PM 38 - 2012 - RIP Tanjung Priok PDF
PM 38 - 2012 - RIP Tanjung Priok PDF
REPUBUK INDONESIA
PERATURAN
MENTER!PERHUBUNGAN
NOMOR:PM38 TAHUN2012
TENTANG
DENGANRAHMAT
TUHANYANGMAHAESA
MENTERIPERHUBUNGAN,
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
BAB III
PEMBANGUNAN
DANPENGEMBANGAN
FASILITAS
Pasal4
BAB IV
KETENTUAN
PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal13 Juni 2012
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal15 Juni 2012
MENTERIHUKUMDANHAKASASIMANUSIA
REPUBLIKINDONESIA,
ttd
SSHMMMH
Pembina tama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : FM.38 TAHUN 2012
ITANGGAl : 13 JUNI 2012
•
RENCANAINDUKPELABUHAN
TANJUNG PRIOK
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
2012
V.3. Kualitas Air Laut. V-5
VA. Evaluasi Kondisi Lingkungan Eksisting V-7
Pendahuluan s-
w fi,OOO,OOO
l-
I::
~uuU,()(J(}
~
6
u 4,000.000 _Domestic
1.1. Latar Belakang :E
lalnternational
~... 3.000,000
Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 - QI
2025, ditetapkan bahwa salah satu strategi utama yang harus dilaksanakan .!: 2,000,000
adalah penguatan konektivitas ekonomi. Dalam hal ini, MP3EI mengamanahkan •..'"
<:
untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Pelabuhan Utama 8 1.000.000
Intemasional yang menjadi pintu gerbang konektivitas ekonomi nasional dan
intemasional.
Pertama, merujuk kepada studi The Feasibility of Kalibaru Development (David Bongkar (Domestik)
Wignall Associates, 2011), arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok terus Mlmpor
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,3% per tahun selama lima
!i! Ekspor
tahun terakhir ini. Pada tahun 2010, petikemas yang ditangani sebanyak 4,8 juta
TEU's, atau meningkat 24% dari tahun 2009, dengan komposisi 3,4 juta TEU's
(72%) untuk ekspor-impor dan 1,4 juta TEU's (28%) untuk arus antar pulau di
Indonesia. Pada tahun 2011, jumlah petikemas yang ditangani mencapai 5,8 juta
TEU's, terdiri dari petikemas domestik 1,9 juta TEU's dan petikemas internasional
3,9 juta TEU's. Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan arus petikemas
internasional dan domestik yang terus meningkat di Pelabuhan Tanjung Priok dari
tahun 1980 - 2011.
Pertumbuhan arus petikemas ini akan terus meningkat di masa mendatang seiring
dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Secara global perkembangan
ekonomi dunia (diukur dengan world GDP growth) untuk periode 1999-2003
mencapai 3.3% per tahun dan sedikit meningkat menjadi 4.2% per tahun untuk
periode 2004-2008. Secara nasional. pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia
untuk periode 1999-2011 adalah 4.5%. Berikut ini adalah gambaran pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
..
•
••••
. .
:if
"
I "'\¥'/.~
.. ~
-...-sn_lOU
o ~~~~~_~_~~
••• '.. 5.1 '.' •••• ,p 1,1 •.• •.• ..'
1 I j •__ .~uuuuuu~uuuu~u~w~
.. .. ... °J~999l200~j~o~1126~2j~oo312o~!2oo~i2~6J2.00!l2008J2oo912010120111
i...•....PertulT1~uhanE~n~rrli(~)j~,6 L~,~J3,3 J3,913,8J~,l
L5,6JS,~J6,32j .6,1:4,5!6,1 i..6,S]
1-2
di tahun 2012 sementara luas area Car Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok saat Tanjung Priok yang baru. Kerangka dasar tersebut tertuang dalam suatu rencana
ini adalah 15 Ha. Direncanakan untuk dilakukan pengembangan Car Terminal di pengembangan tata ruang yang dijabarkan dalam suatu tahapan pelaksanaan
Tanjung Priok seluas 22,2 Ha termasuk penambahan gedung parkir seluas 6,5 Ha pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
di tahun 2012 - 2017.
Adanya tahapan ini memungkinkan untuk diwujudkan menjadi rencana
Berikut ini adalah gambaran proyeksi kebutuhan lahan parkir (penumpukan) mobil pemanfaatan areal pelabuhan yang berkualitas, serasi dan optimal, sesuai dengan
di Car Terminal. kebijakan pembangunan, kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung
lingkungan. Hal ini diperlukan untuk menjamin kepastian usaha dan pelaksanaan
pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna, efisien dan
berkesinambungan. Kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan
pelabuhan ini diwujudkan dalam suatu Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok
baru.
Dokumen Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok ini disusun dengan urutan
sebagai berikut.
Bab III Merupakan proyeksi dari trafik Pelabuhan Tanjung Priok sebagai acuan
untuk mengetahui pengembangan yang harus dilakukan.
Bab IV Merupakan rincian dari Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang
terdiri dari pentahapan pengembangan.
Gambar 1.5 Simulasi luas lahan tersedia dan kebutuhan luas lahan Bab V Merupakan pokok kajian terhadap lingkungan
penumpukan mobil tahun 2012 s.d 2030.
Bab VI Merupakan bagian penutup dari Rencana Induk.
Ketiga, dari evaluasi terhadap rancangan jalan akses pada PM. 42 tahun 2011
hanya berfungsi sebagai jembatan dan mengindikasikan biaya yang tinggi. Pada
revisi yang diusulkan, pembangunan jalan akses dari sisi darat ke rencana area
terminal akan diintegrasikan dengan dermaga dan lapangan penumpukan
sehingga dapat menambah kapasitas terminal.
Tujuan dari Revisi Rencana Induk ini adalah untuk mendapatkan kerangka dasar
dan pedoman untuk rencana pengembangan dan pembangunan Pelabuhan
Tabel 11.1dan Gambar 11.1memperlihatkan pertumbuhan arus kapal dalam unit
Bab II pada tahun 2007-20 11. Te~adi penurunan pada tahun 2009, tetapi kembali
meningkat tahun berikutnya. Begitu pula dalam GT sebagaimana Tabel 11.2dan
Kondisi Aktual Pelabuhan Tanjung Priok Gambar 11.2,tren menunjukan peningkatan sepanjang 2007-2011, namun terjadi
sedikit penurunan pada tahun 2009.
Perbandingan pertumbuhan kapal dalam GT dan unit terse but tidak hanya
11.1. Pelayanan Pelabuhan
menunjukan jumlah kapal yang meningkat, namun juga kecenderungan ukuran
kapal yang mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok semakin besar. Pada tahun
Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub utama secara umum
2010 hingga 2011 terjadi peningkatan yang relatif besar gross tonnage kapal
memberikan pelayanan sebagai berikut.
yang dilayani.
Tabelll.2 Kunjungan Kapal Tahun 2007-2011 (GT)
Pelayanan ini meliputi jasa labuh, pemanduan dan penundaan kapal, serta
penambatan kapal. Dalam periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011,
terdapat kecenderungan peningkatan jumlah kunjungan kapal dalam unit, arus
kapal meningkat rata-rata 3,29% per tahun, dan mencapai 18.688 unit pada tahun
2011. Adapun dalam satuan gross ton (GT) arus kapal tumbuh rata-rata 5,48%
per tahun, dan mencapai 112.342.184 GT pada tahun 2011.
Tabelll.1 Kunjungan Kapal Tahun 2007-2011 (Unit)
Liquid Cargo
c. Terminal curah cair;
~ Dry Bulk
Fasilitas ini terdiri dari Dermaga DKP dan Dermaga PT. Pertamina. Dermaga
DKP pengelolaannya berada dibawah manajemen Cabang Pelabuhan Tanjung
Priok berke~asama dengan PI. Dharma Karya Perdana (DKP), sementara itu
Dermaga PI. Pertamina dikelola dan dioperasikan oleh PT. Pertamina
(Persero).
