Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 2-01-2017
Halaman :1/4
Gejala Klinis
Perdarahan pervaginam
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang: -
Diagnosis Klinis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dapat
dilakukan.
4. Derajat IV
Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan mukosa rektum
Penatalaksanaan
Non Medikantosa
1. Menghindari atau mengurangi dengan menjaga jangan sampai dasarpanggul didahului
oleh kepala janin dengan cepat.
-736-
2. Kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan lama, karena akan
menyebabkan asfiksia dan perdarahan dalam tengkorak janin, dan melemahkan otot-otot dan
fasia pada dasar panggul karena diregangkan terlalu lama.
Medikamentosa
1. Penatalaksanaan farmakologis
Dosis tunggal sefalosporin golongan II atau III dapat diberikan intravena sebelum perbaikan
dilakukan (untuk ruptur perineum yang berat).
2. Manajemen Ruptur Perineum:
a. Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan jalan lahir
• Retractor Weislander’s
• Forceps gigi (fine & strong)
• Needle holder (small and large)
• Forceps Allis (4)
• Forceps arteri (6)
• Gunting Mitzembaum
• Gunting pemotong jahitan
• Spekulum Sims
• Retraktor dinding samping dalam vagina
• Forceps pemegang kasa
b. bahan-bahan yang diperlukan untuk perbaikan jalan lahir.
• Tampon
• Kapas besar
• Povidon Iodine
• Lidocain 1% (untuk ruptur perineumderajat I-II)
• Benang catgut / Asam poliglikolik (Dexon, David&Geck Ltd, UK)
/ Poliglaktin 910 (Vicryl, Ethicon Ltd, Edinburgh, UK)
Ruptur perineum harus segera diperbaiki untuk meminimalisir risiko perdarahan, edema, dan
infeksi. Manajemen ruptur perineum untuk masing-masing derajatnya, antara lain sebagai
berikut :
Robekan tingkat I mengenai mukosa vagina dan jaringan ikat, tidak perlu dilakukan penjahitan.
CATATAN: Aspirasi penting untuk meyakinkan suntikan lignokain tidak masuk dalam pembuluh
darah. Jika ada darah pada aspirasi, pindahkan jarum ke tempat lain. Aspirasi kembali.
Kejang dan kematian dapat terjadi jika lignokain diberikan lewat pembuluh darah (intravena)
Memberikan informasi kepada pasien dan suami, mengenai, cara menjaga kebersihan daerah
vagina dan sekitarnya setelah dilakukannya penjahitan di daerah perineum, yaitu antara lain:
1. Menjaga perineum selalu bersih dan kering.
2. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineum.
3. Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3 sampai 4 kali perhari.
4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya. Ibu harus kembali
lebih awal jika ia mengalami demam
-741-
atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut
menjadi lebih nyeri.
Kriteria Rujukan
Kriteria tindakan pada Fasilitas Pelayanan tingkat pertama hanya untuk Luka Perineum Tingkat
1 dan 2. Untuk luka perineum tingkat 3 dan 4 dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder.
Peralatan
1. Lampu
2. Kassa steril
3. Sarung tangan steril
4. Hecting set
5. Benang jahit catgut
6. Laboratorium sederhana pemeriksaan darah rutin dan golongan darah.
Prognosis
Prognosis umumnya bonam.
F. Unit Terkait BP UMUM