Anda di halaman 1dari 20

I.

PENGARUH TERHADAP KUALITAS GAMBAR RADIOGRAFI


1. Pasien laki-laki berumur 42 tahun datang ke bagian radiologi dengan diantar oleh petugas.
Pasien mengeluh bahwa kepalanya terasa sakit saat disentuh. Diduga terdapat benda asing di
dalam kepala pasien dan akan dilakukan pemeriksaan Cranium AP,Lateral.
Kualitas radiografi mana yang paling berpengaruh dalam pemeriksaan (kasus) tersebut..?
a. Detail
b. Kontras
c. Densitas
d. Ketajaman
e. Factor Ekspose
Jawaban : a.

2. Pasien perempuan berumur 36 tahun datang ke bagian radiologi dengan berat badan 50 kg.
Pasien datang dari UGD dengan kasus trauma usus besar dengan proyeksi AP
Kualitas radiografi mana yang berpengaruh dalam pemeriksaan tersebut?
a. Ketajaman
b. Faktor Ekspose
c. Detail
d. Densitas
e. Kontras
Jawaban : e.

3. Pasien laki-laki 45 tahun dengan berat badan 85kg datang ke bagian radiologi dengan kasus
trauma thorax.
Kualitas radiografi yang tepat untuk pemeriksaan diatas adalah?
a. Kontras
b. Densitas
c. Ketajaman
d. Factor eksposi
e. Detail
Jawaban : c.
II. PROCESSING FILM RADIOGRAFI
1. Film yang sebelumnya sudah melalui proses photo dengan disinari oleh x-ray yang dilakukan
oleh radiografer, kemudian diproses di kamar gelap. Pada kamar gelap proses pencucian
menggunakan 3 cairan yaitu fixer, developer dan air dan proses pencatatannya hanya
membutuhkan waktu 3 menit kurang sehingga penggunaan waktu relative lebih efisien.
Pengoperasian cetak film pada mesin ini dibantu oleh motor yang berfungsi sebagai penggerak
gigi (gear) yang kemudian memutarkan roll yang membawa film pada bak developer, fixer dan
air.
Metode apa yang dilakukan radiografer tersebut?
a. Manual processing
b. Fixer processing
c. Automatic processing
d. Developer processing
e. Washing
Jawaban : c.

2. Dalam teknik radiografi terdapat dua macam proses pencucian film, yaitu manual processing dan
automatic processing. Seorang radiographer diharuskan mengetahui teknik keduanya agar tidak
terjadi kesalahan dalam pengerjaan processing film radiografi tersebut. Pada processing
automatic juga dikenal istilah dry to dry.
a. Film masuk dalam keadaan kering dan keluar dalam keadaan basah
b. Film masuk dalam keadaan basah dan keluar dalam keadaan kering
c. Film masuk dalam keadaan basah dan keluar dalam keadaan basah
d. Film masuk dalam keadaan kering dan keluar juga dalam keadaan kering.
e. Film masuk dalam keadaan setengah basah dan keluar dalam keadaan kering
Jawaban : d.
3. Dalam teknik radiografi konvensional terdapat beberapa prosedur salah satunya prosedur dalam
processing film yang yang harus di patuhi. Yang didalam prosedur tersebut tentunya mempunyai
fungsi-fungsi tertentu.

Apa saja fungsi dan kegunaannya?


a. Mengubah bayangan tampak menjadi bayangan laten.
b. Melunakan Emulsi Film radiografi
c. Meluruhkan perak halogen yang belum terexsposi kedalam larutan Fixer.
d. Pembentukan bayangan tampak menjadi tidak permanen
e. Meluruhkan perak halogen yang sudah terexposi kedalam larutan developer.
Jawaban : c

III. KASET
1. Seorang pasien laki-laki berumur 21 datang dari IGD keruang radiologi dengan kasus fraktur
antebrachi sinistra. Dan dilakukan pemeriksaan antebrachi oleh radiografer dengan proyeksi
AP/Lateral menggunakan kaset 15 x 30 cm.
Menggunakan jenis kaset apakah untuk pemeriksaan tersebut?
a. Single emulsi
b. Double emulsi
c. Triple emulsi
d. Blue emiting
e. Green emiting
Jawaban : b

