Anda di halaman 1dari 19

PENGAPLIKASIAN JENIS FOUNDATION TERHADAP KULIT

BERMINYAK PADA RIAS WAJAH PENGANTIN

JURNAL

Disusun Oleh :

RADHIATUL HUSNI
1306650/2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN


JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
PENGAPLIKASIAN JENIS FOUNDATION TERHADAP KULIT BERMINYAK
PADA RIAS WAJAH PENGANTIN

1 2 3
Radhiatul Husni , Rahmiati , Mitra Lusiana
Program Studi D4 Tata Rias dan Kecantikan
Jurusan Tata Rias dan Kecantikan
FPP Universitas Negeri Padang
email: erhabeauty@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini di latar belakangi oleh penggunaan foundation untuk kulit berminyak
pada rias wajah pengantin. Wanita yang mempunyai kulit wajah berminyak sering
mengeluh terhadap hasil riasan yang tidak bertahan lama, sedangkan dari hasil observasi
menunjukkan bahwa penata rias sering menggunakan foundation compact bahkan juga
menggunakan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil pengaplikasian foundation
compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin yang
dinilai dari indikator tingkat kehalusan, tingkat pembauran dan tingkat daya tahan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian Non
Equivalent Control Group Desain. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang
mempunyai kulit wajah berminyak dengan usia antara 20-25 tahun. Pengambilan sampel
diambil melalui teknik Purposive Sampling. Data yang terkumpul dari penelitian ini
berupa data primer yang dinilai oleh panelis. Data penelitian yang terkumpul dianalisis
menggunakan analisis deskriptif, dan menggunakan hipotesis uji t (independent sampel t
test). Secara deskripsi data, skor rata-rata tingkat kehalusan pada kelompok eksperimen 1
(X1) adalah 2.9 dikategorikan halus, sedangkan skor rata-rata pada kelompok eksperimen
2 (X2) adalah 3 dikategorikan halus, skor rata-rata tingkat pembauran pada kelompok
eksperimen 1 (X1) adalah 3.3 dikategorikan baur, sedangkan skor rata-rata pada
kelompok eksperimen 2 (X2) adalah 3 dikategorikan baur, skor rata-rata tingkat daya
tahan pada kelompok eksperimen 1 (X1) adalah 3.3 dikategorikan tahan, sedangkan skor
rata-rata pada kelompok eksperimen 2 (X2) adalah 2.8 dikategorikan tahan. Hasil uji t
untuk tingkat kehalusan lebih baik penggunaan foundation cream dari pada foundation
compact terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin dengan hasil thitung>ttabel
(47.183>1.943), untuk tingkat pembauran lebih baik penggunaan foundation compact dari
pada foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin dengan hasil
thitung>ttabel (56.600>1.943) dan untuk tingkat daya tahan lebih baik penggunaan
foundation compact dari pada foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias
wajah pengantin dengan hasil thitung>ttabel (42.008>1.943). Hasil terbaik adalah pada
kelompok eksperimen 1 (X1) yang menyatakan bahwa pada tingkat pembauran dan daya
tahan dengan menggunakan foundation compact memiliki hasil yang bagus dibandingkan
dengan hasil pengaplikasian foundation cream, dengan demikian dapat disarankan untuk
wanita yang mempunyai kulit berminyak lebih baik menggunakan foundation compact
pada rias wajah pengantin.