• PT. JICT menangani 39,7% atau sebanyak 2.295.264 TEU's (peti kemas
intemasional);
• TPK Koja menangani 14,3% atau sebanyak 823.730 TEU's (peti kernas
intemasional);
• PT. MTI menangani 3,7% atau sebanyak 214.063 TEU's (peti kemas
intemasional dan antar pulau);
• Cabang Pelabuhan Tanjung Priok menangani 42,3% atau sebanyak
2.442.175 TEU's (peti kemas intemasional dan antar pulau).
1 Ambang luar 4.500 150 675.000 -14
2 Pintu Masuk Barat s.d Utara Bogasari 7.000 100 700.000 -14
3 Utara Bogasari s.d Utara Tanjung Car Terminal 700 100 70.000 -12
uTPK KOJA
4 Utara DKB 700 80 56.000 -10
I!MTI
5 Depan lantamal 800 30 24.000 -10
ill! TG. PRIOK (KONVENSIONAL)
6 Nusantara I 1.700 60 102.000 -6 s.d-8
7 Kali Japat 950 50 47.500 -5
8 Alur Pelabuhan Minyak 1.000 50 50.000 -9 s.d -12
9 Alur Pintu Masuk Timur 2.500 100 250.000 -5
12 Dermaga Serba Guna Nusantara 514 50 25.700 -8 Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).
LEGEhlDA
NO BlOK
I. TERMINAl KONVENSIONAL I MUlTI PURPOSE
1E'i;:S 2. TERllINAL PETI KEIoL\S
2•• T.rmll'IOl Petl K,mas Inlomallonol
2b. Terminal p,tt ktn'tos Antor PulOIJ
3. TERMINAl MOBil CAR TERMINAL)
4. TERVINA,L CUAAH KrRING
S. TERWINAL CURAH CAIR
6. TERWINAL PENUllPANG
: 7. PORT LOGISTIC ARt.\
< B. AREA KANTOft / OAGANG PORT BUSSIN£SS ARt.\
''7 B. AREA PEWERINTAH-'N (GOVERWENT REUTED AREA
10. OTHER AREA
11. DOCK VARD
• ICEIlEII1ERW'II'I!RHUBUNGAN
IWII'OR OTllRITAII PElAllUHAN TmJUNG PRJOK
HTAIIOmSAJ
-I I
0
V II I
" '"
1
.. ...I 11~
11.2.2. Tambatan, Lapangan Penumpukan dan Gudang
Fasilitas tambatan (dermaga) yang dimiliki Pelabuhan Tanjung Priok secara umum Peralatan untuk pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok terdiri
dapat dikelompokan seperti dalam Tabelll.6. atas peralatan apung, peralatan terminal konvensional, peralatan terminal
petikemas dan peralatan pendukung terminal lainnya. Spesifikasi masing-masing
Tabelll.6 Dermaga Niaga Di Pelabuhan Tanjung Priok jenis peralatan dapat dilihat dari Tabel 11.8berikut.
4 Dermaga Pelabuhan I Barat 1.346 32.127 -6.50 sid -10.00 b. Reach Stacker 64
c. Shore Crane 7
5 Dermaga Pelabuhan I Selatan 175 4.886 -7.00
d. Forklift 138
6 Dermaga Pelabuhan I Timur 1.150 23.938 -6.50 sid -9.00
e. Mobile Crane 1
7 Dermaga Pelabuhan I Utara 393 8.310 -5.00 sid -13.40
f. Top loader 7
8 Dermaga Pelabuhan II Barat 1.023 18.249 -7.70 sid -10.00
g. HMC 14
9 Dermaga Pelabuhan 115elatan 144 2.880 -4.00 sid -6.00
h. QCC 32
10 Dermaga Pelabuhan II Timur 1.035 17.797 -8.60 sid -10.00 i. RTGC 113
11 Dermaga Pelabuhan II Utara 298 7.450 -11.00 sid -12.00 j. RMGC 5
12 Dermaga Pelabuhan III Barat 1.041 14.048 -10.00 sid -12.00 Side loader 7
k.
13 Dermaga Pelabuhan III Timur (JICT) 914 22.855 -10.20 sid -11.70 I. Head Truck 212
14 Dermaga JICT, Koja, Bogasari, DKP, Car Terminal 2.257 73.522 -7.40 sid -14.00 m. Chassis 212
2 AlatApung
Utilitas di Pelabuhan Tanjung Priok antara lain fasilitas air kapal berupa pompa
diesel sebanyak 8 unit 36 HP dengan kapasitas 150 Ton/Jam dan 4 unit 110 HP
dengan kapasitas 200 Ton/Jam.
1 Gudang 101.977
2 lapangan Konvensional 305.616
3 lapangan Petikemas 1.650.321
Alur masuk dan keluar area Pelabuhan Tanjung Priok hanya dilayani oleh satu Pada terminal kontainer terdapat 3 lokasi gate, yaitu JICT 1, JICT 2, dan TPK
pintu masuk (entrance), yaitu yang ada di sebelah barat (kedalaman alur -14m Koja. Masing-masing terminal kontainer tersebut menyediakan gerbang tersendiri
LWS) , yang digunakan untuk kapal-kapal komersial. Pada pintu masuk (entrance) yang khusus bertugas mengidentifikasi kontainer dan kendaraan yang keluar-
sebelah timur praktis tidak dapat digunakan,karena alurnya yang sempit dan masuk ke terminal tersebut. Kendaraan yang dapat keluar-masuk melalui gate
dangkal (kedalaman -5 m LWS). Hanya kapal-kapal yag berukuran kecil saja tersebut hanya kendaraan khusus kontainer. Terminal kontainer JICT 1 dapat
yang masih dapat melewati jalur timur, seperti kapal ikan, tug boat dan lain-lain. diakses langsung dari Jalan Jampea maupun Jalan Sulawesi melalui gate JICT 1.
Alur di dalam lokasi pelabuhan adalah one way ship. Kapal yang ada di dalam Gate Koja menghubungkan TPK Koja dengan Jalan Jampea. Khusus terminal
area pelabuhan akan dibantu oleh tug boat. Kapal dengan LOA < 150m dilayani kontainer JICT 2 yang lokasinya terletak di antara terminal konvensional, dapat
oleh 2 tug boat dan dan yang mempunyai LOA ~ 150 m dilayani oleh 3 tug boat. diakses setelah masuk ke Iini " Pelabuhan Tanjung Priok.
Kecepatan rata-rata kapal didalam area pelabuhan berkisar antara 1 - 2 knot Sedangkan terminal mobil yang berlokasi di Kalibaru memiliki gate tersendiri yang
karena pemanduannya (didalam pelabuhan) dilakukan dengan bantuan tug boat. terhubung langsung dengan Jalan Jampea. Gate ini terbatas hanya melayani
Sebagai contoh adalah untuk kapal petikemas (petikemas) yang merapat ke kendaraan pengangkut mobil.
tambatan ( Dermaga ) teminal Koja memerlukan waktu antara 2 - 2,5 jam sejak
dari pintu masuk pelabuhan sampai sandar di tambatan secara sempurna. Jika
tidak ada hal-hal yang khusus/emefgency, maka prioritas pelayanan atau
penambatan diutamakan adalah untuk kapal penumpang, kemudian kapal
petikemas dan selanjutnya kapal-kapal lainnya. Lokasi tunggu kapal berada diluar
perairan pelabuhanlbreakwater.
....
~ -I I
~ra'l
.~ U~ ~ :1.
Trafik Pelabuhan
Data diatas menunjukan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan arus kapal.
Trafik Pelabuhan Tanjung Priok terdiri dari kunjungan kapal, arus barang Dalam unit, kapal rata-rata tumbuh 3,29% per tahun, sementara dalam GT, kapal
(termasuk dalam kategori ini adalah arus peti kemas), serta arus penumpang. rata-rata tumbuh 5,48% per tahun.