2. Seorang pasien anak laki-laki berumur 9 tahun datang dengan keruangan radiologi untuk
melakukan pemeriksaan gigi molar 1 kuadran molar 2.
Jenis kaset yang menggunakan emulsi apakah untuk pemeriksaan tersebut?
a. Triple emulsi
b. Double emulsi
c. Single emulsi
d. Green emiting
e. Blue emiting
Jawaban : c
3. Didalam radiologi kaset mempunyai dua jenis emulsi dan didalam emulsi tersebut mempunyai
lapisan-lapisan tertentu. Salah satunya yaitu double emulsi.
Sebutkan urutan lapisan-lapisan yang ada didalamnya
a. Supercoat, emulsi, adhesive, base, adhesive, emulsi dan supercoat
b. Base, adhesive, emulsi, supercoat dan anti hello backing
c. Anti hello backing, base, supercoat, emulsi dan adhesive
d. Emulsi, supercoat, base, supercoat dan emulsi
e. Supercoat, adhesive, emulsi, adhesive dan supercoat
Jawaban : a

IV. PENGARUH INTENSIFYING SCREEN TERHADAP KUALITAS


1. Pasien laki-laki berumur 34 tahun datang dari UGD kebagian radiologi di antar oleh perawat
dengan kasus corpus alienum di bagian cruris dextra. Dan dilakukan pemeriksaan cruris dengan
proyeksi AP/Lateral.
Jenis Intensifying Screen apakah yang radiografer pakai untuk kualitas pemeriksaan diatas?
a. High speed
b. Low speed
c. Medium speed
d. Green sensitive
e. Blue sensitive
Jawaban : b.

2. Pasien perempuan berumur 42 tahun datang kebagian radiologi untuk pemeriksaan kontras colon
in loop setelah melakukan persiapan pemeriksaan. Setelah itu radiografer menyuntikkan kontras
barium enema melalui lubang anus pasien. Dan setelah itu dilakukan pemotretan menggunakan
x-ray dengan posisi AP.
Jenis Intensifsying screen apakah yang cocok untuk kualitas pemeriksaan tersebut?
a. Low speed
b. Medium speed
c. High speed
d. Green sensitive
e. Blue sensitive
Jawaban : c.
3. Saat radiografer menginginkan detail dan ketajaman yang baik pada hasil foto maka radiografer
menggunakan IS dengan jenis low speed.
Pernyataan yang benar dengan kasus tersebut adalah?
a. IS low speed menggunakan kV tinggi
b. IS low speed menggunakan kV rendah
c. IS high speed menggunakan kV tinggi
d. IS medium speed menggunakan kV tinggi
e. IS medium speed menggunakan kV rendah
Jawaban : a

V. GRID
1. Seorang pasien perempuan berumur 65 tahun datang keruang radiologi dengan diantar oleh
perawat dengan kasus osteo arthritis vertebrae lumbosacral. Kemudian radiografer meletakkan
pasien diatas meja pemeriksaan dan juga meletakkan kaset dibawah meja pemeriksaan dan
melakukan pemotretan dengan proyeksi AP/Lateral.
Jenis grid apakah yang radiografer pakai untuk pemeriksaan tersebut?
a. Bucky grid
b. Linear grid
c. Stationary grid
d. Focused grid
e. Crossed grid
Jawaban : a

2. Didalam pemeriksaan radiografi konvensional, objek yang mempunyai ketebalan tinggi seperti
vertebrae, schadel dll. Maka pemeriksaannya diharuskan menggunakan karena menggunakan kV
dan mAs yang tinggi.
Apa bahan yang terdapat pada grid?
a. Besi dan Al
b. Pb dan kayu
c. Pb dan Al
d. Besi dan Pb
e. Besi dan kayu
Jawaban : c

3. Grid mempunyai ratio (perbandingan) untuk membandingkan tebal dan jarak bahan pada grid
tersebut.
Apa rumus untuk menentukan ratio tersebut?
a. GR = t/j
b. GR = d/t
c. GR = t/d
d. GR = h/d
e. GR = d/h
Jawaban : d
VI. INTENSIFYING SCREEN
1. Intensifying screen (IS) atau bisa disebut juga tabir penguat yang terdapat didalam kaset
berfungsi untuk mengubah x-ray menjadi cahaya tampak dengan proses fluorosensi didalam
sebuah kristal phosphor.
Kristal phosphor apakah yang biasa dipakai didalam IS?
a. AgBr
b. CaWO4
c. NaCl
d. C6H12O6
e. H2SO4
Jawaban : b

