Anda di halaman 1dari 7

RANCANG BANGUN SISTEM ANTRIAN ONLINE KECAMATAN

DENGAN PEMANFAATAN QR-CODE SEBAGAI MEDIA


PEMBATALAN NOMOR ANTRIAN
(Studi Kasus : Kecamatan Sukolilo Surabaya)
Hendra Anugerah Laksmana1 Cahyo Darujati2

Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama


hendra1992@yahoo.co.id1.cahyodarujati@narotama.ac.id2

Abstrak

Mengantri kurang menyenangkan bagi banyak orang, terutama jika mengantri di pelayanan publik instansi
pemerintahan dan antrian yang sedang berlangsung tidak beraturan. Tidak menutup kemungkinan masyarakat
justru berpikiran negatif terhadap kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara). Untuk memperbaiki paradigma tersebut
sekaligus mengatasi antrian yang tidak teratur, maka diperlukan suatu sistem yang membantu agar antrian dapat
terurai dan terorganisir sehingga meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap kinerja ASN di sektor pelayanan
publik. Dalam beberapa perusahaan seperti bank, hal ini sudah dilaksanakan dengan melakukan sistem antrian
terkomputerisasi. Namun pada penelitian yang mengambil studi kasus di Kecamatan Sukolilo ini, hal tersebut
dirasa masih kurang karena jumlah antrian di kecamatan sangat sulit ditebak. Terkadang antrian membludak,
terkadang juga sepi. Maka perlu diterapkan sistem antrian yang terkomputerisasi dan dapat diakses secara online
dimana pengunjung dapat mengetahui antrian yang sudah masuk pada tanggal yang dituju, sehingga antrian tidak
menumpuk pada satu hari. Disamping itu, jika terdapat kondisi dimana pengunjung berniat membatalkan antrian
atau mengganti tanggal antrian, maka sistem menyediakan QR-Code sebagai jalan pintas eksekusi pembatalan
tersebut.