Kata Kunci : Pengaplikasian Foundation, Kulit Wajah Berminyak, Rias Pengantin

i
PENGAPLIKASIAN JENIS FOUNDATION TERHADAP KULIT BERMINYAK
PADA RIAS WAJAH PENGANTIN
1 2 3
Radhiatul Husni , Rahmiati , Mitra Lusiana
Program Studi D4 Tata Rias dan Kecantikan
Jurusan Tata Rias dan Kecantikan
FPP Universitas Negeri Padang
email: erhabeauty@gmail.com
ABSTRACT
The study was in the background by the use of a foundation for oily skin on the
bridal makeup. Women who have oily skin often complain about the results of makeup
that does not last long, whereas from the observation shows that makeup artists often use
a foundation compact and even use a foundation cream on oily skin on the makeup of the
bride. The aim of this research is to analyze the difference of applying foundation
compact and foundation cream to oily skin on bridal makeup evaluated from indicator of
fineness level, level of assimilation and endurance level. This research uses quasi
experiment method with research design of Non Equivalent Control Group Design. The
population in this study were women who had oily skin with age between 20-25 years.
Sampling is taken by Purposive Sampling technique. Data collected from this research
are primary data assessed by panelists. The collected research data was analyzed using
descriptive analysis, and using the t test hypothesis (independent sample t test). In the
data description, the average score of the fineness level in the experimental group 1 (X1)
was 2.9 categorized fine, while the average score in the experimental group 2 (X2) was 3
categorized fine, the average rate of assimilation rate in the experimental group 1 ( X1) is
3.3 categorized as diffuse, while the average score in the experimental group 2 (X2) is 3
categorized as diffuse, the average score of resistance level in the experimental group 1
(X1) is 3.3 categorized resistant, while the mean score in the group experiment 2 (X2) is
2.8 categorized resistant. The result of t-test for fineness level is better use of foundation
cream than on foundation compact on oily skin on bridal makeup with t count > t table
(47,183> 1,943), for better blend of foundation compact from foundation cream to oily
skin on make-up bridal face with t count > t table (56,600> 1,943) and for better
durability use of foundation compact from foundation cream to oily skin on bridal
makeup with t count > t table (42.008> 1,943). The best result is in the experimental
group 1 (X1) which states that the level of assimilation and durability using foundation
compact has good results compared with the application of foundation cream, thus it can
be advisable for women with oily skin better to use foundation compact on bridal
makeup.

Keywords: Applying Foundation, Oily Skin Face, Bridal Makeup

1
Mahasiswa Penulis Skripsi Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
Universitas Negeri Padang
1
Pembimbing 1, Dosen Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas
Negeri Padang
1
Pembimbing 2, Dosen Jurusan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas
Negeri Padang

ii
PENDAHULUAN

Tata rias merupakan kegiatan merubah penampilan dari bentuk asli

sebenarnya dengan bantuan bahan, alat dan kosmetik serta dengan teknik yang

sesuai. Rahmiati, dkk (2013:142) menjelaskan bahwa “rias wajah merupakan seni

yang bertujuan untuk mempercantik wajah dengan menonjolkan bagian-bagian

yang indah dan menyamarkan/menutupi kekurangan pada wajah dengan

menggunakan kosmetika”.

Simbol kebanggaan seseorang yang akan memulai kehidupan berumah

tangga dan suatu hal yang penting dalam upacara pernikahan salah satunya yaitu

tata rias pengantin. Setiap pengantin ingin tampil mempesona dihari

pernikahannya karena pada hari itu semua perhatian tamu-tamu yang datang

tertuju kepada pengantin yang duduk di kursi pelaminan khususnya mempelai

wanita. Andiyanto (2003:150) menjelaskan “tata rias pengantin adalah tata rias

wajah untuk hari bahagia yang bertujuan supaya wajah “bercahaya” koreksi

dilakukan secara detail agar wajah benar-benar terlihat sempurna dan harus

memiliki kekuatan untuk merubah wajah lebih berseri dan tampak istimewa

dengan tetap mempertahankan kecantikan alami yang bersifat personal”.

Kulit wajah merupakan bagian yang penting, wajah dapat diibaratkan sebuah

kanvas bagi seni tata rias wajah. Kulit wajah hal yang paling dasar untuk

diketahui, karena setiap orang memiliki jenis wajah yang berbeda-beda. Ada yang

mempunyai jenis kulit normal, kering, berminyak dan sensitif. Kusantati, dkk

(2008:70) mengemukakan bahwa “kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja

puteri usia sekitar 20 tahunan, penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar

1
minyak sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak yang

harus dikeluarkan”. Oleh karena itu hasil riasan tidak dapat bertahan lama dan

cepat luntur.