2. Intensifying screen mempunyai butiran-butiran Kristal phosphor calcium wolfram (CaWO4).


Butiran-butiran tersebut mempunyai bentuk tergantung pada jenis kecepatan tabir penguat (IS)
tersebut dalam mengubah x-ray yang diterima menjadi cahaya tampak.
Pada jenis kecepatan tabir penguat (IS) apakah butiran-butiran Kristal phosphor CaWO4 yang
berbentuk lebih besar?
a. Low speed
b. Medium speed
c. High speed
d. a dan b benar
e. c dan b benar
Jawaban : c

3. Intensifying screen yang berada didalam kaset memiliki struktur yang tersusun atas beberapa
lapisan secara berturut – turut. Yaitu : lapisan supercoat, lapisan phosphor layer, lapisan
substratum dan lapisan base.
Bagian lapisan manakah yang terdapat pada struktur IS yang berfungsi untuk menempelkan
lapisan phosphor dengan lapisan dasar?
a. Lapisan adhesive
b. Lapisan supercoat
c. Lapisan base
d. Lapisan phosphor layer
e. Lapisan substratum
Jawaban : e.

VII. PENGARUH GRID TERHADAP KUALITAS GAMBAR


1. Dalam pemeriksaan abdomen pada radiografi konvensional, grid dipakai untuk mengurangi
radiasi hambur sinar-x yang sampai ke film.
Pernyataan yang benar untuk bacaan diatas adalah?
a. Radiasi hambur menurunkan kualitas radiografi
b. Radiasi langsung menghitamkan film
c. Radiasi hambur menaikkan kualitas radiografi
d. Radiasi menyebabkan efek stokastik
e. Radiasi sinar-x termasuk gelombang elektromagnetik
Jawaban : a

2. Grid adalah suatu alat bantu pemeriksaan yang terdiri dari lempengan garis-garis logam yang
bernomor atom tinggi (biasanya timbal) yang disusun berjajar satu sama lain dan dipisahkan
oleh bahan penyekat atau interspace material yang dapat ditembus sinar-x. Pemanfaatan grid
ini terutama digunakan pada organ-organ manusia yang memiliki nomor atom tinggi. Dengan
menggunakan grid untuk mendapatkan densitas yang sama dibutuhkan jumlah sinar yang lebih
besar dengan tanpa menggunakan grid. Tetapi kontras radiografi yang didapat lebih baik.
Pernyataan yang salah untuk bacaan diatas adalah ….
a. Grid digunakan untuk pemeriksaan organ-organ manusia yang bernomor atom tinggi
b. Membutuhkan sinar yang lebih besar dari pada tidak menggunakan grid
c. Grid terdiri dari lempengan garis-garis logam yang bernomor atom tinggi (timbal)
d. Bahannya disusun berjajar satu sama lain dan dipisahkan oleh bahan penyekat atau interspace
material yang dapat ditembus sinar-x
e. Sinar yang dibutuhkan lebih sedikit untuk pemeriksaan organ-organ manusia bernomor atom
rendah
Jawaban : e
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG BENAR DENGAN MENGHITAMKAN ATAU
BLOK HURUF A, B, C, D DAN E.

1. Untuk mengukur rasio adenoid secara tepat dibuat pemotretan


di daerah faring dengan proyeksi:
a. Ap dan lateral dengan nilai eksposi normal
b. Cukup AP dengan teknik soft tissue
c. Cukup lateral dengan teknik soft tissue
d. Cukup AP dengan nilai eksposi normal
e. AP dan oblik dengan teknik soft tissue

2. Berikut ini kurang tepat dalam pemeriksaan laringografi:


a. Valsava manuever akan memperlihatkan terbukanya glotis
b. Insiprasi secara perlahan-lahan selama eksposi menyebabkan
pita suara abduksi
c. Pemeriksaan laring dapat dibuat dengan media kontras positip
d. Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan media kontras
negatif
e. Phonasi selama eksposi menyebabkan pita suara adduksi