Kata kunci : Sistem Antrian Online, Antrian, Queue Online System

1. Pendahuluan Pada penulisan ini, Kecamatan Sukolilo


1.1. Latar Belakang yang juga merupakan salah satu SKPD (Satuan
Kinerja birokrasi pelayanan publik pada Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kota
instansi pemerintah di Indonesia masih dirasa Surabaya menjadi Studi Kasus dalam sektor
kurang optimal dalam melayani masyarakat. Hal antrian pelayanan publik di Kota Surabaya. Salah
ini dapat dibuktikan dengan maraknya berita- satu faktor mengapa Kota Surabaya yang menjadi
berita miring pada media massa terkait dengan hal studi kasus dalam penulisan ini ialah karena kota
tersebut. Seiring berjalannya waktu, Kementerian Surabaya adalah salah satu kota di Indonesia yang
Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi mendapatkan label “Smart City” karena terbukti
Birokrasi (KEMENPAN-RB) tengah terus mengembangkan dan memanfaatkan TIK
mengedepankan solusi berupa pemanfaatan untuk membangun Electronic Government for
teknologi informasi dan komunikasi sebagai Good Governance yang terintegrasi.
bentuk reformasi birokrasi. Pada kondisi sebenarnya di kecamatan,
Untuk menjawab tantangan tersebut, beberapa implementasi sistem antrian online ini masih
instansi pemerintahan daerah baik Pemerintah banyak memiliki kekurangan diantaranya adalah
Kota (PEMKOT) maupun Pemerintah Kabupaten faktor habit / kebiasaan masyarakat yang masih
(PEMKAB) terus mengembangkan penerapan rela membuang-buang waktu untuk mengantri.
TIK sebagai solusi reformasi birokrasi, sehingga Dan kondisi terburuknya, sebagian diantara
memicu terjadinya persaingan antar wilayah yang mereka rela membatalkan antrian di tengah proses
semakin ketat. antrian yang sudah berjalan karena terdesak oleh
Dengan kondisi itu, maka keterlibatan aplikasi jadwal kesibukan.
dan sistem sangatlah penting untuk mendukung Pada sistem yang akan dibangun ini nantinya
kinerja dan kualitas pelayanan yang lebih optimal akan dapat dilihat jumlah antrian pada tiap
dan efisien dalam segi waktu serta pola kerja tanggal, sehingga manfaat dari “sistem online”
aparatur sipil negara (ASN). Dalam hal ini dapat dirasakan. Disamping itu, akan dibangun
reformasi birokrasi membutuhkan suatu sistem juga proses pembatalan nomor antrian. Sehingga
untuk mendukung proses pelayanan, salah jumlah antrian dalam tanggal tertentu dapat
satunya terkait dengan proses pelayanan antrian. terkalkulasi dengan tepat.
Proses pembatalan tersebut tidak hanya 4. Pemanfaatan QR-Code sebagai media
berupa fitur pemrosesan pada halaman sistem pembatalan nomor antrian yang sudah
namun juga dipersiapkan untuk model scanning terambil.
QR-Code (Quick Response Code) dari perangkat
smartphone, yang berfungsi untuk mempercepat 1.5. Manfaat Penelitian
dan mempermudah proses pembatalan nomor Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini
antrian, sehingga membiasakan pengguna untuk adalah:
disiplin jika berkehendak mundur / membatalkan 1. Dari penelitian yang dilakukan diharapkan
diri dari antrian. dapat bermanfaat dalam perkembangan
reformasi birokrasi utamanya terkait dengan
1.2. Perumusan Masalah mekanisme antrian pelayanan publik di
Berdasarkan latar belakang yang disajikan kecamatan.
maka perumusan masalahnya adalah : 2. Dari penelitian yang dilakukan diharapkan
1. Bagaimana bentuk pemanfaatan teknologi dapat bermanfaat dalam pemanfaatan QR-
informasi terhadap masalah antrian di Code yang di implementasikan pada aplikasi
Kecamatan android.
2. Bagaimana solusi untuk mengubah paradigma 3. Diharapkan dapat menjadi manfaat di
masyarakat terhadap antrian di kecamatan dan Universitas Narotama pada umumnya dan di
juga meningkatkan rasa kepercayaan Fakultas Ilmu Komputer khususnya untuk
masyarakat terhadap kinerja ASN (Aparatur penelitian yang berhubungan dengan e-
Sipil Negara) Government.
3. Bagaimana bentuk rancangan sistem antrian
online agar bisa digunakan masyarakat secara 2. Landasan Teori
mudah (User Friendly). 2.1. Antrian
Pelayanan pada pengunjung dapat diberikan
1.3. Batasan Masalah setelah pengunjung tersebut mengantri. Adapun
Masalah yang dibahas dan tidak dibahas dalam metode yang dapat digunakan untuk membuat
penelitian ini meliputi: sebuah sistem antrian antara lain adalah (Rizky,
1. Mekanisme pembatalan dengan QR-Code 2011) :
menggunakan aplikasi android “QR-Code 1. First In First Out (FIFO)