Kosmetik untuk rias wajah yaitu kosmetik dekoratif. Kosmetik dekoratif

adalah kosmetik untuk mempercantik diri (Latifah&Tranggono: 2007). Salah satu

kosmetik yang termasuk ke dalam kosmetik dekoratif adalah foundation.

Foundation sangat berperan penting untuk hasil rias wajah pengantin yang

sempurna dengan menahan minyak yang berlebihan pada kulit wajah, serta dapat

membuat riasan bertahan lama. Andiyanto (2003:20) mengemukakan bahwa

“foundation atau alas bedak berfungsi memberikan efek mulus pada wajah.

Tersedia dalam beberapa tingkatan warna dalam bentuk cream dan compact.

Foundation compact dipilih karena mengandung sediaan berbentuk padat

dan foundation cream dipilih karena mengandung sediaan berbentuk setengah

padat, mengandung satu atau lebih bahan kosmetik terlarut atau terdispersi dalam

bahan dasar yang sesuai, berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60 % air

ditujukan untuk kulit berminyak dan diformulasikan sebagai emulsi air dalam

minyak atau (water in oil, W/O) ( Anief, 1993). Reni (2006:16) mengemukakan

bahwa “foundation berbentuk compact dapat menutupi permukaan kulit dengan

sempurna. Alas bedak semacam ini cocok untuk kulit berminyak karena tidak

membuat wajah mengilap. Alas bedak padat dapat disapukan ke wajah dengan

spons basah”. Foundation compact dapat menahan minyak pada wajah saat dirias

karena memilki kandungan berbentuk padat.

2
Foundation cream merupakan alas bedak atau foundation yang

berformula pekat dan lebih melekat, sehingga dapat menahan minyak yang

berlebihan pada wajag dan foundation cream lebih tahan lama, oleh sebab itu

dapat digunkan untuk kulit berminyak teruntuk rias wajah pengantin. Pada

pemakaian foundation cream ini menggunakan spon basah. Hakim (1992:121)

mengemukakan bahwa “cream foundation merupakan kosmetik yang lebih

melekat dan lebih tahan lama, cocok untuk kulit berminyak”.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada 2 Februari-8 Maret

2017 di berbagai tempat dan kesempatan, sering ditemukan penata rias

menggunakan foundation padat dan foundation krim untuk merias wajah

pengantin yang mempunyai jenis kulit wajah berminyak, keluhan masih banyak

disampaikan oleh klien karena hasil riasan mereka dari pengapalikasian

foundation padat dan foundation krim tidak dapat menahan minyak yang ada pada

wajah dengan baik, riasan cepat luntur dan tidak bertahan lama.

Penelitian ini berfokus kepada hasil tata rias pengantin yang mempunyai

kulit berminyak dengan pengaplikasian foundation compact dan foundation

cream. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil pengaplikasian

foundation compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin yang dilihat dari tingkat kehalusan, tingkat pembauran dan

tingkat daya tahan.

3
METODE

Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi eksperimen. Metode quasi

eksperimen merupakan penelitian yang mendekati metode eksperimen sungguhan

(Lufri, 2007:62). Desain penelitian yang akan digunakan yaitu Nonequivalent

Control Group Desaign, untuk menjelaskan hasil pengaplikasian jenis foundation

terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin. Variabel dalam penelitian ini

terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Pada penelitian ini sampel

di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 (X1) dan kelompok

eksperimen 2 (X2). Dalam penelitian ini penulis mengambil wanita dengan

kriteria memiliki jenis kulit wajah berminyak yang usianya 20 tahunan, dilakukan

dengan teknik purposive sampling. Sugiyono (2006:95) menjelaskan bahwa

“purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.”