3. Pada hasil foto thoraks, bila pasien mengalami rotasi dapat


terlihat pada gambaran:
a. kurvatura tulang thorakalnya
b. gambaran kedua skapula di kedua lapangan paru
c. sendi sternokiavikular asimetris
d. letak ketinggian klavikulanya
e. gambaran lapangan paru setinggi thorakal X

4. Pada pemotretan thorak PA dewasa bila pasien benar-benar


inspirasi penuh ditandai dengan gambaran:
a. Lapangan pam berada setinggi iga 9-10 depan dan iga 7-8
belakang
b. Lapangan paru setinggi iga depan 9-10 dan iga belakang 9-10
c. Lapangan paru setingi iga depan 7-8 dan iga belakang 7-8
d. Lapangan paru berada setinggi iga 7-8 depan dan iga 9-10
belakang
e. Lapangan paru berada setinggi thorakal 12

5. Radiograf thoraks yang dilakukan eksposi setelah ekspirasi


berguna untuk menunjukkan:
a. Empyema
b. Efusi pleura
c. Pneumo thoraks
d. Tumor pada paru
e. TBC

6. Pada pemotretan thoraks bayi sebaiknya diatur nilai eksposi


dengan:
a. KV rendah, waktu singkat
b. KV rendah, waktu lama
c. KV tinggi , waktu lama
d. MA tinggi, Waktu singkat
e. MA rendah , waktu singkat
7. Yang dimaksud dengan Pemotretan abdomen LLD adalah:
a. Pasien tidur miring sisi kiri tubuh menempel kaset sentasi
vertikal tegal lurus film
b. Pasien supine kaset vertikal disisi kiri pasien sentrasi
horisontal tegak lurus film
c. \Pasien tidur miring sisi kiri pasien menempel meja, film
diletakkan vetikal menempel pungung sentrasi horisontal tegak
lurus film
d. Pasien tidur miring sisi kanan pasien menempel film sentrasi
vertikal tegak lurus film
e. Pasien tidur miring sisi kanan pasien menempel meja, film
vertikal menempel punggung sentrasi horisontal tegak lurus film

8. Pada kasus atresia ani pada bayi baru lahir jika dilakukan
pemeriksaan radiologi menurut saudara proyeksi yang tepat
adalah:
a. dibuat abdomen tiga posisi
b. AP dan Lateral pasien supine
c. AP supine dan LLD
d. Dibalik kepala di bawah, AP dan lateral “knee chest”
e. Cukup LLD
9. Sudut antara dua garis bantu kepala di bawah ini sebesar 70:
a. antara OML dan glabelomeatal line
b. antara OML dan AML
c. antara IOML dan AML
d. antara IOML dan OML
e. antara IOML dan interpupilary line

10. Pada proyeksi parieto akantial metode Water’s kepala


ekstensi 37 derajat dengan tujuan:
a. agar sinus maksilaris tampak benar-benar bulat
b. agar nampak batas udara dan cairan
c. agar tulang petrosum tidak superposisi dengan sinus
maksilaris
d. agar memudahkan dan mengenakkan pasien
e. agar dalam positioning tidak mengalami kesulitan

11. Yang dimaksud dengan “double tube angulation” pada metode


Law adalah:
a. Tabung mengarah 15 deraj at kaudad dan 15 deraj at ke
anterior
b. Dan posisi lateral di rotasi 15 derajat dan sinar 15 derajat
sepalad
c. Tabung mengarah 15 derajat sepalad dan 15 derajat ke anterior
d. Penyudutan tabung 15 derajat sepalad 15 derajat ke posterior
e. Tabung mengarah 15 derajat kaudad dan 15 derajat ke posterior
Pada pemotretan

12. Mandibula dengan proyeksi aksiolateral oblik berguna untuk


menunjukkan gambaran:
a. Prosesus Kondiloideus
b. Korpus mandibula
c. Simpisis menti
d. Jawaban b,c benar
e. Jawaban a,b,c benar
13. Untuk melihat gambaran paru bila tidak memungkinkan dibuat
dengan posisi RAO, posisi berikut yang dapat memberikan gambaran
anatomis yang sama adalah:
a. RPO
b. LPO
c. LAO
d.RLD
e. LLD