Reader” yang diunduh di google playstore. Pada Metode ini, pengunjung akan dilayani
2. Sistem pemanggilan sebatas 4 loket dan tidak sesuai dengan urutan kedatangan. Yang lebih
menyediakan fitur visualisasi antrian yang dahulu datang yang akan lebih dahulu
berjalan secara realtime, melainkan sebatas dilayani.
melihat jumlah antrian pada tanggal tertentu, 2. Last In Last Out (LIFO)
hal tersebut sebagai bentuk penyesuaian Sedangkan pada metode LIFO, pengunjung
kondisi studi kasus di lapangan, selain itu yang paling terakhir datanglah yang akan
mekanisme pemanggilan nomor antrian dilayani terlebih dahulu.
melalui single user login yang artinya 3. Processor Sharing (PS)
menunjuk 1 orang sebagai operator. Untuk metode processor sharing, maka
3. Proses generate QR-Code menggunakan pengunjung akan dilayani secara bersamaan.
“PHP QrCode Library” yang mana dalam
penulisan ini tidak menjelaskan terkait Dari metode antrian tersebut, tidak semua
algoritma dalam library PHP tersebut, metode dapat diterapkan pada sistem antrian
melainkan sebatas pemanfaatan QR-Code itu online untuk melayani pengunjung di Kecamatan.
sendiri. Sistem antrian untuk memberikan pelayanan
pelanggan akan sangat tepat menggunakan
1.4. Tujuan Penelitian metode FIFO, sedangkan metode antrian yang
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini lainnya dapat digunakan pada model antrian yang
adalah untuk memberikan solusi sistem antrian berbeda (misalnya: untuk melayani
pelayanan publik berbasis web yang dilengkapi penyambungan nomor telepon, dapat digunakan
dengan QR-Code sebagai media pembatalan metode processor sharing). Metode FIFO sangat
pada aplikasi android. tepat digunakan pada sistem antrian pelayanan
1. Merancang bangun sistem pengambilan pelanggan; karena secara logika, customer yang
nomor antrian secara online. lebih dahulu datang yang akan mendapatkan
2. Membuat aplikasi yang berfungsi sebagai pelayanan lebih awal dan customer yang datang
pemanggil nomor antrian. berikutnya akan kemudian dilayani oleh customer
3. Membuat user interface aplikasi yang service.
menampilkan status nomor antrian terkini dan
sisa dari antrian yang belum terpanggil.
2.2. Elemen-Elemen Pokok Dalam Sistem Antrian 5. Proses Antrian Dasar
Gross dan Haris (Gross, 2008) mengatakan Suatu garis penungguan tunggal
bahwa sistem antrian adalah kedatangan terbentuk didepan suatu fasilitas pelayanan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, tunggul, dimana ada satu atau beberapa
menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan pelayanan. Setiap unit (langganan) yang
(server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan diturunkan dari suatu sumber input dilayani
dankemudian meninggalkan sistem setelah oleh salah sattu pelayanan-pelayanan yang
dilayani. Pada umumnya, sistem antrian dapat ada, mungkin setelah unit itu menunggu dalam
diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda- antrian (garis penungguan).
beda di mana teori antrian dan simulasi sering
diterapkan secara luas. 2.3. Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Analisis
Menurut Tju Tarliah Dimyanti dan Ahmad Antrian
Dimyati (Dimyati, 2013) terdapat 5 (lima) elemen Menurut Kusnaeni (Kusnaeni, 2009),
pokok dalam antrian : adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
1. Sumber Input analisis antrian yaitu :
Suatu karakteristik yang perlu diketahui 1. Disiplin Antrian
dari sumber input ini adalah ukurannya Disiplin antrian adalah urutan dimana
(jumlahnya), yaitu jumlah total unit yang para pelanggan yang menunggu dilayani.
memerlukan pelayanan dari waktu ke waktu Pelanggan pada Fast Shop Market dilayani
atau disebut jumlah total langganan potensial. dengan dasar “pertama data, pertama dilayani
Sumber masukan dari suatu sistem antrian (first-come, first-served)”. Artinya, orang
dapat terdiri atas suatu populasi orang,barang yang pertama berada dalam antrian di tempat
komponen atau kertas kerja yang datang pada kasir tersebut akan dilayani lebih dulu.
sistem untuk dilayani.Bila populasi relatif Sebagai contoh, seorang operator mesin
besar seiring dianggap bahwa hal itu menyusun bagian-bagian yang sedang
merupakan besaran yang takterbatas. diproses disamping mesin sedemikian
Anggapan ini adalah umum karena perumusan sehingga bagian terakhir diletakkan paling
sumber masukan yang tak terbatas lebih atas dan akan menjadi yang pertama dipilih.