Prosedur penelitian ini dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahapan

persiapan, tahapan perlakuan dilanjutkan dengan tahapan penilaian. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Ridwan (1999:86)

menjelaskan bahwa “data primer adalah data yang diambil langsung tanpa

perantara dari sumbernya”. Data primer yang dimaksud adalah data yang

diperoleh dari panelis yang melakukan penilaian terhadap hasil penelitian dengan

uji organoleptic dari hasil perbedaan pengaplikasian jenis foundation compact

dan pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah

pengantin yang dilakukan.

4
Untuk memperoleh data dari penelitian ini digunakan 6 orang sampel

dengan masalah mempunyai jenis kulit berminyak pada masing-masing objek.

Sumber data yang memberikan penilaian terhadap perbedaan pengaplikasian jenis

foundation compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin adalah 5 orang panelis yang melakukan penilaian terhadap hasil

penelitian berdasarkan indikator: a) tingkat kehalusan, b) tingkat pembauran dan

c) tingkat daya tahan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk panduan

pengamatan perbedaan hasil pengaplikasian jenis foundation compact dan

pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah

pengantin yaitu berdasarkan tingkat kehalusan, tingkat pembauran dan tingkat

daya tahan setelah perlakuan.

Teknik analisis data dalam suatu penelitian eksperimen merupakan tahapan

yang penting dimana data yang dikumpulkan diolah dan disajikan sedemikian

rupa guna membantu peneliti menjawab permasalahan yang ditelitinya (Sugiyono

2006:67). Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas

pertanyaan peneliti tentang permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif

dengan persentase. Menurut Siregar (2012:2) “teknik statistik deskriptif adalah

statistikan yang berkenan dengan bagaimana cara mendeskripsikan,

menggambarkan, menjabarkan dan menguraikan data sehingga mudah dipahami,

5
semua informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan

diagram.

Uji persyaratan analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data

untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji persyaratan analisis

yang dilakukan dalam penulisan ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji

hipotesis.

1. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini dari indikator tingkat

kehalusan diperoleh skor signifikansi probabilitas untuk indikator tingkat

kehalusan sebesar 0.230. Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari

5% atau 0.05 maka dinyatakan bahwa data untuk indikator tingkat kehalusan

memiliki distribusi data normal. Pada tingkat pembauran diperoleh skor

signifikansi probabilitas untuk indikator tingkat kehalusan sebesar 0.440.

Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% atau 0.05 maka

dinyatakan bahwa data untuk indikator tingkat pembauran memiliki distribusi

data normal. Pada tingkat daya tahan diperoleh skor signifikansi probabilitas

untuk indikator daya tahan sebesar 0.783. Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

lebih besar dari 5% atau 0.05 maka dinyatakan bahwa data untuk indikator

daya tahan memiliki distribusi data normal.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian

populasi sama atau tidak. Pada penelitian ini dari indikator tingkat kehalusan

6
dapat diketahui bahwa harga Levene Statistic menunjukkan nilai signifikansi

dengan skor 0.491, angka ini lebih besar dari signifikan α (alpha) 0.05. Karena

0.491 > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data indikator

tingkat kehalusan bervarian homogen. Pada tingkat pembauran dapat

diketahui bahwa harga Levene Statistic menunjukkan nilai signifikansi dengan

skor 0.379, angka ini lebih besar dari signifikan α (alpha) 0.05. Karena 0.379

> 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data indikator tingkat

pembauran bervarian homogen. Pada tingkat daya tahan dapat diketahui

bahwa harga Levene Statistic menunjukkan nilai signifikansi dengan skor

0.330, angka ini lebih besar dari signifikan α (alpha) 0.05. Karena 0.330 >

0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data indikator Tingkat

Ketahanan bervarian homogen.