27.500.000
40.000.000
25.000.000
35.000.000
22.500.000
20.000.000 30.000.000
C
,g C
,g
17.500.000 ,-t,o, General Cargo
••c 15.000.000
••c 25.000.000
f f •.•.•..• BagCargo
.•
to
III
12.500.000
••••• Ekspor
..
to
III
::l
.4:
20.000.000
. +'liquid Cargo
~ 10.000.000
•.,,., Bongkar (Domestik)
15.000.000 """'",,·Dry Bulk
.",_ Muat (Domestik)
7.500.000
10.000.000
5.000.000
5.000.000
2.500.000
Dalam Ne en
Embarkasi Oran 230.006 275.605 199.845 207.638 202.929
Debarkasi Orang 222.539 299.891 227.927 216.313 224.259
6.000.000
Jumlah Orang 452.545 575.496 427.772 423.951 427.188
5.000.000
600.000
••••
::J
•• 4.000.000
..••
!:.
E
••••• JICT
550.000
500.000
•• 3.000.000 ...,*".TPK KOJA bii
i... c 450.000
..
::J 2.000.000
.......,.,,·MTI
~
l!
••c 400.000
:t .~ TG.PRIOK (KONVENSIONAl)
••
Q.
····TOTAl E 350.000
1.000.000 ::J
•...- Debarkasi
...c••
~
300.000
···,,·Total
E
•• 250.000
~
200.000
150.000
100.000
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Gambar 11.9 Grafik arus petikemas (TEU's).
Tahun
11.3.3. Arus Penumpang
Arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok sejak tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011 yang tercantum pada Tabel 11.13. Hampir seluruhnya adalah
11.4. Terminal yang Berada di Lingkungan Tanjung Priok
Dalam perkembangannya seiring dengan peningkatan kapasitas dan kebutuhan, Pelabuhan Tanjung Priok memiliki DLKR (Daerah Lingkungan Kerja) yang mencakup Kabupaten
Bekasi dan Kabupaten Karawang. Gambar 11.10 Berikut ini menggambarkan Terminal di Tanjung Priok.
,
~.
/ ..
,
1. Terminal TanjungPriok
/ I
! .I
• "\ \"fib\ j'/ ~/ 2. Terminal Marunda
\.~j J / /
3. Terminal Marunda Center
4. Terminal Tarumanegara
5. Terminal FSRU Trans LNG
6. Terminal Cilamaya
Muara Gembong
JdJ.iIIid lill,!'
It
(
Tarumajaya \
/ .. 6' '.'l
'
,....~,~, Marunda Center
•• MaruncJa(Jakarta)
Prio!,
Proyeksi kargo keseluruhan dalam ton, yang mencakup general cargo, bag cargo,
Bab III curah cair, curah kering dan peti kemas untuk jangka pendek, menengah, dan
panjang ditunjukkan pada Tabellll.1.
Proyeksi Trafik Tabel 11I.1 Perkiraan Arus Barang Total
Karateristik data sangatlah penting dalam menentukan metode yang dapat dipakai ~
l- 40,0
ataupun cara yang akan dipakai. Berdasarkan pemahaman terhadap karakteristik
data yang ada, maka wilayah hinterland DKI Jakarta, Jawa Barat den Banten 20,0
sangatlah dominan dalam menentukan perkiraan aliran kargo di masa datang di I 0,0
Pelabuhan Tanjung Priok.
2005
Sesuai dengan hasil kalkulasi, maka didapatkan keterkaitan antara beberapa jenis I"--
kargo terhadap nilai PDRB maupun jumlah populasi dari wilayah hinterland
Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Wilayah DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten dipilih sebagai wilayah hinterland dikarenakan
konsentrasi penyebaran industri dan penduduk yang cukup tinggi.
20
18
16
;;; 14
::I
••
I- 12
l! 10
::I
::::.
ii 8
15
I-
6
0
2000 2005 2010 2015 2020 2025
Tahun
11I.4. Arus General Cargo Tabellll.4 Perkiraan Arus Barang Curah Cair CPO (Ton)
Untuk arus general cargo digunakan proyeksi yang telah dilakukan oleh JICA
Study Team. Adapun hasil perkiraan volume general cargo jangka pendek (2011),
menengah (2020) dan panjang (2030) dapat dilihat Tabellll.3. ImportlOonqkar l,Q.41 1,397 1,409 1,401 1,fi77 2,176
I:ksporVMuat 1U!) 1l)lJ 3/ 40 1l:ll:l :l1l:1
Towl 1,146 1,565 1,526 1,526 2,065 2,393
-+- EXIX,rt/LoadiJ~ H"a ll:'"d -In port/linbadil~ H"'all:ed
•••• ExportiLoadiJg forecast --In port/lillbadilg Forecast
o 2.('OJ.[100
20,;)0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Hasil perkiraan Arus Bag Cargo dan curah kering ini jangka pendek (2011)
menengah (2020) dan Panjang (2030) disajikan pada beberapa tabel dan gambar
Impor1lBoogkar 5,117 berikut ini. Adapun komoditi curah kering terdiri dari besi dan baja, hasil hutan,
CkllpOrtJNuat 69 semen dan batubara.
Total 5,000
-iJ 'nbinlil:. R'.'a!ll,,'d -Ex !.u"diJ< Rt'"lU··d
••• iJ llbadh.; F:,I"C;,be -lI-Ej. L:·..•
,31•.: F'·!l·;·;x.l
1,500,000
2000
8.000.000
7,000,000
-+--1 nportiB'Jflsbr 6,000.000
....-H~!J\.OIl/Ml<J'. 5,000,000
c:
04,000,000
!-
3,000.000
2,000,000
1.000.000
o
2015
Y l'iU'
9,000
8.000
7.000
6.000
----
g5.000
:::4.000
:.5.000
:2.000
1.000
o
500.000
iiii
c:
2.000.000 i L'!
2-
400.000
I
1.500.000 !. l!
l!. 300.000
1.000.000
i
I-
E
::I
c:
••.•
a-
500.0001-- ... ::I 200.000
! .(
I
j . ...,.,.. f
.........
•.•N
~ ~ ~
'" ~0000000
N
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~0 ~a ro0 ~0 ~0 ~0 ~0 ~0 ~0 ~0
N N N N N N N N N N N N N N N N
100.000
2015 2020
Tahun
Peningkatan kegiatan bongkar muat/ekspor impor kendaraan yang cukup Perkembangan arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok telah mengalami
signifikan tersebut mengakibatkan tingkat kebutuhan akan fasilitas terminal yang penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini, bahkan bisa dikatakan dalam 10
khususldedicated untuk pelayanan kegiatan bongkar muat/ekspor impor tahun terakhir ini. Keadaan ini terjadi dikarenakan munculnya penerbangan yang
kendaraan (car terminal) semakin mendesak. murah khususnya yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar. Dengan
keunggulannya yang cepat dan nyaman, tentunya para penumpang yang
11I.8. Perkiraan Arus Penumpang mempunyai tujuan kota yang sama dengan pelabuhan yang dilayani angkutan laut
penumpang, maka dapat dibayangkan penurunan jumlah penumpang memang
Volume penumpang diproyeksikan dengan asumsi pertumbuhan -1% per tahun. tidak terhindarkan. Meskipun demikian, beberapa kota pelabuhan yang dilayani
Proyeksi arus penumpang dibuat dengan mempertimbangkan hasil studi yang angkutan laut temyata juga belum tentu dihubungkan dengan layanan angkutan
disusun oleh JICA Study Team dimana volume penumpang diperkirakan akan udara yang langsung, sehingga angkutan laut masih bisa mengisi segmen
terus menurun. Hasil proyeksi dapat dilihat pada Table 11I.13dan Gambar 11I.10. permintaan tertentu. Dengan demikian perkiraan angkutan laut penumpang masih
tetap ada meskipun dengan angka yang relatif rendah.