sederhana dari pada sumber yang terbatas. Disiplin antrian ini disebut sebagai “terakhir
Suatu populasi dinyatakan “besar” apabila masuk, pertama keluar (last-in, first-out)”.
populasi tersebut besar bila dibanding Dalam kasus ini, disiplin antrian disebut acak.
kapasitas sistem pelayanan. Contoh berbagai jenis disiplin antrian adalah
2. Antrian ketika pelanggan diproses berdasarkan abjad
Karakteristik suatu antrian ditentukan nama belakang (nama keluarga) mereka,
oleh jumlah unit maksimun yang boleh ada seperti pada pendaftaran sekolah atau
dalam sistemnya. Antrian ini dikatakan wawancara pekerjaan. Atau para pelanggan
terbatas atau tidak terbatas, tergantung pada dijadwalkan akan dilayani sesuai dengan
apakah jumlahnya unitnya terbatas atau tidak perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya,
terbatas. seperti pasien-pasien pada praktek dokter
3. Disiplin Pelayanan umum atau dokter gigi atau mereka yang ingin
Disiplin pelayanan berkaitan dengan makan malam di restoran yang membutuhkan
cara memilih anggota antrian yang akan reservasi terlebih dahulu.
dilayani. Sebagai contoh, disiplin pelayanan 2. Populasi Pelanggan (Calling Population)
ini dapat berupa First Come First Served Calling population (yaitu populasi
(FCFS), atau Random atau dapat pula pelanggan yang membutuhkan) adalah sumber
berdasarkanprosedur prioritas tertentu. Jika atau alasan bagi pelanggan memiliki suatu
tidak ada keterangan apa-apa tentang disiplin pasar, dimana dalam kasus ini diasumsikan
pelayanan ini, maka asumsi yang biasa tidak terhingga (infinitif). Dengan kata lain,
digunakan adalah First Come First Served terdapat sejumlah besar pelanggan yang
(FCFS). mungkin di daerah lokasi toko tersebut dimana
4. Mekanisme Pelayanan jumlah pelanggan potensial tersebut
Terdiri dari satu atau lebih pelayanan diasumsikan sebesar tidak terhingga.
yang masing-masing terdiri dari satu atau 3. Tingkat Kedatangan
lebih saluran pelayanan paralel. Jika ada lebih Tingkat kedatangan (arrival rate) adalah
darin satu fasilitas pelayanan, maka unit-unit tingkat dimana para pelanggan datang ke suatu
yang memerlukanpelayanan akan dilayani fasilitas jasa selama periode waktu tertentu.
oleh serangkaian fasilitas pelayanan tersebut Tingkat ini dapat diperkirakan berdasarkan
(saluran pelayanan seri). data empiris yang diambil dari hasil
mempelajari sistem tersebut atau mempelajari
suatu sistem yang sama, atau dapat dianggap
sebagai nilai rata-rata dari data empiris karena itu QR code dapat dengan mudah dibaca
tersebut. oleh pemindai.
Sebagai contoh, jika 100 pelanggan QR code mampu menyimpan informasi
sampai di tempat kasir selama 10 jam sehari, secara horizontal dan vertical. QR-Code juga
dapat dikatakan bahwa tingkat kunjungan mampu menyimpan teks alfanumerik, kanji, kana,
rata-rata adalah sebesar 10 pelanggan per jam. hiragana, simbol, biner, dan control code.
Meskipun kita dapat menentukan suatu tingkat Awalnya QR-Code digunakan untuk pelacakan
kedatangan dengan menghitung jumlah bagian kendaraan pada proses manufaktur, namun
pelanggan yang membayar pada sebuah toko kini QR-Code digunakan dalam konteks yang
selama 10 hari per jam, berdasarkan premis ini lebih luas, termasuk aplikasi komersial dan
saja tidak dapat diketahui kapan para kemudahan pelacakan aplikasi yang ditujukan
pelanggan ini datang. Dengan kata lain, pada pengguna telepon seluer. Pada dasarnya
mungkin saja dalam satu jam tidak ada bahwa QR Code dikembangkan sebagai suatu
seorang pelangganpun yang datang sementara kode yang memungkinkan isinya untuk dapat
dalam jam-jam lain terdapat 20 pelanggan diterjemahkan dengan kecepatan tinggi
yang datang. (Rouillard, 2008). QR-Code terdiri dari sebuah
Secara umum, kedatangan ini untaian kotak persegi yang disusun dalam suatu
diasumsikan saling independen satu sama lain pola persegi yang lebih besar.
dan bervariasi secara acak sepanjang waktu.
Berdasarkan asumsi ini, dapat diasumsikan 3. Metodologi Penelitian
lebih jauh lagi bahwa kedatangan pada suatu 3.1. Analisis Permasalahan
fasilitas jasa sesuai dengan suatu distribusi Antrian selalu ada dalam semua pelayanan
probabilita. Walaupun kedatangan dapat publik di instansi pemerintahan maupun BUMN.
digambarkan oleh distribusi manapun, sudah Namun, tidak semua instansi menggunakan
ditentukan bahwa jumlah kedatangan per unit aplikasi berbasis komputer yang online dan
waktu pada suatu fasilitas jasa sering dapat terintegrasi dalam melayani masyarakat. Dalam