3. Uji hipotesis

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan

hasil pengaplikasian foundation padat (X1) dan foundation krim (X2)

terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin. Analisis dilakukan

dengan statistik Uji–t yang bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis

yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau di tolak. Dalam uji t pada

indikator tingkat kehalusan diperoleh t hitung > t tabel (47.183>1.943) hal ini

menyatakan bahwa hipotesis yang berbunyi tidak terdapat perbedaan hasil

yang signifikan pada pengaplikasian foundation compact dan foundation

cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin ditolak pada taraf

signifikansi 0.05. Sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil

7
pengaplikasian foundation compact dan foundation cream terhadap kulit

berminyak pada rias wajah pengantin. Pada indikator tingkat pembauran

diperoleh t hitung > t tabel (56.600>1.943) hal ini menyatakan bahwa

hipotesis yang berbunyi tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada

pengaplikasian foundation compact dan foundation cream terhadap kulit

berminyak pada rias wajah pengantin ditolak pada taraf signifikansi 0.05.

Sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil pengaplikasian

foundation compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin. Pada indikator tingkat daya tahan diperoleh t hitung > t tabel

(42.008>1.943) hal ini menyatakan bahwa hipotesis yang berbunyi tidak

terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada pengaplikasian foundation

compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah

pengantin ditolak pada taraf signifikansi 0.05. Sehingga dinyatakan bahwa

terdapat perbedaan hasil pengaplikasian foundation compact dan foundation

cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut diuraikan deskripsi data hasil penelitian tentang pengaplikasian

jenis foundation terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin yang

dilakukan kepada dua kelompok sampel yaitu perlakuan dengan pengaplikasian

foundation compact terhadap kulit berminyak (X1) dan perlakuan dengan

pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak (X2).

8
1. Deskripsi Data Kondisi Kulit Wajah Sampel Sebelum Pengaplikasian
Foundation Compact dan Cream pada Rias Wajah Pengantin

Kulit wajah sampel adalah kulit wajah yang berminyak dimana pori-pori kulit

besar terutama di bagian hidung, dagu dan pipi karena di bagian ini banyak

terdapat minyak yang menumpuk, kulit terlihat berkilat, tekstur kulit tebal dan

mudah berjerawat.

2. Deskripsi Data pada Kelompok Eksperimen 1 (X1) Pengaplikasian


Foundation Compact terhadap Kulit Berminyak pada Rias Wajah
Pengantin

Pengaplikasian foundation compact terhadap kulit berminyak pada rias wajah

pengantin dengan indikator sebagai berikut:

a. Tingkat Kehalusan

Pengaplikasian foundation compact terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin dilihat dari indikator tingkat kehalusan diperoleh skor

rata-rata adalah 2.9 dikategorikan halus.

b. Tingkat Pembauran

Pengaplikasian foundation compact terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin dilihat dari indikator tingkat pembauran pada sampel

diperoleh skor rata-rata adalah 3.3 dikategorikan baur.

c. Tingkat Daya Tahan

Pengaplikasian foundation compact terhadap kulit berminyak pada rias

pengantin dilihat dari indikator tingkat ketahanan diperoleh skor rata-rata

adalah 3.3 dikategorikan tahan.

9
3. Deskripsi Data pada Kelompok Eksperimen 2 (X2) Pengaplikasian
Foundation Cream terhadap Kulit Berminyak pada Rias Wajah
Pengantin

Pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin dengan indikator sebagai berikut:

a. Tingkat Kehalusan

Pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin dilihat dari indikator tingkat kehalusan diperoleh skor

rata-rata adalah 3.1 dikategorikan halus.

b. Tingkat Pembauran

Pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin diperoleh skor rata-rata adalah 3 dikategorikan baur.

c. Tingkat Daya Tahan

Pengaplikasian foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias

wajah pengantin indikator tingkat ketahanan diperoleh skor rata-rata

adalah 2.8 dikategorikan tahan.