Tabellll.13 Perkiraan Arus Penumpang
lapangan penumpukan dan gudang, pembangunan jalan, pemotongan
Semenanjung Paliat dan optimalisasi lahan eksisting dengan merelokasi
Bab IV kantor-kantor pemerintah, militer, dan swasta. Selanjutnya lahan bekas
bangunan kantor tersebut dapat dikembangkan menjadi lapangan
Rencanalnduk penumpukan. Termasuk di dalamnya pengembangan Car Terminal di lahan
Pelabuhan bekas PT DKB Galangan III. Semua kegiatan tersebut dilakukan pada
Rencana Pengembangan Pelabuhan Jangka Pendek (2012 - 2017).
Selain penataan maupun pengembangan, Pelabuhan Tanjung Priok juga
melakukan perawatan secara berkala terhadap fasilitas-fasilitas yang ada,
IV.1. Pengembangan Pelabuhan
seperti perkuatan dermaga, perbaikan/perkuatan lapangan, renovasi
fasilitas gedung, dan pengerukan berkala (maintenance dredging).
Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar di Pulau Jawa dengan
pelayanan baik domestik maupun intemasional. Letaknya yang strategis, serta Disamping itu, dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran di
memiliki hinterland sebagai kawasan dengan aktifitas ekonomi seperti perdagangan Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan peke~aan pelebaran alur masuk dan
dan industri mempengaruhi eksistensinya sebagai Pelabuhan Utama di Pulau pembuatan kolam putar. Pelebaran alur pelayaran dan pintu masuk ke
Jawa. Hal ini dapat dilihat dari trafik barang yang dibongkar maupun dimuat di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melayani kapal dari yang
pelabuhan tersebut, yang semakin meningkat disetiap tahunnya. Terutama untuk mulanya merupakan sistem satu jalur menjadi dua jalur. Untuk pelaksanaan
jenis kemasan petikemas yang beberapa tahun terakhir menjadi tren dalam pekerjaan ini perlu dilakukan pembongkaran breakwatersepanjang 1.583 m
pengiriman barang. dan pembangunan sepanjang 1.532 m ke arah Utara untuk memperluas
kolam putar kapal di dalam pelabuhan.
Arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2009 tercatat 3,8 juta TEU's,
pada tahun 2010 menjadi 4,7 juta TEU's dan tahun 2011 menjadi 5,8 juta TEU's
atau naik sekitar 23% setiap tahun. Dan untuk kedepannya arus peti kemas
diproyeksikan akan semakin meningkat. Hal ini tentunya akan menjadi tantangan
dan sekaligus peluang bisnis bagi Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku operator
Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk menyikapi hal tersebut, Pelabuhan Indonesia II
(Persero) telah menyiapkan rencana pengembangan pelabuhan.
Rencana Kegiatan Pengem bangan Pelabuhan Tanjung Priok pada Tabel IV.1 di atas
merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di setiap zona pengembangan pada
tahapan jangka pendek (2012 - 2017) dan gambar alokasinya dapat dilihat pada Gambar
IV.1 hingga Gambar IV.6.
KONOISI EKSISTING
PELABUHAN TANJUNG PRIOK
PROVINSI OKI JAKARTA
JUOUl PETA. , PETA EKSISTING
lEGEHOA
NO BlOK
1. T£RWINAl KONV[NSIONAL I IdUl TI PURPOSE
] 2. TERMINALPETI KEMAS
20. Terminal Petl Kemes Inlemasional
2b. Terminal Peti Kemas Antor Pulau
..
3. TERMINALMOBil (CAR TERMINAL)
5.
TERMINAL CURAH
TERMINAL CURAH CAIR
K£RING
6. TERMINAL PENUNPANG
7. PORT lOGISTIC AREA
8. AREA KANTOR/ DAGANG{PORT BUSSINESSAREA
9. AREA PEWERINTAHAN (GOV£RWENT RELATED AREA
10, OTHER AREA
11. DOCK YARD
//n
KAI,JBARU '
//
/'
•
\\ / ,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
\// t~PAT
I~
P£lAIKHIISAR
..'" I I
VI
• ~
0100
I
250 .. I ...
,I
,••.•• 00.... RENCANA INDUK
PElABUHAN TANJUNG PRIOK
PROVINSI DKI JAKARTA
~
~
i! EKSISTING
1. TERMINAl MULTI PURPOSE DOMESTIK
2. TERMINAL MULTI PURPOSE INTERNASIONAl
r,~:::l 3. TERlIllNAl PET! K£MAS ANTARPULAU/OO••ESTIK
/ 4. TERl.lINAl CURAH CAIR
/ S. TERMINAL CURAH KERING
6. AREA PEMERINTAHAN (GOVERMEHT RELATED AREA)
~
~ /
/ 7.
B.
AREA KANTOR/DAGANG
DOCK YARD
(PORT BUSSINESS AREA)
RENCANA PENGEMBANGAN
1. TERt.lINAL MULTIPURPOSE DONESTIK
2. TERMINAL CURAH CAIR
3. AREA PEI,l[RINTAHAN GOV£Rl.lENT RELATED AREA)
4. AREA KANTOR/DAGANG (PORT BUSSINESS AREA)
~ RENCANAPEMOTONGAN
RENCANA INOUK
PELABUHAN TANJUNG PRlaK
PRaVINSI OKI JAKARTA
NO BlOK
EKSISlING
1. T[RlottNAl ),jUlTl PURPOSE OOt.lESTIK
2. TERt.lINAL ),IULTI PURPOSE INTERNASIONAL
r-- i 3. TERMINAL P£TI KEMAS ANTAR POLAOjDOMESTIK
4. TERMINAL PElI KEIIIAS INT[RNASIONAl
5. TERMINAL CORAN CAIR
6. TERWINAL CURAH K£R1NG
7. AREA PD.IERINTAHAN (GOVERt.l£NT RELATED AREA)
8. RORO DOMESTIK
9. DOCK YARD
10. TERllilNAL P[NUMPANG
RENeANA PENGEMBANGAN
1. TERMINAL WULTIPURPOSE DOMESTIK
2. TERloilNAL IotULTI PURPOSE INTERNASIONAL
3. TERMINAL PElI K(MA$ ANTAR PULAU/OOI.IESTIK
4. AREA KANTORjDAGANG (PORT BOSSlNES5 AREA)
5. RoRO DOMESlIK
BATAS BIRAll
- BATASBIRAI2
~ BATAS BlRAI3
~
~ RENCANA JALAN TaL
-~o
W I
(l
I I
5(1 100
RENCANA INDUK
PELABUHAN TAHJUNG PRIOK
PROVINSI DKI JAKARTA
, JANGKA PENDEK (2012-2017)
PENATAAN LAHAN DARAT
TeRMINAL PET! KEMAS
EKSISTING
1. TERMINAL PETI KEWAS INTERNASIONAl
2. TERMINAL CURAH CAIR
RENe,N, PENGEW8ANG.\N
1. TERMINAL PElI K£t.lAS INTERNASIONAl
2. TERWINAl CURAH CAIR
3. AREA KANTOR/DACANG PORT BUSSIN[SS AREA
PETAIKHTISAR III""'"
I II I I • I •••••••••• I ••• I ~~
11---_
••••ttt --~-'~<'<cflMI_!,1
W~
RENCANA INDUK
PELABUHAN TANJUNG PRIOK
PROVINSI DKl JAKARTA
JUDUl PET .• , JANGKAPENDEK(201~17)
PENATAAN L.AHAN CARAT KALIBARU
lEGEND'"
DAM,>( CITRA
x
NO
EKSISTING
BLOK
RENCANA PENGEMBAN(;.AN
I_ I. TERMINAL CURAH KERING
I? 2. CAR TERMINAL
• KEMENTERlAN PERHUIlUNGAN
KAN10R OTORITAS PELABUHAN TANJUNG PRIOK
p(u, ll(HTlSAR
~... I I
.,
J
01
"
R I
, " '00 ...I I
000'
RENCAHA INDUK
PElABUHAN TANJUNG PRICK
PROVINSI DKJJAKARTA
··· R£NCANA
1.