didefinisikan oleh distribusi Poisson. penelitian ini, penulis mencoba untuk membuat
4. Tingkat Pelayanan suatu sistem aplikasi antrian berbasis website
Tingkat pelayanan (service rate) adalah yang terintegrasi dengan komputer offline di
rata-rata jumlah pelanggan yang dapat kecamatan. Sistem ini berguna untuk tata kelola
dilayani selama periode waktu tertentu. Untuk antrian dan juga memudahkan pengunjung untuk
contoh Fast Shop Market, 30 pelanggan dapat mengetahui berapa antrian dalam hari itu, yang
keluar (dilayani) dalam satu jam. Suatu tingkat berujung pada efisiensi waktu yang diperkirakan
pelayanan adalah serupa dengan tingkat oleh pengunjung jika ingin mengantri.
kedatangan dimana ia merupakan suatu Selain karena masalah antrian manual,
variabel acak. pelayanan publik selalu mendapat sorotan negatif
Dengan kata lain, faktor-faktor seperti dari masyarakat. Mereka selalu mengira SDM
perbedaan jumlah pembelian pelanggan, (Sumber Daya Manusia) di kecamatan tidak
jumlah kembalian yang harus dihitung kasir, bekerja secara total untuk melayani masyarakat.
dan perbedaan bentuk pembayaran mengubah Padahal itu bukan satu-satunya alasan. Ada faktor
jumlah pelanggan yang dapat dilayani. lain yang menyebabkan SDM di instansi
Mungkin saja terjadi bahwa dalam satu pemerintah selalu kewalahan dalam melakukan
jam hanya terdapat 10 pelanggan yang keluar pelayanan, dan berujung pada berita negatif.
dan dalam jam berikutnya terdapat 40 Faktor tersebut adalah faktor manajemen waktu
pelanggan yang keluar. dan efisiensi. Dalam instansi pemerintah sangat
sulit sekali untuk men-stabilkan ritme bekerja dari
2.4. QR-Code hari ke hari. Karena tugas dari pemerintah pusat
QR-Code merupakan wujud barcode dua juga selalu datang silih berganti. Solusinya adalah
dimensi yang memiliki kemampuan menyimpan dengan menggunakan sistem aplikasi. Dengan
informasi berupa teks atau string. Penggunaan adanya sistem, pekerjaan menjadi berkurang dan
QR-code untuk menyimpan informasi-informasi lebih efisien baik secara waktu dan tenaga.
penting belakangan ini semakin marak dan awam.
QR Code adalah jenis kode matriks dua dimensi 3.2. Analisis Kebutuhan Sistem
yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan
perusahaan di Jepang, yang dipublikasikan pada dari sistem, meliputi spesifikasi software dan
tahun 1994. QR merupakan singkatan dari quick hardware yang diperlukan untuk pembuatan
response (respon / tanggapan cepat), sehingga aplikasi. Kebutuhan yang diperlukan untuk
fungsi atau tujuan utama dari teknologi ini adalah membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :
penyampaian informasi cepat dan mendapat 1. Spesifikasi Software :
tanggapan atau respons yang cepat pula. Oleh  Windows 10 Pro sebagai sistem operasi
 XAMPP sebagai web server Prosedur sistem ini dimulai dari sistem
 MySQL sebagai database “pengambil” nomor antrian yang dilakukan oleh
 Aplikasi QR-Code Reader yang diunduh laptop user atau smartphone yang terhubung ke
melalui Google Play Store jaringan internet. Sistem pengambil nomor
antrian dapat diakses dari suatu alamat website.
2. Spesifikasi Hardware Setelah mendapatkan nomor antrian, user
 1 set komputer PC minimal DualCore mengantri ke Kecamatan yang dituju sesuai opsi
Proccessor, RAM Min 2 GB. (CPU, yang dipilih pada aplikasi pengambil nomor
Keyboard, Mouse, dan LCD Monitor antrian. Jika user tidak berkenan hadir, sesuai
standard) tanggal antrian tersebut, user dapat melakukan
 1 unit LCD atau LED TV 32” yang pembatalan melalui sistem “pembatalan” nomor
memiliki port VGA. antrian. Jika tidak ada, maka nomor tersebut akan
 1 unit Bracket gantung TV (optional) terpanggil melalui sistem “pemanggilan” nomor
antrian yang ada di kecamatan.
 1 unit Sound Speaker Active
 1 unit kabel konektor USB to VGA
3.4. Diagram Berjenjang
(Merk Chronos)
Dari diagram blok yang sudah dibuat maka
 Kabel VGA (10 meter)
sistem dapat diperjelas dengan
 Kabel Roll (10 meter) menggambarkannya dalam sebuah diagram
berjenjang yang dapat memperlihatkan proses-
3. Dukungan Jaringan proses yang ada dalam sistem nantinya. Secara
 Semua komputer harus terhubung dalam umum perancangan sistem yang akan dibuat dapat
1 jaringan VPN yang berfungsi untuk digambarkan dengan diagram berjenjang berikut :
koneksi ke database yang terintegrasi.
0
SISTEM ANTRIAN
Dari daftar spesifikasi di atas dijelaskan ONLINE KECAMATAN