14. Untuk Proyeksi jantung dan aorta sentrasi diarahkan tegak


lurus pada MSP setinggi:
a. Kolumnas Vertebre Thorakal III
b. Kolumna Vertebre Thorakal IV
c. Kolumna Vertebre Thorakal V
d. Kolumna vertebre Thorakal VI
e. Kolumna Vertebre Thorakal VII

15. Pemotretan AP Lordotik merupakan proyeksi tambahan dalam


pemotretan Thoraks PA dengan tujuan untuk melihat:
a. Ukuran jantung sebenarnya
b. Membebaskan paru dan gambaran skapula
c. Arkus aorta tampak lebih jelas
d. Gambaran trakhea agar tidak superposisi dengan vertebre
e. Apeks pulmo berada di inferior klavikula

16. Untuk mengetahui letak lesi intra thoraks secara akurat


posisi yang harus dilakukan adalah:
a. Lateral dekubitus kanan dan kiri
b. AP dan lateral supine
c. PA dan LLD
d. PA dan lateral tegak
e. LAO dan RPO
17. Tujuan pemotretan abdomen AP supine pada kasus abdomen akut
adalah untuk melihat:
a. distensi atau pelebaran usus
b. distribusi udara bebas dalam perut
c. batas yang jelas antara udara dan cairan dalam perut
d. peradangan usus
e. udara dalam lambung

18. Untuk Proyeksi jantung dan aorta sentrasi diarahkan tegak


lurus pada MSP setinggi:
A.Kolumnas Vertebre Thorakal III
B.Kolumna Vertebre Thorakal IV
C.Kolumna Vertebre Thorakal V
D.Kolumna vertebre Thorakal VI
E.Kolumna Vertebre Thorakal VII

19. Pada pemeriksaan abdomen akut dilakukan pemotretan abdomen


tiga posisi. Yang dimaksud abdomen tiga posisi adalah:
A. AP SUPINE, LATERAL DAN LLD
B. AP SUPINE, SETENGAH DUDUK, RLD
C. AP SUPNE, RLD,LLD
D. AP SETENGAH DUDUK, RLD,LLD
E. AP SUPINE, AP STENGAH DUDUK DAN LLD

20. Untuk memperlihatkan gambaran seluruh foramen magnum dengan


proyeksi anteroposterior sebaiknya penyudutan tabung sebesar:
a. l0 derajat
b. 20 derajat
c. 30 derajat
d. 40 derajat
e. 50 derajat

21. Proyeksi submentovertikal berguna untuk memperlihatkan


gambaran antara lain:
a. dasar kepala/basis kranii
b. sinus spenoidalis
c. prosesus mastoideus
d. jawaban B dan C benar
e. Jawaban A,B,C benar

22. Bila terjadi deviasi gambaran foramen optikum ke arah


superior atau inferior disebabkan karena:
a. Sentrasi terlalu ke arah medial
b. Pengaturan sudut MSP kepala terhadap meja tidak tepat
c. Letak kaset terlalu bergeser ke arah superior
d. AML tidak tegak lurus kaset
e. Penyudutan tabung melenceng ke lateral
23. Proyeksi tersebut di bawah mi untuk melihat foramen optikum
, kecuali:
a. Rhese
b. Lysholm
c. Metode Berthel
d. Alexander
e. Metode Pfeiffer

24. Test Sensitivitas terhadap media kontras dapat dilakukan


dengan berbagai cara Di bawah mi contoh test tersebut kecuali:
a. Menyuntikkan secara IV sejumlah 2 ml media kontras dan tunggu
reaksi selama 5 menit
b. Meneteskan sebnyak 2 tetes media kontras pada mata, tunggu
reaksinya sampai 2 menit
c. Menyuntikkan sebanyak 1 ml media kontras di bawah kulit lalu
tunggu reaksinya selama 5 menit
d. Meneteskan lodium pada kulit , tutup dengan kssa, plester dan
tunggu selama 30 menit perhatikan reaksinya
e. Suntikkan obat anti histamin, lima menit sebelum penyutikkan
media kontras, tunggu, baru suntikkan media kontras sejumlah
dosis yang dibutuhkan.