P£NG[WBANGAN
PORT lOGISTIC AREA
··.. •~ 2.
3,
AREA PEMERINTAHAN
AREA KA1HOR/DAGANG
(GOVERt.lENT RELATED
(PORT BUSSINESS
AREA)
AREA)
··· c
·.··.
·.·.
··· •~
..·
.. ~
.·.
.... ..,'
"
•.•.
;
..
....
.
~
~
~10
• , I
o ~
I I
UXl
IV.1.2. Pembangunan Terminal Kalibaru Utara
kedalaman kolam -18 m LWS dan dapat dikembangkan hingga 1 Quay Container Crane Unit 10,0 10,0 30,0
kedalaman -20 m LWS, dengan luas area 48 Ha. Untuk Terminal Curah 2 MRGC Unn 30,0 30,0 90,0
Cair terdiri dari dermaga sepanjang 800 m dengan kedalaman kolam 3 Terminal Tractor Unn 70,0 70,0 210,0
-20 m LWS dan area seluas 24 Ha. Sedangkan Reserved Area memiliki 4 Chasis 80,0 80,0 240,0
area seluas 36 Ha. E Pembangunan ReselVe Area 36,0 36,0
Pembangunan Jalan Akses
F 2.803,0 2.803,0
• Jangka Panjang 2012 - 2030 Pelabuhan
Pada tahapan Jangka Panjang, Terminal Kalibaru Utara dibangun G Pengerukan 27.801.655,0 27.801.655,0
Terminal Petikemas dan Terminal Curah Cairo Terminal Petikemas terdiri H Pembongkaran Breakwater 3.200,0 3.200,0
dari dermaga petikemas sepanjang 800 m pada kedalaman -20 m LWS. I Pembangunan BreakwaterlRevetment 9.814,3 9.814,3
Terminal Petikemas ini memiliki luas 48 Ha termasuk alat-alat J Area Pembuangan Material Keruk 113,5 113,5
penanganan petikemas. Untuk Terminal Curah Cair terdiri dari dermaga
sepanjang 800 m dengan kedalaman kolam -20 m LWS dan area seluas
24 Ha.
RENCANA INDUK
PELABUHAN TANJUNG PRIOK
PROVINSI DKI JAKARTA
JUDUl pm ,JANGKAPENDEK(2012-2017)
KALIBARU UTARA
NO BlOl<
RENCANA PENCEMBANGAN
1. TERMINAl pm K[WAS INTERNA510NAl
2. TERMINAl CURAH CAIR
3. RESERV[D AREA
•. AREA PENGEMBANGAN
,o
W I I I
0100 m ~
I I
10ll0tt
RENCANA INDUK
PElABUHAN TANJUNG PRIOK
PROVIN81 OKI JAKARTA
JUDUL pm , JANGKA PENDEK (20111-2023)
KALiBARU UTARA
RENCANA PENGENBANCAN
1. TERMINAL PETI KUdAS INT(RNASIONAl
2. TERMINAL CURAH CAIR
l. RESERVED AREA
O. AREA PENGEMBANGAN
---- RENCANAJAlANTOl
- - - _ •• - RENCANARELKERETAAPI
~ ~
~ ·18mLWS \
RENCANA INDUK
PELASUHAN TANJUNG PRlOI<
PROVINSI 01<1JAKARTA
JUDUl PH' , JANGKA PENDEK (2024-2030)
KALIBARU UTARA
NO 8l0K
RENCANA P£HGENBAMGA.H
1. TERNIMAL PETI KEMAS INTERNASIONAL
2. TERt.lINAL CURAH CAIR
3. RESERVED AREA
! 4. AREA P[NGEN8AHGAH
RENCANA PENG£t.lBANGAN
1. TtRhllNAl PEn KEIrdAS INTERNASIONAL
2. T£R~INAl CURAH CAIR
3. R£S£RVED AR£A
4. AREAL PENDUKUNG TERWINAL KAUBARU
X RENCANA PEMBONGKARAN
RENCANA PENGEMBANGAN
DlATAS TAHUN 2030 (APABILA
DIPERLUKAN)
IV.1.3. Penataan Daratan dan Perairan Pelabuhan Tanjung Priok
Daratan dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok meliputi semua area dan
ruang untuk melakukan aktifitas utama kepelabuhanan yang digunakan
secara langsung berikut area-area disekitarnya sebagai pendukung. 1. 164
2. 163
Penataan daratan dan perairan Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan untuk ~ ill
memudahkan dan meningkatkan keselamatan pelayaran di sekitar daerah 4. 1047
lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan. Penataan
5. 224
tersebut meliputi pembangunan sistem dari satu jalur (one way traffic)
menjadi dua jalur (two way traffic), pemetaan areal labuh kapal, pembuatan 6. 548
kolam putar, dan pengerukan berkala yang dilakukan di sepanjang alur ~ ill
pelayaran. & ~
9. 1573
Selain itu, rencana pengembangan area yang diperlukan kapal untuk
kegiatan labuh telah dipetakan sesuai dengan standar dan kebutuhan
pelayaran. Area perairan dibagi menjadi beberapa areal sesuai dengan
jenis kapal dan peruntukannya di sisi utara pelabuhan, antara lain:
Areallabuh karantina
areal labuh kapal karantina
Areallabuh kapal tanker
Areallabuh kapal bongkar muat barang
Areallabuh kapal tongkang dan tugboat
Pengembangan areallabuh jangka panjang
Areal kapal mati
Wrack
Arealpendukung
I5
••
I
t
•
~
I
I
~
•
,- .._ .._--- - ,•
• •
_ ..- _.-
CI • ~I
II
III
II In I
I I II i
I
I
I
I
I
I
ij~UUI c
•I
~
:..
••
I
:UU~1
~
I
til c
I
I
f
I
c c
•I •I
-...
i
_ ..
Ci • IIUluU :I
II ~ I iii.
; !IJi~1 IiII
III
•
I
I
I
;II
I
II
I"·
Iii
II II (
I' II !
II
•· I I
I
<
f
I
~ I
Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai beberapa terminal, yaitu Terminal Kalibaru
Utara, Terminal Cilamaya, Terminal Marunda, Terminal Marunda Center, Terminal
Tarumanegara, dan Terminal FSRU LNG. Tabel IV.4 menunjukan pengembangan
LUISperalran = La
Terminal Cilamaya yang terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu Jangka Pendek AI•• PeIayaIan La Panjang .1., 1m) A
xw.
A 112 HI
(2012 -
2017), Jangka Menengah (2012 - 2023), dan Jangka Panjang I••••
jaha', tldak
balpapasan) w.
· lSwalur(m) w.
7 B dinan. B =
32m
(2012 - 2030). Tabel IV.5 menunjukan tahapan pengembangan Terminal 224 m
Tarumanegara yang terdiri atas 3 (tiga) tahapan, yaitu Jangka Pendek (2011 -
2015), Jangka Menengah (2011 - 2020), dan Jangka Panjang (2011 - 2030). KoJamLabull Panfang kapaI rata •
R
Olamllw •••• lab.h
R 410 M
rata 1m) pa, k .pal
Sedangkan untuk terminal-terminal lainnya, proyeksi kebutuhan fasilitasnya Kadalam.n lout rata
berdasarkan limpahan dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Tabel IV.4 Tahapan Pengembangan Terminal Cilamaya
0
N
·
=
rata(m)
Jumlah KapaI
Ba~abuh looR)
Anal
L+6D+3Om
LUI. Natt ••• 1
berI.buh=
Anll
52,83 H.
Fl
F2
· F_
.pace
.kaaalbillta.