bahwa sistem ini membutuhkan dukungan 1 2


SISTEM PENGAMBIL SISTEM PEMANGGIL
jaringan VPN yang berfungsi untuk NOMOR ANTRIAN NOMOR ANTRIAN

menyambungkan aplikasi pemanggil nomor 1.3 1.4 1.5 2.1 2.2


1.1 1.2 1.6 2.2
antrian ke database yang juga digunakan sebagai PEMILIHAN
AREA
PEMILIHAN
KECAMATAN
FORM
PENGISIAN
FORM
PEMILIHAN
NOTA
ANTRIAN &
PEMBATALAN
ANTRIAN
LOGIN
OPERATOR
HALAMAN
PEMANGGILAN
HALAMAN
PENAMPIL
IDENTITAS DIRI TANGGAL QR-CODE KECAMATAN NOMOR
tempat ditampungnya data nomor-nomor antrian.
Sebagai informasi, pada kondisi di tempat
studi kasus yang diidentifikasi penulis, di tempat 4. Hasil Dan Pembahasan
pelayanan kantor kecamatan hanya terdapat 1 4.1. Pengertian dan Tujuan Implementasi Sistem
jaringan. Yakni, jaringan SIAK. Maka dari itu, Implementasi sistem adalah langkah-
penulis mencoba memberikan solusi berupa langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
konsep sistem dengan menggunakan jaringan menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui,
VPN, agar aplikasi pemanggil dapat terhubung ke untuk menguji, menginstall dan memulai sistem
database server aplikasi. baru atau sistem yang akan diperbaiki untuk
menggantikan sistem yang lama.
3.3. Diagram Blok Sistem Implementasi yang telah sesuai harus di uji
coba sehingga dapat diketahui kehandalan dari
sistem yang ada telah sesuai dengan apa yang di
inginkan. Tujuan implementasi sistem ini adalah :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam
Smartphone Struk
dokumen desain sistem yang disetujui,
Antrian
User
menyusun dokumen baru atau dokumen-
PC Kecamatan A PC Kecamatan B PC Kecamatan C
dokumen yang diperbaiki.
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan
Laptop User
Komputer e-Kios
Kecamatan
program-program dan prosedur-prosedur yang
VPN diperbaiki oleh desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa user dapat
Struk
DATABASE
SERVER
WEB
SERVER
Antrian
mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi
permintaan user yaitu dengan menguji sistem
Dari gambar di atas dapat ditarik garis besar
secara menyeluruh.
konsep cara kerja sistem : Sistem dibangun
5. Memastikan bahwa implementasi sistem
dengan aplikasi berbasis website yang terdiri dari
berjalan secara benar yaitu dengan
3 bagian yakni sistem “pengambilan” nomor
mengontrol, dan melakukan instalasi sistem
antrian, sistem “pemanggil” nomor antrian, dan
secara benar
sistem “pembatalan” nomor antrian.
Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya
4.2. Tahapan Implementasi Sistem Pusat, Surabaya Timur, dan Surabaya Selatan.
Dalam membuat suatu sistem haruslah dijelaskan Serta terdapat juga menu Pembatalan Antrian
terlebih dahulu langkah-langkah atau tahapan dari yang akan penulis jelaskan pada point
sistem yang akan dirancang, sehingga dapat tercapai selanjutnya.
sistem yang diharapkan. Pemilihan area ini ditujukan untuk
Implementasi yang dimaksud dalam hal ini adalah memilah milah kecamatan berdasarkan area di
suatu proses representasi rancangan ke bahasa Surabaya. Selain itu halaman ini juga akan
pemrograman yang dapat dimengerti oleh komputer. sangat dirasakan manfaatnya jika sistem antrian
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil uji coba online ini dapat di implementasikan di semua
terhadap fitur dan tampilan sistem antrian online serta kecamatan di Surabaya.
mengenai pemanfaatan QR-Code sebagai media Selain itu, pengunjung juga diberikan opsi
pembatalan nomor antrian yang terdapat pada aplikasi sesuai kebutuhan pelayanan di kecamatan. Di
berbasis android. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk antaranya ada opsi kepengurusan e-KTP, KK,
mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat dapat SIUP/TDP, dan urusan lainnya.
berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan Pengunjung diwajibkan untuk mengisi