4. Perbedaan Hasil Pengaplikasian Foundation Compact terhadap Kulit


Berminyak pada Rias Pengantin pada Kelompok Eksperimen 1 (X1)
dengan Pengaplikasian Foundation Cream pada Kelompok Eksperimen 2
(X2)

a. Perbedaan Hasil pada Tingkat Kehalusan

Berdasarkan data yang menyatakan bahwa diperoleh nilai t hitung sebesar

(47.183) sedangkan nilai t tabel adalah sebesar (1.943). Dengan demikian

harga t hitung >t tabel (47.183>1.943) hal ini membuktikan bahwa hipotesis

yang berbunyi tidak terdapat perbedaan hasil pengaplikasian jenis

foundation terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin pada

10
indikator tingkat kehalusan ditolak pada taraf signifikansi 0.05. Hal ini

membuktikan bahwa ada perbedaan hasil dari pengaplikasian foundation

compact dan foundation cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah

pengantin. Pada tingkat kehalusan hasil pengaplikasian foundation cream

lebih baik dari pada hasil pengaplikasian foundation compact karena

foundation cream memiliki sediaan yang berbentuk setengah padat, hal ini

membuat hasil riasan menjadi lebih halus. Hakim (1992:121)

mengemukakan bahwa “cream foundation merupakan kosmetik yang lebih

melekat dan menutupi pori-pori shingga membuat hasil riasan menjadi

halus dan lebih tahan lama, cocok untuk kulit berminyak. Cara

memakainnya sebaiknya dioleskan lapis demi lapis, untuk menghindari

rias wajah yang tidak wajar”

b. Perbedaan Hasil pada Tingkat Pembauran

Hasil penelitian pada tingkat pembauran menunjukkan bahwa t hitung > t tabel

(56.600>1.943) hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi tidak

terdapat perbedaan hasil pengaplikasian jenis foundation terhadap kulit

berminyak pada rias wajah pengantin pada indikator tingkat pembauran

ditolak pada taraf signifikansi 0.05. Hal ini membuktikan bahwa ada

perbedaan hasil dari pengaplikasian foundation compact dan foundation

cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin. Pada tingkat

pembauran hasil pengaplikasian foundation compact lebih baik dari pada

hasil pengaplikasian foundation cream, karena foundation compact tidak

membuat wajah menjadi mengilap, sehingga hasil pembauran menjadi

11
lebih baik. Kusantati (2008:124) menyatakan bahwa “foundation compact

merupakan jenis alas bedak yang mampu menyerap kelebihan minyak

pada kulit, sehingga wajah tidak tampak mengkilap dan membuat riasan

menjadi tampak serasi dengan pembauran yang sempurna”.

c. Perbedaan Hasil pada Tingkat Daya Tahan

Hasil penelitian pada tingkat ketahanan menunjukkan bahwa t hitung > t tabel

(42.008>1.943) membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi tidak

terdapat perbedaan hasil pengaplikasian jenis foundation terhadap kulit

berminyak pada rias wajah pengantin pada indikator tingkat ketahanan

ditolak pada taraf signifikansi 0.05. Hal ini membuktikan bahwa ada

perbedaan hasil dari pengaplikasian foundation compact dan foundation

cream terhadap kulit berminyak pada rias wajah pengantin. Pada tingkat

daya tahan hasil pengaplikasian foundation compact lebih baik dari pada

hasil pengaplikasian foundation cream. Reni (2006:16) mengemukakan

bahwa “foundation berbentuk padat dapat menutupi permukaan kulit

dengan sempurna. Alas bedak semacam ini cocok untuk kulit berminyak

karena tidak membuat wajah mengilap dan lebih tahan lama. Alas bedak

padat dapat disapukan ke wajah dengan spons basah”.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat

dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara deskripsi data, skor rata-rata tingkat kehalusan pada kelompok

eksperimen 1 (X1) adalah 2.9 dikategorikan halus, sedangkan skor rata-rata

12
pada kelompok eksperimen 2 (X2) adalah 3 dikategorikan halus, hal ini

membuktikan bahwa hasil pengaplikasian foundation cream lebih halus dari

pada hasil pengaplikasian foundation compact untuk kulit berminyak pada

rias wajah pengantin, dengan demikian hasil perlakuan berbeda secara

signifikan.