F.k1orbrol<an
A
NxpxR'
Anal x F1xF2 A 78.08
HI
Leb., AI., (m)
Drafl(m) Panjang kapal ,a1. Olamalar •••• Iabuh
2
3
Bre.kwater
Saawall
P.njang(m)
Panjang(m)
Allh Mull Kapat
0
· rata(m)
Kadalaman ,••• rata
rata 1m)
R
pa' kapal
L+6D+3Om
R 404 M
.-
5 Terminal Petikemas Panjang Dermaga (m) 1680 Bar labuh (ooR) bo~lbuh • 51.30
Internasional Drafl(m)
Luas Area (Ha) 110
Fl
F2
· F__ lbllltas
A
NxpxRI
Anal x F1x F2 A 73.87
HI
KapasUas (JutalTEU's
3,2 4,3 7,5
per Annum)
N
· rata(m)
Jumlah Kapat
Ba~ab.h lunit}
Anal
L+6D+3Om
~ Kl!MeNT_RIAH HRHUaUNQAN
LAMPiRAN SURAT NO :
OARI 8URAT KEPUl'UIIAN
MENTERI PERHUBUHGAN
HOMOR
TANGGAI. : JAKARTA
DlMHKAN Of
TON ••••••••
PUll. ORIeNTA&1
PETAlNDEK8
LOKAS':
OKALk
NT8
01_ ,
TON •••••••• ,
,
DlRENCANAKAN
T ••••••••••• ,
INSETU.lUI ,
T••••••••••• ,
KODE !ou_•• I.UM •••••• 1 L.M •••••
NAMA GAM8AIl
RENCANA
PENGE_GAN
PELA8UH. TAN.JUNQ PRIOt(
JAHGKA PANJAMG (201 t ·20JfJJ De
ffrtlllHALCl.AMAVA
NAMAGAllBAR
RENCANA PEHGEIIBAHGAN
PEl.A8UHAN TMJUNG PRIOK
1WlCANA"-""_
KARYA CJTRA HUSANTARA 01 MARUNDA
@SPEEDTRANS
(}) JAlANTI
\
----.--\' ..
_GAMBM
RENCANA PENGEMBANGAN
PELABUHAN TANJUNG PRtDK
RENCAHA PENGEMBANGAN TERMINAL
TARUMANEGARA
•••••••••
~ LAPANGAN PlNIHII'UKAH
o FAHnAtl NNOVkUNG
• ClWE
NAMAGAMBAR
RENCANA PENGEMBANGAN
PELABUHAN TANJUNG PRIOK
RENCANA PENGEMBANOAN TERMINAl
FSRU TRAN8LNO
~. I
".
I ..
,~
I
~. ~.
."J.
,~
J,
/p ".,1
!Jt;
'~'.
Baku Mutu Udara Ambient Nasional maka secara umum kondisi kualitas udara
BabV ambient di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok masih memenuhi baku mutu atau di
bawah ambang batas yang diperkenankan.
Pokok Kajian Terhadap Lingkungan Berikut ini diperlihatkan rentang parameter udara ambient yang terukur sebagai
berikut:
I
30.00
luas yaitu dengan membangun pelabuhan di sisi utara dan timur breakwater
eksisting atau dikenal dengan rencana pembangunan Terminal Kalibaru Utara. 2500
§ 20.00
Dari berbagai kegiatan tersebut diperkirakan cukup potensial untuk dapat
menurunkan kualitas lingkungan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok terutama
I 15.00·
dampak bagi kualitas udara dan kualitas perairan bila tidak dikelola secara benar J 10.00
sesuai dengan dokumen lingkungan hidup yang telah dimiliki oleh masing-masing
V.2.
industri serta AMDAL Kawasan yang telah dimiliki Pelabuhan Tanjung Priok.
I{~:::::::j
23.35 25.00 24.54 30.73 26.80 23.27 29.94
17.85 24.24 23.13 11.19 31.75 31.35 23.96 30.39
Pemantauan lingkungan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dilaksanakan PoJhflpmatln
secara berkala minimal dua kali dalam setahun. Pemantauan terhadap kualitas
udara dilakukan dengan melakukan pengukuran kadar udara ambient yang
meliputi pengukuran kadar SOx, NOx, CO, H2S dan NH3 di beberapa titik lokasi di Gambar V.1 Hasil pengukuran S02.
kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi titik pemantauan kualitas udara
sebagaimana tertihat pada Gambar V.2. Dari grafik diatas diketahui parameter S02 di setiap stasiun trennya mengalami
fluktuasi. Hal ini sangat dipengaruhi kondisi operasional di pelabuhan pada saat
Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor: 41 tahun 1999 tentang dilakukan pengukuran. Namun secara umum kadar S02 di Pelabuhan Tanjung
Priok memenuhi Baku Mutu.
KONOISI EKSISTING
Dumping Site PELABUHAN TANJUNG PRIOK
±7mil _ PROVINSI OKI JAKARTA
LEGENDA.
±3mil
-11
- BADANAIR
A. PASANG
B.SURUT
: 1,2,3,4,5,6,7,
a, 9, 10, 11.12
: 1,2,3,4,5,6,7,
a, 9. 10
A UDARA
KA~I8AAU
{~;:~f-"\
P£T,lIKHTlSA/l
~.. I I
W 01
I I I
0100 2'50 ..
I I
,.",
6000.00
Dari hasil pengukuran yang dilakukan tertihat bahwa parameter N02 di setiap
I
stasiun pengamatan masih berada di bawah Baku Mutu, yaitu berada di kisaran 5000.00 :
40 1J9/m3. Hasil pemantauan tahun 2011 terlihat bahwa beberapa lokasi
pengukuran tertihat tren yang meningkat, hal ini diperkirakan disebabkan f 4000.00 !
karena peningkatan kegiatan bongkar muat dan banyaknya kendaraan yang
beroperasi di sekitar lokasi pemantauan.
I
8 '000.00'
i
I
J 2000.00 I
80.00
,
1000.00 r
70.00 !I i
0.00 I ! l
Z 50.00 f ;_~T_~~_~__
201~ I ~~~_.~ -4 3494.00 3551.00 L.~_~_~~:t?O
~J 2864.00
} i,'Hatlun20-11 r-3695.00· i' 4697.00 i 3735.00 1._ ...I
S178.(KJ__ 3380.00
P05"npntJlt_
-M&I
Gambar V.4 Hasil pengukuran CO.
]
: 8
25M
I
'I n35
I
:
10
2397
11
272'
I Dari nilai ambang batas 0.02 ppm, parameter gas ini di setiap stasiun pengamatan
1 20.40 32 14 26.98;
I
26.01 I
masih berada di bawah Baku Mutu dan berada di kisaran 0.003 ppm. Pada
1:_' 31.50 I 57.14 11.24 i 18.67 1 beberapa stasiun tertihat terdapat tren yang meningkat, hal ini menunjukkan bahwa
program penghijauan di luar dan sekitar kawasan pelabuhan perlu ditingkatkan.
1 0.00250 i-
II 0.00'00 i
Dari nilai ambang batas 30.000 IJg/Nm3, parameter gas ini di setiap stasiun
pengamatan masih berada di bawah Baku Mutu dan berada di kisaran
I 0.00150 I
3500 IJg/Nm3.Sebagaimana hasil pemantauan kadar N02, begitupun kadar CO j 0.00100 I
i
pada beberapa lokasi tertihat terdapat tren yang meningkat. 0.00050 i
I
0.0ססoo I 10 11
1
:.r;h"un 2009! 0,00072 0.00072 0.00072 0.00072 0.00072 '1 0.00012 0.00072 0.00072 0.00072 0.00072 0.00072
ioioT
I"s -T~h~~ 0.00390 ]
,.
r;-T;h~~-20il! 0.00280
0.00390
0.D0060 j
0.00390
0.00120
0.00390
0.00170
0.00'''.1
0,002501
0.00390
0.00050
0.00390
0.00150
0.00390
0.00080
0.00390
0.00060
0.00390
0.D0040
0.00390
0.00120
Dari grafik hasil pengamatan terlihat bahwa secara umum kadar amonia di udara
ambient masih memenuhi Baku Mutu. HasH pengamatan tahun 2011 terjadi
peningkatan yang cukup tajam di lokasi sekitar pintu masuk Pos IX.
I:::
~ 50000
I
I'
I
ullj
400.00 i
i' J '00.00'
i
::::11
0.20
!