perencanaan pada Bab III. Teknologi yang digunakan form identitas diri. Data yang di input dalam
dalam pembangunan aplikasi sistem antrian ini adalah form ini memang tidak memberikan pengaruh
teknologi berbasis WEB sehingga memudahkan user secara signifikan pada sistem, namun data yang
untuk dapat mengakses dimanapun dan kapanpun. masuk akan bermanfaat di kemudian hari.
Dalam pembangunan sistem ini membutuhkan Misalnya, kecamatan membutuhkan rekap
beberapa perangkat lunak pendukung yaitu, XAMPP, pengunjung pada loket A di kecamatan A. Maka
Web Browser, dan Aplikasi QR-Code Scanner. Setelah database sudah dapat meng-akomodir data.
komponen pendukung tersedia maka langkah Pengunjung dapat memilih tanggal antrian
selanjutnya adalah mewujudkan rancangan aplikasi dalam jangka waktu 14 hari ke depan.
yang akan dibuat. Pengunjung juga diberikan info berapa orang
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam yang sudah mengantri pada tanggal tertentu. Hal
implementasi sistem terdiri dari : ini bertujuan agar pengunjung dapat meng-
1. Persiapan estimasi sendiri seberapa banyak antrian yang
Pada Tahap ini dilakukan persiapan yaitu sudah masuk pada tanggal yang dipilih. Dengan
menganalisa masalah yang akan diproses, masalah begitu, antrian dapat disebar secara merata
yang penulis bahas dalam hal ini adalah masalah dalam beberapa hari dan pengunjung-pun tidak
antrian yang akan diselesaikan dengan suatu kecewa karena jumlah antrian sudah terlihat di
pemanfaatan teknologi informasi. awal pemilihan tanggal.
2. Analisa Output dari sistem ini menghasilkan nota
Pada tahapan ini akan dilakukan proses analisa antrian yang di dalamnya terdapat nomor dan
mengenai kebutuhan kebutuhan sistem sesuai tanggal antrian, serta QR-Code yang dapat
kondisi yang ada di tempat studi kasus. Dalam hal digunakan sebagai pengganti dari kode
ini di Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. verifikasi.
3. Penulisan
Tahap berikutnya adalah penyusunan dokumen 4.3.2 Pembatalan Nomor Antrian
perancangan secara teknis dan penulisan kode QR-Code di generate oleh sistem antrian
program sesuai dokumen teknis yang telah disusun ke dalam nota antrian. Setelah proses scan
tersebut. berhasil QR-Code scanner akan mengarahkan
4. Menjalankan Program ke alamat website aplikasi sistem antrian. Jika
Gunakan web server untuk menjalankan program alamat website tersebut di klik, maka aplikasi
dan browser untuk melihat tampilan halaman web. scanner QR-Code tersebut akan membuka
5. Pengujian Program jendela browser pada smartphone.
Sebelum program dijalankan dengan benar, maka Fitur pembatalan ini dibuat dengan tujuan
program terlebih dahulu harus bebas dari kesalaha, untuk mempermudah dan mempercepat
oleh sebab itu harus di uji kembali untuk pengunjung ketika ingin membatalkan antrian
mengetahui apakah program dapat menerima input tanpa mengetikkan kode verifikasi.
dengan baik atau tidak, serta memberikan output
yang sesuai dengan yang diharapkan. 4.3.3 Pemanggilan Nomor Antrian
Tampilan antarmuka pada halaman ini
4.3. Pembahasan Hasil Implementasi dibuat dengan sangat simple agar
4.3.1 Pengambilan Nomor Antrian mempermudah login operator di kecamatan.
Pada halaman pemilihan area ini Pada halaman ini juga nampak jumlah antrian di
pengunjung dihadapkan pada pilihan area-area tiap loket dan juga terdapat info loket yang tidak
yang ada di Surabaya, di antaranya area memiliki antrian.
Sebagai catatan, pada prosedur antrian 3. Sistem Antrian Online ini juga dapat
yang sudah disepakati oleh SOP di Kecamatan, menata manajemen Sumber Daya Manusia
para pengunjung yang tidak ada ditempat saat (SDM) di kecamatan agar lebih
pemanggilan nomor antrian atau tidak hadir, terorganisir.
akan dianggap batal dan dilanjutkan oleh antrian
berikutnya. Hal tersebut merupakan 5.2. Saran
konsekwensi yang harus diterima karena sangat Saran penulis untuk pengembangan
