6 Sifat Sifat Penelitian
6 Sifat Sifat Penelitian
Metode
Penelitian
Kualitatif
Sifat-Sifat Penelitian
06
Ilmu Komunikasi Public Relations Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Abstract Kompetensi
Modul membahas pengertian dan ciri- Mahasiswa mampu menjelaskan
ciri penelitian deskriptif, eksplanatif dan pengertian dan ciri-ciri penelitian
eksploratif. deskriptif, eksplanatif dan eksploratif.
Pengertian Penelitian Deskriptif,
Eksplanatif dan Eksplotatif
Pengertian Penelitian Deskriptif
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif diarahkan untuk membuat pengamatan yang cermat dan dokumentasi
rinci dari fenomena yang menarik. Pengamatan ini harus didasarkan pada metode ilmiah
(yaitu, harus dapat direplikasi, tepat, dll), dan karena itu, lebih dapat diandalkan daripada
pengamatan kasual oleh orang-orang tidak terlatih. Merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarkan kondisi objek penelitian sesuai dengan keadaan yang ditemukan
atau diamati di lapangan. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan hanya
membuat kategori perilaku, mengamati gejala alamiah dan mencatatnya. Merupakan tipe
penelitian yang memberikan sebuah penjelasan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan kondisi subyek ataupun obyek penelitian dengan menjelaskan kedudukan
serta hubungan antara variabel-variabel berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti
secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak
di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat
bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode
deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan
bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti sudah
mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka
konseptual (landasan teori), peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan
menghasilkan variabel beserta indikatornya. Penelitian ini menggambarkan realitas yang
sedang diteliti tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel. Contohnya pada penelitian “Opini
Penonton Liputan 6 SCTV” (dalam Yearry Panji, 2011). Penelitian deskriptif menyajikan
sebuah gambaran spesifik yang detil tentang suatu situasi atau kondisi, lengkap dengan
seting sosial dan berbagai relasi di dalamnya. Penelitian deskriptif juga termasuk penelitian
Penelitian Eksploratif
Penelitian ini bertujuan untuk menggali data, tanpa mengoperasionalisasi konsep atau
menguji konsep pada realitas yang diteliti. Penelitian ini paling sederhana dan mendasar
(biasanya kualitatif). Jenis penelitian eksplorasi dikenal juga dengan nama grounded
reserach. Menurut Bungin (2001: 29) penelitian ini bertolakbelakang dari penelitian lainnya.
Jika penelitian lainnya pada umumnya diawali oleh desain penelitian, namun grounded
research tidak. Peneliti langsung terjun ke lapangan, semuanya dilaksanakan di lapangan.
Rumusan masalah ditemukan di lapangan, data merupakan sumber teori,teori berdasarkan
data sehingga teori juga lahir dan berkembang di lapangan. Bahkan peneliti tidak
mempunyai konsep awal. Penelitian eksploratif dituntut untuk kreatif, berpikiran terbuka, dan
fleksibel, serta mampu mengembangkan bakat investigatif dan mampu mengeksplorasi
berbagai sumber informasi. Penelitian eksploratif juga umumnya menggunakan data
kualitatif sehingga penggunaan teknik pengumpulan data serta metodologinya umumnya
juga terkait dengan penelitian yang sifatnya kualitatif. Di mana penelitian kualitatif juga dilihat
sebagai penelitian yang lebih terbuka kemungkinan terhadap berbagai temuan baru ketika
dilakukan penelitian eksploratif di lapangan (Neuman, 2000: 21).
Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatori mencari penjelasan fenomena yang diamati, masalah, atau
perilaku. Sementara penelitian deskriptif meneliti apa, di mana, dan kapan suatu fenomena,
penelitian explanatory mencari jawaban mengapa dan bagaimana jenis pertanyaan. Ia
mencoba untuk "menghubungkan titik-titik" dalam penelitian, dengan mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab dan hasil dari fenomena sasaran. Contohnya termasuk memahami alasan
di balik kejahatan remaja atau kekerasan geng, dengan tujuan pemberian resep strategi
untuk mengatasi penyakit sosial tersebut. Mencari penjelasan untuk peristiwa yang diamati
memerlukan keterampilan teoritis dan interpretasi yang kuat, bersama dengan intuisi,
wawasan, dan pengalaman pribadi. Mereka yang dapat melakukannya dengan baik juga
merupakan ilmuwan yang paling berharga dalam disiplin ilmu mereka.
Merupakan tipe penelitian yang memberikan sebuah penjelasan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan kondisi subyek ataupun obyek penelitian dengan
menjelaskan kedudukan serta hubungan antara variabel-variabel berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.
Jika sebagai peneliti kita sudah menemukan sebuah persoalan atau fenomena dan
telah memiliki deskripsi tentang masalah/fenomena tersebut, biasanya kita beralih kepada
Penggolongan Ragam
Bila sangat sedikit peneliti menulis tentang topik. >>> AID, JPS ds
Tujuan riset eksploratif
– Familiar dengan fakta dasar, komunitas, concerned involved
– Mengembangkan a well-grounded mental picture
– Mengembangkan ide dan teori tentatif
– Menentukan kelayakan riset lanjutan
– Merumuskan pertanyaan penelitian dan isu
– Mengembangkan teknik dan sense of direction for future reserach
– Menjawab “what” questions
Tahap penelitian not well defined
Menggunakan data kualitatif data
Lebih terbuka dan utk mengungkapkan fakta dan isu
Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and Practices,
2nd edition. University of South Florida, USA.
Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada Press.
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta.
Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan
Cendekia.