0.15 1'"
I 000 I
l..~~~-..~J
0.10 ! _Tahun 20091
I 1
25300 I 578.00 767.00
•
733.00
5
409.00 U8 •••. 00 186.00
I
487.oo!
I 10
516.00
11
213.00
i~!~un_201~i 147.00 i 424.00 356.00 879.00 194.00 858.00 164.00 104.00 512.00 238.00 219.00
0.05 I, i i*~Tahu~
ZCl11 i- 219.00 ~- r 288.00 236.00 408.00 113.00 453.00 303.00 I 190.00 263.00 132.00 461.00
I Pos Penprnat.n
_TahUn2009r 0.07
1,,2
I 0.09.
1'.i~1
0.04 I 0.04 1_
5
o.09.L
I' 0.07.J
i 7
0.00
I ~I'
L.O.oo _1 __ 0.00
~
0.00
11
0,00
-·iah~~~-()~o-j 0.06 !. 0.03.1 0.03 I 0.04 i. 0.04 j 0.06 J~~~3 I 0.03 __ 0.03 0.03 0.03 - i
I
,_~!~~_n2_~~1 j ~l-I~I~I~j~i~J~[~I~ ~ ~
Pol Penpnll"
Dari hasH pemantaun yang dilakukan diketahui bahwa parameter kebisingan untuk
Gambar V.6 Hasil pengukuran NH3. stasiun pengamatan berada di kisaran 60 - 75 dB. Pengukuran kebisingan yang
dilakukan dengan menggunakan alat sound level meter dan dilaksanakan dengan
f. Konsentrasi Debu (nilai ambang batas 230 IJg/Nm3) metoda pengukuran sesaat. Hasil dari pengukuran merupakan gambar tingkat
kebisingan pada saat itu dan bukan sesuatu yang terus menerus. Umumnya
Dari hasil pemantauan dan pengukuran kadar debu di udara terlihat bahwa secara kebisingan di pelabuhan melebihi Baku Mutu yaitu pada saat pengukuran dilakukan
umum konsentrasi debu di udara berada di atas Baku Mutu yang diperkenankan. ada kendaraan yang lewat.
Tingginya kadar debu di udara di Pelabuhan Tanjung Priok umumnya disebabkan
oleh debu yang berterbangan akibat jalan atau lapangan yang dilewati oleh Meskipun demikian perlu dilakukan pengelolaan terhadap kebisingan ini dengan
kendaraan. Disamping itu juga disebabkan oleh kegiatan bongkar muat barang mewajibkan kendaraan yang beroperasi di pelabuhan sudah memiliki sertifikat
curah kering seperti batu bara, pasir dan kaolin. Untuk mengurangi kadar debu ini layak jalan dari intansi terkait.
maka sejak awal tahun 2011 di Pelabuhan Tanjung Priok telah dioperasikan 1
(satu) unit mobil penyapu jalan (Road Sweepel'). Disamping pengaruh dari
Penggunaan Road Sweeper, penurunan kadar debu ini juga diperkirakan karena
hampir semua jalan dan lapangan di Pelabuhan Tanjung Priok telah dilakukan
perkuatan dengan konstruksi beton. Direncanakan pada tahun 2012 akan dilakukan
pengadaan 1 (satu) unit Road Sweeper dengan pertimbangan luasnya area yang
perlu disapu dengan alat ini.
90.0ססoo I
80.0ססOO i
70.0ססoo i
i 60.0ססoo i
i
J SO.Qa<m
i
!
140.0ססoo I
J 30.0ססoo 1-
r
'=
20.0ססoo
f ' T T"
, T , T , T ,] • T , T • ~r • ~r u ,
Ij±~~r~~tl;~~l~~I~lt:~-I:~L~f~T~~~l~~f~Ti~dr~I!~~~1
1l
o
Pos~npm." 2.5
i
1.
Pengukuran kualitas air laut Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan pada 12 stasiun
pengamatan di dalam dan sekitar perairan pelabuhan seperti yang terlihat pada
GambarV.2.
Hasil pemeriksaan air laut yang diperoleh dibandingkan dengan nilai parameter
Baku Mutu air laut untuk perairan pelabuhan menurut Keputusan Menteri Negara Nilai total padatan tersuspensi pada perairan di Pelabuhan Tanjung Priok yang
Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, lampiran I tertinggi mencapai nilai 108 mgl1 pada tahun 2011. Secara keseluruhan kandungan
Untuk Perairan Pelabuhan. sedimen tersuspensi terdapat 3 stasiun pengamatan yang melebihi nila; am bang
batas 80 mg/l. Kandungan padatan tersuspensi umumnya berasal dari sungai-
Dari hasil pengambilan sample air laut di lapangan dan hasil uji laboratorium sungai yang bermuara di sekitar pelabuhan.
lingkungan maka dijumpai hal-hal berikut ini.
Nilai kecerahan air laut berkisar antara 0.2-2 meter di semua stasiun
pengamatan. Tingkat kecerahan masih berada di bawah nilai minimal yang
diizinkan. Rendahnya nilai kecerahan diakibatkan oleh padatan tersuspensi
yang terbawa oleh sungai yang bermuara di sekitar area Pelabuhan.
Grafik Konsentrasi Padatan Tersuspensi Air Laut Grafik Konsentrasi Minyak dan Lemak Air Laut
di Pelabuhan Tanjung Priok dl Pelabuhan ranJung Prlok
3.lJU f
l.~U
7.110
..
u
1l
E 60 E i
~o
III :.-;.·.i.~.-.~]'.'.·.r:i.L::11'i~,.'6~1..i;.-~r.-.:F.I:.··.7.;.-.•..=~.
I.
.:~~~~~l
I
~:;J_~:;J;;i ~:; J.~:;J;:;.I~:;l~;I.
I i I
~::j.~:;
f I I
Stall.., Penpmmn
I i
0.00 0.00
0.00 0.00
70.00 I 0.3
I U.:l~
~ 15.00
~ ii 0.2 f'
r
E 10.00 ~ 0.15 i····
:.:
I-~m<t11i~89,
.
I'
'I
1 I
•
2
3:.~
r L I --1 IL
I~ !
3 t. 5"
58 i'~614:.4.s,.1 3~ 11
•..... LIL',--r'-
6
73t
,I
7
---'---"
81,13
1~.77~ i
~ 9 10
3.!7 : ~.33 I 2,31
I 11
016
i o~ Il. jl, ....,.•,_.,l,. '_'_1_
; 1 ,2 ); 4
11II.2~~t():C:XJ7J 0 ,19~081Io.?17
I 5 : G 7 i 8 I 9
,. ,
: 10 , 11 I 12
o:o17io.0l8IO.025lo02110.021iO.021j~.018Io.oi8'!
I
Nilai ambang batas yang diizinkan adalah 0.002 mgJl dimana semua stasiun V.4. Evaluasi Kondisi Lingkungan Eksisting
pengamatan memperlihatkan hasil di bawah nilai terse but.