25. Di bawah mi media kontras yang non ionik water soluble:


a. Urografin 76 %
b. Angiografin
c. lopamiro
d. Telebrix
e. Biligrafin

26. Syarat yang harus dipenuhi oleh media kontras agar dapat
berdaya guna tinggi dalam menunjang diagnosa adalah sbb:
a. mudah diserap oleh oleh darah
b. tidak menimbulkan iritasi oleh tubuh
c. dalam tubuh tidak merupakan benda asing
d. jawaban B,C benar
e. Jawaban A,B,C benar

27. Untuk melihat columna vertebra cervical secara fungsional


diperoleh dengan cara:
a. Proyeksi AP/lateral ‘weight bearing’
b. Proyeksi lateral dengan kepala fleksi dan ekatensi
c. Proyeksi AP, ‘bending’ kepala kanan dan kiri
d. Proyeksi oblik dengan pasien supine dan erect
e. Semua jawaban benar

28. Untuk penderita trauma akut, untuk melihat columna vertebrae


cervical, proyeksi
yang perlama kali dibuat sebaiknya:
a. Proyeksi ‘pillar’
b. AP dengan ‘open mouth’
c. AP dengan menggerakkan rahang bawah (wagging jaw)
d. Proyeksi lateral sinar horisontal
e. Semua jawaban benar

29. Gambaran secara frontal (frontal view) foramen inter


vertebrae kanan pada vertebra cervical proyeksi yang tepat
dengan posisi penderita:
a.RAO
b.RPO
c.LAO
d.LPO
é. AP erect

30. Sendi apofisial pada columna vertebra thorakal paling tepat


ditunjukkan dengan posisi penderita:
a. Posisi true lateral
b. Posisi oblik rotasi 45° dan posisi supine
c. AP erect
d.. Posisi oblik’axilary plane’ 700 terhadap bidang horisontal
e. Posisi oblik axilary plane’ 700 terhadap bidang vertikal

31. Metode Twinning (dikenàl dengan Swimmer view) dibuat untuk


memperlihatkan
gambaran dan:
a. Sendi atlas dan axis
b. Daerah cervicothoracal
c. Daerah lumbosacral
d. Persendián dorsolumbar
e. Daerah thoracolumbal

32. Pada penderita lateral recumbent tanpa diganjal dengan spon


agar rongga discus interventebrae pada tulang belakang tampak
secara optimal sebaiknya sentrasi di arahkan:
a. 5-lO°caudad
b. 15-20°cáudad
c. l0-15°sepalad
d. 15-20°sepalad
e. Tegak lurus

33. Hernia atau ruptur pada discus intervertebrae dapat


ditunjukkan secara radiografi dengan melakukan pemeriksaan:
a. Discografi
b. Myelografi
c. CT Scan
d. Jawaban b,c benar
e. Jawaban a, b, c benar

34. Pada pemotretan faring, laring, trachea dibuat di daerah


leher dengan posisi lateral
secara soft tissue, dengan titik bidik setinggi, kecuali:
a. Cricoid cartilago
b. Sternal notch
c. Columna vertebrae cervical III
d. Columa vertebrae cervical II
e. Columna vertbrae cervicothoracal

35. Yang termasuk indikasi foto thorax ‘cito’ adalah, kecuali:


a. Tumor dilapangan pulmo
b. Sesak nafas karena asmà
c. Haemoptoe
d. Komplikasi DSSDHF
e. TBC disertai demam tinggi

36. Pada pembuatan radiograf thorax bayi, sebaiknya nilai exposi


yang dipilih adalah
a. kV, tinggi, waktu singkat
b. kV rendah, waktu singkat
c. mA besar, waktu singkat
d. Jawaban a dan c benar
C. Jawaban a, b, c benar

37. Bila pasien mengalami rotasi pada foto thorax dari ‘frontal
view’ tampak gambaran d radiograf berupa:
a. Letak kctinggian clavicula
b. Kurvatura tulang thoracal
c. Adanya gambaran scapula pada lapangan pan
d. Sendi sternoclavicularis asimetris
e. Semua jawaban benar