tidak mungkin jika pelayanan terganggu hanya aplikasi sistem antrian online ini adalah dengan
karena menunggu beberapa orang. Selain itu menambahkan fitur yang lebih fokus pada
dalam SOP di kecamatan tiap antrian memiliki laporan perubahan antrian yang dapat diketahui
waktu maksimal hanya 15 menit. Lebih dari itu, oleh pengunjung disaat ada pembatalan dari
pelayanan akan dilempar ke back office agar pengunjung yang ada di urutan atas. Hal tersebut
mendapatkan perhatian lebih dari Kasie merupakan bentuk visualisasi antrian secara
Pemerintahan, bagian yang membidangi perihal realtime. Sehingga sistem menjadi lebih
pelayanan publik. optimal, dan waktu pengunjung untuk berada di
Karena sebagian besar kecamatan tidak loket pelayanan menjadi lebih efisien.
memiliki SDM IT, maka jaringan internet kabel
di ruang pelayanan dibatasi. Agar tidak beresiko
besar terhadap masalah kerusakan data pada DAFTAR PUSTAKA
komputer desktop pelayanan. Disamping itu,
komputer di lingkungan kecamatan juga tidak Agus Saputra. (2011). Trik Dan Solusi Jitu
sama jumlahnya itulah sebabnya dalam studi Pemrograman PHP. Jakarta: Elex Media
kasus kali ini penulis memilih studi kasus di Komputindo.
kecamatan Sukolilo, karena di kecamatan Ariadi. (2011). Analisis dan Perancangan Kode
tersebut proses layanan antrian relatif lebih Matriks Dua Dimensi Quick Response QR
ramai daripada kecamatan lain di kota Surabaya. Code, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sebagai catatan, dalam pemilihan tanggal Dimyati, Tjutju Tarliah dan Ahmad Dimyati. (2013).
antrian terdapat kondisi pengambilan antrian Operations Research : Model-model
yang mana jika pengunjung mengambil antrian Pengambilan Keputusan, Sinar Baru
pada tanggal hari ini dan jam sudah Algensindo : Bandung
menunjukkan pukul 15:00 Wib maka antrian
Fausto Ernesto Karuna (2016). Pengembangan
yang diambil di tanggal itu otomatis akan
Prototipe Quick Response Code (Qr Code)
dialihkan di hari berikutnya. Karena
Sebagai Autentikasi Keamanan Login Sistem
diasumsikan orang yang mengambil nomor
Dengan Memanfaatkan Teknologi Android.
antrian pada hari itu membutuhkan waktu
Surabaya: Sistem Komputer Universitas
perjalanan menuju kecamatan, sedangkan
Narotama.
pegawai kecamatan terbentur dengan jam
operasional pelayanan yang hanya sampai pukul Gargenta. (2011). Learning Android. California:
16:00 Wib. O’Rilley Media.
Gross, D. dan Harris, C.M. (2008). Fundamentals Of
5. Kesimpulan Queueing Theory, Third Edition, John Wiley,
5.1. Kesimpulan Canada.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Kusnaeni. (2009). Model Antrian M/M/1 Dengan
pelaksanaan perancangan dan uji coba pada Pola Kedatangan Berkelompok. Bandung:
Sistem Antrian Online di Kecamatan Sukolilo, FPMIPA UPI.
maka dapat diambil beberapa kesimpulan Masdito Bachtiar, Ary Mazharuddin. (2012). Smart
sebagai berikut : Login Pada Situs Web Menggunakan QR-
1. Dengan adanya sistem antrian online Code. Surabaya: Teknik Informatika Institut
mempermudah pengunjung dalam Teknologi Sepuluh Nopember.
mengetahui berapa banyak antrian di loket Meier. (2010). Professional Android 2 Application
yang dituju pada tanggal tertentu, sehingga Development. California: Wiley.
antrian tidak menumpuk pada satu hari dan
Rizky Tahara Shita. (2011). Analisa dan Rancangan
dapat diurai.
2. Sistem Antrian Online dapat membantu Sistem Informasi Antrian Menggunakan
masalah teknis terkait masalah antrian Biskitz CMS, Jakarta: Universitas Budi Luhur
pelayanan publik yang cenderung tidak Rosari, R. W. (2008). PHP Dan MySQL Untuk
beraturan pada kecamatan. Dalam hal ini Pemula. Yogyakarta: ANDI.
studi kasus yang dijadikan sample adalah Rouillard, (2008). Multimodality in Mobile
Kecamatan Sukolilo. Computing dan Mobile Devices. Hershey,
New York: IGI Global.

Anda mungkin juga menyukai