Berdasarkan data hasil pemantaun lingkungan yang dilakukan secara berkala di
g. Konsentrasi Tembaga Pelabuhan Tanjung Priok serta pengamatan langsung di lapangan maka dapat
diuraikan sebagai berikut :
Dari hasil sampling terlihat bahwa tidak ada perubahan konsentrasi tembaga di
Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan ambang batas 0.06 mg/l, konsentrasi tembaga • Dengan mengacu pada standar atau baku mutu yang telah ditetapkan oleh
yang tercatat sangat kecil dengan nilai berada di bawah 0.0005 mgJl. Kementerian Lingkungan Hidup Nomor: KEP. 51/MENLH/2004 tahun 2004
tentang Baku Mutu Air Laut maka secara umum kualitas air di Pelabuhan
h. Timbal (Pb) Tanjung Priok masih memenuhi. Namun demikian ada beberapa parameter air
yang selalu tidak memenuhi baku mutu (melebihi baku mutu) yaitu Amonia
Dari hasil sampling terlihat bahwa tidak ada perubahan konsentrasi timbal di Total (NH3-N). Hal ini diperkirakan disebabkan oleh proses pembusukan
Pelabuhan Tanjung Priok. Konsentrasi timbal sangat kecil dan berada jauh di sampah organic yang masuk ke perairan Pelabuhan Tanjung Priok melalui
bawah ambang batas yaitu 0.1 mgJl di semua stasiun pengamatan. beberapa sungai, yaitu: Sungai Kali Japat, Kali Kresek dan Kali Lagoa. Hal ini
juga dapat dilihat dengan pengamatan langsung di lapangan, yang mana
i. Seng (Zn)
secara visual di muara sungai terse but banyak ditemukan tumpukan sampah
dan warna air yang gelap dan kehitam-hitaman. Untuk mengurangi sampah
Dari hasil sampling terlihat bahwa pada stasiun 1,3, dan 4 kandungan seng
yang masuk ke perairan pelabuhan telah dilakukan pengelolaan lingkungan
meningkat secara tajam jauh melebihi ambang batas 0.1 mgJl. Sedangkan pada
secara rutin yaitu dengan memasang saringan sampah di Kali Kresek, Kali
stasiun lainnya konsentrasi seng relatif kecil berada di bawah am bang batas yang Japat dan Kali Lagoa yang mana volume sampah yang terbesar berada di
diizinkan. muara Kali Kresek. Secara rutin sampah yang tertahan pada saringan di
lokasi ini diangkat ke darat dan untuk selanjutnya dibuang ke tempat tahun 2011. Pengoperasion mobil ini sejalan dengan program penataan
pembuangan akhir. pelabuhan Tanjung Priok yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya
dengan program betonisasi jalan dan lapangan. Oengan betonisasi jalan dan
Upaya pengelolaan lingkungan lainnya yaitu dengan melakukan pembersihan lapangan, tidak hanya mendapatkan jalan dengan konstruksi yang kuat
sampah di perairan dalam kolam pelabuhan dengan menggunakan kapal namun juga mengurangi sumber debu dan memudahkan dalam pekerjaan
penangkap sampah. Hingga saat ini telah dioperasikan 6 (enam) unit kapal kebersihan. Oari hasil pemantauan lingkungan di tahun 2011 terlihat bahwa
penangkap sampah dengan menggunakan conveyor serta dibantu dengan kadar debu relatif turun dibanding tahun sebelumnya.
kapallperahu kecil sebanyak 12 (dua belas) unit.
• Pelabuhan Tanjung Priok memberikan dampak langsung yang cukup besar
Untuk mencegah pencemaran limbah dari kapal, di Pelabuhan Tanjung Priok bagi masyarakat sekitar dan pertumbuhan perekonomian Propinsi OKI Jakarta
sudah dioperasikan Reception Facility. Sampah padat maupun limbah cair serta nasional. Namun disamping dampak positif bagi perekonomian,
dari kapal yang berlabuh atau sandar di pelabuhan Tanjung Priok wajib pelabuhan ini juga memberikan dampak negatif bagi kawasan sekitamya yang
menyerahkan limbahnya ke Reception Facility. Hal ini sesuai amanat yang salah satunya berupa kemacetan lalu lintas. Oengan meningkatnya arus
diatur pada MARPOL 73/78 dan amandemen 95. barang yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok maka jumlah kendaraan juga
meningkat cukup tajam.
Adapun fasilitas yang dimiliki, meliputi :
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas ini
1. Kapal tunda sebanyak 2 unit; yaitu dengan melakukan peningkatan kapasitas jalan di lingkungan pelabuhan
yang dikenal dengan port inner road improvement project. Peke~aan
2. Tongkang penampung limbah cair, sebanyak 3 unit;
peningkatan jalan ini telah selesai dilaksanakan pada tahun 2010. Selain itu
3. Tanki penampung Iimbah kapasitas 25 m3, sebanyak 1 unit; juga dilakukan peningkatan jalan arteri di sekitar pelabuhan oleh Pemda OKI
Jakarta.
4. Pompa separator, sebanyak 1 unit;
Upaya lain yang cukup mendesak dilakukan adalah dengan membangun jalan
5. Pompa portabel, sebanyak 2 unit; tol akses Tanjung Priok. Jalan tol ini akan menghubungkan jalan tol dalam
kota dengan jalan tol outer ring road. Oengan jalan tol ini diharapkan akan
6. Oil boom dengan panjang 200 m, sebanyak 1 unit mengurangi beban lalu lintas di jalan arteri karena kendaraan yang berasal
dari kawasan industri seperti Cikampek, Cikarang, Bekasi dan Cakung dapat
Lokasi Reception Facility ditunjukkan dalam Gambar V.2. langsung menuju pelabuhan melalui jalan tal.
4 Penataan pemukiman dan Puluhan sampai seratus Lebih dari seratus rumah ini harus
perubahan penggunaan lahan rumah ini harus diplndahkan dipindahkan untuk jalan akses di
untuk jalan akses. Perubahan Karawang. Perubahan penggunaan lahan
penggunaan lahan yang yang dlbutuhkan sepanjang jalan akses
dibutuhkan sepanjang jalan dengan jarak sekKar 30km di Karawang.
akses.
5 Dampak pada Perikanan Reklamasi daerah berada di Sebagian dari areal perikanan akan
luar areal perikanan. Namun, dihilangkan oleh terminal baru.
koordinasi dengan kegiatan
perikanan per1u
diperlimbangkan, karena
terbalasnya akses jalan timur
jembatan yang akan dibangun
di areal rikanan.
6 Dampak pada Infrastruktur Kecil kemungkinan bahwa Akses jalan/rel kereta baru akan membagi
dan Pelayanan jalan akses baru akan jalan dan masyarakat
membagl masyarakat yang
ada.
7 Dampak ter1ladap hutan hutan mangrove, terumbu Pertimbangan diper1ukan untuk melindungi
mangrove, terumbu karang karang dan dataran pasang terumbu karang di area tersebut Dampak
dan dataran pasang surut surut yang ada pada areal ini ter1ladap dataran pasang surut berkurang
tldak dalam skala besar karena daerah reklamasi Iepas pantai.
8 Dampak ter1ladap flora dan Tldak terdapat spesles langka Tldak terdapat spesies langka yang
fauna yang dKemukan sekitar Iokasl. dKemukan sekKar Iokasi.
Bab VI
Penutup
Telah dijabarkan Revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimulai dari
permasalahan yang dihadapi dalam waktu dekat ini, kondisi aktual (existing) pelabuhan,
proyeksi di masa depan hingga tahapan pengembangannya. Dokumen ini merupakan
dokumen yang menjabarkan revisi dari program dan kegiatan pengembangan yang
terdahulu sehingga dapat lebih sesuai untuk pengembangan 5 tahun ke depan.
Diharapkan Rencana Induk ini dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi
pelabuhanan yang handal, memiliki mutu pelayanan kelas dunia dan siap melayani
tingginya permintaan akan pelayanan jasa kepelabuhanan di masa mendatang.
UMARA
Pembina tama Muda (lVIe)
NIP. 196302201989031 001
Bab VI
Penutup
Telah dijabarkan Revisi Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, yang dimulai dari
permasalahan yang dihadapi dalam waktu dekat ini, kondisi aktual (existing) pelabuhan,
proyeksi di masa depan hingga tahapan pengembangannya. Dokumen ini merupakan
dokumen yang menjabarkan revisi dari program dan kegiatan pengembangan yang
terdahulu sehingga dapat lebih sesuai untuk pengembangan 5 tahun ke depan.
Diharapkan Reneana Induk ini dapat mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi
pelabuhanan yang handal, memiliki mutu pelayanan kelas dunia dan siap melayani
tingginya permintaan akan pelayanan jasa kepelabuhanan di masa mendatang.
ttd
E. E. MANGINDAAN
UMAR S SH MM MH
Pembina mama Muda (lVIe)
NIP. 196302201989031 001