38. Radiografi thorax yang dilakukan exposi sebelah expirasi


berguna untuk
menunjukkan:
a. Pneumothorax
b. Efusi pleura
c. Fraktur iga
d. Empyema
e. Semua jawaban benar

39. Posisi manakah yang berguna untuk menampakkan udara bebas


dalam rongga
peritoneum (pneumoparietoneum spontan)?
a. Erect
b. Lateral delcubitus
c. Dorsal dekubitus
d. a,b benar
e. a,b,c benar

40. Bila pasien tidak dapat diposisikan RAO, posisi berikut yang
dapat memberikan informasi anatomis yang sama posisi tersebut
pada foto paru adalah
a. RPO b. LPO c. LAO d. LLD
e. Sama saja asal posisi pasien oblik

41. Untuk mengetahui letak lesi intra thorax secara akurat,


posisi yang dilakukan adalah:
a. LAO, RPO
b. PA dan lateral erect
c. AP dan lateral supine
d. Lateral decubitus kanan kiri
e. PA dan LLD

42. Untuk proyeksi jantung dan aorta, sentrasi diarahkan tegak


lurus pada MSP setinggi:
a. Columna vertebrae thoracal IV
b. Columna vertebrae thoracal V
c. Columna vertbrae thoracal VI
d. Bukan dari ketiga daerah tersebut
e. Jawaban a, b, c benar

43. Untuk menampakkan cairan pleura yang jumlahnya sedikit,


sebaiknya posisi pasien
saat pengambilan radiograf adalah:
a. Posisi oblique anterior erect
b. Posisi recumbent dengan daerah yang dicurigai ada diatas dan
disinar horisontal
c. Posisi supine
d. LLD dengan sisi yang dicurigai dekat dengan meja
e. Semua jawaban diatas benar

44. Foto thorax supine kadang dilakukan khususnya untuk


penderita dengan sakit yang berat maupun pada penderita yang
tidak manipu diposisikan erect. Pernyataan tentang perbandingan
pósisi PA erect dan AP supine foto thorax yang kurang tepat
adalah:
a. Pada thorax AP supine organ dalani thorax akan mengalami
kompresi
b. ‘Air fluid level’ tidak tampak dengan proyeksi AP supine
c. Pembesaran jantung tampak lebih besar pada proyeksi erect
d. Pada proyeksi AP supine, clavicula tampak posisinya lebih
tinggi
e. Semua jawaban diatas benar

45. Letak gambar apex pulmonum akan tampak terlibat berada di


inferior bayangan
clavicula dengan proyeksi sebagai berikut
a. AP lordotik
b. PA axial sinar 100 caudad
c. AP axial sinar 300 sepalad
d. Jawaban a,b,c benar
e. Jawaban a, c benar

46. Pernyataan yang benar tentang bronchografi adalah:


a. Kontras media dimasukkan dengan kateter dan dikeluarkan
dengan batuk
b. Aliran kontras media terbantu dengan posisi tubuh
c. Selama pemeriksaan diberi obat untuk mengurangi reflak agar
pasien tidak batuk
d. Jawaban a,b benar
e. Jawaban a,b,c benar

47. Proyeksi left lateral decubitus yang benar yaitu dengan


membuat posisi penderita sebagai berikut:
a. Berbaring miring sisi kiri dibawah sisi kanan diatas dengan
sinar vertikal
b. Berbaning miring sisi kiri dibawah sisi kanan diatas dengan
sinar honsontal
c. Berbaring supine sisi kiri menempel kaset dengan sinar
horisontal
d. Berbaring miring sisi kanan dibawah sisi kiri diatas sinar
horisontal
e. Ada dua jawabàn yang benar
48. Tujuan menunggu 10- 20 menit baru dilakukan exposi pada
pemotretan abdomen
LLD adalah:
a. Menilai udara yang berada dalam usus
b. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak dacrah lambung
c. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak daerah hepar
d. Memberi waktu agar pasien tenang
e. Semua jawaban diatas benar

