KepadaYth
Di Seluruh Indonesia
1. Bahwa pemberian tunjangan bahaya radiasi kepada Pegawai Negeri yang bekerja
sebagai pekerja radiasi di bidang kesehatan sebagaimana diatur dalam Perpres
Nomor 138 Tahun 2014, merupakan tunjangan khusus atas potensi resiko bahaya
radiasi yang dihadapi ole
oleh pekerja radiasi dibidang
bidang kesehatan dalam pelaksanaan
tugasnya. Diharapkan dengan pemberian tunjangan bahaya radiasi kepada pekerja
radiasi di bidang kesehatan akan meningkatkan prestasi kerja, pengabdian dan
semangat kerja sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pekerja Radiasi di bidang kesehatan diantaranya adalah Radiografer yang
memberikan pelayanan kesehatan di Instalasi Radiodiagnostik, Radioterapi dan
Kedokteran Nuklir.
2. Peraturan Presiden Nomor 138 Tahun 2014 Tentang Tunjangan Bahaya Radiasi
Bagi Pegawai Negeri Yang Bekerja Sebagai Pekerja Radiasi Di Bidang Kesehatan
merupakan revisi dari Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 48 tahun 1995 tentang
Tunjangan Bahaya Radiasi Bagi Pekerja Radiasi.Berdasarkan ketentuan peraturan
perundangan-undangan
undangan tersebut kepada Radiografer yang bekerja pada sarana dan
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dapat diberikan tunjangan bahaya radiasi
sesuai pasal 3, 4 dan 5 dari Perpres tersebut dan pasal 5 poin a Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1267/MENKES/SK/XII/1995 tanggal 26 Desember 1995 tentang
Penetapan Nilai Tingkat Tunjangan Bahaya radiasi Bagi Pekerja radiasi Dalam
Bidang Kesehatan (terlampir).
3. Mengingat bahaya radiasi dapat membahayakan semua pekerja radiasi khususnya
Radiografer baik yang bekerja pada sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta, dengan ini dihimbau agar semua tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan radiologi khususnya Radiografer di sarana
dan fasilitas pelayanan kesehatan di BUMN, BUMD dan Swasta dapat diberikan
tunjangan bahaya radiasi. Dalam memberikan tunjangan bahaya radiasi, pimpinan
sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan agar berpedoman pada ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden tersebut di atas.
Ketua Umum