2. Secara deskripsi data, skor rata-rata tingkat pembauran pada kelompok

eksperimen 1 (X1) adalah 3.3 dikategorikan baur, sedangkan skor rata-rata

pada kelompok eksperimen 2 (X2) adalah 3 dikategorikan baur, hal ini

membuktikan bahwa hasil pengaplikasian foundation compact lebih baur dari

pada hasil pengaplikasian foundation cream untuk kulit berminyak pada rias

wajah pengantin, dengan demikian hasil perlakuan berbeda secara signifikan.

3. Secara deskripsi data, skor rata-rata tingkat daya tahan pada kelompok

eksperimen 1 (X1) adalah 3.3 dikategorikan tahan, sedangkan skor rata-rata

pada kelompok eksperimen 2 (X2) adalah 2.8 dikategorikan tahan, hal ini

membuktikan bahwa hasil pengaplikasian foundation compact lebih tahan

dari pada hasil pengaplikasian foundation cream untuk kulit berminyak pada

rias wajah pengantin, dengan demikian hasil perlakuan berbeda secara

signifikan.

4. Perhitungan hasil uji t untuk tingkat kehalusan terdapat perbedaan hasil

pengaplikasian foundation compact dan pengaplikasian foundation cream

dengan hasil thitung>ttabel (47.183>1.943), artinya pengaplikasian foundation

cream lebih baik dari pada foundation compact, untuk tingkat pembauran

terdapat perbedaan hasil pengaplikasian foundation compact dan

13
pengaplikasian foundation cream dengan hasil thitung>ttabel (56.600>1.943),

artinya pengaplikasian foundation compact lebih baik dari pada foundation

cream dan untuk tingkat daya tahan terdapat perbedaan hasil pengaplikasian

foundation compact dan pengaplikasian foundation cream dengan hasil

thitung>ttabel (42.008>1.943), artinya pengaplikasian foundation compact lebih

baik dari pada foundation cream. Hasil terbaik adalah pada kelompok

eksperimen 1 (X1) yang menyatakan bahwa pada tingkat kehalusan,

pembauran dan daya tahan memiliki hasil yang bagus dibandingkan dengan

hasil pengaplikasian foundation cream.

SARAN

Setelah melakukan penelitian ini maka dapat dikemukakan beberapa saran

yang diberikan kepada penerima manfaat penelitian, yakni kepada pihak-pihak:

1. Bagi jurusan Tata Rias dan Kecantikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

masukan pengetahuan pada mata kuliah Tata Rias Wajah Pengantin.

2. Bagi mahasiswa program studi D4 Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan,

hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu pada rias wajah pengantin dengan

pengaplikasian foundation compact dengan foundation cream terhadap kulit

berminyak.

3. Bagi responden, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam merias wajah

pengantin.

4. Bagi peneliti, selain syarat untuk menyelesaikan pendidikan juga merupakan

kesempatan untuk berlatih mengaplikasikan jenis-jenis foundation dengan

14
melakukan eksperimen dan dapat menerapkan ilmu ilmu yang telah

diperoleh.

5. Bagi masyarakat umum, sebagai informasi tentang pengaplikasian foundation

untuk rias wajah pengantin dan juga sebagai bahan bacaan.

DAFTAR PUSTAKA

Andiyanto, Ayu Isni Karim. 2010 The Make Over Rahasia Rias Wajah Sempurna.
Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama.

K, Reni. (2008). Lets Make-Up. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

K, Reni. (2009). Miracle Make-Up. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Lutfi, M.S.2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.
Insani.

Rahmiati, Dkk. 2013. Merias Diri. Padang: UNP Press.

Siregar, Sofyan. 2012. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : Raja Wali
Pers.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.


Alfa. Beta

Tranggono, Retno Iswari & Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

15

Anda mungkin juga menyukai