49. Untuk penderita dengan suspek obstruksi ileus, foto yang


dibuat yang paling tepat
adalah:
a. Foto abdomen supine, LLD dan RLD
b. Foto abdomen supine, LLD dan lateral recumbent
c. Foto abdomen tegak, supine dan LLD
d. Foto abdomen tegak, lateral recumbent dan LLD
e. Foto abdomen supine

50. Kriteria foto BNO polos dibawah ini yang kurang tepat
adalah:
a. Batas atas setinggi processus xipoideus batas bawah sympbisis
pubis
b. Ada rotasi pasien ditunjukkan dengan processus spinosus tepat
ditengah columna vertebra lumbal
c. Tampak gambaran soft tissue ‘peritoneal fat’
d. Tampak gambaran soft tissue psoasmuscularis
e. Semua jawaban benar

3. Dari keseluruhan gambaran radiografi yaitu gambaran dengan grid (grid diam/grid bergerak)
secara subjektif kita bisa menilai bahwa ketajaman lebih terlihat dari gambaran yang
menggunakan grid diam dan grid bergerak, karena pada gambaran tanpa menggunakan grid
terlihat adanya efek blur atau pengkaburan pada gambaran daerah-daerah tertentu.
Pernyataan yang benar untuk kasus diatas adalah….
a. Gambaran tanpa menggunakan grid lebih terlihat nilai ketajamannya
b. Gambaran menggunakan grid terlihat adanya efek blur
c. Secara subjektif nilai ketajaman lebih terlihat saat menggunakan grid
d. Efek blur pada gambaran daerah-daerah tertentu terjadi jika menggunakan grid
e. Ketajaman pada gambaran terlihat setelah penyinaran tanpa menggunakan grid
Jawaban : c

VIII. PENGARUH KEBOCORAN KASET TERHADAP KUALITAS


GAMBAR

1. Seorang pasien laki-laki berumur 23 tahun datang ke bagian radiologi dengan membawa surat
rujukan dari dokter untuk pemeriksaan dada. Radiografer menyuruh pasien untuk berdiri
menghadap kaset yang sudah ada di stand bucky. Lalu radigrafer melakukan ekspose dan
kemudian mencuci filmny. Akan tetapi setelah radiografer memasukkan kembali film yang baru
dan menutupnya kaset yang radiografer pakai terdapat retakan lebar dibagian tengahnya. Dan
diduga ada kebocoran pada kaset tersebut.
Bagaimanakah hasil film yang sudah dicuci dari periksaan diatas?
a. Perbedaan densitas antara bagian sisi dan bagian tengah film yang pada kaset diduga ada
kebocoran kaset
b. Kontras yang dihasilkan pada film yang sudah di ekspose semakin baik
c. Batas-batas organ terlihat jelas
d. Detail dari susunan terkecil terlihat
e. Semua salah
Jawaban : a

2. Kaset radiografi yang diduga bocor harus segera melalui uji coba kebocoran kaset. Karena
akan menganggu kinerja hasil film radiografi yang sudah di ekspose. Contohnya yaitu densitas
akan naik pada bagian kaset yang bocor.
Pernyataan yang benar untuk bacaan diatas adalah...
a. Kaset radiografi yang bocor akan menghasilka gambar 3 dimensi
b. Kaset radiografi yang bocor akan membuat gambar semakin baik
c. Kaset radiografi yang bocor akan menghasilkan gambar radiografi yang buruk
d. Semua pernyataan benar
e. Semua pernyataan salah
Jawaban : c

3. Agar tidak terjadi kebocoran kaset supaya hasil foto bisa untuk menunjang diagnosa dokter.
Sebaiknya radiografer melakukan perawatan pada kaset. Salah satunya dengan menghindari
kaset dengan menghindari dari benda tajam, cairan kimia, dan kaset terjatuh.
Pernyataan yang salah dari bacaan diatas adalah....
a. Kaset yang bocor akan menimbulkan hasil foto yang tidak bisa menunjang diagnosa dokter.
b. Kaset yang bocor disebabkan oleh terkena benda tajam
c. Kaset yang bocor disebabkan karena terkena cairan kimia
d. Kaset yang bocor disebabkan terlalu banyaknya sinar x yang mengenai kaset
e. Kaset yang bocor disebabkan karena kaset terjatuh
Jawaban ; d

Anda mungkin juga menyukai