) Pasien yang menderita dan tercatat TB paru BTA positif di formulir
Cianjur.
(1) Keluarga pasien yang tinggal serumah dengan pasien dan tidak
Cianjur.
F. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
positif yang terdiri dari nama, umur pertama kali terdiagnosis TB paru dan
status merokok, usia mulai merokok, jumlah rokok yang dihisap, lama
individu pada balita yang mengalami ISPA. Penelitian ini mengambil data
dengan cara :
1. Tahap Persiapan
pendahuluan
2. Tahap Pelaksanaan
Bandung
b. Persetujuan responden
e. Menarik kesimpulan
3. Tahap Akhir
1. Pengolahan Data
a) Editing
kriteria inklusi dan eklusi pada kelompok kasus dan kontrol saat
penelitian berlangsung.
terhadap data yang terdiri atas kategori. Pemberian kode ini sangat
dilakukan.
2. Analisi Data
dan Microsoft Excel 2010. Adapun analisa data yang dilakukan antara
lain:
a) Analisis univariat
yaitu status merokok, usia mulai merokok, jumlah rokok yang dihisap,
b) Analisis Bivariat
merupakan salah satu uji yang digunakan untuk melihat besar risiko
oleh mereka yang terpapar dengan mereka yang tidak terpapar. Nilai
OR dimulai dari nol (0) sampai tak terhingga. Nilai OR sama dengan
satu (OR=1) berarti tidak ada hubungan. Nilai OR lebih kecil dari 1
𝑎/𝑏 𝑎𝑑
𝑂𝑅 = =
𝑐/𝑑 𝑏𝑐
Keterangan :
a/b : Rasio antara banyaknya kasus yang terpapar dan kasus yangtidak
terpapar.
c/d : Rasio antara banyaknya kontrol yang terpapar dan kontrol yang
tidak terpapar.
dinyatakan signifikan pada α 10%. Namun jika nilai lower limit dan
upper limit (nilai CI) mencakup 1,00 maka hasil penelitian dinyatakan
tidak signifikan secara statistik pada nilai alpha 0,01 (Meehan, 2009).
39
I. Etika Penelitian
subyek.
3. Convidentiality (kerahasiaan)